Kaisar Dewa

Biksu Earth Blood dan Biksu Heaven Blood



Biksu Earth Blood dan Biksu Heaven Blood

0Lima cakar perak yang berukuran tiga kaki terlihat sedang melepaskan lima gelombang energi yang tajam. Feng Han ingin menghancurkan Zhang Ruochen sampai berubah menjadi serpihan-serpihan kecil.     

Boom.     

Zhang Ruochen masih duduk bersila di atas tanah, namun Feng Han malah terhempas jauh ke belakang. Bahkan, lima cakar peraknya juga hancur. Saat itu, tangannya mulai mengeluarkan darah.     

Tanpa ia sadari, sosok pria berotot tiba-tiba muncul di hadapan Zhang Ruochen. Sambil mengenakan armor berwarna hitam, pria itu berdiri tegak di sana dan memancarkan intensitas membunuh yang kental.     

Pria itu adalah orang yang baru saja menghancurkan cakar-cakar Feng Han dan menghempaskannya ke arah belakang.     

Feng Han mendarat beberapa ratus kaki jauhnya. Saat itu, darah mulai keluar dari bibirnya. Ketika ia menatap pria yang berdiri di hadapan Zhang Ruochen, maka seketika itu pula wajahnya berubah menjadi pucat. "Kakak pertama..."     

Prajurit pria berarmor hitam itu memang murid pertama Biksu Pedang Xuanji, Biksu Qing Xiao.     

Setelah Huang Yanchen mengatakan kebenarannya, maka ia langsung mengikuti jejak yang ditinggalkan oleh Zhang Ruochen dan bergegas menyusulnya. Untungnya, kakak pertamanya itu datang tepat waktu. Jika tidak, maka konsekuensinya akan sulit dibayangkan.     

Kedua mata Biksu Qing Xiao tampak seperti dua sambaran petir. Sambil mengamati empat sayap perak Feng Han, saat itu kemarahan telah benar-benar membakar dirinya. "Saudari ketujuh berkata padaku kalau kematian Master ada hubungannya denganmu. Pada mulanya, aku tidak percaya terhadap hal tersebut. Tapi, kalau aku tidak menyaksikannya sendiri, bagaimana mungkin aku tahu kalau ternyata kau adalah Vampir? Bangsat, mana jasad Master?"     

Feng Han terus menerus melangkah mundur sambil tersenyum. "Kalau kau ingin mencari jasad Master, kau bisa menanyakannya pada saudara keenam. Seharusnya dia tahu."     

Biksu Qing Xiao menjadi ragu sejenak. Kemudian, ia melirik Zhang Ruochen dari sudut matanya.     

Sekarang adalah waktu yang tepat.     

Feng Han menggunakan kesempatan ini untuk merentangkan empat sayap peraknya. Pria itu berubah menjadi ledakan cahaya perak dan melesat ke arah langit.     

"Kau masih berani melarikan diri?"     

Biksu Qing Xiao tidak menyerangnya. Sebaliknya, ia hanya menggunakan kekuatan pikiran, sementara Energi Chi dalam radius 500 mil di sekitar mulai terhisap. Semua energi itu berkumpul di satu titik dan membentuk jejak pukulan sepanjang 100 meter di atas langit.     

Boom!     

Jejak pukulan itu menerjang tubuh Feng Han dan membuatnya terjun bebas dari langit. Setelah itu, ia membentur tanah dengan sangat keras. Di waktu yang bersamaan, kulitnya langsung hancur, diiringi dengan suara teriakan yang memilukan.     

Biksu Qing Xiao bergegas mendekatinya. Lalu, ia mengangkat Feng Han dan menampar wajahnya, yang juga akhirnya berhasil menghancurkan pipi kirinya. "Siapa kau?" teriaknya di depan muka. "Apa kau benar-benar telah membunuh Master?"     

Feng Han berusaha menopang dirinya dengan menggunakan tangan. Darah mengalir deras dari mulutnya, namun ia malah tertawa kencang, khas seorang maniak, dengan rambut yang acak-acakan. "Kenapa kau masih marah? Semua orang pasti akan mati. Bedanya adalah sekarang atau nanti."     

"Alasan kenapa kau masih hidup karena kita adalah saudara seperguruan dan aku masih punya harapan besar kepadamu," kata Biksu Qing Xiao. "Kalau saudara kedua ada di tempat ini, maka dia pasti sudah menghancurkan tubuhmu sedari tadi."     

Feng Han memasang ekspresi masa bodoh. Kemudian, ia terkekeh dan berkata, "Ya, aku memang membunuh Biksu Pedang Xuanji. Haha, aku membunuh seorang Biksu Pedang dengan tingkat kultivasi yang masih seperti ini. Sungguh pencapaian yang luar biasa, dan aku akan dijadikan sebagai sosok pahlawan di ras Immortal Vampir, meskipun aku harus mati hari ini... oof..."     

Biksu Qing Xiao kembali menamparnya. Baru saja, itu lebih kuat daripada sebelumnya. Jadi, Feng Han pun sampai terhempas ke belakang. Layaknya seekor anjing mati, maka pria itu terhempas sampai ratusan kaki jauhnya.     

Sekarang ini, wajah Feng Han telah menjadi bengkak dan berdarah. Lehernya telah melenceng sampai ke sudut yang paling mustahil, yakni hampir benar-benar menghadap ke belakang.     

Di tempat lain, luka-luka Zhang Ruochen sudah hampir sembuh. Perlahan, lelaki itu berusaha bangkit berdiri dan melepaskan Kekuatan Batin-nya. Setelah itu, ia menemukan lokasi di mana Pedang Taotian berada. Lalu, sambil merentangkan tangannya, saat itu Kehendak Pedang mulai terlepas dari jari-jarinya.     

Whoosh!     

Karena sedang dipengaruhi oleh Kehendak Pedang, maka Pedang Taotian langsung terbang di langit malam dengan cahaya berwarna putih di belakangnya. Tidak lama setelah itu, pedang tersebut mendarat di tangan Zhang Ruochen.     

Sambil membawa Pedang Taotian, Zhang Ruochen berjalan ke sisi Biksu Qing Xiao. Kemudian, ia berkata sambil mengamati Feng Han yang tergeletak di tanah, "Dia adalah pangeran keenam dari ras Immortal Vampir. Dia sudah bersembunyi di sisi master sejak berusia muda. Master menenggak Pluto Blood Poison sebelum berduel dengan Biksu Pedang Nine Serenity. Itulah sebabnya beliau meninggal."     

"Dia adalah penghianat yang telah berbohong dan membunuh master kita." Seketika itu juga, harapan terakhir Biksu Qing Xiao terhadap Feng Han langsung sirna. Kala itu, tangannya gemetar hebat, sementara ia juga sedang berjalan ke arah Feng Han. Yang jelas, prajurit itu telah siap untuk menghabisinya.     

Tiba-tiba, Chi Darah yang kuat mulai keluar dari tanah.     

Beberapa garis-garis darah mulai bermunculan dari sana. Itu seperti akar-akar yang keluar dari tanah. Garis-garis darah itu bergerak cepat dan langsung melingkupi tubuh Feng Han.     

Ini adalah inskripsi-inskripsi merah darah, yang memanjang hingga radius 100 mil di sekitarnya. Biksu Qing Xiao dapat mendengar suara gemuruh dari dalam tanah. Itu terdengar seperti jantung bumi yang sedang berdetak.     

Apa Biksu Vampir baru saja tiba? Zhang Ruochen punya firasat buruk.     

Kedua mata Biksu Qing Xiao berubah menjadi gelap dan ia langsung menghentikan langkah kakinya. Sang prajurit tidak langsung menerjang Feng Han, karena ia juga dapat merasakan dengan jelas kalau ada Biksu Vampir yang telah tiba di sana.     

Kaboom.     

Ribuan inskripsi-inskripsi merah darah mulai berkumpul bersama di atas tanah, dan membentuk tinju raksasa yang melesat ke arah Biksu Qing Xiao.     

Biksu Qing Xiao mendorong kedua tangannya ke arah depan dan langsung menghancurkan tinju merah darah tersebut. Tinju itu langsung hancur dan menjadi kepingan-kepingan batu yang berserakan di atas tanah.     

"Siapa itu?" tanyanya dingin.     

"Immortal Vampir, Biksu Earth Blood."     

Terdengar suara tawa khas orang tua dari dalam tanah. Suara itu terdengar sangat menyeramkan. Hal itu membuat suasana di sekitarnya menjadi mengerikan, seperti suara milik iblis yang berasal dari neraka.     

Kedua mata Biksu Qing Xiao berubah menjadi dingin. Pria itu melepaskan hembusan Chi Suci, dan menerbangkan Zhang Ruochen di kejauhan. Kemudian, ia mulai melesat maju. Lalu, setelah mengumpulkan Chi Suci di tubuhnya, maka ia langsung menghentakkan kakinya ke tanah.     

Kaboom!     

Dengan kakinya sebagai titik pusat, saat itu terciptalah retakan-retakan yang menyebar ke segala penjuru. Inskripsi-inskripsi merah darah itu langsung hancur, inci demi inci. Semua inskripsi itu meledak dan berubah menjadi darah. Sementara itu, permukaan tanah di sekitarnya juga langsung berubah menjadi lumpur berdarah.     

Terdengar suara teriakan kesakitan dari dalam tanah.     

Detik berikutnya, Biksu Earth Blood melesat keluar dari dalam sana dan melayang ratusan kaki di udara bersama dengan Feng Han. Biksu Vampir itu punya sepasang sayap darah yang sangat besar. Keduanya tampak seperti dua gumpalan awan darah yang melayang di angkasa, sambil mengepak-ngepak pelan.     

Setiap kepakan sayap itu selalu berhasil menciptakan hembusan angin.     

Karena hentakan kaki Biksu Qing Xiao, maka rerumputan dalam radius 100 mil di sekitar langsung mengering. Hutan-hutan, pegunungan, sungai-sungai, semuanya seperti terbelah dan mengalami keretakan. Hanya seorang Biksu yang mampu menghancurkan gunung dan sungai dengan satu kali hentakan kaki seperti itu.     

"Tidak heran kenapa kau sanggup bertarung melawan Lima Hero. Ternyata kemampuanmu benar-benar jauh berada di luar dugaanku."     

Suara Biksu Earth Blood terdengar serak, namun suara itu masih mengandung kekuatan suci yang kental. Setiap kata-kata yang diucapkan selalu berhasil mengguncang Energi Chi di sekitar.     

Karena sudah terlampau sering bertempur di Medan Pertempuran Dunia Primitif, maka Biksu Qing Xiao akhirnya memiliki aura yang sarat dengan pembunuhan. "Kau datang kemari untuk menyelamatkan Feng Han atau ingin menyerahkan diri?"     

"Malam ini, seluruh Wilayah Timur pasti akan hancur," kata Biksu Earth Blood. "Tidak peduli seberapa tangguhnya dirimu, namun kau masih tidak akan mampu melihat gambaran besarnya."     

"Apa yang sedang kau bicarakan?" tanya Biksu Qing Xiao.     

"Haha! Sebentar lagi kau pasti akan paham."     

Biksu Earth Blood mengenakan jubah berwarna hitam dan sedang melayang di udara, di atas Awan Chi berwarna merah darah. Chi Darah yang tebal akhirnya membuat langit di sekitarnya berubah menjadi merah.     

Pemandangan ini benar-benar mengerikan. Hal itu mirip seperti kembali ke masa lampau, ke masa para dewa dan iblis masih hidup. Di masa itu, God of War sedang berperang melawan Demon King, dengan pengaruh pertarungan mereka yang hampir menghancurkan dunia.     

Saat itu, Zhang Ruochen seperti baru saja merasakan sesuatu. Kemudian, ia mulai mendongakkan kepalanya. Saat itu, ia melihat bahwa bulan telah berubah menjadi berwarna ungu.     

Ada sosok yang sedang berdiri di sana dan bersiluet bulan. Sialnya, sosok itu juga punya sayap. Namun, ia berada sangat tinggi dan sangat jauh dari daratan di bawahnya. Maka dari itu, Zhang Ruochen hanya bisa melihat satu titik hitam.     

Biksu Qing Xiao juga melihat sosok bersiluet bulan tersebut. Sambil meliriknya, saat itu ia mendengus dingin. "Ayo, ajak sebanyak-banyaknya figur tangguh dari Immortal Vampir. Kalau kau memang ingin berperang, jangan pernah tanggung-tanggung."     

"Immortal Vampir, Biksu Heaven Blood," terdengar suara lembut dari arah bulan.     

Zhang Ruochen kembali menatap bulan, dan menyadari kalau sosok itu sudah menghilang dari sana.     

Detik berikutnya, Biksu Heaven Blood sudah berada di atas kepala Biksu Qing Xiao. Setelah sayapnya direntangkan, maka lebar sayap tersebut setidaknya mencapai 100 meter, dengan sisik-sisik sebesar kepalan tangan.     

"Thunder Sky Bell." Chi Darah yang tebal muncul di tangan Biksu Heaven Blood. Lonceng setinggi tiga inci tampak melayang-layang di tengah Chi tersebut. Sementara itu, di sekeliling lonceng tersebut, di sana terdapat garis-garis petir yang menggeliat.     

"Thunder Sky Bell adalah harta karun tingkat tinggi milik Sekte Thunderbolt," kata Biksu Qing Xiao. "Senjata itu adalah milik seorang Biksu. Bagaimana mungkin bisa berada di tanganmu?"     

Biksu Heaven Blood tertawa kencang. "Sekte Thunderbolt telah dihancurkan oleh Yang Agung, dan aku telah menghisap darah Biksu Thunderbolt sampai kering. Jadi, Thunder Sky Bell yang masuk ke dalam Daftar Senjata Saint Seratus Inskripsi telah berada di tanganku."     

Tanpa bicara panjang lebar, Biksu Heaven Blood mulai mengaktifkan Thunder Sky Bell tersebut.     

Kemudian, lonceng ungu itu berputar cepat dan semakin lama berubah menjadi semakin besar. Sepuluh kaki, seratus kaki... pada akhirnya, lonceng itu membesar sampai 720 kaki. Jadi, lonceng tersebut hampir menutupi langit. Di waktu yang bersamaan, Chi yang memancar dari lonceng tersebut membuat mereka menjadi sesak nafas.     

Kalau lonceng itu sampai menyelesaikan putarannya, maka lonceng itu akan menciptakan suara berdenting yang sangat keras, hingga mampu menghancurkan seisi dunia. Gelombang suara yang dihasilkan darinya telah membentuk bayangan tinju yang menerjang Biksu Qing Xiao. Di waktu yang bersamaan, garis-garis petir yang tebal juga berkumpul bersama dan mulai menghujani Biksu Qing Xiao seperti air mancur.     

Namun, prajurit itu masih terlihat tenang seperti God of War. Akan tetapi, setelah beberapa saat, maka ia mulai menciptakan bayangan pukulan, sambil mengerang keras, "Spiraling Print!"     

Pukulan itu menerjang langit, dengan gelombang energi lingkaran berwarna cyan yang keluar dari sana. Dua buah pukulan raksasa muncul di tengah-tengahnya. Saat itu, kedua pukulan tersebut berhasil menghempaskan Thunder Sky Bell beserta dengan Biksu Heaven Blood. Di waktu yang bersamaan, Biksu Heaven Blood langsung terluka parah dan memuntahkan darah.     

"Thunder Sky Bell adalah senjata yang kuat, tapi kau masih terlampau lemah. Bahkan kau tidak mampu bertahan dari satu serangan."     

Rambut panjang Biksu Qing Xiao mulai terangkat naik. Aura pertempuran yang ganas telah berubah bentuk menjadi awan berwarna hitam. Kala itu, Biksu Qing Xiao kembali melancarkan pukulan ke arah lawannya secepat kilat.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.