Kaisar Dewa

Setengah-Biksu Xuanlong



Setengah-Biksu Xuanlong

0Pria berjubah darah itu dikelilingi oleh banyak bayangan. Pemandangan tersebut menciptakan suatu harmoni tertentu, dengan pancaran cahaya yang menyilaukan mata.     

"Ketua Lin Yue," teriak Mu Jiji.     

"Kakak seperguruan Lin Yue akhirnya keluar dari altar persembahan. Apa dia sudah berhasil memurnikan darah dewa?" para pertapa muda dari Sekte Yin Yang langsung merasa bersemangat ketika mereka menyaksikan Lin Yue.     

Di tempat lain, Biksu Pedang Moon-burier dan Ning Xuandao saling menukar pandangan, lalu mulai mendesah lega.     

Whoosh!     

Lin Yue tiba-tiba terbang dari altar. Saat itu, ia berubah menjadi pilar cahaya darah dan melesat menuju ke angkasa. Tidak lama kemudian, lelaki itu telah menghilang di balik awan. Sesaat setelahnya, cahaya merah darah itu menukik ke bawah dengan kecepatan yang jauh lebih tinggi.     

Hanya para elder Setengah-Biksu yang dapat melihat dengan jelas kalau ternyata Lin Yue sedang berada di penghujung pilar cahaya tersebut. Sambil menggenggam Void Sword-nya, saat itu ia sedang menghunuskannya ke bawah.     

Di waktu yang bersamaan, pedang Chi mulai memancar dari Void Sword, hingga berhasil menciptakan pusaran badai. Para ahli pedang yang berada di sekitar sana bahkan sampai terhempas ke belakang.     

"Sungguh, Intensitas Pedang yang sangat kuat."     

Ekspresi wajah Shao Lin berubah menjadi buruk. Pria itu mulai memperagakan keterampilan pedang dan menggunakan teknik pedang istana ke dalam Pedang Rosefinch-nya. Kemudian, ia berseru dengan suara pelan, "Level keempat dari Dua Pedang, Yin-Yang Alternation."     

Lidah-lidah api mulai keluar dari Pedang Rosefinch tersebut. Setelahnya, api-api itu berubah menjadi tanda Taichi sepanjang 300 kaki. Dua ekor Rosefinch mulai terbentuk dan mengitari dua tanda tersebut. Di sana, ribuan Chi merah berbentuk pedang mulai keluar dari dalam tanda Taichi tersebut dan tampak seperti hujan. Pedang-pedang itu seiring dengan bergeraknya Pedang Rosefinch tersebut.     

Kaboom!     

Terdengar suara ledakan yang menggetarkan telinga dari dalam lapangan. Benturan pedang Chi itu menciptakan sebuah gelombang raksasa. Di waktu yang bersamaan, gelombang energi itu langsung menyebar ke seluruh penjuru.     

Setelah pedang Chi itu menghilang sepenuhnya, maka semua orang mulai mengamati apa yang terjadi di dalam lapangan. Semua orang menyaksikan bahwa Void Sword telah berhasil menembus jantung Shao Lin. Pria itu terpaku di atas tanah, sementara darah segar mulai mengalir dari dadanya.     

Lin Yue sedang berdiri di samping pria tersebut. Lelaki itu menggenggam pegangan Void Sword dan menariknya dengan anggun dari tubuh Shao Lin. Seketika itu juga, bilah pedang yang sebelumnya berwarna seputih salju, sekarang telah berubah menjadi berwarna merah.     

Suasana di sekitarnya langsung berubah menjadi hening. Bahkan, semua penonton seperti dapat mendengar desah nafas masing-masing. Selain itu, para Biksu yang berada di sana juga mulai merasa tercengang.     

"Lin Yue... baru saja membunuh Shao Lin dalam satu serangan... apa ini adalah halusinasi?" seorang pertapa muda cepat-cepat menggosok kedua matanya, sebelum akhirnya kembali melihat ke tengah lapangan tersebut.     

"Shao Lin adalah salah satu di antara sembilan orang Ahli Waris. Pria itu sudah menenggak Holy Spring, namun dia masih belum sanggup bertahan dari satu serangan Lin Yue?"     

"Lin Yue hanya berada di Perubahan Kedelapan dari Alam Fish-dragon. Bagaimana mungkin dia bisa menjadi begitu kuat? Apa dia sedang menggunakan senjata-senjata khusus atau bantuan kekuatan luar untuk membunuh Shao Lin?"     

Bagaimanapun juga, orang-orang tidak bisa menerima fakta ini, mengingat lelaki itu masih berada di Perubahan Kedelapan dari Alam Fish-dragon dan telah sanggup membunuh seorang Ahli Waris.     

Sembilan ahli waris itu masing-masing telah menenggak Holy Spring. Mereka telah jauh lebih unggul daripada para pertapa di generasinya. Lalu, bagaimana mungkin pria itu masih bisa dikalahkan?     

Sebagian besar dari mereka mulai merasa curiga kalau Lin Yue sedang meminjam kekuatan milik para Biksu. Apalagi, Lin Yue pernah terlihat sedang meminjam kekuatan Lady Saint saat mengalahkan Snake Two dari Sekte Setan.     

Tentu saja, semua Biksu yang hadir di sini dapat menilai kalau Lin Yue sedang menggunakan kekuatannya sendiri untuk membunuh Shao Lin dalam satu serangan. Yang jelas, lelaki itu sama sekali tidak menggunakan kekuatan dari luar. Jadi, fakta inilah yang akhirnya mengejutkan para Biksu tersebut.     

Kalau lelaki itu berhasil menjadi seorang Biksu suatu hari nanti, maka para Biksu yang lain di dunia ini pasti akan kalah bersinar. Lelaki itu akan menjadi bulan yang cerah, sementara Biksu-biksu lain hanya akan menjadi bintang yang mengelilinginya.     

Gai Tianjiao mulai tertawa. "Dia memang layak mendapatkannya. Dia pantas mati. Inilah yang seharusnya terjadi pada seorang penghianat."     

Banyak pertapa dari Sekte Yin Yang ingin membunuh Shao Lin, guna mengembalikan kehormatan sekte. Tapi sialnya, pria tersebut telah menjadi terlampau kuat. Jadi, para pertapa itu tidak berani bertarung melawannya, kecuali jika mereka memang ingin cari mati.     

Sebaliknya, serangan yang dilepaskan oleh Lin Yue sangat mendominasi. Lelaki itu berhasil membunuhnya dengan sangat bersih, hingga berhasil memberi suntikan moral kepada Sekte Yin Yang.     

Biksu Pedang Xuanji sedang menyipitkan matanya. Saat itu, sang Biksu Pedang juga sedang merasa terpana. Dengan menggunakan kemampuan penglihatannya, maka beliau dapat dengan jelas menyaksikan peningkatan kekuatan Zhang Ruochen.     

Lelaki itu pasti telah berhasil menyelesaikan Dua Pedang, bahkan juga telah berada di beberapa level di Tiga Pedang. "Hal ini benar-benar tidak mudah untuk dilakukan," pikir Biksu Xuanji saat itu.     

Sementara itu, murid-murid sang Biksu Pedang sedang berada di belakangnya – murid pertama Biksu Qing Xiao, murid kedua Zhu Hongtao, murid ketiga Wan Ke, murid keempat Feng Han, murid kelima Setengah-Biksu Lingshu, dan murid ketujuhnya Huang Yanchen.     

Sekarang ini, Setengah-Biksu Linshu telah menjadi sedikit lebih tinggi. Jadi, saat ini wanita itu berukuran 12 inci, namun ia masih mengenakan pakaian merah yang sama. Wanita itu sedang duduk di pundak Zhu Hongtao sambil membulatkan kedua mata cantiknya. "Tao pedang milik pria dari Alam Fish-dragon ini benar-benar jauh lebih unggul daripada diriku. Ternyata dia benar-benar seorang jenius."     

"Kalau saudara keenam masih hidup," kata Zhu Hongtao dengan suaranya yang keras. "Dia pasti sanggup menghadapi pria ini."     

Di waktu yang bersamaan, ekspresi wajah Feng Han berubah menjadi pucat. Sambil terlihat sakit-sakitan, saat itu ia terbatuk, sebelum akhirnya tertawa kelam. "Meski saudara keenam masih hidup, tapi dia belum mampu menandingi Lin Yue. Sebab, Lin Yue adalah seorang jenius yang dilahirkan seribu tahun sekali. Apa kau tidak lihat kalau seorang ahli waris bahkan tidak mampu bertahan dari satu serangannya? Sekarang ini, ada begitu banyak talenta-talenta muda di dunia. Bahkan sembilan ahli waris masih dapat ditandingi."     

Tingkah laku Feng Han telah menjadi ambigu dan sarkastik setelah kembali dari petualangan terakhirnya. Ketika mendengar kata-katanya, maka seketika itu pula Zhu Hongtao menjadi kurang nyaman. Akan tetapi, Feng Han adalah sosok yang paling bertalenta di antara mereka semua. Selain itu, ia juga sedang terluka parah setelah pulang dari petualangan terakhirnya.     

Jadi, Zhu Hongtao hanya merasa kalau perilakunya menjadi ambigu karena pria itu belum sepenuhnya sembuh. Maka dari itu, akhirnya ia tidak terlalu menghiraukannya.     

Sebab, apa yang paling penting sekarang ini adalah pertarungan di antara masternya melawan Biksu Pedang Nine Serenity. Selain itu, ia juga bisa menginvestigasi hal-hal lain setelah Konferensi Teknik Pedang berakhir.     

Di tempat lain, saat itu semua murid yang berasal dari Sekte Yin Yang sedang merasa gembira. Sebaliknya, para pertapa yang berasal dari Sekte Four Symbol menjadi geram.     

Seorang elder dengan titik merah di dahinya berjalan keluar dari kamp Sekte Four Symbol. "Kalian Sekte Yin Yang benar-benar tidak tahu malu," katanya. "Lin Yue pasti sedang meminjam kekuatan dari luar untuk mengalahkan Shao Lin."     

Elder ini adalah Setengah-Biksu Xuanlong. Pria itu sudah berusia 106 tahun dan telah mencapai Alam Setengah-Biksu sejak 50 tahun silam. Dia adalah salah satu kakak seperguruan Shao Lin.     

"Berani-beraninya kau bicara seperti itu?" ekspresi wajah Ning Xuandao berubah menjadi serius. Seketika itu juga, terdapat Chi Suci ganas yang terlepas dari tubuhnya, sebagaimana ia mulai berkata, "Semua Biksu yang hadir di sini punya mata dan mereka bisa membedakan apakah Lin Yue sedang menggunakan kekuatan dari luar atau tidak. Kau ini cuma seorang Setengah-Biksu. Berani-beraninya kau bicara seperti itu kepada Sekte Yin Yang?"     

Karena terhantam oleh Chi yang dilepaskan oleh Ning Xuandao, maka seketika itu pula Setengah-Biksu Xuanlong langsung merasa seperti sedang berhalusinasi. Pria itu menyaksikan seolah langit sedang runtuh ke arahnya, dengan kekuatan dahsyat yang sedang menekannya dari atas, hingga membuatnya kesulitan untuk bernafas.     

Pria itu cepat-cepat mengambil tiga langkah mundur untuk mengurangi tekanan tersebut. Setelah itu, ia berkata, "Ning Xuandao, jangan kira aku takut kepadamu meski kau jauh lebih kuat. Aku yakin kalau semua Biksu yang hadir di tempat ini tidak akan percaya bahwa seorang pertapa di Perubahan Kedelapan dari Alam Fish-dragon dapat menggunakan kekuatannya sendiri untuk membunuh seorang ahli waris. Benarkan?"     

Terdengar suara bisikan-bisikan pelan di luar Paviliun Pedang.     

Kedua mata Biksu Pedang Moon-burier berubah menjadi dingin. "Setengah-Biksu Xuanlong, kusarankan padamu untuk bicara dengan membawa bukti. Jangan membeberkan sesuatu yang tidak jelas muasalnya. Kalau hari ini kau gagal menunjukkan bukti itu, maka aku sendiri yang akan menangkapmu dan sama sekali tidak akan mengampunimu, demi membela kehormatan Sekte Yin Yang."     

"Apa kau sedang mengancamku?" Setengah-Biksu Xuanlong sama sekali tidak menunjukkan rasa takut di hadapan Biksu Pedang Moon-burier. Saat itu, ia mendengus dingin. "Void Sword milik Lin Yue adalah jenis senjata saint kelas top. Pedang itu pasti sangat tangguh. Kalau seorang Biksu dari Sekte Yin Yang meletakkan kekuatannya di dalam pedang itu sebelumnya, dan Lin Yue juga menggunakan kekuatan tersebut untuk bertarung melawan Shao Lin, maka kita semua pasti akan kesulitan untuk membuktikannya."     

Kata-kata Setengah-Biksu Xuanlong telah berhasil menciptakan kegaduhan tersendiri. Apalagi, sebagian besar pertapa yang hadir di sini belum pernah melihat senjata saint kelas top semacam itu. Secara natural, mereka semua juga tidak paham mengenai seperti apa kekuatan senjata saint itu sesungguhnya.     

Bisa jadi itu memang seperti apa yang telah dikatakan oleh Setengah-Biksu tersebut. Void Sword ternyata dapat digunakan untuk menyimpan kekuatan Biksu di dalamnya.     

Bagi sebuah sekte super seperti Sekte Yin Yang, maka reputasi adalah hal yang sangat penting. Para Biksu yang hadir di tempat itu dapat melihat dengan jelas kalau Lin Yue sedang menggunakan kekuatannya sendiri, namun kalau sekelompok pertapa mulai menyebarkan rumor, maka reputasi sekte itu pasti akan hancur. Yang jelas, sekte tersebut pasti akan dicibir dan dihina oleh semua pertapa di dunia.     

Ada banyak sekali tipe orang di tempat ini. Apalagi, Zhang Ruochen terlampau tangguh dan mampu mengalahkan seorang ahli waris. Maka dari itu, ada banyak orang yang merasa iri terhadapnya.     

Zhang Ruochen menatap Setengah-Biksu Xuanlong. "Senior," katanya tenang. "Kalau Anda ragu terhadap kemampuan saya, bagaimana kalau kita duel?"     

Setengah-Biksu Xuanlong mencibir kejam. "Kau ingin berduel denganku?"     

Mereka sama sekali tidak menyangka kalau Lin Yue akan menantang Setengah-Biksu Xuanlong. Lelaki itu terlalu percaya diri!     

Zhang Ruochen meletakkan pedangnya di sisi samping dan mengangguk. "Senior, bukannya Anda telah mengklaim kalau saya berhasil mengalahkan Shao Lin karena sedang meminjam kekuatan Biksu di dalam Void Sword? Jika demikian, secara resmi saya akan menantang Anda tanpa menggunakan Void Sword."     

Tanpa menggunakan Void Sword?     

Semua pertapa yang hadir di sana langsung menjadi ricuh. Sebagian besar dari mereka berpikir kalau Lin Yue ternyata jauh lebih arogan daripada Shao Lin. Sebab, Setengah-Biksu Xuanlong adalah Setengah-Biksu terkuat nomor dua di dalam sekte dengan kemampuannya yang tinggi. Yang jelas, seorang pertapa di Perubahan Kedelapan dari Alam Fish-dragon tidak akan pernah mampu mengimbanginya.     

Biksu Pedang Moon-burier merasa kalau Lin Yue telah kelewat batas, hingga ia ingin segera menghentikannya. "Lin Yue, kembali sekarang. Biarkan sekte yang akan menangani ini."     

Zhang Ruochen meliriknya dan berkata, "Biksu Pedang, kalau saya tidak menggunakan kekuatan saya sendiri untuk mengalahkan pria ini, maka Sekte Yin Yang pasti akan dipermalukan di masa depan."     

Zhang Ruochen ingin bertarung melawan Setengah-Biksu Xuanlong karena ia hendak menguji seberapa besar kekuatannya sendiri tanpa menggunakan Void Sword. Apalagi, ia baru saja selesai memurnikan empat tetes darah dewa di dalam kolam altar. Jadi, ia ingin menggunakan pertarungan ini untuk menstabilkan kekuatan baru di dalam tubuhnya.     

Kala itu, Setengah-Biksu Xuanlong khawatir kalau Lin Yue akan menarik kata-katanya sendiri, jadi ia cepat-cepat menyetujui hal tersebut. Sambil terkekeh, saat itu ia berkata, "Bagus! Ternyata kau memang sosok pahlawan muda. Lin Yue, kalau kau mampu bertahan dari sepuluh kali seranganku tanpa menggunakan Void Sword, maka aku akan percaya kalau kau benar-benar mampu mengalahkan Shao Lin. Selain itu, aku juga akan meminta maaf kepada dirimu dan Sekte Yin Yang terhadap apa yang baru saja kukatakan sebelumnya."     

Sekarang, tidak ada jalan mundur untuk mencegah terjadinya pertarungan tersebut. Biksu Pedang Moon-burier mulai mengirimkan pesan telepati kepada Zhang Ruochen. "Kau harus berhati-hati. Ada sesuatu yang ganjil pada diri Setengah-Biksu Xuanlong. Mungkin dia bermaksud membunuhmu."     

Zhang Ruochen melirik Biksu Pedang Moon-burier, sambil menganggukkan kepalanya.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.