Kaisar Dewa

Semacam Kiamat



Semacam Kiamat

0Perlu diketahui, pada saat Zhang Ruochen masih berada di empat Alam Seni Bela Diri, saat itu ia harus membayar dengan harga yang mahal demi mendapatkan satu tetes Cairan Suci. Di masa itu, cairan tersebut bermakna besar bagi proses kultivasinya.     

Tapi sekarang, sedang terjadi hujan cairan suci di hadapannya. Tentu saja, pemandangan ini benar-benar menakjubkan.     

"Holy Source-nya Master."     

Zhang Ruochen mengamati bola cahaya tersebut. Lelaki itu dapat melihat sebuah kristal – sekepal tangan – sedang melayang-layang di tengahnya. Kristal itu tampak halus, bersinar terang, dan penuh dengan spiritualitas.     

"Holy Souce-nya Master menyimpan semua pemahaman dan Jalan Suci di sepanjang hidupnya," kata Biksu Qing Xiao. "Ini adalah kristalisasi dari semua kekuatan sucinya dan melambangkan warisan terbaiknya. Junior, beliau meninggalkan ini untukmu. Ambillah."     

Biksu Qing Xiao telah menjadi seorang Biksu, jadi ia akan berkultivasi dengan menggunakan Holy Source dan Jalan Suci-nya sendiri. Maka dari itu, ia sama sekali tidak membutuhkan Holy Source milik masternya.     

Kala itu, Zhang Ruochen cepat-cepat mengambil Holy Source tersebut. Sambil menggenggamnya dengan satu tangan, maka tangan yang lain digunakan untuk mengeluarkan sebuah kotak permata, lalu mulai memasukkannya ke dalam sana dengan sangat hati-hati. Ketika ia menutup kotak permata tersebut, maka seketika itu pula semua Chi Suci yang berada di sekitar langsung menghilang sepenuhnya. Hujan cahaya itu pun akhirnya berhenti.     

Holy Source milik Biksu Pedang Xuanji memang merupakan sesuatu yang sangat berharga. Namun, itu tidak terlalu berharga bagi Zhang Ruochen.     

Sebab, kalau ia memurnikan Holy Source tersebut, maka ia akan meneruskan latihan Tao pedang masternya. Namun, mulai saat itu, ia sudah tidak sanggup lagi menyempurnakan Kekuatan Ruang dan Waktu-nya. Jadi, lelaki itu hanya dapat mengandalkan kekuatan Tao pedang.     

Yang jelas, Zhang Ruochen merasa kurang puas dengan hasil ini. Sebab, ia masih ingin mengembangkan Kekuatan Ruang dan Waktu-nya lebih jauh.     

Ketika berada di Alam Fish-dragon, maka Zhang Ruochen terus berfokus pada latihan Tao pedang karena Kekuatan Ruang dan Waktu benar-benar terlampau rumit dan membingungkan. Sebab, ia membutuhkan kekuatan ingin yang tinggi dan kecerdasan yang mumpuni untuk tetap mengosongkan pikirannya sepanjang waktu.     

Sebelum-sebelumnya, Zhang Ruochen hanya pernah mempelajari kulit permukaan kekuatan ruang dan waktu tersebut. Sebab, kalau tingkat kultivasinya masih belum cukup, maka ia akan ditelan oleh pengetahuan tersebut. Bahkan, ia juga bisa tersesat di dalam ruang dan waktu. Kalau sampai hal itu terjadi, maka ia hanya akan seperti orang yang sedang bermimpi, namun ia tidak pernah bisa bangun lagi dan kembali berhadapan dengan realitas.     

Kalau ia berusaha untuk mempelajari ruang dan waktu ketika masih berada di Alam Fish-dragon, maka ia masih akan kesulitan untuk membedakan mana ruang yang asli dan mana yang palsu. Selain itu, ia juga masih kesulitan untuk membedakan mana waktu yang asli dan mana yang bukan.     

Oleh karena itulah, Zhang Ruochen harus segera mencapai Alam Biksu dan meningkatkan Kekuatan Batin-nya. Lelaki itu harus membaca banyak buku agar menjadi semakin cerdas, sebelum benar-benar mampu mengurai misteri-misteri yang terkandung di dalam ruang dan waktu.     

Tentu saja, Kekuatan Batin Zhang Ruochen telah berada di level 45, hingga ia dikenal sebagai Setengah-Biksu Kekuatan Batin. Jadi, ia masih bisa mempelajari prinsip-prinsip yang relatif lebih mudah di dalam ruang dan waktu tersebut. Dengan melakukan ini, maka itu sama halnya seperti sedang membangun pondasi untuk memahami Kekuatan Ruang dan Waktu di kemudian hari.     

Sekarang ini, Zhang Ruochen akan menyimpan Holy Source Masternya. Di kemudian hari, kalau ia bisa menemukan kandidat yang cocok untuk menurunkan warisan masternya, maka ia pasti akan memberikan itu kepadanya.     

"Ada sesuatu yang tidak beres."     

Biksu Qing Xiao sedang merasakan sesuatu yang ganjil. Jadi, pria itu langsung melesat dan mencari tahu. Detik berikutnya, ia sudah mendarat di puncak gunung yang paling dekat dari sana. Kala itu, kedua matanya terlihat memancarkan cahaya suci, sebagaimana pria tersebut sedang menatap ke arah tenggara.     

Apa yang terjadi?     

Zhang Ruochen cepat-cepat menyimpan jasad masternya. Kemudian, ia segera menggunakan teknik bergerak dan pergi menuju ke puncak gunung tersebut. Tidak lama kemudian, ia telah berada di sisi Biksu Qing Xiao. Lalu, sambil mengaktifkan Mata Langit-nya, maka ia mengikuti tatapan mata kakak seperguruannya.     

Whoosh!     

Di kejauhan, ada awan hitam yang sedang menyelimuti langit di sekitarnya. Awan itu sedang bergerak cepat menuju ke Sekte Yin Yang. Bentuk awan itu sangat tidak lazim, dengan pancaran aura iblis. Bahkan, ada beberapa bagian dari awan tersebut yang terbang melewati kepala Zhang Ruochen dan kakak seperguruannya.     

Seorang ksatria biasa hanya mampu melihat kalau langit di atasnya sedang ditutupi oleh awan hitam, dan ia pasti berpikir kalau hujan akan segera turun. Yang jelas, ia pasti akan kesulitan untuk mendapatkan gambaran utuhnya.     

Namun, Mata Langit Zhang Ruochen dapat melihat dengan jelas - kalau apa yang baru saja melewatinya - sama sekali bukan awan gelap. Itu adalah kumpulan jiwa-jiwa mati yang berjumlah sangat banyak, dengan beberapa hantu di dalamnya.     

Pasukan jiwa mati itu melewati kepala Zhang Ruochen dan Biksu Qing Xiao. Mereka sedang memenuhi seisi langit, hingga sampai terlihat tak bertepi. Pada saat itu, mereka berdua merasa kalau gerbang neraka baru saja dibuka.     

Zhang Ruochen menahan nafasnya. "Kenapa ini terasa seperti kiamat?"     

Ekspresi wajah Biksu Qing Xiao benar-benar telah berubah menjadi murung. "Sesuatu pasti baru saja terjadi di Pemakaman Dewa, hingga membuat jiwa-jiwa mati itu berhasil keluar dari sana. Kali ini, aku baru bisa memahami perkataan Biksu Earth Blood sebelumnya. Dia bilang kalau malam ini, seluruh Wilayah Timur akan berubah menjadi neraka."     

Kedua mata Zhang Ruochen berubah menjadi dingin. "Hal ini pasti ada hubungannya dengan para Vampir."     

"Oh tidak, jiwa-jiwa mati dari Netherworld sedang mengarah ke Sekte Yin Yang."     

Seketika itu juga, ekspresi wajah Biksu Qing Xiao langsung berubah. Kemudian, ia melesat cepat ke arah langit untuk bergegas menuju ke Sekte Yin Yang. Namun, tiba-tiba ia berhenti dan melayang-layang di udara, lalu kembali menoleh kepada Zhang Ruochen.     

"Junior, Sekte Yin Yang pasti akan chaos malam ini. Tingkat kultivasimu masih terlampau rendah. Jangan pergi ke sana. Kalau memungkinkan, cepatlah pergi ke Wilayah Pusat. Mungkin kau masih punya kesempatan untuk hidup."     

Pemakaman Dewa terletak sangat dekat dengan Sekte Yin Yang. Jadi, setelah jiwa-jiwa mati itu terlepas, mereka pasti akan menuju kesana lebih dulu. Akibatnya, malam ini Sekte Yin Yang pasti akan bertempur melawan kekuatan iblis. Kalau mereka sampai kalah, maka seluruh Wilayah Timur pasti akan segera tumbang.     

Jadi, Biksu Qing Xiao benar-benar tidak rela kalau Zhang Ruochen harus kembali ke Sekte Yin Yang, guna menghindari sesuatu yang tidak perlu.     

Kala itu, Zhang Ruochen tampak seperti sedang berpikir keras. Kemudian, ia tiba-tiba teringat tentang apa yang pernah dikatakan oleh masternya. Kalau sampai jiwa-jiwa mati dari Netherworld itu benar-benar terlepas, maka solusi satu-satunya untuk menyelesaikan krisis tersebut adalah dengan membawa Void Sword menuju ke Pemakaman Dewa dan menemukan Permaisuri Seribu Tulang. Kalau ia dapat menemukan wanita tersebut, maka ia dapat menghentikan bencana.     

Biksu Pedang Xuanji adalah salah satu di antara tiga orang Biksu Pedang di Wilayah Timur. Jadi, sang Biksu Pedang pasti tahu mengenai beberapa rahasia. Selain itu, pasti ada alasan kenapa masternya mengatakan hal tersebut.     

Ketika terpikirkan tentang ini, maka Zhang Ruochen langsung mendongakkan kepalanya. Lalu, sambil menatap Biksu Qing Xiao, maka ia berkata, "Kakak pertama, tolong selamatkan Putri Yanchen demi aku. Dia tidak boleh mati."     

Setelah mengatakan itu, maka Zhang Ruochen langsung mengenakan Shooting Star Invisible Cloak dan tanpa sama sekali perlu menunggu jawaban dari kakak seperguruannya. Lelaki itu telah berubah menjadi segaris cahaya dan menghilang di balik horizon.     

Biksu Qing Xiao hanya memandang arah kepergian Zhang Ruochen. Saat melihat adiknya benar-benar melarikan diri, entah kenapa, saat itu ia sangat merasa kecewa. Bagaimana mungkin adiknya akan menjadi pecundang seperti itu?     

Tidak, arah kepergian itu menuju ke Pemakaman Dewa. Eh, kenapa dia malah pergi ke sana? Biksu Qing Xiao baru saja menyadari kalau ia telah salah sangka terhadap niat Zhang Ruochen. Jadi, ia cepat-cepat berpaling dan bergegas menyusulnya. Tentu saja, ia ingin menghentikannya.     

Namun, Zhang Ruochen sedang mengenakan Shooting Star Invisible Cloak. Jadi, ia sudah terbang di kejauhan dan menghilang dari pandangan. Bahkan, Biksu Qing Xiao sudah tidak mampu lagi menemukan jejaknya.     

Untuk kesekian kalinya, ia kembali mendesah, sebelum akhirnya terbang menuju ke Sekte Yin Yang. Tidak peduli seberapa berbahayanya hal tersebut, namun sebagai seorang kakak tertua, maka ia masih harus menyelamatkan adik-adiknya yang lain.     

Ada puluhan kota dan klan-klan kuno yang membentang di antara Pemakaman Dewa ke Sekte Yin Yang.     

"Haha! Akhirnya aku berhasil keluar dari Netherworld. Jadi, aku harus mencicipi rasanya jiwa-jiwa hidup. Aku bertanya-tanya akan selezat apa mereka."     

Death Messenger – yang juga dikenal sebagai Wuchang – sedang mengenakan jubah berwarna hitam. Ia memimpin sekelompok jiwa-jiwa mati dan hantu-hantu. Mereka semua berubah menjadi awan hitam dan melesat cepat, hingga muncul di atas langit kota.     

Para pertapa yang berada di kota tersebut dapat merasakan datangnya bahaya.     

"Jenis hantu macam apa yang berani masuk ke dalam Kota Silversnow? Apa kau tidak tahu kalau Kota Silversnow masih merupakan wilayah kekuasaan Sekte Yin Yang?" di dalam kota tersebut, seorang elder di Perubahan Kesembilan dari Alam Fish-dragon mulai terbang ke atas. Saat itu, ia mendarat di atas gerbang kota.     

Wuchang itu menampakkan wujudnya dari balik awan hitam yang bergulung-gulung. Ia mengubah wujudnya menjadi manusia, namun ia berukuran 30 kaki. Kala itu, sambil merentangkan tangan iblisnya, maka ia langsung mencengkram elder tersebut seperti sedang meremas seekor semut, sebelum akhirnya melemparkan sang elder ke dalam mulutnya.     

"Lezat, sangat lezat. Jiwa-jiwa hidup ternyata sangat lezat."     

Semua pertapa di Kota Silversnow menyaksikan hal itu, hingga mereka langsung merasa ketakutan. Bagaimana tidak, seorang pertapa di Perubahan Kesembilan dari Alam Fish-dragon baru saja dimakan dengan cara yang mengerikan seperti itu.     

Bahkan, beberapa di antara mereka yang penakut, sampai terkencing-kencing di celana masing-masing. Sekujur tubuh mereka sedang gemetar hebat.     

Kaboom.     

Setelah itu, sang Wuchang mulai melayangkan tinju dan langsung menghancurkan formasi taktis pertahanan kota. Di waktu yang bersamaan, ada ribuan jiwa-jiwa mati dan hantu yang mulai membanjiri Kota Silversnow. Mereka mulai menelan jiwa-jiwa pertapa manusia tersebut.     

Beberapa saat kemudian, Wuchang itu tertawa kencang. Lalu, ia kembali memimpin pasukannya untuk keluar dari Kota Silversnow dan mengejar pasukan utama mereka menuju ke Sekte Yin Yang.     

Whoosh!     

Biksu Qing Xiao telah berubah menjadi ledakan cahaya berwarna cyan dan tiba di Kota Silversnow. Kala itu, ia menyaksikan suatu pemandangan yang tragis. Sebab, daratan di bawahnya telah penuh oleh mayat. Bahkan, ia tidak bisa menemukan satu orangpun yang masih hidup.     

Kota yang sempat punya populasi sebanyak lebih dari 100.000 orang tersebut, kini telah berubah menjadi kota hantu. Kondisinya sangat menyeramkan. Pria itu hanya bisa mendengar suara desingan angin.     

"Menjijikkan."     

Meskipun Biksu Qing Xiao kerap menghabiskan hari-harinya di dalam Medan Pertempuran Dunia Primitif dan telah khatam menyaksikan proses pembunuhan, namun ia masih merasa geram ketika menyaksikan pemandangan ini.     

Hal itu bukan hanya terjadi di Kota Silversnow. Sama halnya dengan itu, maka kota-kota yang berada di sekitar Sekte Yin Yang juga telah diubah menjadi kota hantu. Bahkan, beberapa klan-klan kecil di dalamnya telah sepenuhnya dihancurkan. Apa yang tersisa dari mereka hanyalah mayat-mayat yang ditumpuk sampai menjadi bukit.     

Jiwa-jiwa mati dan hantu itu sebagian besar menyerap jiwa-jiwa manusia untuk meningkatkan kualitas fisik dan kultivasi masing-masing. Kalau mereka telah berubah menjadi Wuchang, maka mereka dapat berubah wujud menjadi manusia. Kemampuan bertarung sang Wuchang setidaknya setara dengan manusia Setengah-Biksu. Kalau mereka dapat berubah menjadi Ghost King, maka mereka mampu mengimbangi manusia Biksu.     

Tidak lama setelah pasukan jiwa-jiwa mati itu meninggalkan kota, maka para pasukan Vampir segera menyusul ke sana. Saat mereka menyaksikan kota-kota yang telah disapu bersih tersebut, maka mereka mulai mengumpulkan darah-darah segar dari mayat-mayat tersebut.     

Jiwa-jiwa mati hanya butuh jiwa manusia yang masih hidup, sementara para Vampir membutuhkan darah mereka. Jadi, karena kebutuhan mereka sangat berbeda satu sama lain, maka mereka akhirnya dapat bekerja sama dengan baik.     

Di dalam suatu kota, di sana ada elder Vampir yang sedang menarik sebuah kuali dengan menggunakan tangan keriputnya. Elder itu berdiri di tengah jalan dan mulai menuangkan darah – yang berasal dari 100.000 mayat – ke dalam kuali tersebut.     

Kuali kuno itu pun mulai memancarkan cahaya. Perlahan-lahan, cahaya itu menjadi semakin terang. Seperti halnya aliran sungai, maka darah-darah di sekitarnya mulai mengalir dan berkumpul ke dalam kuali tersebut.     

Setelah semua darahnya diambil, maka mayat-mayat yang tergeletak di tanah berubah menjadi mayat kering.     

Elder itu langsung menyimpan kuali tersebut. Sambil menatap kejauhan, saat itu ia tersenyum keji. "Sekarang ini, jiwa-jiwa mati dari Netherworld pasti sudah menyerang Sekte Yin Yang. Aku bertanya-tanya seberapa lama Sekte Yin Yang mampu bertahan dari semua ini."     

Pangeran Ketiga Immortal Vampir berdiri di belakang sang elder dan mendengus dingin. "Master, kurasa Sekte Yin Yang pasti akan hancur malam ini. Mari kita bergegas ke sana dan mengumpulkan darah milik beberapa Biksu. Kalau kita sampai datang terlambat, maka darah berkualitas tinggi itu mungkin akan diambil oleh kakak pertama dan kakak kedua. Selain itu, Sekte Death Zen juga mungkin akan memanfaatkan situasi ini."     

Elder itu mengangguk. Setelahnya, ia tersenyum sambil mengedipkan mata. "Sekte Yin Yang punya sejarah yang panjang. Ada sangat banyak harta karun yang tersimpan di dalam sekte tersebut. Kita pasti akan pergi ke sana untuk mengambil jatah kita."     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.