Kaisar Dewa

Melawan Feng Han



Melawan Feng Han

0Huff!     

Zhang Ruochen menghela nafas panjang dan mulai menghancurkan Kehendak Pedang di sekitarnya. Seketika itu juga, daun-daun yang beterbangan menjadi tak lagi bertenaga. Pada akhirnya, daun-daun itu melayang di udara, sebelum akhirnya berhamburan di atas tanah.     

Whoosh!     

Zhang Ruochen mengibaskan lengannya dan menciptakan hembusan angin. Saat itu, tumpukan daun-daun di sekitarnya langsung tersapu bersih, dan memperlihatkan tubuh Taixi yang sempat tertimbun di bawahnya.     

Setengah-Biksu Taixi sedang tergolek lemah di tanah, dengan luka-luka tusukan pedang yang sudah tak lagi terhitung jumlahnya. Pria itu sudah sangat berdarah-darah, hingga sampai sulit untuk dikenali. Bahkan, di beberapa luka pada bagian tubuhnya, di sana tulang-tulangnya sampai terlihat.     

"Sekarang, apa kau sudah percaya kalau daun-daun juga bisa membunuhmu?" tanya Zhang Ruochen.     

Sekujur tubuh Taixi gemetar hebat dan ia berkata sambil tergagap, "Aku... tidak mau... menyerah..."     

"Meski kau tidak ingin, tapi kau masih harus melakukannya."     

Kedua mata Zhang Ruochen terlihat sangat dingin. Selain itu, terdengar suara auman naga dan gajah pada bagian tangan kanannya. Tanpa tedeng aling-aling, lelaki itu langsung menghantamkan tinjunya ke bawah dan menghancurkan kepala Setengah-Biksu Taixi tanpa sisa.     

Ketika ia kembali mengangkat tangannya, saat itu ia sedang menggenggam bola berwarna merah. Itu adalah Cahaya Setengah-Biksu, dengan cahaya merah terang yang menyinari langit malam, yang memberikan nuansa mengerikan.     

"Cahaya Setengah-Biksu ketiga." Zhang Ruochen memasukkannya ke dalam Ruyi Treasure Bottle.     

Ketiga Setengah-Biksu itu pasti punya senjata dan harta karun yang bernilai tinggi. Namun, Zhang Ruochen tidak punya waktu untuk menggeledah mayat-mayat mereka, jadi ia hanya memasukkan mayat mereka bertiga ke dalam Cincin Ruang.     

Sementara itu, Zhang Ruochen mulai mengambil Piringan Permata Kuno milik Taixi dan mengamatinya sejenak. Kemudian, ia mulai menyuntikkan Chi Suci ke dalamnya.     

Poof, poof!     

Gumpalan-gumpalan inskripsi merah mulai keluar dari tengah Piringan Permata Kuno tersebut, hingga sampai terbang ke udara.     

"Ternyata, World Locking Formation adalah formasi pertempuran yang cukup kuat. Untungnya, aku telah berada di level Human Sword dan aku juga berhasil melukai Setengah-Biksu Taixi, hingga akhirnya piringan ini lepas kendali. Jika tidak, maka aku tidak akan pernah mampu menghancurkan formasi tersebut. Bahkan, kemungkinan besar aku akan terperangkap di dalam sana sampai mati."     

Piringan Permata Kuno adalah senjata formasi saint. Jadi, Zhang Ruochen mengambil dan menyimpannya. Kemudian, ia mulai melacak kepergian Feng Han.     

"Kau tidak akan bisa lolos dengan mudah."     

Sambil meletakkan jasad Biksu Pedang Xuanji di dalam Grafik Kayu Yin Yang, saat itu Zhang Ruochen mengeluarkan dekrit kerajaan yang pernah diberikan oleh masternya. Lalu, sambil menggenggamnya erat-erat, maka ia mulai menyuntikkan Chi Suci ke dalamnya.     

Terdapat kekuatan suci yang keluar dari dekrit tersebut, hingga langsung menyelimuti tubuh Zhang Ruochen sepenuhnya.     

Whoosh!     

Lelaki itu berubah menjadi ledakan cahaya berwarna putih. Lalu, dengan kecepatan yang setara dengan seorang Biksu, maka ia mulai melesat di langit malam dan mengejar Feng Han.     

Beberapa saat kemudian, Zhang Ruochen telah melintasi area sejauh ribuan mil. Lelaki itu berhasil mengejar Feng Han dan Setengah-Biksu Xin Yu.     

Belantara Goid Failing adalah tempat yang sangat luas. Terdapat kabut putih yang menyelimuti hutan tersebut. Akibatnya, hal itu membuat area di sekitarnya seakan-akan tak bertepi. Ketika mengamati sekitarnya, maka di sana tampak tidak ada tanda-tanda kehidupan.     

Ini adalah hutan kuno yang sangat luas. Feng Han sedang berhenti dan membuka kedua mata merah darahnya. Kemudian, ia menoleh ke belakang dan mendongak, hingga ia merasa terkejut. "Dia berhasil mengejar kita secepat ini? Bahkan Setengah-Biksu Taixi masih belum mampu menghentikannya?"     

Setengah-Biksu Xin Yu juga menoleh ke belakang. Wanita itu menarik pedang darah panjangnya dari dalam tangan sebelah kiri. Kemudian, sambil mengepakkan sayapnya, wanita itu terbang 300 kaki di atas langit. "Pangeran Keenam, cepat pergi. Saya akan menghentikannya."     

Kabut darah yang tebal tampak menyelimuti pedang darah panjangnya. Kabut itu menyebar, hingga melingkupi hutan kuno tersebut. Semua binatang buas yang ada di dalam hutan bisa merasakan aura berbahaya di sekitarnya, hingga mereka langsung tiarap ke tanah, sambil merasa ketakutan. Beberapa binatang buas yang lebih kuat bahkan cepat-cepat memutar arah dan melarikan diri.     

Whoosh!     

Ada ledakan cahaya putih yang melesat menuju Setengah-Biksu Xin Yu seperti halnya bintang jatuh. Titik cahaya putih terus membesar dan menjadi semakin besar di matanya. Pada akhirnya, cahaya itu menutupi seluruh penglihatannya. Pada saat wanita itu mengangkat pedang darahnya, saat itu ia langsung terhempas ke belakang. Lalu, ia terjatuh ke tanah.     

Kaboom.     

Kawah raksasa mulai terbentuk di permukaan tanah. Ada puluhan lubang yang muncul di sekitar sana. Rasa-rasanya, kawah itu tampak seperti lubang yang baru saja tertimpa meteor.     

Di dasar kawah tersebut, Zhang Ruochen berdiri dengan menusukkan Pedang Kuno Abyss di dada Setengah-Biksu Xin Yu. Wanita itu sedang menggeliat di tanah. Kekuatan yang dahsyat di dalam pedang tersebut terus menerus menghancurkan Jiwa Suci lawannya. Tidak lama kemudian, Jiwa Suci itu berubah menjadi berkas-berkas cahaya, hingga akhirnya hilang ditelan udara.     

Satu serangan itu langsung berhasil menghancurkan Jiwa Suci Setengah-Biksu.     

Whoosh.     

Saat itu, ekspresi wajahnya berubah menjadi dingin, Zhang Ruochen menarik pedang berdarahnya tanpa sama sekali menatap mayat Xin Yun. Kemudian, ia berjalan keluar dari kawah tersebut. Sambil melayang di udara, maka ia menatap Feng Han yang berada di bawah.     

"Kau adalah satu-satunya yang masih tersisa!" katanya.     

Feng Han menatap Zhang Ruochen di hadapannya. "Apa Setengah-Biksu Taixi mati di tanganmu?" tanyanya, dengan ekspresi wajah yang belum berubah.     

"Apa kau pikir dia masih bisa hidup?" tanya Zhang Ruochen.     

"Kau membunuh lima Setengah-Biksu Vampir dalam satu malam," kata Feng Han. "Ini adalah perbuatan yang tidak bisa dimaafkan. Bahkan, Biksu manusia harus dihukum mati karena tindakan kriminal ini."     

"Kau telah meracuni Master dan itu adalah perbuatan yang tidak bisa dimaafkan," Zhang Ruochen berkata tegas. "Meski kau telah menjadi seorang Biksu, namun kau sama sekali tidak akan bisa lolos."     

Feng Han menggenggam Pedang Taotian. Kemudian, ia mengangkatnya dan mengamati pedang tersebut. Lalu, sambil menggelengkan kepalanya, maka ia tersenyum. "Sebenarnya, kau adalah orang yang membunuh Master, bukan aku. Sebab, kalau bukan karena dirimu, maka beliau tidak akan pernah bertarung melawan Biksu Pedang Nine Serenity. Jika bukan karena kemunculanmu, maka aku pasti akan menjadi murid terbaiknya. Jadi, beliau pasti akan memberikan Pedang Taotion ini sejak lama."     

"Tujuan utamaku hanyalah Pedang Taotian. Karena kalau aku berhasil mendapatkannya, maka aku tidak perlu membunuhnya. Sejujurnya, beliau bukan pria yang jahat. Setidaknya, aku tidak pernah membenci beliau."     

Kemarahan Zhang Ruochen perlahan-lahan mulai mereda. Sebaliknya, ia mulai merasa depresi. Lelaki itu merasa kalau apa yang dilakukannya telah membuat masternya meninggal dunia. Semua orang berkata kalau perbuatan baik pasti akan dibalas dengan sesuatu yang baik, tapi kadangkala, orang-orang menggunakan kebaikan itu untuk menyakitimu. Lalu, bukannya merasa bersalah karena telah menyakitimu, mereka malah menyalahkan orang lain atas tindakannya sendiri.     

Masternya pasti merasa sedih saat ia meninggal.     

Feng Han melirik Zhang Rochen dan menghapus senyuman di wajahnya. "Tapi, aku benar-benar membencimu," katanya dingin. "Karena kau telah mengikuti, maka aku akan menyingkirkanmu. Dengan cara ini, maka pria tua itu tidak akan sendirian di alam sana."     

Whoosh!     

Pria itu langsung mengaktifkan Wilayah Jiwa Suci-nya. Di waktu yang bersamaan, ia menebaskan Pedang Taotian tersebut ke arah Zhang Ruochen. Kala itu, baik pedang dan pria tersebut sama-sama bergerak sangat cepat. Yang jelas, pria itu tidak ingin memberi lawannya kesempatan untuk menghindar.     

Tanpa memasang ekspresi apa-apa, Zhang Ruochen hanya mengencangkan pegangannya pada Pedang Kuno Abyss. Kemudian, sambil menggunakan segenap kekuatannya, maka ia menebaskan pedangnya secara horizontal.     

Boom!     

Gelombang energi yang dahsyat terlepas dari Pedang Taotian. Dalam sekejap, celah di antara jari telunjuk dan ibu jari Zhang Ruochen langsung robek. Lelaki itu tidak sanggup menahan serangan musuhnya. Akibatnya, darah mulai mengucur dari sana.     

Kala itu, topi di kepalanya juga telah terlepas, hingga membuat rambut panjangnya terurai. Sambil berlutut dengan menggunakan satu kaki, maka ia berusaha untuk bertahan. Namun, darah terus menerus keluar dari bibirnya.     

Di waktu yang bersamaan, permukaan tanah di bawah kakinya telah berubah menjadi berwarna merah.     

Sementara itu, sambil menggenggam Pedang Taotian, Feng Han mulai berjalan mendekati Zhang Ruochen. Kemudian, ia berkata sambil tertawa, "Saudara keenam, apa kau pikir aku bergerak mundur karena aku takut berhadapan denganmu? Kau memang bertalenta, tapi sayangnya, kau masih terlampau muda. Tingkat kultivasimu masih jauh berada di belakangku."     

Zhang Ruochen terkekeh sinis. "Apa kau pikir... aku mengejarmu... sendirian..."     

"Apa?" kedua mata Feng Han berubah menjadi murung.     

Perlahan-lahan, Zhang Ruochen mulai bangkit berdiri. Kala itu, kedua matanya melotot memandang Feng Han. "Kau adalah orang yang cerdas. Jadi, kau pasti paham dengan apa yang kumaksudkan."     

"Apa kau telah mengatakannya kepada kakak tertua?" Feng Han menggertakkan giginya. Kedua matanya bersinar dengan intensitas membunuh.     

"Kau telah membunuh Master kita dan menggigit tangan orang yang memberimu makan. Jadi, bukan hanya kakak tertua, tapi semua kakak saudara pasti ingin membunuhmu."     

"Kau memang cari mati."     

Feng Han menggenggam pedangnya erat-erat, sambil mengumpulkan semua energi di dalam tubuhnya. Kemudian, ia mengangkat Pedang Taotian tersebut dan menciptakan ledakan cahaya putih sepanjang 100 kaki, sambil menebaskan pedangnya ke arah depan.     

Kekuatan pedang Chi yang dahsyat membuat Zhang Ruochen merasa tertekan. Lelaki itu menutup matanya dan menggunakan kecepatan maksimalnya untuk melepaskan Ruang Pergerakan. Setelah itu, tiba-tiba ia menghilang dari sana.     

Kaboom.     

Pedang Chi yang dahsyat membelah tempat Zhang Ruochen berdiri sebelumnya, dan meninggalkan lubang panjang dengan lebar dua meter di permukaan tanah. Tebasan pedang itu membuat permukaan tanahnya menjadi retak. Di waktu yang bersamaan, retakan itu memanjang sampai bermil-mil jauhnya, hingga membelah hutan kuno menjadi dua.     

Serangan itu sangat kuat, namun Feng Han bisa menilai kalau ia belum benar-benar membunuh Zhang Ruochen. Perlahan-lahan, pedang Chi itu pun akhirnya menghilang.     

Hanya hembusan angin pelan yang tersisa di udara. Saat itu, Feng Han mulai mengaktifkan Mata Langit Darah-nya. Akan tetapi, ia sama sekali tidak mampu menemukan Zhang Ruochen, namun ia masih sangat yakin kalau Zhang Ruochen berada di dekat sana. Meski demikian, lelaki itu sedang mengenakan Shooting Star Invisible Cloak dan juga menggunakan kekuatan ruang, sehingga Feng Han gagal menemukan keberadaannya.     

Feng Han pun menjadi khawatir dengan hal ini, jadi ia tidak menyerang Zhang Ruochen. Pria itu takut kalau Zhang Ruochen hanya akan mengulur-ulur waktu, dan membuatnya kesulitan untuk meloloskan diri. Kalau harus berhadapan secara langsung, maka pria itu sama sekali tidak takut dengan Zhang Ruochen.     

Feng Han masih berdiri di tempatnya, dan tidak berani bergerak sedikitpun. Pria itu tidak ingin disergap oleh Zhang Ruochen. "Kalau kau memang tangguh, ayo keluar dan hadapi aku secara langsung," teriaknya.     

Kata-katanya sama sekali tidak mendapatkan respon dari Zhang Ruochen. Suara angin yang berhembus hanya menggetarkan daun-daun berwarna kuning.     

Sekarang ini, Feng Han telah berada pada situasi di mana ia kesulitan untuk menenangkan diri.     

Kalau Zhang Ruochen masih terus mengulur-ulur waktu, maka kakak seperguruan yang lain pasti akan berhasil mengejar mereka. Kalau itu terjadi, maka Feng Han tidak akan mampu meloloskan diri. Namun, kalau pria itu ingin melarikan diri sekarang, maka ia akan menunjukkan kelemahannya pada Zhang Ruochen, dan hanya akan menerima serangan dadakan dari lawannya. Meski dengan tingkat kultivasinya yang sudah setinggi itu, namun Feng Han sendiri masih tidak yakin apakah ia mampu menangkis serangan ruang milik Zhang Ruochen atau tidak.     

Sebab, kalau ia gagal menangkis serangan tersebut, maka ia hanya akan menjadi mayat.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.