Kaisar Dewa

Wilayah Jiwa Suci



Wilayah Jiwa Suci

0Setengah-Biksu Xuanlong masuk ke dalam lapangan tersebut dengan langkah yang tenang. Setiap langkahnya memancarkan Chi Suci di sekitar.     

Pada saat ini, baik momentum dan kepercayaan dirinya terus meningkat seiring dengan gerakan langkah kakinya, sampai pria tersebut tiba di tengah lapangan.     

Tiba-tiba, pedang di punggungnya langsung terlepas dari sarung dengan sendirinya. Di waktu yang bersamaan, terdapat 169 inskripsi yang melayang di sekitar bilah pedang tersebut, hingga membuatnya mengeluarkan sinar berwarna hijau.     

Garis-garis petir mulai terbentuk dari pedang tersebut, dan tampak seperti naga-naga yang sedang menggeliat mengitari pedang tersebut.     

Pertarungan itu memang masih belum dimulai, namun Setengah-Biksu Xuanlong telah memperlihatkan kebolehannya, hingga membuat para pemuda ahli pedang di sekitarnya ketakutan.     

Bagaimanapun juga, Alam Setengah-Biksu sudah merupakan pencapaian yang tinggi, apalagi jika sang Setengah-Biksu tersebut juga merupakan sosok yang terkenal. Yang jelas, para pertapa biasa di Perubahan Kesembilan dari Alam Fish-dragon tidak akan berani menantangnya.     

"Xuanlong adalah seorang ahli pedang veteran, namun dia masih menghormati lawannya dengan memanggil Thunder Sword, meskipun lawannya hanya seorang pertapa di Perubahan Kedelapan."     

Sementara itu, para Setengah-Biksu dari sekte lainnya menjadi kebingungan atas hal tersebut, hingga mereka berpikir kalau Xuanlong telah bertindak terlalu berlebihan.     

Pria itu adalah seorang Setengah-Biksu level kedua dan juga merupakan seorang ksatria pedang.     

Di sisi lain, ksatria pedang sendiri adalah sosok yang paling tangguh di tingkatan alam masing-masing. Selain itu, pria tersebut adalah salah satu dari Setengah-Biksu level kedua terbaik. Yang jelas, ia mampu mengalahkan semua pertapa dari Alam Fish-dragon dengan sangat mudah, termasuk juga sembilan Ahli Waris yang belum menembus Alam Setengah-Biksu.     

Jadi, tidak peduli seberapa kuatnya Lin Yue, namun lelaki itu hanya berada di Perubahan Kedelapan. Lalu, tanpa menggunakan Void Sword, mampukah ia menandingi Setengah-Biksu Xuanlong?     

Ketika Zhang Ruochen melepaskan serangan yang mematikan ke arah Shao Lin, saat itu semua orang berpikir kalau kekuatan besar tersebut berasal dari Void Sword. Jadi, lelaki itu tidak akan mampu mengalahkan seorang Setengah-Biksu level kedua dengan mengandalkan kekuatannya sendiri.     

Setengah-Biksu Xuanlong menatap Zhang Ruochen – yang sedang berada di hadapannya – sebelum akhirnya bertanya sambil tertawa, "Junior, apa kau tidak mau menarik pedangmu dari sarungnya?"     

"Aku tidak punya pedang lain selain Void Sword," balas Zhang Ruochen dengan intonasi santai.     

Di dalam Cincin Ruang-nya, di sana terdapat dua pedang lain, yakni Golden Snake Divine Rapier dan Pedang Kuno Abyss. Namun, sekarang ini ada banyak veteran pedang yang hadir di sana, jadi ia tidak dapat menggunakan Cincin Ruang-nya.     

Di kamp Akademi Saint Wilayah Pusat, di sana Beigong Lan mulai bangkit berdiri dari kursi duduknya, sambil membawa pedang birunya dengan kedua tangan. "Pedang Biru Cuttroat-ku adalah Senjata Saint ranking tujuh berdasarkan pada Buku Panduan Senjata Saint. Kalau kau membutuhkannya, maka aku bisa meminjamkannya kepadamu." wanita itu menawarkan pedangnya kepada Lin Yue.     

Faktanya, Zhang Ruochen pernah menyelamatkan Beigong Lan satu kali. Jadi, meminjamkan senjatanya adalah sama seperti membalas kebaikannya, tapi yang jauh lebih penting, Beigong Lan sedang menggunakan kesempatan ini agar dapat berteman dengan Lin Yue, sosok ahli pedang bertalenta tinggi.     

Zhang Ruochen menatap Beigong Lan sambil memasang ekspresi wajah berterima kasih, sebelum akhirnya beralih menuju ke Setengah-Biksu Xuanlong. "Sebagai seorang ksatria pedang, maka pedang berkualitas baik memang punya peran yang sangat penting, namun sang ksatria pedang sejati akan lebih bergantung pada pemahaman teknik-teknik pedangnya. Selama aku berhasil menguasai teknik-teknik tersebut, maka segala sesuatunya dapat berubah menjadi pedang."     

Zhang Ruochen mulai mencabut sehelai rambutnya dan mengapitnya di kedua jari – di antara jari telunjuk dan jempolnya.     

Beep!     

Awan-awan Chi Suci mulai keluar dari jari-jarinya dan membentuk lingkaran energi berwarna biru – yang melingkupi helai rambut tersebut.     

Sesaat setelahnya, helai rambut itu berubah menjadi pedang besi yang diarahkan menuju ke Setengah-Biksu Xuanlong.     

Zhang Ruochen sendiri sedang memancarkan momentum yang kuat. Kala itu, aura pedangnya semakin lama menjadi semakin meningkat, hingga akhirnya berkumpul di sekitarnya dan berubah menjadi energi pedang.     

Tidak diragukan lagi, para ksatria pedang yang hadir di sana mulai setuju kepada apa yang dikatakan oleh Lin Yue.     

Benar, segala sesuatunya memang dapat diubah menjadi pedang. Jadi, pedang yang kuat hanya merupakan tambahan kekuatan dari luar.     

Kalau posisi mereka sampai ditukar misalnya, seorang Setengah-Biksu level kedua sedang bertarung melawan seorang pertapa di Perubahan Kedelapan dari Alam Fish-dragon dengan menggunakan sehelai rambut, maka para penonton yang hadir tidak akan terlalu terkejut. Bahkan, Setengah-Biksu Xuanlong akan menjadi semakin dihormati dan layak menyandang reputasinya.     

Namun, saat ini semua orang melihat bagaimana Lin Yue telah berubah menjadi semacam dagelan.     

"Nak, kau sedang menggali kuburanmu sendiri."     

Kedua pupil mata Setengah-Biksu Xuanlong mulai membesar, sementara Pedang Suci Hijau dan Chi Suci-nya sama-sama telah terhubung dengan sempurna. Di waktu yang bersamaan, petir berukuran besar mulai menyambar tempat Zhang Ruochen berdiri.     

Serangan penuh dari Seorang Setengah-Biksu sangat kuat sekaligus mengerikan.     

Dengan aliran energi yang bergulung-gulung, maka energi pedang itu mengarah menuju Zhang Ruochen, dan menenggelamkannya seperti ketika sedang berada di bawah air terjun.     

Tanpa sama sekali merasa takut, lelaki itu hanya meresponnya dengan melepaskan satu gerakan.     

"Dua Pedang!"     

Sambil menggerakkan jarinya untuk membentuk pola lingkaran, saat itu pedang rambutnya mulai melepaskan gelombang-gelombang energi pedang yang besar. Setiap gelombang itu selalu berhasil melemahkan serangan Setengah-Biksu Xuanlong, sedikit demi sedikit.     

Pada akhirnya, energi pedang yang bergulung-gulung itu menghilang sepenuhnya, karena baru saja berbenturan dengan serangan balik yang dilepaskan oleh Lin Yue.     

Hal ini membuat semua orang - yang sempat berpikir kalau apa yang dilakukan oleh Lin Yue hanya sebatas lelucon - akhirnya merasa terkejut. Tidak ada satupun dari mereka yang menyangka kalau ternyata lelaki tersebut mampu melepaskan gerakannya dengan sangat brilian seperti itu.     

Ning Xuandao sedang mengelus jenggotnya sambil menyeringai, sementara kedua matanya juga tampak menyipit. "Teknik Dua Pedangnya pasti telah mencapai tingkatan puncak. Ternyata benar, pemuda ini selalu berhasil mengejutkan kita."     

Biksu Pedang Moon-burier memiliki pemahaman teknik pedang yang jauh lebih baik daripada Ning Xuandao. Maka dari itu, ia berkomentar, "Kelembutan dapat mengalahkan kekerasan, kerapuhan dapat mengalahkan kekokohan. Pedang boleh saja keras seperti besi, namun ketika diayunkan dengan kelembutan, maka hal itu dapat mengalahkan kekerasan. Jadi, aku sendiri terkejut dan takjub saat melihat teknik pedang Lin Yue ternyata sudah sampai level setinggi itu. Aku berani bertaruh kalau dia sudah berhasil mencapai Alam Human Sword."     

Selain komentar Biksu Pedang Moon-burier, maka para Biksu Pedang yang lain juga memberikan pujian yang sama.     

Yang jelas, penguasaan Lin Yue terhadap pedang memang membuat mereka merasa terpana, hingga mereka mengakui kalau suatu hari nanti, pemuda ini pasti mampu mengungguli pencapaian mereka.     

"Tidak heran kenapa Lin Yue dipanggil sebagai 'Biksu Pedang Junior'. Mungkin dia punya kesempatan tipis untuk mengalahkan Setengah-Biksu Xuanlong." Kata Setengah-Biksu Lingshu.     

Di tengah lapangan, Setengah-Biksu Xuanlong sedang mengalirkan lebih banyak Chi Suci untuk meningkatkan kecepatan dan kekuatannya.     

Apa yang mengejutkan banyak orang adalah fakta bahwa Zhang Ruochen ternyata mampu mengimbangi Setengah-Biksu Xuanlong. Pedang rambut itu terus menerus berubah wujud seperti pedang atau cambuk, sementara lelaki itu juga tidak pernah menghadapi Setengah-Biksu Xuanlong secara langsung, dan memilih untuk lebih banyak menghindar.     

"Wind Chaser."     

Setengah-Biksu Yuanlong mengubah gerakannya menjadi teknik kelas superior dari Tingkatan Hantu, sementara Pedang Suci Hijau-nya mulai terlepas dari tangan dan terbang menuju ke dada Zhang Ruochen secepat kilat.     

Zhang Ruochen cepat-cepat mundur ke belakang sambil melepaskan Dua Pedang.     

"Yin-Yang Infinition."     

Hanya dalam hitungan detik, dan dengan tubuhnya sebagai titik pusat, maka energi pedang Taichi mulai terbentuk, hingga akhirnya menciptakan lingkaran energi raksasa, yang menyelimuti seluruh lapangan tersebut.     

Separuh lapangan itu tiba-tiba berubah menjadi gelap, sementara separuh yang lain masih terlihat terang.     

Bahkan, para pertapa yang berdiri di bawah Gunung Dewa Kuno dapat melihat simbol Taichi hitam dan putih tersebut, dengan simbolnya yang terus berotasi di puncak lantai ketiga gunung.     

"Break it."     

Setengah-Biksu Xuanlong mengerang kencang, sambil mendorong kedua tangannya ke arah dada lawan untuk menghancurkan simbol Taichi tersebut.     

Ketika ia hendak melepaskan serangan keduanya, saat itu ia sudah berada di atas kepala Zhang Ruochen. Di waktu yang bersamaan, jari-jarinya berubah menjadi merah, sambil menerjang turun ke arah Zhang Ruochen yang berada di bawah sana.     

Zhang Ruochen menanggapi serangan itu dengan merentangkan tangan kirinya ke arah lawannya, hingga kedua kekuatan besar itu langsung bertemu di satu titik.     

BOOM!     

Ledakan energi dahsyat langsung terpecah dari tangan Setengah-Biksu Xuanlong, hingga berhasil mendorong Zhang Ruochen sampai bermil-mil jauhnya. Kala itu, tangan kirinya menjadi mati rasa, sementara Chi Suci di dalam tubuhnya mulai bergetar dan mengalir dengan tidak beraturan.     

Yangwe Meridian-nya, yang terhubung dengan bagian tubuh sebelah kiri, rasanya seperti terbakar hangus, seperti baru saja rusak parah.     

Ternyata benar, daya ledak yang dapat dilepaskan oleh seorang Setengah-Biksu level kedua memang sangat mengerikan.     

Dalam kaitannya dengan daya ledak yang dilepaskan di dalam suatu pertempuran, maka Zhang Ruochen benar-benar berada jauh di belakang Setengah-Biksu Xuanlong.     

Kala itu, Setengah-Bikxu Xuanlong mulai berteriak penuh kemenangan, dan sekali lagi kembali mengalirkan Chi Suci-nya. Akibatnya, saat itu tangannya berubah menjadi semakin besar dan panjang, seperti baru saja bertransformasi menjadi seekor owa.     

Zhang Ruochen merespon cepat dengan mengatur posisi pedang rambutnya, dan mengincar bagian tengah dahi Setengah-Biksu Xuanlong. Jadi, pada saat pedang rambut itu terlepas, maka seketika itu pula pedang rambut tersebut melewati sela-sela jari lawannya dan langsung melesat menuju mata ketiga – yang berada di tengah dahi Setengah-Biksu Xuanlong.     

Bagian tengah dahi tersebut adalah tempat titik akupuntur yang terhubung dengan bagian perut bawahnya. Jadi, seseorang pasti akan terluka parah kalau sampai terserang pada bagian itu, bahkan juga sampai kehilangan semua kekuatannya.     

"Sial kau!"     

Setengah-Biksu Xuanlong harus mengurungkan serangannya sambil menarik kembali tangannya, seraya mengecilkan tubuhnya sampai 10 kali lipat dari ukuran semula, hingga ia akhirnya menjadi sebesar semangka. Semua itu dilakukan hanya untuk menghindar dari pedang rambut. Selain itu, ia juga sempat mundur ke belakang.     

"Wilayah Jiwa Suci."     

Setengah-Biksu Xuanlong membuka tangannya dan melepaskan kekuatan jiwa suci-nya. Setelah itu, terdapat wilayah yang penuh dengan aliran energi di sekitarnya.     

Ada gelombang energi tak terlihat yang terus membesar cepat, hingga sampai menyelimuti seluruh area di sekitarnya.     

Ketika seseorang berhasil mencapai Alam Setengah-Biksu, maka Jiwa Bela Diri mereka akan bertransformasi menjadi jiwa suci, hingga mereka dapat dengan bebas mengendalikan energi Chi yang ada di langit dan bumi.     

Seorang Setengah-Biksu level satu juga mampu mengendalikan energi di sekitarnya dengan cara menyerapnya ke dalam tubuh.     

Karena penyerapan energi tersebut, maka sekte-sekte besar biasanya akan meminta Setengah-Biksu untuk menjadi pemimpin mereka. Sebab, energi yang berhasil mereka serap tersebut, ternyata dapat digunakan untuk membuat tempat di sekitarnya berubah menjadi semacam tempat suci.     

Dengan sejumlah besar energi yang diserap, maka sang Setengah-Biksu akhirnya dapat menciptakan Wilayah Jiwa Suci.     

Semakin tinggi tingkat kultivasinya, maka semakin besar pula wilayah yang dapat dibentuk.     

Di dalam wilayah tersebut, sang Setengah-Biksu bukan hanya mampu mengendalikan benda-benda fisik dan menciptakan energi dengan sesuka hati, melainkan juga dapat melemahkan musuh-musuhnya.     

Contoh yang paling sederhana adalah tarikan gravitasi yang akan mempengaruhi lawannya.     

Ketika seorang pertapa di Alam Fish-dragon sedang berdiri di dalam wilayah Setengah-Biksu level pertama, maka ia akan merasakan bahwa gravitasi di sekitarnya menjadi 100 kali lipat lebih berat, dan berlaku sampai ribuan kali lipat untuk wilayah milik Setengah-Biksu level 2.     

Peningkatan itu akan terus berulang seiring dengan perkembangan levelnya. Kalau musuhnya sudah berada di wilayah level 4, maka pertapa itu akan terpengaruh oleh gravitasi sebanyak ratusan ribu kali lipat lebih besar daripada situasi normal.     

Selama seorang Setengah-Biksu level empat melepaskan Wilayah Jiwa Suci-nya, maka seketika itu pula kau akan menjadi lumpuh, dengan wajah yang menempel ke tanah. Jadi, tidak peduli seberapa tangguhnya kekuatanmu, namun kau sama sekali tidak bisa melakukan apa-apa.     

Kalau jiwa suci sang Setengah-Biksu itu memiliki Tanda Dewa di dalamnya, maka Wilayah Jiwa Suci-nya akan menjadi jauh lebih kuat lagi.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.