Kaisar Dewa

Membunuh Tiga Musuh Berturut-turut



Membunuh Tiga Musuh Berturut-turut

0Sebagaimana Dragon Eagle Bone Broadsword mulai ditebaskan ke arah Zhang Ruochen, maka seketika itu pula angin yang ganas mulai tercipta di atas langit. Angin itu berhembus mengikuti gerakan broadsword, dan hendak menerjang pinggul Zhang Ruochen secara horizontal.     

Ketika menyaksikan bone broadsword yang datang ke arahnya, saat itu Zhang Ruochen masih tidak memasang ekspresi apa-apa. Sebaliknya, ia hanya menghentakkan kakinya ke tanah, hingga membuat ruang di sekitarnya menjadi bergetar. Kala itu, permukaan tanah di bawahnya tampak seperti baru saja terbelah.     

Pola Ruang, batin Zhang Ruochen.     

Lelaki itu baru saja mengaktifkan Pola Ruang. Alhasil, pola ruangan tersebut langsung menyebar dengan sangat cepat, hingga berhasil menghancurkan Wilayah Jiwa Suci yang dibentuk oleh keempat Setengah-Biksu tersebut. Sehingga, tekanan yang melanda dirinya – 1.000 kali lipat – telah berubah menjadi normal dan menghilang sepenuhnya.     

Bahkan, kekuatan Pola Ruang itulah yang malah memberi tekanan pada empat Setengah-Biksu tersebut.     

Xin Feng, sebagai yang berada di baris paling depan, benar-benar tidak menyangka akan terjadi perubahan seperti ini. Jadi, ia langsung mengumpat di dalam hatinya dan cepat-cepat menarik kembali bone broadswordnya untuk melangkah mundur. Kala itu, ia sedang menginjak tanah, namun entah bagaimana, rasanya seperti sedang melayang di udara. Akibatnya, ia langsung tersungkur dan kehilangan keseimbangannya.     

Permukaan tanah memang masih sama seperti sebelumnya. Namun, struktur ruangnya yang baru saja diubah.     

Yang pasti, Zhang Ruochen tidak akan pernah menyia-nyiakan kesempatan besar ini. Jadi, sambil mengalirkan Chi Suci-nya, maka ia cepat-cepat menusuk ke arah depan, dan menghancurkan pertahanan Xin Feng.     

Spleuch.     

Terdapat lubang berdarah di dada Setengah-Biksu Xin Feng. Seseorang dapat melihat dengan jelas kalau tulang-tulang dan organ-organ di dalamnya telah terluka parah. Namun, para Vampir adalah makhluk dengan vitalitas yang tinggi. Jadi, luka-luka seperti ini sama sekali tidak berakibat fatal.     

"Kakak!" Xin Lei dan Xin Yun sama-sama berteriak.     

Zhang Ruochen telah bersiap untuk melancarkan serangan kedua dan benar-benar ingin menghabisi Setengah-Biksu Xin Feng, namun ia menyadari kalau Xin Lei dan Xin Yun telah lebih dulu menerjang ke arahnya dari dua arah yang berbeda-beda.     

Maka dari itu, ia terpaksa harus menghadapi mereka berdua terlebih dahulu. Jadi, ia kembali menarik Pedang Kuno Abyss-nya dan menghadapi mereka berdua.     

"Thundesword Skill!" Setengah-Biksu Xin Lei menggunakan teknik bela diri kelas superior dari Tingkatan Hantu. Saat itu, kedua tangannya telah diselimuti oleh petir. Sambil mengangkat kedua tangannya di atas kepala, maka ia mengumpulkan energi petir di sekitarnya dan langsung menebaskannya ke bawah.     

Petir yang melingkupi tangannya itu langsung terlepas, hingga membentuk pedang raksasa sepanjang 7 meter. Serangan itu datang dari atas kepala Zhang Ruochen. Yang jelas, kekuatan penuh milik seorang Setengah-Biksu bukan sesuatu yang bisa disepelekan begitu saja.     

"Dua Pedang."     

Namun, bukannya menghindar, Zhang Ruochen malah mengayunkan Pedang Kuno Abyss-nya dan melepaskan lingkaran pedang Chi. Samar-samar, seseorang bisa melihat bahwa terdapat lingkaran berwarna hitam dan putih yang terlepas dari pedangnya, dengan putaran yang sangat cepat.     

Kaboom.     

Lingkaran pedang Chi itu berhasil mengenai pusat pedang petir tersebut. Setelahnya, terdengar suara ledakan yang seakan sanggup mengguncang bumi. Akibatnya, seluruh permukaan tanah di sekitarnya menjadi terguncang hebat.     

Hembusan angin mulai menyebar cepat, hingga membuat hutan-hutan di sekitarnya menjadi gundul. Kala itu, pohon-pohon telah berubah menjadi serpihan kayu, sementara batu-batu telah berubah menjadi debu. Bahkan, sebuah bukit setinggi 200 meter telah hancur dan menjadi potongan-potongan kerikil.     

Poof.     

Setengah-Biksu Xin Lei memuntahkan darah dan terhempas ke belakang.     

Kala itu, Setengah-Biksi Xin Yun merasa terkejut. Sebab, dua saudaranya telah berada di puncak level pertama, namun kenapa mereka masih bisa dikalahkan dalam sekejap? Jadi, seberapa besar sebenarnya kekuatan pemuda tersebut?     

Oleh karena itulah, ia langsung merasa kalau dirinya tidak akan sanggup bertarung melawan pemuda tersebut. Ketika memikirkan tentang hal ini, maka Xin Yun segera menggunakan teknik bergerak untuk melarikan diri.     

"Ruang Pergerakan."     

Sambil menggunakan kekuatan ruang, saat itu Zhang Ruochen melangkah maju. Seperti halnya sedang menembus air terjun, maka seketika itu pula lelaki tersebut langsung menghilang dari tempatnya semula, dan hanya meninggalkan riak-riak energi di udara.     

Detik berikutnya, Zhang Ruochen kembali muncul pada jarak 30 kaki di atas langit, di belakang Setengah-Biksu Xin Yun.     

"Mati!"     

Sambil menggenggam pedangnya dengan kedua tangan, saat itu Zhang Ruochen mengaktifkan semua inskripsi di dalam Pedang Kuno Abyss. Kemudian, ia menebas leher Setengah-Biksu Xin Yun dan meninggalkan jejak cahaya pedang yang panjang di belakangnya.     

Saat itu, Setengah-Biksu Xin Yun merasa sangat tertekan. Bahkan, ia benar-benar kesulitan untuk bergerak. Di waktu yang bersamaan, wajahnya langsung berubah menjadi pucat.     

"Aku tidak percaya kalau para Setengah-Biksu bahkan tidak mampu bertahan dari satu serangan pertapa dari Alam Fish-dragon."     

Setengah-Biksu Xin Yun merentangkan kaki dan mulai melipat kedua tangannya di depan. Lalu, sambil menggunakan kekuatan Jiwa Suci, maka ia mengumpulkan Energi Chi di sekitar sana untuk disuntikkan ke dalam tameng lengan berwarna hitam. Setelah itu, ia mendorong kedua lengannya ke depan. Terdapat seekor flood dragon yang keluar dari tameng di lengannya, sementara bayangan ilusi singa juga keluar dari sisi kanan.     

Dua bayangan binatang buas itu mengandung kekuatan es dan api. Karena keduanya melepaskan kekuatan yang berbeda, maka hal itu menciptakan tameng berbentuk seperti pagoda.     

Boom!     

Pedang Kuno Abyss menerjangnya dan berhasil menghancurkan tameng pagoda itu, sebelum akhirnya mendarat di lengan Setengah-Biksu Xin Yun. Pria itu tidak mampu menahan kekuatan besar yang sedang menerjangnya. Alhasil, tulang-tulang di kakinya mengeluarkan suara bergemeretak, hingga ia langsung berlutut ke tanah.     

Kedua mata Zhang Ruochen berubah menjadi tajam. Lelaki itu baru saja mengalahkan Setengah-Biksu Xin Yun. Sebab, ia telah berhasil membuat sang Setengah-Biksu berlutut di tanah, dan sama sekali tidak sanggup melawan balik.     

Sizzle, sizzle.     

Pedang Kuno Abyss mulai memurnikan dua buah tameng hitam di lengan lawannya. Tameng-tameng itu langsung berubah menjadi cairan dan menyatu dengan pedangnya. Dengan cara ini, maka Setengah-Biksu Xin Yun tidak akan lagi mampu mempertahankan dirinya.     

Boom.     

Pedang itu memenggal kepala Setengah-Biksu Xin Yun tanpa kenal ampun. Seketika itu juga, tubuhnya terbelah menjadi dua. Garis-garis Chi Darah mulai keluar dari tubuh yang hancur tersebut. Darah-darah itu bergerak cepat menuju ke jasad Biksu Pedang Xuanji. Yang jelas, Chi Darah itu hendak masuk ke dalam pori-porinya dan meminum semua darahnya.     

Setengah-Biksu Vampir mempunyai vitalitas yang tinggi. Selama Jiwa Suci mereka tidak dihancurkan, maka mereka masih bisa membentuk tubuh baru, meski telah terbelah menjadi dua, asalkan mereka bisa meminum darah segar.     

Sang Vampir akan langsung mati kalau fisiknya telah benar-benar hancur.     

"Berani-beraninya kau?"     

Yang jelas, Zhang Ruochen tidak akan pernah membiarkan lawannya hidup. Jadi, ia segera mengeluarkan Auspicious Vase. Lalu, sambil menggenggamnya di tangan, maka ia mulai menghisap semua Chi Darah yang ada di udara, sekaligus juga Jiwa Suci-nya.     

Saat itu, apa yang tertinggal di tanah hanyalah mayat.     

Segala sesuatunya terjadi dengan sangat cepat. Setengah-Biksu Xin Yun telah dibunuh oleh Zhang Ruochen sebelum Setengah-Biksu yang lain sempat membantunya.     

Segala sesuatunya berubah menjadi hening. Sementara itu, para Setengah-Biksu Vampir sisanya mulai memasang ekspresi menimbang-nimbang. Mereka tidak berani lagi menyepelekan pemuda yang berada di hadapannya.     

Bagaimana tidak, empat Setengah-Biksu telah menyerang bersamaan, namun pemuda itu berhasil melukai dua orang dan membunuh satu. Kalau berita ini sampai tersebar luas, maka hal itu akan menciptakan keriuhan.     

"Kekuatan ruang. Ternyata dia dapat menggunakan kekuatan ruang," kata Setengah-Biksu Xin Feng.     

Setengah-Biksu yang lain juga cukup sensitif. Jadi secara natural, mereka dapat mendeteksi riak-riak energi ruang yang terdapat di udara. Jika bukan karena hal tersebut, maka empat Setengah-Biksu itu tidak akan mudah dikalahkan dengan cepat.     

Di tempat lain, Feng Han sudah menduga ini sebelumnya. Namun, ketika melihat Zhang Ruochen benar-benar menggunakan kekuatan ruang, maka seketika itu pula ia langsung tertawa, dan bukannya merasa terkejut. "Saudara keenam, ternyata kau benar-benar belum mati. Tampaknya Biksu Pedang Nine Serenity memang mengatakan yang sebenarnya. Dia tidak membunuhmu."     

Zhang Ruochen tidak memungkirinya. "Apa kau masih pantas menyebutku sebagai saudara keenam?"     

"Kenapa tidak?" Feng Han malah balik bertanya. Kemudian, ia tersenyum dan berkata, "Baiklah, tidak ada salahnya mengatakan ini kepadamu. Biksu Pedang Xuanji sudah tahu kalau aku adalah Vampir ketika beliau menerimaku sebagai murid."     

"Kenapa Master menerima Vampir sebagai murid?" tanya Zhang Ruochen dingin.     

"Itulah yang sebenarnya terjadi. Meski kau tidak percaya, tapi itulah kenyataannya."     

"Omong kosong."     

Feng Han tertawa. "Kalau Biksu Pedang Xuanji bisa menjadikan seekor binatang buas sebagai muridnya, lalu kenapa beliau tidak mau menerima Vampir? Zhang Ruochen, tingkat kultivasimu masih jauh berada di belakang si tua itu. Di matanya, tidak semua Vampir itu berbuat jahat. Sebaliknya, tidak semua manusia juga selalu bersikap baik."     

Semua orang tahu kalau serigala memangsa manusia, namun hanya mereka yang tangguh, yang mampu menghadapi para serigala. Kalau bukan karena orang-orang itu, maka anjing tidak pernah ada.     

Feng Han mendengus. "Pria tua itu berpikir kalau Vampir tidak sepenuhnya jahat. Selama mereka tidak meminum darah atau berbuat dosa, maka kami bisa berubah menjadi lebih baik. Jadi, kami bisa diterima menjadi muridnya. Kau boleh bilang kalau beliau adalah orang yang bijak, tapi kenyataannya, beliau hanya terlampau percaya diri.     

"Para Vampir bisa menilai kalau ini merupakan kelemahan beliau, jadi mereka mengutusku untuk menjadi muridnya. Kala itu, beliau tidak tahu kalau segel Pulau Manji telah berhasil dibuka atau aku adalah sang pangeran keenam. Beliau hanya mengira kalau aku adalah anak vampir yang terlantar. Bahkan, saat itu aku sedang dikejar oleh sekelompok manusia. Ayah dan ibuku sama-sama telah dibunuh.     

"Pria tua itu berpikir kalau dirinya adalah orang yang mulia, layaknya Buddha yang selalu membantu orang-orang lemah. Jadi, beliau benar-benar menyelamatkanku dan menjadikanku sebagai murid. Bagaimanapun juga, manusia selalu punya kelemahan. Dan ketika kelemahan itu ditemukan, bahkan seorang Biksu masih dapat dikalahkan hanya dalam satu kali serangan. Zhang Ruochen, apa kau setuju dengan itu?"     

"Kau memanfaatkan belas kasihan manusia untuk menjalankan rencana jahatmu," kata Zhang Ruochen. "Terima kasih atas pelajaran ini. Mulai sekarang, aku sama sekali tidak akan pernah mengasihani semua vampir yang kutemui."     

"Apa kau pikir dirimu masih dapat bertahan hidup setelah ini?" tanya Feng Han, sambil tertawa.     

"Aku baru saja ingin berkata seperti itu kepadamu," balas Zhang Ruochen.     

Whoosh.     

Zhang Ruochen kembali menggunakan Ruang Pergerakan dan menghilang dari sana.     

Seketika itu juga, ekspresi wajah Feng Han langsung berubah. "Hati-hati," katanya.     

Sebelum ia sempat menyelesaikan kata-katanya, saat itu Zhang Ruochen sudah lebih dulu berada di belakang Setengah-Biksu Xin Feng. Kala itu, kedua matanya penuh dengan intensitas membunuh. Lelaki itu langsung menebaskan pedangnya dengan kecepatan tinggi.     

Sebelumnya, Setengah-Biksu Xin Feng telah terluka parah, jadi responnya menjadi jauh lebih lambat. Maka dari itu, ketika ia baru sempat memproses apa yang sebenarnya terjadi, namun saat itu ia sudah lebih dulu terkena tebasan pedang sebanyak 36 kali. Akibatnya, pria itu terlempar ke udara dengan menjadi potongan-potongan daging.     

Sekarang ini, Zhang Ruochen telah benar-benar menjadi geram. Lelaki itu hanya ingin menyapu bersih semua Vampir yang ada di hadapannya. Pada saat Feng Han bergegas menuju ke Setengah-Biksu Xin Feng, saat itu Zhang Ruochen sudah lebih dulu menggunakan Ruang Pergerakan dan menarget Xin Lei.     

"Brengsek." Feng Han menghentakkan kakinya di tanah dan melesat cepat ke arah Setengah-Biksu Xin Lei. "Zhang Ruochen, apa kau berani menghadapiku secara langsung?" teriaknya.     

"Tenang saja, hidupmu tidak akan lama lagi."     

Zhang Ruochen muncul di hadapan Setengah-Biksu Xin Le. Di waktu yang bersamaan, ia langsung mengaktifkan kekuatan ruang dan menciptakan ruang celah sepanjang belasan meter. Di dalam ruang celah tersebut, di sana terdapat ruangan yang dingin dan hitam pekat. Daya hisap yang kuat terlepas dari ruangan yang terbuka tersebut.     

"Tidak…"     

Sebelumnya, Setengah-Biksu Xin Lei juga telah terluka parah, bahkan tingkat kultivasinya juga telah dihancurkan. Saat itu, ia hendak melarikan diri, namun ia tidak mampu menghindar dari ruang celah tersebut. Akibatnya, ia hanya sempat melawan sejenak, sebelum akhirnya benar-benar ditelan habis oleh ruang hitam tersebut.     

Saat sedang berdiri di luar ruang celah, maka seseorang bisa melihat dengan jelas kalau di dalam sana, saat itu tubuh Setengah-Biksu Xin Lei langsung meledak dan berubah menjadi awan darah.     

Dua orang Setengah-Biksu baru saja mati dalam kurun waktu satu kedipan mata.     

Bahkan, Setengah-Biksu level empat tidak akan mampu membunuh orang lain dengan keji dan dingin seperti ini. Mungkin hanya Zhang Ruochen – dengan kekuatan ruangnya – yang mampu membantai para Setengah-Biksu tanpa meninggalkan jejak apa-apa.     

Di antara tiga Setengah-Biksu Vampir yang tersisa, hanya Feng Han yang masih bersikap tenang. Sementara itu, Setengah-Biksu Taixi dan Xin Yu telah sama-sama berubah menjadi ketakutan. Mereka semua mulai mengaktifkan mekanisme bertahan masing-masing, karena mereka benar-benar takut terbunuh kalau mereka sampai lengah.     

Sejujurnya, hal itu benar-benar memalukan bagi para Setengah-Biksu, karena sampai ketakutan seperti itu saat harus menghadapi seorang pertapa dari Alam Fish-dragon.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.