Kaisar Dewa

Kembali Menembus Gunung Dewa Kuno



Kembali Menembus Gunung Dewa Kuno

0"Void Sword? Bagaimana mungkin?"     

Zhang Ruochen sendiri merasa tercengang. Sebab, ia tidak pernah menyangka bila Pedang Suci yang tidak aktif tersebut – yang diberikan Setengah-Biksu Yuanlong kepadanya – ternyata memiliki asal usul yang luar biasa.     

Bagaimanapun juga, nama sang "Permaisuri Seribu Tulang" sudah diperdengungkan sejak ratusan ribu tahun silam di Daratan Kunlun, hingga meninggalkan begitu banyak cerita-cerita legenda.     

Seharusnya, pedang tersebut sudah hilang ataupun hancur ditelan zaman.     

Sebab, berdasarkan pada catatan sejarah, maka Void Sword termasuk ke dalam sebuah Senjata Suci Supreme. Kekuatan pedang tersebut sangat besar, hingga mampu membelah sungai dan menghancurkan sebuah Dunia Primitif.     

Seorang pertapa biasa hanya tahu bahwa Pedang Suci dibedakan menjadi tiga; yakni Pedang Suci Seratus Inskripsi, Pedang Suci Seribu Inskripsi, dan Pedang Suci Sepuluh Ribu Inskripsi.     

Akan tetapi, hanya sedikit orang yang mengerti jika di atasnya Pedang Suci Sepuluh Ribu Inskripsi, maka di sana terdapat sebuah Pedang Suci Supreme.     

Sebuah Pedang Suci Seribu Inskripsi bisa disebut sebagai harta karun keluarga bagi mereka yang berasal dari keluarga Biksu. Sebab, bagi begitu banyak kelompok, maka kekuatan pedang itu sendiri benar-benar mengerikan, hingga membuat mereka berpikir dua kali sebelum melakukan provokasi.     

Seorang Perangai Biksu di Perubahan Kesembilan dari Alam Fish-dragon dengan sebuah Senjata Suci Seribu Inskripsi di tangannya, adalah mereka yang mampu menantang para Setengah-Biksu yang lebih lemah.     

Sementara itu, kekuatan dari Pedang Suci Supreme sendiri jauh lebih kuat daripada sebuah Senjata Suci Seribu Inskripsi. Alhasil, di seantero Daratan Kunlun, mungkin hanya terdapat puluhan di antaranya.     

Ada yang berkata jika "Heaven and Earth Sword", sebuah Harta Karun Sekte milik Sekte Yin Yang, hanyalah sebuah Senjata Suci Sepuluh Ribu Inskripsi. Hanya dengan kombinasi antara Heaven and Earth Sword beserta dengan Formasi Dua Pedang Yin Yang, maka keduanya mampu mengimbangi sebuah Senjata Suci Supreme.     

Meski demikian, Heaven and Earth Sword sendiri sudah merupakan sebuah pedang yang sangat tangguh – karena dibasuh dengan darah lebih dari satu orang Great Saint.     

Sekte Yin Yang sendiri sudah berkali-kali mengalami bencana di sepanjang sejarah. Hampir setiap hal itu terjadi, saat itu mereka selalu mengandalkan kekuatan Heaven and Earth Sword untuk mengalahkan musuh-musuh yang tangguh, sehingga mereka bisa menjaga kelangsungan hidup Sekte dan melanjutkan perkembangannya dari generasi ke generasi.     

Akan tetapi, Void Sword jauh lebih tangguh daripada Heaven and Earth Sword, dan merupakan sebuah Senjata Suci Supreme.     

Seandainya Setengah-Biksu Yuanlong sampai tahu bahwa dirinya baru saja memberikan Senjata Suci Supreme kepada Zhang Ruochen, akankah ia rela merebutnya sampai mati?     

"Zhang Ruochen, di mana peninggalan Abad Pertengahan tersebut?"     

Karena sedang merasa bersemangat, saat itu Blackie sampai menunjukkan dua taringnya yang tajam, hingga matanya terlihat kemerah-merahan.     

Zhang Ruochen berkata, "Setengah-Biksu Yuanlong memberikan Void Sword tersebut kepadaku. Jika kau ingin tahu dimana peninggalan Abad Pertengahan tersebut, maka kau harus bertanya kepadanya."     

"Meskipun aku bertanya kepadanya, namun dia tidak akan menceritakannya kepadaku. Lagipula, keberadaan Void Sword sudah terbongkar. Apa kau ingin membodohiku?" kata Blackie sambil marah-marah.     

Dengan ekspresi tenang, saat itu Zhang Ruochen mulai memaku pandangan matanya ke arah Pedang Suci berwarna putih, lalu berkata, "Pedang ini terlihat sangat biasa dan berkarat. Bagaimana mungkin ini adalah Void Sword yang legendaris tersebut? Biarkan aku mengujinya terlebih dahulu."     

Zhang Ruochen membawa Blackie dan Pedang Suci berwarna putih tersebut ke dalam Dunia Lukisan.     

Setelah itu, ia mengeluarkan Pedang Kuno Abyss, lalu mengalirkan kekuatannya, dan tiba-tiba menebaskan pedang tersebut ke arah Pedang Suci Berwarna putih.     

"CLANG!"     

Dua kekuatan yang besar itu mulai bertemu di satu titik, hingga menciptakan suara yang memekakkan telinga.     

Ledakan yang dahsyat itu akhirnya membuat Pedang Suci putih bergetar di atas permukaan tanah.     

Setelah itu, Zhang Ruochen mengambil pedangnya dan menemukan bahwa karat yang berada di bilah pedangnya, saat itu sudah benar-benar menghilang, hingga menampilkan bilah pedang yang berwarna keperak-perakan.     

Yang lebih menakjubkan, Pedang Suci putih itu masih cukup kuat setelah menerima serangan dari Pedang Kuno Abyss.     

Pada mulanya, Zhang Ruochen masih ragu apakah itu benar-benar Void Sword atau bukan, tapi sekarang, ia sudah sedikit yakin.     

Blackie berdiri di sebelahnya dan mulai mencibir, "Jangan habiskan waktumu. Bagaimana mungkin Pedang Kuno Abyss, dengan kekuatannya yang sekarang, mampu mengalahkan Void Sword?"     

Zhang Ruochen melirik ke arah kucing gendut tersebut dan berkata, "Memangnya kenapa? Bagaimana mungkin pedang ini mampu melepaskan kekuatannya jikalau tanpa jiwa di dalamnya?"     

"Jiwa pedang di dalam Void Sword hanya sedang tertidur pulas; namun, jiwa itu masih belum benar-benar musnah. Jika jiwa pedang itu sampai terbangun, maka sekali lagi pedang itu akan menjadi Senjata Suci Supreme, dan akan menyapu bersih semua Pedang Suci Daratan Kunlun," kata Blackie.     

"Apa kau tahu caranya untuk membangunkan jiwa pedang di dalamnya?" tanya Zhang Ruochen.     

Blackie berpikir selama satu detik, sebelum akhirnya berkata,"Jiwa pedang di dalam Void Sword telah disatukan ke dalam darah keturunan Permaisuri Seribu Tulang dengan menggunakan kekuatan inginnya. Sementara itu, Han Xue memiliki kualitas fisik yang sama dengan sang Permaisuri Seribu Tulang. Jadi, darahnya mungkin mampu membangunkan jiwa pedang di dalamnya."     

Zhang Ruochen berhenti bertanya dan langsung menyimpan Void Sword tersebut untuk sementara waktu. Sebab, ia merasa jika dirinya dapat menunggu, setidaknya sampai Han Xue pulang dari proses mencari pengalaman, sebelum nanti berusaha membangunkan jiwa pedangnya kembali.     

"Aku punya waktu satu bulan lagi sebelum hari pertama di bulan depan. Jadi, selama itu aku bisa kembali meningkatkan pengolahanku."     

Gunung Dewa Kuno akan dibuka untuk murid-murid Biksu pada hari pertama di awal bulan.     

Sekarang ini, Zhang Ruochen sudah menguasai Satu Pedang sampai pada level kesembilan, seharusnya ia mampu menembus lantai ketiga gunung. Jika ia mampu naik ke puncaknya, maka ia bisa mendapatkan Holy Water dari Mata Air Suci ketiga.     

Dengan bantuan Holy Water dari Mata Air Suci ketiga, maka Zhang Ruochen benar-benar percaya diri bahwa ia sanggup menguasai Satu Pedang sampai pada level kesepuluh, yakni tingkatan Puncak.     

Pada saat ini, Zhang Ruochen mulai mengambil Darah Suci Xuanwu dari dalam bangkai Cyan Fire Xuanwu.     

Ketika ia berada di Perubahan Keempat dari Alam Fish-dragon, saat itu ia menenggak tiga tetes Darah Suci Xuanwu, hingga berhasil meningkatkan pengolahannya, dari yang semula berada tingkatan Awal sampai menuju ke tingkatan Puncak.     

Akan tetapi, kalau ia masih berada di awal Perubahan Kelima dari Alam Fish-dragon, dan hendak meningkatkannya sampai ke puncak, maka ia membutuhkan lebih banyak Darah Suci Xuanwu.     

Berdasarkan pada tingkat pengolahannya yang sekarang, maka ia sudah mampu memurnikan Darah Suci Xuanwu lebih cepat daripada sebelumnya.     

Empat bulan berlalu dengan begitu cepat di dalam Dunia Lukisan.     

Zhang Ruochen sudah berhasil memurnikan empat tetes Darah Suci Xuanwu berturut-turut. Sekarang, ia sudah berada di tengah Perubahan Kelima dari Alam Fish-dragon.     

"Biarkan aku menghitungnya terlebih dahulu. Besok adalah hari pertama di bulan April."     

Zhang Ruochen menghentikan latihannya dan pergi meninggalkan Dunia Lukisan. Setelah itu, ia berusaha untuk menata dirinya sampai pada kondisi puncak, dan bersiap menuju ke lantai ketiga gunung.     

Kontes bela diri dalam hal Tao pedang sudah berlangsung selama 20 hari. Hanya mereka yang berada di Perubahan Pertama, Perubahan Kedua, dan Perubahan Ketiga yang masih bertanding di pertarungan final. Sementara itu, teruntuk kontes pedang di tingkatan alam sisanya, maka semua itu sudah diketahui siapa-siapa yang masuk ke dalam top 10 besar.     

Gunung Dewa Kuno kembali dibuka pada hari pertama di bulan April.     

Dibandingkan dengan bulan lalu, maka jumlah para murid Biksu yang hendak menembus gunung tersebut jauh lebih sedikit daripada setengahnya.     

Ketika sampai di kaki Gunung Dewa Kuno, saat itu Zhang Ruochen berhasil menciptakan kegaduhan tersendiri. Sekarang ini, hampir semua murid Biksu dari Sekte Yin Yang sudah mengenalnya.     

Hanya dalam satu bulan, akhirnya "Lin Yue" sudah berhasil menyita banyak perhatian orang-orang. Sebab, ia tidak hanya berhasil menapakkan kaki di puncak lantai kedua gunung saat baru saja dilantik menjadi seorang murid Biksu, namun juga berhasil memenangkan hati Qi Feiyu.     

Tidak hanya itu, sebab selama kontes pedang berlangsung, maka selama itu pula ia sudah mencatatkan rekor tak terkalahkan, dimana ia selalu berhasil memenangkan setiap pertempurannya.     

"Kakak saudara Lin Yue akan kembali menembus Gunung Dewa Kuno? Apa sekarang ini dia hendak menembus lantai ketiga gunung?"     

"Bagaimana mungkin? Dalam sejarah di Sekte Yin Yang, hanya ada beberapa murid yang mampu menapakkan kaki di lantai ketiga gunung saat mereka masih berada di Alam Fish-dragon."     

"Bagaimana mungkin? Bulan lalu, kakak saudara Lin Yue baru saja menembus lantai kedua gunung. Pertanyaannya, jika dia memang tidak percaya diri terhadap kemampuannya dalam menembus lantai ketiga gunung, lalu kenapa dia harus buang-buang waktu seperti itu?"     

"Benar sekali. Talenta kakak saudara Lin Yue adalah sesuatu yang sulit ditandingi – bahkan jauh dari apa-apa yang bisa kita bayangkan."     

"Kurasa, kakak saudara Lin Yue sudah sangat yakin bahwa dia sanggup menembus lantai ketiga gunung, setidaknya menembus rintangan pertama di sana."     

Di bawah kegaduhan para penonton, Zhang Ruochen akhirnya mulai menembus rintangan pertama dari lantai pertama gunung dengan begitu mudah, dimana sekarang ini ia sedang menuju ke puncak gunung.     

Sebelum siang, semua murid Biksu yang berada di kaki gunung sudah bisa melihat bahwa Lin Yue telah berada di puncak lantai kedua gunung, dan sekarang sedang menuju ke lantai ketiga gunung.     

"Kali ini, Lin Yue mampu menembus setiap rintangannya dengan lebih cepat. Tampaknya, kemampuan pria itu sudah berkembang dengan pesat," kata Qi Feiyu. Saat ini, wanita itu sedang berdiri di atas pohon maple di bawah kaki gunung, sambil mengamati puncak gunung dengan menggunakan kedua mata cantiknya.     

Seandainya Lin Yue berhasil menembus lantai ketiga gunung, maka wanita tersebut akan melakukan segala cara untuk menyembunyikannya, kalau-kalau Gai Tianjiao muncul kembali di Sekte Yin Yang.     

Wanita itu sedang menggunakan teknik penyamaran tertentu, hingga murid-murid Biksu yang berada di sana tidak bisa merasakan kehadirannya.     

…     

Ketika ia tiba di kaki lantai ketiga gunung, saat itu Zhang Ruochen menemukan seseorang yang sudah lebih dulu sampai di tempat tersebut.     

Pria itu sedang berdiri di bawah dinding batu dengan kedua tangan di belakang pinggul, sambil memancarkan aura bermartabat.     

Zhang Ruochen mulai mengamati pria tersebut lekat-lekat. Pria itu memiliki perawakan yang tinggi, tegak, dan berotot.     

Dari jarak 60 meter jauhnya, maka Zhang Ruochen sudah bisa merasakan api dan kekuatan Chi dari sosok tersebut.     

Bahkan, tubuhnya tampak seperti tungku raksasa, hingga membuat orang lain ragu untuk mendekatinya.     

Melihat itu, Zhang Ruochen mulai mengatupkan kedua tangannya ke arah depan, sambil membungkuk dan berkata, "Saya Lin Yue dari Long-living Yard. Salam, Leluhur."     

Pria berotot itu hanya mengibaskan tangannya dengan cara yang heroik, sambil berkata, "Jangan panggil aku sebagai Leluhur. Umurku tidak lebih tua darimu."     

Zhang Ruochen kembali menatap sosok berotot tersebut, dan sebagai gantinya, orang itu juga memandang dirinya.     

Orang itu memiliki sepasang mata cerah dan tajam, sementara kedua pupil matanya tampak seperti dua meteor yang membara, yang memancarkan kekuatan besar.     

Satu lirikan dari pria tersebut sudah berhasil mengirimkan gelombang panas yang tinggi – sebuah kekuatan yang cukup menggetarkan para pertapa di Alam Fish-dragon, terutama bagi mereka yang memiliki tingkat pengolahan lebih rendah.     

Ternyata, ada begitu banyak sosok bertalenta yang masih bersembunyi di dalam Sekte Yin Yang, dimana pria tersebut adalah salah satu dari para superior lainnya.     

Dengan rasa takut di dalam hatinya, saat itu Zhang Ruochen sendiri juga bisa merasakan bahaya dari sosok tersebut.     

Tentu saja, Zhang Ruochen sendiri masih bersikap tenang, sambil berkata, "Kakak saudara, silahkan."     

"Kakak saudara?"     

Pria berotot itu mulai menyunggingkan ujung bibirnya, sambil memperlihatkan ekspresi yang tidak lazim. Setelah itu, ia menggelengkan kepalanya dan berkata, "Aku sudah berhasil menembus rintangan pertama dari lantai ketiga gunung. Sejujurnya, alasan mengapa aku masih berada di sini adalah karena aku ingin menunggu dirimu."     

"Menunggu aku?"     

"Ya, menunggumu. Setelah keluar dari proses pengasingan, maka aku selalu mendengar bahwa ada seorang jenius Tao pedang yang muncul di dalam Sekte, dimana sosok tersebut mampu menguasai Satu Pedang sampai pada level kesembilan. Oleh karena itulah, aku ingin bertemu denganmu," kata orang berotot tersebut.     

Ini bukan hari pertama bagi Zhang Ruochen di dalam Sekte Yin Yang. Setidaknya, ia sudah mengenal beberapa superior di antara para murid Biksu, namun sekarang ini, ia sama sekali tidak bisa mengenali sosok berotot di hadapannya.     

"Jika dia mampu menembus rintangan pertama di lantai ketiga gunung, maka dia pasti merupakan sosok yang terkenal." Zhang Ruochen menundukkan kepalanya, sambil bergumam.     

Saat itu, ia menduga bahwa pria berotot tersebut adalah sosok bertalenta khusus, yang diam-diam sedang dikembangkan oleh Sekte Yin Yang.     

Tanpa kembali berpikir panjang, saat itu Zhang Ruochen pergi menuju ke kaki dinding batu – berukuran tinggi 90 meter – untuk mulai mengobservasi karakter-karakter yang terdapat di dalam dinding.     

Sementara itu, kata-kata yang tertulis di rintangan pertama lantai ketiga gunung bahkan jauh lebih rumit dan sukar dipahami daripada yang terdapat di bawah sana, sebagaimana setiap karakter tersebut mengandung Pemahaman Pedang yang tak terbatas dalam keterkaitannya dengan Tao pedang.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.