Kaisar Dewa

Cairan Suci



Cairan Suci

0Zhang Ruochen sedikit terkejut, lalu bertanya, "Siapakah orang yang pertama?"     

"Seseorang yang tinggal di Surga No.1 Candi Naga Bela Diri!" jawab Kepala Sekolah.     

Hitam No.1 adalah Duanmu Xingling, Bumi No.1 adalah Huang Yanchen, maka secara otomatis yang berada di Surga No.1 adalah keturunan dari Luo Xu, yakni Luo Shuihan.     

Pemimpin Kampus Barat itu sepertinya tidak ingin menyerah begitu saja. Maka ia menambahkan, "Zhang Ruochen, kau harus benar-benar memikirkannya. Aku telah memiliki total sembilan pengikut. Enam di antaranya telah mencapai Alam Surga dan menjadi legenda-legenda Seni Bela Diri yang telah mencapai Alam Surga. Salah satu pengikut lain adalah seorang jenius yang berada di rangking 10 besar antar murid inti. Sedangkan dua yang lain adalah Huang dan Duanmu. Dan kau sepertinya telah mengetahui betapa kuatnya mereka berdua, kan?"     

"Jika kau menjadi pengikutku, meski kau tidak mendapatkan sumber daya tambahan untuk berlatih, tetapi kau masih bisa menggunakan namaku sebagai kekuatan tambahan saat berada di sekolah. Lebih jauh, tidak ada seorangpun yang berani membuat masalah denganmu karena telah memikirkan resikonya matang-matang."     

Zhang Ruochen menjawab, "Saya telah membuat keputusan. Meski jika di kemudian hari saya mendapatkan banyak kesulitan, maka saya tidak akan pernah menyesal."     

"Baiklah! Karena kau sepertinya kekeuh pada pendirianmu, maka aku tidak perlu untuk membujukmu lagi."     

Pemimpin dari Kampus Barat itu mengeluarkan sebuah botol kecil, lalu memberikan itu pada Zhang Ruochen, untuk kemudian berkata, "Terdapat satu tetes dari Cairan Suci di dalamnya, dan aku memberikan itu padamu. Ambil ini sebagai sebuah hadiah!"     

"Cairan Suci!" Zhang Ruochen berseru dengan ekspresi senang sekaligus kaget di wajahnya.     

Para murid-murid dari Sekolah Pasar Bela Diri adalah lebih tangguh dari para ksatria lain yang berada di tingkatan yang sama. Sebagaimana misal, Feng Zhilin. Meskipun ia adalah seorang ksatria yang berada di Tingkatan Fajar dari Alam Hitam, namun ia masih bisa mengimbangi dan/atau melawan tujuh sampai delapan ksatria sekaligus – yang berada di tingkatan yang sama. Itu karena para murid-murid itu memiliki kesempatan untuk mendapatkan Cairan Setengah-Biksu.     

Seorang murid inti dari sekolah akan mendapatkan satu tetes dari Cairan Setengah-Biksu setiap tahunnya guna meningkatkan kualitas fisik mereka.     

Dan 100 besar murid inti yang berada di Kampus Barat akan mendapatkan satu tetes dari Cairan Setengah-Biksu setiap musimnya.     

Sedangkan 10 besar murid-murid inti yang berada di Kampus Barat akan mendapatkan satu tetes dari Cairan Setengah-Biksu setiap musimnya.     

Maka jika dibandingkan, murid yang mendapatkan rangking satu di Kampus Barat tentu saja mendapatkan lebih banyak keuntungan. Seseorang itu akan mendapatkan sampai 10 tetes dari Cairan Setengah-Biksu setiap musimnya.     

Bahwa dengan menggunakan satu tetes dari Cairan Setengah-Biksu akan memberikan hasil yang menakjubkan. Sebagaimana misal, tingkat kualitas fisik dari para ksatria akan meningkat pesat, bahkan tidak diragukan lagi bahwa ksatria yang menggunakan itu adalah ksatria yang paling tangguh di antara para ksatria lain yang berada di tingkatan yang sama.     

Satu tetes dari Cairan Setengah-Biksu dapat dijual dengan harga yang setara dengan seratus ribu koin perak di pasar. Itu adalah harga yang mahal, tetapi tidak ada satu pasar pun yang menjual cairan itu.     

Bagi para murid-murid, Cairan Setengah-Biksu adalah termasuk ke dalam harta karun yang langka sehingga cairan itu tidak mudah untuk ditemukan. Oleh karena itu, tidak ada seorangpun yang ingin menjualnya.     

Maka, Cairan Suci yang diberikan oleh Pemimpin dari Kampus Barat kepada Zhang Ruochen adalah lebih berharga daripada Cairan Setengah-Biksu. Sebab, setiap tetes dari cairan itu setara dengan 5.000.000 koin perak. Sialnya, cairan itu hanya dijual di commandery-commandery kelas superior. Sebaliknya, cairan itu hampir mustahil dapat ditemukan di commandery-commandery kelas medium, apalagi kelas inferior.     

Tentu saja, Zhang Ruochen sangat senang menerima Cairan Suci itu.     

Kemudian, ia pamit dan undur diri untuk kembali ke Candi Naga Bela Diri.     

"Satu tetes dari Cairan Suci, ini benar-benar menakjubkan! Dengan bantuan dari Cairan Suci ini, Tubuh Seni Bela Diri milikku akan benar-benar menjadi tangguh. Mungkin cairan ini bisa menjadi bekal untuk menembus Tingkatan Tertinggi dari Alam Hitam." Zhang Ruochen mulai mengusap-usap botol di tangannya, ia merasa sangat gembira.     

Satu tetes Cairan Suci sebenarnya jauh dari kata cukup untuk bisa menjadi bekal untuk seorang ksatria mampu menembus Tingkatan Tertinggi. Namun, perbedaan yang paling mendasar adalah fakta bahwa Zhang Ruochen telah mempelajari langsung Kitab Empryan Kaisar Ming. Selain itu, ia juga telah berhasil untuk membuka 36 Jalur Aliran Chi dan juga telah mampu mencapai tingkatan Puncak dari Alam Pedang Pengikut Pikiran. Maka, beberapa di atas adalah kelebihan yang dimiliki oleh Zhang Ruochen bila dibandingkan dengan ksatria-ksatria jenius lain.     

Oleh karena itu, Cairan Suci akan benar-benar memainkan peran penting dalam membantu peningkatan pengolahannya.     

Namun, meski dengan beberapa kelebihan yang dimiliki oleh Zhang Ruochen, kesempatan untuk bisa menembus Tingkatan Tertinggi masih benar-benar terlampau kecil.     

Oleh karena itu, Zhang Ruochen tidak berencana untuk menenggak Cairan Suci itu dalam waktu dekat. Ia akan terus menyimpannya sampai mencapai tingkatan Puncak dari Alam Hitam. Dengan begitu, maka ia akan mampu memaksimalkan efektivitas serta khasiat yang terdapat pada Cairan Suci itu.     

"Setiap tiga bulan, Kampus Barat menyelenggarakan sebuah uji penilaian. 100 besar yang mendapatkan nilai baik dalam penilaian akan mendapatkan satu tetes dari Cairan Setengah-Biksu. Khasiat yang terdapat dalam satu tetes Cairan Setengah-Biksu memang tidak bisa dibandingkan dengan Cairan Suci, namun cairan itu masihlah tetap menjadi cairan berharga. Sebab, cairan itu sendiri sangat sulit untuk bisa dibeli menggunakan uang."     

"Uji Penilaian masih dua bulan lagi. Setidaknya, aku akan mencoba untuk bisa mendapatkan satu tetes dari Cairan Setengah-Biksu."     

Rangking 100 besar yang lolos penilaian adalah hampir terdiri dari para murid-murid yang lebih tua dan telah belajar di sekolah untuk beberapa tahun terakhir. Selain itu, tingkat pengolahan mereka rata-rata telah mencapai tingkatan Puncak dari Alam Hitam.     

Bahkan dengan tingkat pengolahan yang dimiliki oleh Feng Zhilin, ia hanya mampu mendapatkan rangking 173 di Kampus Barat.     

"Pertama-tama, aku ingin segera menguasai 12 gerakan teknik pedang dari Keterampilan Pedang Suci."     

Zhang Ruochen telah berhasil melatih enam gerakan dari Keterampilan Pedang Suci. Maka, ia telah berada di separuh perjalanan untuk benar-benar bisa menguasai teknik pedang kelas rendah Tingkatan Ruh itu.     

...     

Di kegelapan malam, beberapa area di Kampus Barat masih tampak bersinar terang oleh nyala lampu. Beberapa ksatria terlihat sedang berlatih Seni Bela Diri mereka masing-masing saat berada di lapangan latihan, beberapa dari mereka terlihat banjir oleh keringat. Mereka berharap dapat mencetakkan namanya sendiri di penilaian semester, oleh sebab itulah mereka berlatih dengan sungguh-sungguh.     

Selain para ksatria yang berkumpul di sana, beberapa ksatria lain sedang berkumpul di tempat lain untuk minum wine dan bercakap-cakap santai. Terdengar sebuah suara tawa ketika mereka sedang membahas tentang para murid-murid wanita cantik yang berada di Kampus Barat.     

Auman-auman dari para binatang buas juga terdengar dari kedalaman Omen Ridge seperti saat ini dan saat-saat yang lain. Tetapi para murid-murid dari Kampus Barat tidak lagi merasa terganggu dengan itu, sebagaimana mereka telah bertumbuh dan terbiasa dengan hadirnya suara-suara dari binatang buas tersebut.     

Seorang sosok ramping dengan siluet hitam tampak sedang mengamati dari puncak bangunan. Ia berubah menjadi sebuah bayangan, untuk kemudian hilang dan terbang di kedalaman hutan.     

Meskipun ia sedang menggunakan jaket berwarna hitam, seseorang pasti bisa menyadari bahwa dirinya adalah seorang wanita.     

Dari empat penjuru yang ada di Kampus Barat, empat bayangan lain mulai terlihat, lalu mulai berkumpul dengan wanita itu.     

Kelima orang yang mengenakan jaket hitam itu tidak saling berbicara. Mereka hanya saling menukar gestur tubuh, untuk kemudian segera menuju ke arah yang sama di tempat lain. Kemudian, mereka berhenti di puncak dari sebuah tebing.     

Di ujung tebing, ada seseorang yang sedang berdiri yang mengenakan satu set penutup tubuh berwarna hitam. Sekujur tubuh orang itu ditutupi dengan baju berwarna hitam, dan ia hanya membiarkan bagian tangannya terbuka. Di punggung tangan orang itu terlihat beberapa keriput, sepertinya memang dirinya adalah salah satu dari elder.     

Kelima orang yang mengenakan baju hitam mulai mendekati elder itu, untuk kemudian mereka berlima segera berlutut di depannya. Lalu, mereka berkata dalam waktu bersamaan, "Salam, elder."     

Elder yang mengenakan penutup kepala itu menatap mereka semua. Tatapan matanya terpaku pada salah satu sosok orang berbaju hitam – dimana ia sedikit ramping, untuk kemudian elder itu berkata, "Apakah kau adalah murid baru tahun ini?"     

Seorang wanita yang berbaju hitam menjawab, "Ya."     

Elder yang mengenakan penutup kepala itu mengeluarkan sebuah token emas dari balik lengan bajunya. Di token itu tertulis sebuah karakter "Departemen Hades".     

Saat melihat token itu, kelima orang yang mengenakan baju hitam seketika menundukkan kepalanya. Mereka seolah menjadi sangat menghormati elder yang berada di depannya.     

Elder yang mengenakan penutup kepala berkata, "Dalam tiga bulan terakhir, terdapat tujuh grup yang menawarkan sebuah harta untuk kepala Pangeran Kesembilan dari Yunwu Commandery – Zhang Ruochen. Harta itu kini totalnya telah mencapai 3.3 juta koin perak. Tambahan hadiah lain sesungguhnya baru ditambahkan tadi malam, mereka menambahkan 2 juta silver koin."     

"Juga, masalah ini telah menarik perhatian Master. Master secara pribadi juga memberikan sebuah perintah untuk membunuh Zhang Ruochen dalam kurun waktu satu bulan, tidak peduli apapun resikonya. Maka, aku akan memberikan kalian semua waktu selama 20 hari untuk menyelesaikan itu. Jika kalian tidak berhasil dalam 20 hari, maka aku sendiri yang akan mengurus pangeran itu!"     

"Peraturan lama tetap harus ditegakkan. Identitas kalian harus tetap menjadi sebuah rahasia. Semua aksi juga tetap menunggu perintah dariku. Kalian boleh bubar sekarang!"     

"Ya!"     

Kelima orang itu menyetujui perintah elder. Lalu, kelimanya berpencar dan kembali ke Kampus Barat secara terpisah.     

Saat melihat mereka pergi, seorang elder itu membuka penutup kepalanya, untuk kemudian menunjukkan wajah tuanya yang asli.     

Jika Zhang Ruochen ada di sana, maka ia pasti akan mengenalinya. Ia adalah seorang pemimpin elder dari Kampus Barat – itu adalah Elder Situ.     

"3.3 juta koin perak bukanlah jumlah yang sedikit. Kepala bocah itu benar-benar dihargai dengan sangat mahal."     

Tatapan mata Elder Situ menyiratkan cahaya dingin. Ia mengenakan kembali penutup kepalanya dan berjalan santai keluar dari kedalaman hutan.     

...     

Keesokan harinya.     

"Zhang Ruochen, ada seorang gadis cantik yang bernama Zi sedang menunggu di luar Candi Naga Bela Diri. Dia sungguh ingin menemuimu."     

Suara Blackie terdengar sampai ke dalam ruangan inti dari Jimat Ruang dan Waktu, hingga akhirnya suara itu sampai ke telinga Zhang Ruochen.     

Ketika Zhang Ruchen sedang berlatih di dalam ruangan inti dari Jimat Ruang dan Waktu, maka ia biasanya memerintahkan Blackie untuk menjaga pintu. Jika seseorang datang mencari dirinya, maka Blackie akan segera melaporkan itu.     

Zhang Ruochen meletakkan pedang yang ada di genggamannya, lalu melangkah keluar dari Jimat Ruang dan Waktu. Ia melirik Blackie yang sedang tenggelam dalam bacaan bukunya, lalu mengangguk pelan sebelum akhirnya ia menuju pintu depan dari Candi Naga Bela Diri.     

Zi Qian sedang mengenakan jubah putih salju dan menggenggam sebilah pedang di tangannya. Ia berdiri memunggungi pintu depan Candi Naga Bela Diri, ia terlihat sedang memaku matanya di kejauhan. Dari sudut jauh lainnya, wanita itu benar-benar terlihat seperti bunga anggrek yang suci sekaligus indah yang berada di tengah-tengah sebuah danau.     

Zhang Ruochen tersenyum, lalu berkata, "Saudari junior seperguruan Zi, aku belum melihatmu beberapa hari belakangan. Sepertinya tingkatan pengolahanmu telah berkembang pesat."     

Zi Qian menoleh ke arah suara Zhang Ruochen. Ia menatap lelaki itu lekat-lekat, lalu bertanya, "Siapa yang bilang padamu bahwa aku adalah saudari junior seperguruan?"     

Zhang Ruochen berkata, "Kita adalah murid-murid yang berasal dari tahun yang sama. Tapi, aku adalah nomor satu diantara para murid-murid baru, sedangkan kau adalah urutan kedua. Oleh karena itulah, aku secara otomatis adalah juga kakakmu. Bukankah itu masuk akal jika aku memanggilmu saudari junior seperguruan?"     

Zi Qian sepertinya tidak sedang memiliki mood untuk berdebat dengan Zhang Ruochen. Tatapan matanya benar-benar sedingin es, lalu ia bertanya, "Apa kau tidak ingin mengundangku masuk ke kamar Kuning No.1?"     

Zhang Ruochen menyadari sesuatu di kepalanya. Menurut apa yang ia pahami selama ini tentang Zi Qian, maka wanita itu tidak akan pernah pergi mencarinya jikalau tanpa sebuah alasan. Lalu, apakah ada sesuatu yang terjadi?     

"Silahkan, mari masuk!"     

Dengan kesimpulan semacam itu, wajah Zhang Ruochen berubah menjadi serius. Kemudian, ia mempersilahkan Zi Qian untuk masuk ke Candi Naga Bela Diri dan menuju ke kamarnya.     

Di seberang kamar Kuning No.1 adalah Bumi No.1.     

Saat itu, Duanmu Xingling dan Huang Yanchen sedang duduk di atas teras lantai dua dari Bumi No.1. Mereka secara otomatis bisa menyaksikan bahwa Zhang Ruochen sedang mengajak Zi Qian masuk ke kamar Kuning No.1.     

"Pangeran Kesembilan itu benar-benar playboy. Ia bahkan mencoba untuk memenangkan hati wanita nomor satu dari barisan murid-murid baru. Jika sampai berita ini tersebar, maka seluruh laki-laki yang ada di Kampus Barat akan benar-benar sedih dan menangis saat mendengar ini." Duanmu Xingling tertawa sambil mencuri pandang pada Huang Yanchen.     

Huang Yanchen mendengus dingin dan berkata, "Dasar cabul!"     

Kedua mata Duanmu Xingling mulai menyipit sambil tersenyum, untuk kemudian berkata, "Saudari Chen, apa kau hanya akan duduk dan menyaksikan seorang Zhang Ruochen dicuri oleh gadis lain? Bahkan aku sendiri saja tidak terima atas hal itu. Apa kau tidak merasakan apa-apa?"     

Huang Yanchen mengangkat gelas tehnya dan berkata dengan intonasi dingin, "Siapa yang ingin berteman dengan dirinya adalah urusannya sendiri. Itu tidak ada urusannya denganku. Aku kira kau benar-benar suka dengan lelaki itu. Jika demikian, mengapa kau tidak mencoba untuk menyingkirkan wanita cantik itu?"     

Duanmu Xingling hanya mengerutkan bibirnya dan tidak terlihat seperti akan melakukan sesuatu atas tindakan yang dilakukan oleh Zhang Ruochen. Lalu, ia tersenyum dan berkata, "Aku hanya bilang bahwa mungkin aku akan suka dengan lelaki itu di kemudian hari. Tapi saat ini... aku tidak memiliki cara dan/atau alasan yang kuat untuk melakukan itu. Saudari Chen, kau adalah seseorang yang pernah menghabiskan satu malam dengan Zhang Ruochen. Kau punya alasan untuk melakukan itu."     

"Apa yang kau maksudkan dengan kita menghabiskan satu malam bersama? Jika kau bukan saudari junior seperguruanku, maka aku benar-benar akan memotong lidahmu." Ekspresi wajah Huang Yanchen menjadi benar-benar dingin. Tangannya menekan permukaan meja keras-keras, tekanan itu membuat permukaan meja diselimuti oleh bunga-bunga es yang dingin.     

Duanmu Xingling sama sekali tidak menunjukkan raut ketakutan di wajahnya. Ia malah menjawab dengan sebuah senyuman samar di wajahnya. "Jadi, apa kau akan melakukan sesuatu atau tidak? Jika kau tidak melakukan sesuatu saat ini, mungkin kau akan terlambat."     

"Baiklah, aku akan ke sana. Aku tidak akan membiarkan si cabul itu merusak moral Candi Naga Bela Diri." Huang Yanchen berdiri dan mengambil pedangnya, sebuah aroma tipis tercium dari ujung rambutnya, untuk kemudian aroma itu meninggalkan wangi yang menenangkan. Ia segera melompat dari teras lantai dua, lalu berjalan menuju kamar Kuning No.1.     

"Ya! Ya! Lelaki itu seharusnya tidak melakukan hal buruk di siang hari. Dia harus diberi sebuah pelajaran." Duanmu Xingling tertawa genit, ekspresi wajahnya terlihat cantik dan menyenangkan.     

...     

Zi Qian berjalan masuk ke kamar Kuning No.1. Lalu, ia langsung berbicara sesaat setelah mengambil tempat duduk di dalam kamar, "Zhang Ruochen, apa kau berapa harga kepalamu?"     

Mendengar itu, bahkan seekor Blackie yang sedang fokus membaca pun akhirnya ikut menyimak percakapan dan menatap Zi Qian.     

Zhang Ruochen bertanya, "Berapa?"     

"3.3 juta koin perak," jawab Zi Qian.     

Mata Blackie berbinar, lalu tatapannya jatuh ke leher Zhang Ruochen. Ia mengamati leher itu seolah ingin memenggalnya, untuk kemudian ditukar dengan koin perak dalam jumlah besar.     

3.3 juta koin perak kurang lebih hampir setara dengan jumlah total harta milik pemimpin keluarga kelas tujuh.     

Zhang Ruochen tersenyum dan berkata, "Kau tidak akan bilang padaku bahwa kau datang kemari untuk membunuhku, kan?"     

"Jika aku ingin membunuhmu, aku mungkin saja bisa." Ujung mata dari Zi Qian terangkat sedikit, ia menunjukkan sedikit ekspresi kecewa. Ia berkata, "Tetapi, aku tidak tertarik dengan kepalamu."     

Zhang Ruochen memahami maksud dari wanita itu, lalu berkata, "3.3 juta koin perak adalah bukan jumlah yang sedikit. Bahkan para legenda Seni Bela Diri yang telah mencapai Alam Surga pasti akan tergiur dengan jumlah yang demikian. Sepertinya memang Departemen Hades sedang mempersiapkan segala sesuatunya untuk bisa membunuhku dengan resiko apapun. Lalu, dengan menceritakan berita ini padaku, apa kau sendiri tidak takut jika para pembunuh profesional dari Departemen Hades lain akan segera memburumu?"     

Zi Qian berdiri dan berkata, "Aku tidak menceritakan apa-apa padamu. Aku hanya sedang memberitahu berapa harga dari kepalamu."     

Setelah mengatakan itu, ia bermaksud untuk pergi.     

Zhang Ruochen mengambil jeda untuk memikirkannya sejenak, lalu berkata, "Karena kau telah memberitahuku tentang berita ini, aku akan membalasmu dan mengatakan sesuatu. Kau harus lebih berhati-hati lagi dalam beberapa hari ini. Pihak Sekolah Pasar Bela Diri sedang bersiap-siap untuk menghilangkan orang-orang sepertimu – orang yang berasal dari Pasar Gelap dan sedang menyusup ke dalam sekolah."     

"Terima kasih!"     

Zi Qian terdiam sejenak, untuk kemudian beranjak pergi menuju pintu.     

Tiba-tiba, suara langkah kaki terdengar di luar pintu.     

"Ada seseorang di luar."     

Ekspresi wajah Zhang Ruochen dan Zi Qian berubah. Apakah mereka berdua telah ketahuan?"     

"Boom!"     

Pintu depan kamar telah hancur berkeping-keping oleh sebuah Semburan Pedang. Bahkan dua pilar yang menyangga pintu itu pecah menjadi dua bagian, sehingga membuat seluruh kayu penyangga bangunan tampak tidak stabil.     

Huang Yanchen – seseorang yang sedang mengenakan sebuah jubah dan menggenggam sebuah pedang, ia merangsek masuk ke dalam kamar dengan sikap seperti orang sedang marah-marah. Tatapan matanya bersinar menyiratkan cahaya dingin saat pandangan mata itu tersapu pada Zhang Ruochen dan Zi Qian yang sedang berdiri di dekat pintu keluar.     

Huang Yanchen sedang merasa menyesali perbuatannya sendiri sesaat setelah ia merangsek masuk dengan cara seperti itu.     

Baju-baju Zhang Ruochen dan Zi Qian masih terpasang rapi, tidak ada indikasi bahwa mereka telah melakukan sesuatu yang buruk. Mereka berdua terlihat seperti dua orang yang sedang berteman dan bertemu secara normal.     

Sebaliknya, itu adalah dirinya sendiri yang sedang menggenggam pedang hingga memecahkan pintu. Pada mulanya, wanita itu ingin menangkap basah mereka berdua, tetapi saat ini ia tidak tahu lagi harus berbuat apa.     

Tetapi, sebagai salah satu dari tiga iblis wanita yang ada di Kampus Barat, ia tidak bisa jikalau harus menjadi malu atas perbuatannya tersebut. Maka ia memutuskan untuk memasang wajah yang mengancam, ia menunjukkan sebuah tatapan dingin yang setajam pedang es miliknya.     

Di sisi lain, perasaan Zhang Ruochen dan Zi Qian benar-benar sangat berbeda dengan wanita itu.     

"Oh tidak! Wanita itu pasti sudah mendengar percakapan kita sebelumnya!" Zhang Ruochen menyadari ekspresi Huang Yanchen yang sedang tidak ramah itu. Ia tahu bahwa situasi ini sungguh tidak baik.     

Ia sedikit mencuri pandang pada Zi Qian, ia menjadi sedikit khawatir.     

Karena Huang Yanchen tahu bahwa Zi Qian adalah seorang pembunuh profesional dari Departemen Hades, maka ia tidak akan melepaskan wanita itu. Jika sampai Zi Qian tertangkap, maka tidak diragukan lagi bahwa ia akan mati.     

Zi Qian sedang menunjukkan identitasnya ketika ia datang untuk memberitahu kabar itu padanya. Oleh karena itulah, Zhang Ruochen tidak ingin melihat wanita itu mati karena dirinya.     

Kepala Zi Qian menjadi kalut sesaat setelah melihat Huang Yanchen memasuki kamar dengan cara seperti itu, namun ia mencoba mengendalikan dirinya dengan cepat. Jari-jarinya perlahan mulai menggenggam ujung pedangnya. Semenjak identitasnya telah terbongkar, ia hanya punya pilihan untuk bertarung sampai mati!     

Zhang Ruochen juga diam-diam telah melepaskan Pola Ruang miliknya sampai radius dimana Huang Yanchen sedang berdiri. Ia harus menangkis semua serangan Huang Yanchen dan memberikan kesempatan bagi Zi Qian untuk bisa meloloskan diri.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.