Kaisar Dewa

Menguasai Sepuluh Level di Satu Pedang



Menguasai Sepuluh Level di Satu Pedang

0Seandainya Zhang Ruochen juga mendengar perkataan pria paruh baya tersebut ketika ia sedang memanggil sang pria berotot, maka seketika itu pula ia pasti akan merasa sangat terkejut.     

Tianjiao?     

Apakah sosok pria berotot ini benar-benar Gai Tianjiao, sosok tercantik nomor satu di Sekte Yin Yang?     

Bagaimana mungkin orang-orang bisa memanggilnya cantik?     

Tidak mungkin.     

Bahkan, tidak mungkin orang lain menyebut sosok berotot itu sebagai seorang wanita.     

Akan tetapi, perhatian Zhang Ruochen benar-benar sedang terfokus pada teknik pedangnya. Jadi, ia tidak peduli lagi terhadap lingkungan sekitarnya, bahkan kepada dirinya sendiri. Tidak hanya itu, sebab ia juga tidak sadar bila ada seorang pertapa lain yang datang kesana.     

Gai Tianjiao memberi hormat kepada sang pertapa dengan kedua tangan yang ditangkupkan ke arah depan. Setelah itu, ia kembali menoleh ke arah Zhang Ruochen, yang sedang memperagakan teknik pedang.     

Wanita itu menatapnya dengan tampang takjub. "Kakak saudara Zhou, pria ini adalah Lin Yue. Dia adalah seorang murid dari Long-living Yard. Baik kegigihan maupun kemampuan pemahamannnya telah berhasil mengungguli siapapun yang pernah kutemui."     

"Sosok jenius yang menakjubkan dalam hal Tao pedang baru saja muncul di penghujung Konferensi Teknik Pedang. Ini adalah sebuah kehormatan bagi kita."     

Sang pertapa Taoist tersebut adalah Zhou Ping. Pria itu adalah kakak saudaranya Gai Tianjiao dan menjadi murid ketujuh dari Biksu Pedang Moon-burier, salah satu dari Tiga Biksu Pedang tangguh di Wilayah Timur.     

Gai Tianjiao sendiri adalah salah seorang murid Biksu Pedang Moon-burier. Wanita tersebut adalah murid kesembilannya.     

Zhou Ping berusaha mengamati teknik pedang Zhang Ruochen lekat-lekat. Saat itu, kedua matanya langsung memancarkan cahaya brilian. "Dia benar-benar seorang praktisi pedang yang bertalenta tinggi. Dia pasti sudah berhasil mencapai Tingkatan Lanjutan dari Alam Hati yang Terhubung dengan Pedang. Seandainya saja dia muncul tiga tahun yang lalu!"     

"Benar, dia muncul sedikit terlambat. Sebab, hanya ada setengah tahun lagi sebelum Konferensi Teknik Pedang dimulai. Meskipun kita berusaha semaksimal mungkin untuk mengembangkannya, namun dia hanya mampu menguasai Satu Pedang sampai pada level kesepuluh. Dia tidak akan pernah mampu mengalahkan para pahlawan pedang dari Sekte Empat Simbol, atau bahkan kantor pusat Sekte Taiji."     

Saat itu, rasa khawatir mulai terpancar dari kedua mata Gao Tianjiao.     

Zhou Ping menghela nafas pelan, sambil menepuk-nepuk teko teh dengan tangannya. Setelah itu, kedua matanya mulai memancarkan cahaya yang bijak. "Selama kita melakukan yang terbaik, maka semua itu sudah cukup. Yang paling penting adalah kita masih bisa berpartisipasi ke dalam Paviliun Pedang. Jika tidak, maka kita harus menunggu lagi selama satu abad."     

Meskipun Zhou Ping mengatakannya sambil acuh tak acuh, namun Gai Tianjiao masih bisa mendengar bahwa pria tersebut seperti orang yang hendak menyerah.     

Tidak ada seorang praktisi pedang manapun di Sekte Yin Yang, yang akan menyia-nyiakan kesempatan ini.     

Hal itu terjadi karena Paviliun Pedang pernah berlokasi di kantor pusat Sekte Taiji. 500 tahun silam, para senior dari Sekte Yin Yang akhirnya berhasil memenangkan posisi Paviliun Pedang berkat ksatria mereka yang tampil baik di sebuah Konferensi Pedang. Pada masa itu, mereka akhirnya berhasil mengalahkan banyak ksatria lain dari kelompok cabang, yang di dalamnya termasuk Sekte Empat Simbol dan Sekte Bagua.     

Kemudian, jika sampai Paviliun Pedang jatuh ke tangan sekte lain, lalu, bagaimana caranya mereka bisa menyelamatkan muka di hadapan para pendahulunya?     

Tiba-tiba, Zhou Ping tampak sedikit terkejut, hingga kedua matanya pun mulai memancarkan secercah semangat. "Pemahaman Pedang bocah itu semakin lama menjadi semakin kuat. Meski dengan bantuan dari Mata Air Suci, seharusnya dia tidak akan mampu berproses secepat itu."     

Gao Tiajiao juga menyadari hal ini, dan ia pun langsung mengeluarkan sebuah anggapan yang berani. "Mereka bilang bahwa dia berhasil mendapatkan tiga buah Pemahaman Pedang dari leluhur kami selama upacara penobatan berlangsung."     

"Apakah dia akan menggunakan Pemahaman Pedang dan Mata Air Suci untuk menembus level kesepuluh dari Satu Pedang?"     

"Jika demikian, maka..."     

Zhou Ping dan Gao Tianjiao saling berpandangan satu sama lain, hingga wajah keduanya langsung memerah karena merasa bersemangat.     

Seandainya Lin Yue berhasil menguasai Satu Pedang sampai level 10, maka lelaki tersebut pasti akan menjadi kebanggaan Sekte Yin Yang.     

Zhang Ruochen sendiri sudah meminum delapan labu berisi Holy Water. Pemahaman Pedangnya pun juga sudah berkembang pesat. Pada saat ini, kecepatan latihannya pun sudah benar-benar melewati batas normal.     

Zhang Ruochen sedang meminum labu kesembilan, dan itu langsung membuat tubuhnya diselimuti oleh cahaya kaleidoskopik.     

Akan tetapi, teknik pedang yang sedang diperagakan olehnya menjadi jauh lebih lambat.     

Ketika diamati lekat-lekat, maka itu tampak seperti sebuah fenomena yang aneh.     

Semua orang dapat melihat gerakannya dengan jelas, namun tidak ada seorangpun yang mampu memprediksi gerakan selanjutnya.     

Dalam kurun waktu satu tarikan nafas sampai kembali menghembuskannya, saat itu Zhang Ruochen hanya akan memperagakan satu gerakan. Dia benar-benar bergerak sangat pelan. Bahkan, orang lain pasti akan bertanya-tanya apakah gerakan yang pelan itu dapat melukai lawan atau tidak.     

Kadang kala, ia hanya berhenti dan berdiri tegak, sambil terlihat seperti orang yang kebingungan.     

Satu hari satu malam pun akhirnya berlalu. Kecepatan latihannya dalam mengeksekusi gerakan-gerakan pedang terus menjadi semakin lambat. Bahkan, sekarang ini ia sampai membutuhkan 10 kali tarikan nafas untuk mengeksekusi satu gerakan pedang.     

Akan tetapi, ekspresi wajah Zhou Ping berubah menjadi serius. Saat itu, ia mulai mengelus jenggotnya sendiri. "Dia sudah berada di titik penembusan, tapi sepertinya dia sedang menghadapi hambatan. Cepat serang dia, Tianjiao. Mungkin kau bisa membantunya."     

"Baiklah."     

Gao Tianjiao mulai merentangkan tangan kirinya. Setelah itu, terdapat bola api yang muncul di tangannya.     

Perlahan-lahan, sebuah Pedang Suci berwarna emas mulai terbentuk di tengah bola api tersebut.     

Dua Pedang Suci berwarna emas telah disepuh dari gagak emas besi hitam. Pedang itu pun muncul di tangan kiri Gao Tianjiao, dan itu jauh lebih elastis daripada sebuah Pedang Suci biasa.     

Pedang Suci berwarna emas itu tampak seperti sebuah cambuk dengan ujung bilah yang tajam. Akan tetapi, pedang itu memiliki rupa yang seperti batang bambu.     

"Swoosh!"     

Pedang Suci berwarna emas itu mulai terbang di udara. Setelahnya, pedang itu juga memancarkan hawa panas. Akibatnya, temperatur di sekitar sana menjadi naik beberapa kali lipat dari keadaannya yang semula. Saat ini, seseorang bisa merasakan perubahan yang drastis dalam setiap menitnya.     

Gao Tianjiao sendiri bergerak dengan sangat cepat. Wanita itu melesat maju dengan pedangnya yang mengarah ke perut Zhang Ruochen.     

Bahkan, gerakan pedang itu lebih cepat daripada kecepatan suara. Alhasil, gesekan angin yang diciptakan dari lesatan pedang tersebut seolah mampu memekakkan telinga.     

Gao Tianjiao menyerang tanpa tanggung-tanggung. Pada saat ini, wanita itu tampak seperti orang yang hendak membunuh Zhang Ruochen.     

Tentu saja, Zhang Ruochen bisa merasakan bahaya yang datang mendekati dirinya. Lalu, sebagai respon atas hal tersebut, maka seketika itu pula rambut di sekujur tubuhnya langsung terangkat. Sementara itu, Tenaga Chi di dalam tubuhnya mulai mengalir 10 kali lipat lebih cepat daripada situasi normal.     

Pemahaman Pedang-nya, yang sedang berusaha menembus hambatan, mulai menerobos ke arah atas karena sedang mengalami ancaman kematian tersebut. Pada akhirnya, Pemahaman Pedang itu pun berhasil menembus level kesepuluh dari Satu Pedang.     

Satu Pedang. Berhasil.     

Sekujur tubuh Zhang Ruochen sedang bergetar hebat, sementara Energi Chi di sekitarnya tampak berfluktuasi.     

"BOOM!"     

Lelaki itu tidak membuka matanya. Saat ini, ia benar-benar hanya mengandalkan instingnya, sambil mencengkram pegangan pedang. Kemudian, sekujur tubuhnya seolah mampu menjadi satu dengan pedang. Chi yang luar biasa di dalam tubuhnya telah berubah menjadi pedang cahaya yang mengarah ke Gao Tianjiao.     

"Benar sekali, seranganku ternyata bermanfaat untuknya."     

Zhang Ruochen sudah berhasil menebus tingkatan baru. Di sisi lain, saat itu Gao Tianjiao tersenyum puas dan langsung menghentikan pergerakannya. Wanita itu kembali menarik energinya dan langsung menyimpan pedangnya ke dalam tangan.     

Para pertapa lain akan kesulitan untuk menghentikan gerakan serangan dan menyimpan kembali pedangnya dengan mudah seperti itu. Sebab, kekuatan pedang tersebut memiliki potensi untuk menyakiti diri mereka sendiri. Bahkan, Zhang Ruochen sendiri masih kesulitan untuk melakukan hal tersebut.     

Zhang Ruochen melihat Gao Tianjiao berhasil menyimpan kembali pedangnya, namun sialnya, ia tidak bisa melakukan hal yang sama.     

Pada akhirnya, ujung yang tajam dari Pedang Valley-water pun langsung mengenai dada lawannya.     

"PING!"     

Pedang Valley-water, sebuah Senjata Suci Bela Diri kelas duabelas, ternyata tidak mampu menembus dada wanita tersebut. Di waktu yang bersamaan, di sana hanya terdengar suara logam yang saling berbenturan, hingga sampai memercikkan bunga-bunga api.     

Sebuah kekuatan maskulin, yang lebih panas daripada api, mulai keluar dari tubuh Gao Tianjiao. Hal itu membuat Zhang Ruochen terpental ke arah belakang.     

Dengan suara "clang" yang kencang, maka Pedang Valley-waternya pun langsung terbelah menjadi dua.     

Saat itu, lengan kanan Zhang Ruochen mulai meneteskan darah. Tulang-tulang di dalamnya langsung remuk menjadi tiga bagian. Alhasil, ia tidak mampu lagi mengangkat tangannya.     

Di sisi lain, Gai Tianjiao, terlihat masih berada di tempatnya berdiri, dan benar-benar masih berdiri tegak. Bahkan, wanita itu sama sekali tidak terguncang, sambil menatap ke arah lelaki tersebut dan tersenyum tipis. "Keterampilan Satu Pedang yang kau gunakan tidak buruk. Serangan itu berhasil menghancurkan Divine Bodyshield-ku."     

Sial, apa gunanya jika ia hanya mampu menembus Divine Bodyshield lawannya?     

Bahkan, ia sama sekali tidak mampu melukai wanita tersebut.     

Zhang Ruochen menahan rasa sakitnya dan mengamati lengan kirinya sendiri. Setelah itu, ia menatap ke arah pedang yang patah, dan mulai memikirkan kembali tentang bagaimana pertemuan serangan tersebut bisa terjadi. Seketika itu juga, ia langsung merasa tercengang. "Apa kau adalah seorang Setengah-Biksu?"     

Zhang Ruochen telah berhasil mencapai level kesepuluh dari Satu Pedang. Dengan kekuatan maksimalnya sekarang, bahkan seorang Perangai Biksu di Perubahan Kesembilan dari Alam Fish-dragon pasti akan lari terbirit-birit jika harus berhadapan dengannya.     

Namun, kekuatan yang dahsyat seperti itu, ternyata sama sekali tidak mampu melukai wanita berotot di hadapannya.     

Sebaliknya, Zhang Ruochen sendiri malah mengalami luka-luka yang parah. Bahkan, tulang-tulang yang berada di lengannya sudah remuk, hingga ia tidak mampu lagi mengangkatnya.     

Gao Tianjiao pun tersenyum. "Kau tidak perlu terlalu terkejut seperti itu. Sebab, aku memang punya kualitas fisik yang unik. Dalam 10 tahun belakangan, aku sudah berhasil mengintegrasikan tujuh Senjata Suci ke dalam tubuhku. Jadi, tujuh Senjata Suci tersebut sudah menyatu dengan darah dan tulang-tulangku.     

"Seranganmu memang cukup kuat, namun serangan itu akhirnya terpental karena pengaruh Senjata Suci di dalam tubuhku."     

"Aku paham sekarang." Zhang Ruochen pun segera menghembuskan nafas lega.     

Selain Setengah-Biksu, Zhang Ruochen sendiri tidak menyangka jikalau ada orang lain yang mampu bertahan dari Satu Pedang.     

Akan tetapi, ia tidak meneruskan pertanyaannya. Sebaliknya, ia mulai duduk bersila di dalam Mata Air Suci, sambil mengobati dirinya sendiri dari luka-luka dengan menenggak cara beberapa pil penyembuhan.     

Dua jam kemudian, lengannya sudah kembali bisa digerakkan.     

Luka-luka yang berada di permukaan lengannya pun benar-benar sudah menghilang.     

Ketika ia kembali bangkit berdiri, wanita berorot itu masih berdiri di tempatnya semula. Namun, sang pertapa yang lain, sudah pergi dari sana.     

"Kemana perginya sang senior tersebut?" tanya Zhang Ruochen.     

Meskipun Zhang Ruochen hanya melirik sekilas ke arah sang pertapa senior, namun ia bisa menilai bahwa sosok superior tersebut sudah memiliki sebuah Jiwa Suci. Jadi, terdapat Energi Chi dalam jumlah besar yang memancar dari dalam tubuhnya. Dengan demikian, maka pria itu pasti adalah seorang Leluhur Setengah-Biksu.     

Jari Gai Tianjiao menuding kejauhan, ke arah Whitestone Sacred Cliff. "Dia adalah salah seorang Penjaga Pedang di Paviliun Pedang. Dia pergi saat kau sedang mengobati luka-lukamu. Baiklah kalau begitu, apa kau tidak ingin melihat ke dalam Paviliun Pedang?"     

Puncak lantai ketiga gunung adalah sebuah area yang sangat luas. Selain itu, terdapat Whitestone Sacred Cliff yang berukuran tinggi 1.000 meter di kejauhan. Tebing itu benar-benar halus. Tebing itu terlihat transparan dan memancarkan cahaya suci yang indah.     

Sambil berdiri di samping Mata Air Suci, saat itu Zhang Ruochen bisa merasakan gelombang kekuatan yang terpancar dari Whitestone Sacred Cliff tersebut. Hal itu membuatnya seperti ingin memuji sesuatu.     

Sebuah pagoda kuno raksasa tampak berdiri tegak di puncak tebing tersebut.     

Pagoda itu dikelilingi oleh awan dan kabut. Di sana, hampir terdapat 10.000 pedang yang sedang berputar-putar di sekelilingnya, hingga tampak seperti sebuah lingkaran cahaya.     

Zhang Ruochen melirik ke arah pagoda kuno yang terdapat di puncak tebing tersebut. Seketika itu juga, kedua matanya langsung bersinar cerah, hingga ia merasa seperti memiliki keterikatan dengan tempat tersebut. "Jadi, inikah yang selalu disebut sebagai Tanah Suci utama bagi para praktisi pedang, Paviliun Pedang?"     

Gai Tianjiao langsung mengangguk. Saat itu, kedua matanya juga tampak berbinar. "Benar sekali."     

Para praktisi pedang bisa melatih teknik-teknik pedang mereka di dalam Paviliun Pedang tersebut.     

Meski kau tidak punya akses untuk masuk ke dalamnya, namun saat hanya mengamati Paviliun tersebut dari kejauhan, maka hal itu sudah terasa memuaskan.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.