Kaisar Dewa

Kota Saint Wilayah Timur, Mengunjungi seorang Kawan Lama



Kota Saint Wilayah Timur, Mengunjungi seorang Kawan Lama

0"Zhang Ruochen, mengapa kau menghentikanku?"     

Duanmu Xingling melemparkan tangan Zhang Ruochen setelah mereka turun dari Kapal Suci Naga Putih. Ia membuka matanya lebar-lebar dan memberikan tatapan dingin. Saat itu, ia benar-benar tampak sangat marah.     

Zhang Ruochen membalas, "Aku dan Xue Yingrou hanya menukar pandangan tentang teknik pedang. Kami tidak sedekat seperti yang kau yakini. Kita adalah sama-sama murid dari Sekolah Pasar Bela Diri. Mengapa harus sampai seperti itu?"     

"Mungkin kau memang hanya ingin membantu teknik pedangnya, karena kalian berdua belajar di sekolah yang sama. Namun, dia punya tujuan yang berbeda. Apa kau tidak melihatnya?"     

"Tidak penting terhadap apa yang dipikirkan oleh orang lain. Sebab, kita harus melakukan hal yang benar." Kata Zhang Ruochen.     

Duanmu Xingling memutar bola matanya. Kemudian, ia berkata, "Benarkah? Dia menciummu dan aku melihat dengan mata kepalaku sendiri."     

Setelah mendengar itu, maka Si Xingkong, Chang Qiqi dan si kelinci Guoguo – yang sedang memakan Dosis Spiritual – mulai menoleh, dan menatap Zhang Ruochen dengan terkejut.     

Semua orang menjadi terkejut.     

Chang Qiqi cemburu sekaligus mengaguminya. Ia pun berkata, "Oh Tuhan! Saudara junior seperguruan Zhang, apakah itu benar? Xue Yingrou dengan kencantikan yang seperti itu bisa mengakhiri tahtanya. Apa dia benar-benar menciummu?"     

Si Xingkong menunjukkan senyuman tipis. Lalu, ia berkata, "Aku tidak percaya bahwa itu adalah sebuah ciuman sederhana."     

"Begitupun aku."     

Chang Qiqi cepat-cepat berkata, "Tidak heran mengapa Xue Yingrou begitu membenci dirimu. Ternyata kau telah memanfaatkan dia. Jika aku jadi dia, maka aku pasti juga akan akan membencimu."     

Zhang Ruochen menggelengkan kepalanya, sambil mengamati Duanmu Xingling, maka ia berkata, "Saudari senior seperguruan Duanmu, bagaimana kau bisa mengetahui perihal ini?"     

"Aku... pastinya aku... tidak sengaja melihatnya..."     

Ekspresi wajah Duanmu Xingling tampak menutupi sesuatu. Kemudian, ia cepat-cepat berpaling, dan takut jika Zhang Ruochen akan membaca kepanikan dari kedua matanya.     

Untungnya, Chang Qiqi segera membantunya keluar dari situasi canggung. Ia pun cepat-cepat berkata, "Ternyata itu benar. Saudara junior seperguruan Zhang, kau sangat menawan! Wanita itu bahkan menghempaskan dirinya kepadamu karena kau telah mengajarinya beberapa teknik pedang. Aku pernah bertemu dengan Xue Yingrou beberapa kali. Namun, dia tidak pernah melihat ke arah mataku, dan dia selalu memandangku dengan tatapan sedingin es. Aku bahkan berpikir bahwa dia adalah seorang peri dari langit dan tidak akan pernah tergoda oleh para mortal seperti kita. Ternyata hal-hal yang aku yakini adalah tidak benar."     

Guoguo membuka matanya lebar-lebar dan menatap polos ke arahnya. Kelinci itu berkata, "Master Chen, bagaimana rasanya?"     

Saat ini, Zhang Ruochen tidak tahu apakah ia harus tertawa atau menangis. Kemudian, ia berkata, "Sesungguhnya, wanita itu tidak menarik perhatianku. Apa kalian semua tidak melihatnya?"     

Chang Qiqi tersenyum dan berkata, "Ketika dia menemukan bahwa master muda dari Aula Excellence Pasar Gelap telah dikalahkan olehmu, maka wanita itu pasti akan kembali menyesal. Aku punya keyakinan bahwa pertarunganmu melawan Di Yi akan dipublikasikan di halaman pertama Berita Wilayah Timur. Pesan dari Dragon Sarira yang datang ke dunia pasti akan mengguncang dunia."     

Zhang Ruochen sama sekali tidak merasa senang. Sebaliknya, ia menjadi lebih serius.     

Meskipun ia bisa menjadi terkenal setelah Berita Wilayah Timur dipublikasikan, dan menjadi seorang putra favorit Dewa, namun para master jahat pasti akan merencanakan pembunuhannya.     

Ketika Berita Wilayah Timur dipublikasikan, maka hidup Zhang Ruochen tidak akan pernah lagi menjadi damai.     

Kapal Suci Naga Putih raksasa, di bawah tekanan energi dari seratus ribu Kristal Suci, maka hal itu menciptakan inskripsi bergerak yang bisa digunakan untuk terbang ke atas langit. Kapal itu terbang menuju Kota Saint Wilayah Timur, dan meninggalkan ledakan besar di belakangnya.     

Sebuah planet, sebuah kota.     

Tidak banyak orang yang tahu berapa lama Kota Saint Wilayah Timur dibangun pertama kali sampai akhirnya berkembang menjadi seperti sekarang. Lebih dari 100 juta ksatria pernah berlatih dan tinggal di Kota Saint Wilayah Timur.     

Terdapat lebih banyak kompetisi di tempat ini daripada tempat-tempat yang lain.     

Tentu saja, di sana juga terdapat begitu banyak kesempatan.     

Kapal Suci Naga Putih terbang menuju awan. Sambil berdiri di atas kapal, mereka bisa melihat daratan dan lautan yang berada di bawahnya. Ada begitu banyak istana-istana, paviliun-paviliun, menara-menara tinggi, arena-area seni bela diri. Ada pula sebuah istana agung yang dibangun di puncak gunung, pulau-pulau yang hanya terlihat seperti titik-titik kecil di samudera, dan Candi Suci yang melayang di atas langit.     

Sebuah atmosfer yang kuat Energi Chi dari langit dan bumi seolah memenuhi segala penjuru. Selama kau menggunakan Tenaga Chi di dalam tubuhmu, maka terdapat begitu banyak Energi Chi yang bisa diserap melalui Jalur Aliran Chi dan tulang-tulang, dimana hal tersebut membuatmu rileks dan berenergi.     

"Energi Chi yang terdapat di Kota Saint Wilayah Timur adalah sepuluh kali lipat lebih banyak daripada yang berada di luar. Berlatih di tempat ini berarti mendapat pencapaian dua kali lipat lebih banyak bahkan hanya meski menggunakan separuh tenaga. Tidak heran ada begitu banyak ksatria yang berjuang keras agar bisa masuk ke dalam Kota Saint," kata Si Xingkong.     

Zhang Ruochen mengangguk dan berkata, "Ketebalan Energi Chi hanya menjadi salah satu bagian. Sebab, yang lebih penting tentang Kota Saint Wilayah Timur adalah lingkungan unik untuk berlatih Seni Bela Diri. Terdapat begitu banyak perguruan-perguruan dan Keluarga Aristokrat yang berasal dari Abad Pertengahan sejak 10.000 tahun lalu, sehingga membuat sumber daya Seni Bela Diri di tempat ini menjadi sangat melimpah. Aku bisa dengan mudah mendapatkan bimbingan dari guru terkenal dan bisa mempelajari olah raga dan teknik-teknik bela diri yang lebih mendalam."     

Bahkan Lei Jing menganggukkan kepalanya. Berlatih Seni Bela Diri tidak selalu mengurung diri seseorang di ruangan yang sama. Kadangkala, seseorang harus mendapatkan bimbingan dari guru terkenal dan memperoleh seni bela diri dari 100 keluarga, sehingga mereka bisa mendapatkan kemampuan spesial. Setelah itu, seseorang tersebut akan mencapai Alam Suci.     

Berlatih olah raga tanpa mendapatkan seni bela diri milik orang lain tidak akan pernah membuat ksatria mencapai Alam Suci, bahkan jika kau telah menguasai olah raga terbaik.     

Hanya seorang pria yang penuh dengan sumber daya yang bisa menjadi seorang biksu.     

Kota Saint Wilayah Timur terbentang di lima benua, dua belas samudera dan ribuan pulau-pulau kecil.     

Akademi Saint, berlokasi di Distrik Ketujuh Tanah Pusat Jinhong, adalah sebuah tempat yang paling makmur di dunia. Di seluruh Wilayah Timur, tidak terhitung jumlah ksatria yang datang dari Distrik Ketujuh. Beberapa dari mereka datang ke tempat ini adalah untuk beribadah, sementara yang lain ingin menjadi murid dari seorang master.     

Dalam hal tertentu, sebagian besar dari mereka adalah para jenius dengan mimpi-mimpi, dan berharap bahwa sebuah keajaiban akan datang, dan mereka mampu menarik perhatian dari beberapa master Setengah-Biksu dari Akademi Saint, sebelum akhirnya menjadi murid mereka. Setelah itu, mereka akan menjadi para Biksu dari Akademi Saint, dan berdiri di atas orang-orang lain.     

Di Distrik Ketujuh, tidak hanya Akademi Saint, namun juga terdapat Kampus, Klub Tinju, dan Klub Pedang yang didirikan oleh para penguasa lain. Terdapat ribuan dari mereka, dengan berbagai macam jenis ukuran.     

Ada yang mengatakan bahwa terdapat begitu banyak putra kesayangan Dewa yang berada di Distrik Ketujuh. Mereka semua sedang berkumpul untuk mendiskusikan kejadian-kejadian terkini, dimana hal tersebut akan mempengaruhi pola kehidupan masa depan Wilayah Timur. Itu adalah sebuah tempat berkumpul bagi para jenius di seluruh Wilayah Timur.     

Saat masuk ke dalam Distrik Ketujuh, seorang Elder berjubah perak yang dikirimkan dari Sekolah Pasar Bela Diri tampak sedang membimbing Lei Jing, Zhang Ruochen, Si Xingkong, dan yang lainnya menuju ke Stasiun Pusat Pasar Bela Diri.     

Meskipun itu hanya sebuah Stasiun Pusat, namun itu tampak seperti istana megah, yakni sebuah tanah yang sangat luas. Dindingnya terbuat dari perak, dengan kolom yang diukir oleh batu permata emas, dan di tanahnya diselimuti oleh ubin.     

Stasiun Pusat adalah seperti tanah peri yang ada di bumi, dan dikelilingi oleh tempat-tempat suci.     

"Stasiun Pusat Nanting mempunyai 36 istana, 360 ruang latihan dan 720 pelayan. Di antara mereka, 27 istana tidak ditinggali. Sementara waktu, kalian akan tinggal di Istana Jadetoad, yang mempunyai 10 ruangan. Kalian bisa mengatur kamar sesuai dengan keinginan masing-masing."     

Elder berjubah perak itu adalah orang yang sangat ramah. Kemudian, ia menambahkan, "Ronde pertama ujian masuk di Akademi Saint akan diselenggarakan tujuh hari lagi. Kalian semua harus mengingat waktunya dan memastikan bahwa kalian tidak akan tertinggal ujian masuk."     

Setelah melakukan beberapa hal-hal lainnya, maka Elder berjubah perak itu pergi.     

"Perlakuan yang diterima oleh para murid dari Sekolah Pasar Bela Diri memang sangat mewah. Sebuah Stasiun Pusat adalah seperti Candi Suci tempat para Biksu tinggal," kata Chang Qiqi riang.     

Si Xingkong berkata, "Seberapa bagusnya tempat ini, kita hanya akan tinggal di sini selama tiga bulan. Setelah itu, jika kita tidak lolos ujian masuk di Akademi Saint, maka kita harus mengemas barang-barang dan pergi."     

Chang Qiqi berkata sambil mengepalkan tinju, "Aku yakin aku bisa lolos ujian masuk di Akademi Saint. Lalu, aku akan menjadi seorang penduduk permanen di Kota Saint Wilayah Timur melalui perjuanganku sendiri."     

Ketika tiba di Kota Saint Wilayah Timur, maka Chang Qiqi benar-benar telah terpukau oleh kemakmuran dan atmosfer seni bela diri yang ada di tempat ini. Dan tiba-tiba, ia mulai menetapkan sebuah tujuan baru.     

Setelah mengatur ruangan masing-masing, maka Si Xingkong dan Chang Qiqi keluar dari Stasiun Pusat, mereka berdua mengarah ke jalanan utama Distrik Ketujuh guna mengeksplorasi kemakmuran Kota Saint Wilayah Timur.     

Tidak ada yang tahu sejak kapan Duanmu Xingling meninggalkan Stasiun Pusat. Wanita itu tiba-tiba menghilang tanpa jejak.     

"Swoosh!"     

Zhasng Ruochen sedang duduk bersila di dalam ruangan dan mengeluarkan Pedang Kuno Abyss. Kemudian, perlahan-lahan ia mulai mengusap tubuh pedangnya, dan menampakkan ekspresi merenung.     

"Keterampilan Blackie dalam Menempa Senjata cukup terbatas. Dia hanya bisa menghubungkan inskripsi dasar yang terdapat di dalam Pedang Kuno Abyss. Sehingga, tidak lebih dari satu per seribu kekuatan Pedang Kuno Abyss yang telah dikembalikan."     

"Karena aku telah tiba di Kota Saint Wilayah Timur, maka ini waktunya untuk mengunjungi leluhur. Mungkin hanya dia yang bisa membantuku menempa Pedang Kuno Abyss."     

Ada seorang figur di benak Zhang Ruochen. Kemudian, ia menyipitkan matanya dan kembali menyimpan Pedang Kuno Abyss ke dalam sarungnya. Lalu, ia membawanya di belakang punggung dan meninggalkan Stasiun Pusat seorang diri.     

Ada 81 distrik kota di Tanah Pusat Jinhong, dan setiap kota itu adalah tempat yang luas. Jumlah para ksatria yang menetap di distrik itu mencapai 100 juta orang.     

Ada beberapa gunung suci khusus dan Tanah Suci, selain 81 distrik kota.     

Kota Saint Wilayah Timur adalah wilayah yang sangat mahal. Membeli rumah kecil di tengah kota menghabiskan begitu banyak uang, dimana hal itu setara dengan harta kekayaan milik para superior di Alam Fish-dragon.     

Itu bahkan lebih sulit lagi untuk mempunyai sebuah gunung suci di Kota Saint Wilayah Timur. Hanya seorang biksu atau perguruan kaya yang bisa membeli itu.     

Saat ini, setelah bergegas pergi selama setengah hari, maka Zhang Ruochen telah sampai di sebuah gunung suci. Secara spesifik, terdapat banyak gunung-gunung suci. Ada 18 gunung diantaranya, dan setiap gunung suci terhubung satu sama lain.     

Ketika gunung suci terhubung bersama, maka mereka akan disebut sebagai sebuah Tanah Suci.     

Oleh karena itulah, pemilik dari ruangan ini pasti merupakan pria yang luar biasa.     

"Kediaman Pedang."     

Zhang Ruochen mendongakkan kepala, lalu menatap ke arah sebuah tablet batu besar yang berada di depannya. Di tablet batu itu, terdapat empat tulisan karakter China yang anggun, dimana hal itu mengandung empat Pemahaman Pedang yang dalam.     

Empat karakter itu berubah menjadi empat figur, yang muncul dari tablet batu, dimana mereka terus memperagakan teknik pedang.     

Setiap karakter melambangkan sebuah teknik pedang yang benar-benar mendalam.     

800 tahun silam, Zhang Ruochen pernah datang kemari dan menyaksikan tablet batu. Ia juga telah melihat empat karakter itu, dan sepertinya tidak ada hal yang berubah.     

Hanya daun-daun yang berserakan di tanah yang terlihat lebih banyak.     

Kediaman Pedang dimiliki oleh keluarga Zhang dari setiap generasi dan tempat itu selalu setia kepada mereka. 800 tahun silam, pemilik Kediaman Pedang adalah murid keenam dari Kaisar Ming. Ia dipanggil sebagai Lu Yuanzhi, sosok yang telah mencapai level Biksu Master dalam menempa senjata.     

Tentu saja, Kediaman Pedang dan identitas Lu Yuanzhi adalah hal yang sangat terselubung. Kecuali Kaisar Ming dan Zhang Ruochen, maka jumlah orang yang mengerti tentang ini tidak lebih dari lima.     

Saat itu, Kaisar Ming mengajak Zhang Ruochen pergi ke Kediaman Pedang, dan mengatakan padanya bahwa jikalau suatu hari dirinya tersudutkan, maka tidak ada seorangpun yang bisa dipercaya di dunia selain Lu Yuanzhi.     

"800 tahun telah berlalu. Apakah kakak saudara Lu masih hidup? Zhang Ruochen mengepalkan tinjunya erat-erta. Ada begitu banyak pikiran di kepalanya.     

Saat itu, delapan murid Kaisar Ming berusia lebih dari 100 tahun. Meskipun Zhang Ruochen adalah ksatria yang sepantaran, namun terdapat jarak yang cukup lebar diantara mereka.     

800 tahun telah berlalu. Jika Lu Yuanzhi masih hidup, maka sekarang ini, seharusnya ia berusia 970 tahun.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.