Kaisar Dewa

Rahasia-Rahasia Abadi Para Vampir



Rahasia-Rahasia Abadi Para Vampir

0Setelah berevolusi menjadi Harta Karun Fisik Four Spirit, maka sekarang ini Zhang Ruochen memiliki kemampuan untuk menyembuhkan diri. Meskipun fisik itu masih lebih lemah daripada Fisik Innate Extreme Yang dan Fisik Saint Immortal, namun proses penyembuhan fisik tersebut masih jauh lebih cepat daripada jenis fisik lainnya.     

Pada titik ini, luka-luka di kaki kanannya telah sembuh dan hanya meninggalkan bekas luka kering. Perlahan-lahan, lelaki itu bangkit dan menoleh ke arah Biksu Xuanyi. Kemudian, ia berkata, "Penyamaran Immortal Vampir saat telah berubah wujud menjadi seperti manusia memang sesuatu yang hampir sempurna. Hampir. Namun, mereka juga masih punya kelemahan. Jadi, karena semua orang ingin tahu mengenai itu, maka aku akan menjelaskannya."     

"Pertama, mereka punya sayap di punggungnya. Meskipun mereka sedang berubah wujud menjadi manusia, namun struktur tulang belakang mereka masih sangat berbeda dengan manusia biasa lainnya."     

"Kedua, kerangka manusia sebagian besar tersusun dari darah. Sebaliknya, Immortal Vampir mampu menyembunyikan dirinya dari penglihatan para Biksu dan menyamar sebagai Setengah-Biksu Xuanlong karena ia telah berhasil menghisap semua darahnya, dan mengkonsumsi semua esensi tubuhnya. Jadi, hal ini sangat sulit untuk dideteksi, tidak peduli seberapa dalam tingkat kultivasi seseorang."     

"Namun, kalau mereka sedang berada di dalam pertempuran, maka mereka akan kesulitan untuk mengatur aliran darah masing-masing. Pada akhirnya, pertarungan itu akan melepaskan aroma darah Immortal Vampirnya, dan membongkar kedoknya sendiri."     

Apa yang dikatakan oleh Zhang Ruochen adalah sesuatu sangat penting. Jadi, semua orang yang hadir di tempat ini mulai mencamkan perkataan itu baik-baik di dalam benak masing-masing.     

Mereka akan menggunakan pengetahuan itu untuk membongkar kedok Immortal Vampir di lain kesempatan.     

Biksu Xuanyi menyeringai dan bertanya, "Lin Yue, bagaimana mungkin kau tahu banyak hal mengenai Immortal Vampir?"     

Zhang Ruochen menjawab sambil tersenyum. "Saya tidak tahu. Saya hanya pernah tidak sengaja membacanya dari buku. Dua poin yang saya katakan sebelumnya adalah sesuatu yang saya dapatkan dari buku."     

"Delapan ratus tahun silam, peperangan yang dimenangkan oleh Kaisar Ming dalam keberhasilannya menyegel ras Immortal Vampir di Pulau Manji tidak lain telah melahirkan sesuatu yang besar."     

"Setelah perang itu selesai, maka Kaisar Ming memerintahkan Shang Guan Que dan mereka yang terlibat ke dalam perang untuk mendokumentasikan segala sesuatu mengenai Immortal Vampir. Dokumen itu akhirnya disebut sebagai "Rahasia Immortal Vampir", yang merekam segala kelemahan mereka dan cara-cara khusus untuk menangani mereka, sekaligus juga rahasia-rahasia yang belum diketahui banyak orang."     

"Delapan ratus tahun telah berlalu dan tidak ada tanda-tanda Immortal Vampir di Daratan Kunlun. Jadi, orang-orang sudah lupa dengan buku kuno tersebut. Maka dari itu, tidak ada satupun dari kalian yang mampu membongkar kedok mereka."     

Ketika Shang Guan Que mendokumentasikannya, saat itu Zhang Ruochen pernah membaca beberapa halaman buku tersebut.     

Namun, ia tidak tahu apa isi halaman selanjutnya dari buku tersebut.     

Namun, kata-katanya telah membuat semua orang mengingat buku tersebut, dan menginspirasi mereka untuk membacanya baik-baik, setelah mereka pulang dari perhelatan ini.     

Sebab, seandainya Immortal Vampir sampai kembali lagi setelah kekalahan 800 tahun silam, maka seluruh Daratan Kunlun akan berada dalam bahaya.     

Dengan memahami Immortal Vampir, maka hal itu akan membuat semua orang lebih waspada lagi saat nanti bertempur melawan mereka, hingga mereka dapat benar-benar diusir dari wilayah ini.     

Namun, apa yang tidak diketahui oleh Zhang Ruochen adalah fakta bahwa buku tersebut tidak sempat didistribusikan kepada sekte-sekte lain, mengingat saat itu sedang terjadi kekisruhan di Kekaisaran Pusat Pertama. Di waktu yang bersamaan, saat itu Kaisar Ming menghilang, sementara putranya – Pangeran Mahkota – telah dibunuh. Jadi, segala sesuatunya berubah drastis hanya dalam kurun waktu satu malam.     

Sejak saat itu, buku tersebut hilang dan tidak ada seorangpun yang pernah melihatnya.     

Jadi, seseorang bisa membayangkan bagaimana kecurigaan orang-orang terhadap identitas Lin Yue kalau sampai mereka tidak dapat menemukan buku tersebut.     

Di sana, Shang Guan Linglong dan Shang Guan Nihong dari Keluarga Shang Guan adalah orang yang paling merasa kebingungan.     

"Leluhur kita pernah menulis tentang 'Rahasia Immortal Vampir'?"     

Shang Guan Linglong mengernyitkan dahinya, sambil terlihat kebingungan.     

Shang Guan Nihong juga melakukan hal yang sama. Wanita itu mengerucutkan bibirnya dan beralih memandang Lin Yue, sambil terlihat malu.     

Sebagai para keturunan Shang Guan Que, maka wanita itu merasa malu karena dirinya sampai tidak tahu tentang apa-apa yang pernah dilakukan oleh leluhurnya sendiri. Terlebih lagi, ia mendengar informasi itu dari orang asing.     

Kala itu, Lady Saint langsung memaku pandangan matanya ke arah Lin Yue. Kedua matanya yang bercahaya menunjukkan bahwa wanita itu sedang merasa terpana. Sebab, lelaki itu bukan hanya punya talenta pedang yang sanggup mengungguli banyak orang, namun juga berwawasan luas.     

Buku-buku yang pernah dibaca oleh wanita itu berasal dari banyak genre – seni dan sains di era kuno maupun modern, buku-buku tentang manusia, dan hampir apa saja. Di antara semua buku yang pernah dibaca oleh wanita tersebut, namun ia belum pernah melihat buku yang berjudul "Rahasia Immortal Vampir."     

Setelah duel itu berakhir, maka tidak ada lagi yang meragukan kapabilitas Lin yue.     

Menebas Shao Lin sampai mati dengan menggunakan pedang, lalu membelah seorang Setengah-Biksu hanya dengan sehelai rambut, kedua hal itu sungguh kemenangan yang hebat... jadi, siapa yang masih berani bertarung melawannya?     

Tidak diragukan lagi kalau Sekte Yin Yang pasti akan memenangkan Konferensi Teknik Pedang kali ini.     

Mulai sekarang sampai seratus tahun mendatang, maka mereka akan kembali menguasai Paviliun Pedang.     

Lady Saint sedang melipat tangannya di depan dada. Saat itu, dengan mengenakan jubah cendekiawan yang membuatnya mirip seperti sosok pemuda tampan, ia melangkah maju dan menatap Zhang Ruochen. "Sebagai seorang pengamat, maka aku tidak bisa ikut campur ke dalam masalah yang terjadi di antara kedua belah pihak sekte. Aku juga bisa mengacuhkan ketegangan yang terjadi di antara Shao Lin dan Sekte Yin Yang, namun, seorang ahli waris baru saja terbunuh. Jadi, bagaimana aku harus menjelaskannya kepada sang Permaisuri?"     

Derajat seorang ahli waris memang sangat tinggi.     

Ketika seorang ahli waris dibunuh, tidak peduli apapun alasannya, maka itu akan dianggap sebagai masalah yang serius dan termasuk ke dalam perilaku yang menentang kekuasaan istana kekaisaran.     

Untungnya, sembilan ahli waris itu belum bertemu dengan sang Permaisuri. Ini berarti kalau gelar mereka sebagai "Ahli Waris" masih belum diresmikan.     

Jika tidak, maka pembunuhan Shao Lin dapat dikategorikan sebagai tindak pelecehan kepada sang Permaisuri. Alhasil, sang pembunuh dan seluruh keluarganya pasti akan langsung dibasmi.     

Ning Xuandao dan Biksu Pedang Moon-burier bisa menilai kalau Lady Saint tidak ingin menyalahkan Lin Yue. Faktanya, wanita itu malah sedang membantunya lolos dari hukuman.     

Bahkan, mereka berdua langsung memahami maksud wanita tersebut.     

Lady Saint ingin agar Lin Yue menggantikan posisi Shao Lin dan menjadi ahli waris yang baru. Setelah mengetahui niatan wanita tersebut, maka kedua biksu tersebut hanya saling berpandangan, sambil menukar senyuman.     

Seandainya Lin Yue dan Gai Tianjiao sama-sama menjadi ahli waris, maka Sekte Yin Yang pasti akan menjadi jauh lebih kuat dalam beberapa tahun mendatang. Mereka bukan hanya akan memimpin semua sekte di Wilayah Timur, namun juga akan menjadi sekte nomor satu di semua wilayah.     

"Terima kasih, Lady Saint, karena telah memberikan penilaian yang adil. Karena Shao Lin telah tumbang, maka bolehkah saya memberi saran? Bagaimana kalau sosok yang akan menggantikannya sebagai ahli waris adalah orang yang duduk di Kursi Raja nomor pertama?" Zhang Ruochen menolak kedudukan itu sambil mengatupkan kedua tangannya ke arah depan.     

Lady Saint sendiri sebenarnya telah menduga aksi penolakan tersebut. Jadi, wanita itu langsung membalas, "Sembilan ahli waris itu masih belum diresmikan. Jadi, kurasa orang yang membunuhnya adalah yang paling layak untuk mendapatkan gelar tersebut."     

"Lin Yue, kemampuanmu cukup mumpuni. Kalau kau tidak mau menjadi ahli waris, maka aku akan merasa sangat kecewa. Besok, aku akan membawa semua ahli waris pergi menuju ke Pusat Kota. Jadi, kau hanya punya waktu satu hari untuk memikirkannya baik-baik. Temui aku kapan saja kalau kau sudah membuat keputusan tepat."     

Lady Saint mengamati Zhang Ruochen lekat-lekat, sebelum akhirnya pergi dari sana.     

Ketika Zhang Ruochen kembali ke kamp Sekte Yin Yang, saat itu Biksu Pedang Moon-burier bertanya, "Apa luka-lukamu baik-baik saja?"     

Zhang Ruochen tersenyum dan menggelengkan kepalanya. "Saya baik-baik saja. Ini hanya luka-luka kecil, dan mungkin hanya membutuhkan waktu beberapa hari untuk sembuh."     

Biksu Pedang Moon-burier ingin mengatakan sesuatu, namun ia masih merasa ragu-ragu. Tampaknya, ia ingin menanyakan kenapa Zhang Ruochen kembali menolak permintaan Lady Saint.     

Namun, pada akhirnya ia tidak menanyakan hal tersebut. Sebab, ia percaya terhadap Lin Yue, sebagaimana ia percaya kalau lelaki tersebut tidak akan pernah membuat keputusan yang salah. Kemudian, sang Biksu Pedang berkata, "Kali ini, kontribusimu untuk kesuksesan kita benar-benar besar. Saat konferensi ini berakhir, maka sekte pasti akan memberimu hadiah yang sangat besar. Tapi untuk sekarang, sebaiknya kau segera beristirahat."     

Zhang Rochen kembali ke kursi duduknya, dan tidak lama kemudian, ia sudah dikelilingi oleh para ksatria pedang muda dari Sekte Yin Yang. Lelaki itu mendapatkan perlakuan yang hangat bak seorang pahlawan.     

Tidak peduli apapun yang terjadi, namun Zhang Ruochen tidak akan pernah mau menjadi ahli waris. Jadi, ia tidak terlalu memikirkannya. Akan tetapi, tatapan matanya, sedang terfokus ke arah kamp Akademi Saint di Wilayah Timur.     

Biksu Pedang Xuanji berjalan ke depan dengan langkah-langkah yang lambat dan berat. Kala itu, ia menatap Biksu Pedang Nine Serenity dan berkata, "Nine Serenity, sekarang adalah waktu yang tepat untuk menyelesaikan segala dendam yang pernah terjalin di antara kita. Semua dendam itu akan tuntas hari ini."     

Biksu Pedang Nine Serenity langsung menghilang dan kembali muncul di hadapan Biksu Pedang Xuanji. Saat itu, kedua matanya berubah menjadi tajam, sebelum akhirnya ia berkata, "Kita sudah bermusuhan selama hampir sepanjang hidup. Baiklah, kurasa sekarang memang waktunya untuk mengakhiri semuanya.     

"Tapi, karena salah satu dari kita akan mati hari ini, maka aku harus mengklarifikasi satu hal – aku tidak membunuh muridmu, Zhang Ruochen. Jadi, pasti ada orang lain yang telah merencanakan kematiannya."     

Biksu Pedang Xuanji perlahan-lahan membuka matanya. Saat itu, kerutan-kerutan di wajahnya tampak semakin kentara, sebagaimana sang Biksu Pedang sedang berpikir keras.     

Setelah kematian sang Keturunan Ruang dan Waktu – Zhang Ruochen – maka Biksu Pedang Nine Serenity tidak pernah mengatakan apa-apa mengenai hal tersebut. Jadi, kenapa ia baru mengklarifikasinya sekarang?     

Yang jelas, kata-katanya menciptakan kegaduhan tersendiri di bangku penonton.     

Kalau Biksu Pedang Nine Serenity memang mengatakan yang sebenarnya, maka orang yang sedang berbohong adalah Wan Zhaoyi. Maka dari itu, satu-satunya orang yang mungkin membunuh Zhang Ruochen adalah Wan Zhaoyi.     

Tapi, kenapa dia harus melakukan itu?     

Selain itu, kenapa istana kekaisaran sampai melakukan itu?     

Di antara barisan penonton, beberapa orang mulai memikirkan hal yang berbeda. Seandainya Biksu Pedang Nine Serenity bukanlah orang yang membunuh Zhang Ruochen, sementara mayat lelaki tersebut juga tidak pernah ditemukan, lalu, apa mungkin lelaki itu belum mati dan ternyata masih hidup?     

Semua orang tahu kalau sebentar lagi akan ada pertarungan hidup dan mati di antara Biksu Pedang Nine Serenity melawan Biksu Pedang Xuanji. Maka dari itu, ini bukan waktu yang tepat untuk berbohong, mengingat nyawa mereka akan segera dipertaruhkan.     

Lady Saint tahu bahwa istana kekaisaran tidak pernah memberi perintah untuk mencabut nyawa Zhang Ruochen. Selain itu, Wan Zhaoyi adalah orang yang telah disalahkan oleh sang Permaisuri.     

"Apa mungkin itu adalah Immortal Vampir yang sedang menyamar sebagai Biksu Pedang Nine Serenity dan membodohi Wan Zhaoyi?"     

Lady Saint menggelengkan kepalanya dan meragukan sendiri pikirannya.     

Immortal Vampir mungkin bisa membunuh Zhang Ruochen tanpa perlu menggunakan penyamaran. Jadi, kenapa mereka sampai repot-repot harus menyamar sebagai Biksu Pedang Nine Serenity?     

Selain itu, tidak ada satupun Immortal Vampir yang mampu menyerap darah milik Biksu Pedang Nine Serenity. Terlebih lagi, Wan Zhaoyi juga bukan orang yang mudah dibodohi.     

"Pasti ada sesuatu yang masih disembunyikan di balik kematian Zhang Ruochen."     

Lady Saint sendiri punya firasat kalau sang Keturunan Ruang dan Waktu – Zhang Ruochen – masih hidup dan sedang berubah menjadi orang lain, sambil bersembunyi di sudut-sudut terpencil di Daratan Kunlun.     

Tentu saja, kalau wanita itu ingin menyimpulkan sesuatu secara menyeluruh, maka ia harus bertemu langsung dengan Wan Zhaoyi saat nanti kembali ke Pusat Kota, agar wanita itu dapat memahami situasinya dengan lebih detil.     

Kalau memang sang Keturunan Ruang dan Waktu masih hidup, lalu kemana perginya lelaki tersebut?     

Semua orang sedang memikirkan hal yang sama seperti Lady Saint.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.