Kaisar Dewa

Pedang Rosefinch



Pedang Rosefinch

0Sebelumnya, Lady Saint pasti pernah menginvestigasi Shao Lin, hingga ia menjadi sangat familier dengannya. Wanita itu tahu kalau pria tersebut punya kepribadian buruk. Jadi, kalau ia sampai menjadi seorang ahli waris, maka di sana ada potensi besar kalau ia akan berpaling dan menghianati mereka.     

Menurut Lady Saint, seharusnya Lin Yue merupakan kandidat terbaik. Lelaki itu adalah sosok yang lembut, jujur, cerdas, bertalenta tinggi, dan sangat setia. Lelaki itu adalah sosok yang akan maju dengan gagah berani kalau ia dibutuhkan. Selain itu, ia juga selalu bersikap sederhana dan tidak mau banyak berkompetisi dengan orang-orang lain.     

Jadi, Shao Lin sama sekali tidak ada apa-apanya kalau dibandingkan dengan Lin Yue.     

Kalau dia sudah kurang ajar seperti itu di hadapanku, lalu bagaimana dengan nanti saat ia telah menjadi seorang Biksu?     

Akan tetapi, Lady Saint masih bersikap sabar dan terlihat tenang.     

Apalagi, sekarang ini Shao Lin adalah salah seorang Ahli Waris dan akan menjadi murid sang Permaisuri. Meskipun Lady Saint ingin memberinya pelajaran, namun ia tidak bisa melakukannya secara terang-terangan. Selain itu, wanita tersebut juga tidak bisa melakukannya di depan umum.     

Sekarang ini, wanita itu hanya berharap agar Lin Yue segera muncul dan menangani Shao Lin. Dengan cara itu, maka ia bisa menggunakan kesempatan ini untuk mendorong Lin Yue agar lelaki itu mau menduduki posisi Ahli Waris, dengan menggantikan posisi Shao Lin.     

Lin Yue tidak ingin menjadi seorang Ahli Waris, namun Lady Saint masih bersikeras untuk mendorongnya dari belakang.     

Shao Lin melemparkan gelas wine di tangannya dan langsung melompat bangkit dari tempat duduknya. Pria itu menggunakan teknik Seven Star Diversion dan muncul di tengah lapangan batu putih. Saat itu, mantel merahnya tampak berkibar-kibar di belakangnya.     

Pria itu memindai para ahli pedang yang berada di sekitar, dan dengan bangganya ia tampak seperti orang yang sedang mengobservasi dunia. "Tahun ini, Konferensi Teknik Pedang tidak perlu bermasalah seperti yang terjadi sebelum-sebelumnya," katanya. "Aku sendiri yang akan membuka tantangan di acara ini. Mereka yang berasal dari Sekte Yin Yang, Sekte Taiji dan Sekte Eight Trigram bisa menantang diriku sesuka kalian."     

Setelah itu, ia menambahkan, "Tapi, biar kuperingatkan baik-baik pada kalian semua, bahwa melukai dan membunuh tidak dilarang di dalam pertarungan pedang. Jadi, kalau kalian tidak mampu bertahan dari satu seranganku dan akhirnya sampai mati di tempat ini, maka jangan pernah komplain karena aku telah bertindak keji."     

Suara Shao Lin terdengar di telinga semua orang. Ketika mendengar kata-kata itu, maka tidak ada satupun dari mereka yang berpikir jikalau lelaki itu sedang bertingkah arogan. Apalagi, sekarang ini pria tersebut telah menjadi salah satu di antara sembilan ahli waris. Yang jelas, ia sangat tangguh dan memang pantas untuk berba ngga diri seperti itu.     

Kaisar Pedang di masa silam juga sangat bangga terhadap dirinya sendiri. Bahkan, pria itu berhasil mempermalukan tiga kekuatan besar dari Sekte Taiji, dan beberapa sekte besar lainnya. Kala itu, tidak ada satupun yang berpikir kalau sang Kaisar Pedang adalah sosok yang arogan. Sebaliknya, mereka semua malah merasa terkesan atas hal tersebut.     

Seorang ahli pedang yang telah mencapai Alam Biksu dari Menteri Peperangan mulai mendengus dingin. "Nama Kaisar Pedang telah dikenang sampai beberapa generasi setelahnya, karena beliau memang sangat tangguh dan tidak pernah kalah. Meskipun beliau sangat berbangga diri, namun beliau benar-benar paham terhadap batasannya sendiri. Ada banyak orang yang sudah dikalahkan olehnya, namun mereka semua masih menghormatinya. Sebaliknya, Shao Lin masih terlampau jauh untuk dapat disejajarkan dengan Kaisar Pedang di usia mudanya. Jadi, pria ini hanya sedang bertingkah arogan setelah berhasil meminum Holy Spring. Dia hanya seorang junior yang congkak. Bagaimana mungkin dia dapat disejajarkan dengan sang Kaisar Pedang?"     

…     

Ketika semua orang sedang mendiskusikannya dengan penuh perasaan, saat itu Bu Chen dari Sekte Eight Trigram tiba-tiba melangkah maju. Pria itu masuk ke dalam ring pertarungan di dalam Konferensi.     

"Sekte Eight Trigram, Bu Chen, datang kemari untuk menjajal teknik pedang milik saudara junior seperguruan Shao Lin." Bu Chen sedang membawa sebuah pedang kuno di punggungnya. Saat itu, ia tersenyum dan mulai mengatupkan tangannya ke arah depan untuk memberi salam.     

Bu Chen dan Shao Lin pernah berlatih bersama di Medan Pertempuran Dunia Primitif. Mereka berdua cukup dekat dan punya hubungan baik, dengan kemampuan yang setara. Selain itu, mereka juga pernah berduel sebanyak tiga kali sebelumnya.     

Hasilnya, Bu Chen kalah satu kali dan menang dua kali.     

Ketika melihat salam pertempuran yang ditunjukkan oleh Bu Chen, namun saat itu Shao Ling masih melipat tangannya di belakang pinggul, dan terlihat semakin arogan. Kemudian, pria itu tersenyum dan berkata, "Bu Chen, sekarang ini aku adalah seorang Ahli Waris. Jadi, bukankah itu tidak pantas saat menyebutku sebagai 'saudara junior seperguruan'?"     

Bu Chen sedikit mengernyitkan dahinya. Seketika itu juga, ia cepat-cepat menarik kembali tangannya dan menggoyang-goyang lengan bajunya. "Kenapa?" tanyanya.     

"Tidak lama lagi, aku akan resmi menjadi murid sang Permaisuri. Apa kau sengaja ingin mempermalukan beliau dengan menyebutku sebagai 'saudara junior seperguruan'? Sejujurnya, hubungan kita tidak sedekat yang kau kira," kata Shao Lin, sambil mencibir.     

Para pemuda ahli pedang yang berada di lapangan itu mulai tertawa mencibir. Setelah mendengar kata-kata Shao Lin, maka mereka semua mulai meyakini kalau mereka berdua memang tidak terlampau dekat. Jadi, mereka merasa kalau Bu Chen hanya sedang menilai dirinya sendiri terlalu tinggi, dengan memanggil seorang Ahli Waris dengan sebutan saudara junior seperguruan.     

Tentu saja, beberapa yang lain masih meyakini kalau sebutan gelar tersebut bukanlah sesuatu yang aneh. Apalagi, Sekte Four Symbol dan Sekte Eight Trigram sama-sama berasal dari Sekte Taiji.     

Semua ahli pedang di Daratan Kunlun telah berkumpul di Paviliun Pedang. Hal-hal kecil yang terjadi hari ini pasti akan menjadi perbincangan hangat di lingkaran para pertapa nantinya.     

Bagaimana mungkin Bu Chen dibiarkan hidup setelah mempermalukan Shao Lin seperti itu? Seketika itu juga, otot-otot biru mulai bermunculan di dahinya, sebagaimana ia juga berseru, "Kau baru saja menjadi seorang Ahli Waris, tapi kau telah bertingkah sangat arogan. Kalau aku tahu tentang hal ini sebelumnya, maka aku tidak pernah segan-segan memukulmu saat kita berada di Medan Pertempuran Dunia Primitif."     

Whoosh!     

Pedang kuno di punggung Bu Chen tiba-tiba terbang dengan sendirinya. Dengan jejak cahaya di belakangnya, maka pedang tersebut terbang ke arah Shao Lin. Terdapat pedang Chi yang terlepas, hingga berbentuk seperti Eight Trigram – dengan lebar 90 kaki. Bayangan pedang Chi itu berputar-putar di sekeliling pedangnya, sampai mengguncang udara di sekitarnya.     

Sedari lama, Shao Lin memang sudah tidak senang dengan Bu Chen. Kala itu, sambil mendengus, maka ia pun mulai bergumam, "Mentang-mentang lebih tua, dia bisa seenaknya memanggilku sebagai seorang junior. Dia sama sekali tidak tahu di mana tempatnya berdiri"     

Sambil mengaktifkan tekniknya, saat itu ia langsung menghilang dari tempatnya berdiri dengan suara "whoosh". Sesaat setelahnya, ia berhasil melewati Jejak Eight Trigram itu dan muncul di hadapan Bu Chen.     

Seketika itu juga, ekspresi wajah Bu Chen langsung berubah. Pria itu tidak pernah membayangkan kalau tingkat kultivasi Shao Lin ternyata akan menjadi sedemikian tinggi. Yang jelas, lawannya itu bergerak dengan sangat cepat, hingga Bu Chen sendiri kesulitan untuk melihat gerakannya dengan jelas.     

Boom!     

Shao Lin melayangkan pukulan ke arah dada Bu Chen.     

Dengan suara tulang-tulang yang remuk, saat itu tubuh Bu Chen terhempas ke arah belakang. Pria itu mendarat pada jarak ratusan kaki jauhnya, dengan darah yang keluar dari bibirnya. Kala itu, tulang rusuknya telah hancur, hingga jantungnya terluka parah. Hal ini mungkin akan meninggalkan luka yang tak akan bisa diobati.     

Shao Lin memijat tinjunya dan menatap Bu Chen dengan jijik. "Berdasarkan pada kemampuanmu, seharusnya aku bisa membunuhmu meski tanpa mengeluarkan pedangku. Namun, karena kau masih sanggup bertahan dari serangan tinjuku, maka aku akan mengampuni nyawamu. Tapi lain kali, kalau kau kembali mengusikku seperti ini, maka hasilnya akan benar-benar berbeda."     

"Kau—" sambil terbatuk, Bu Chen kembali memuntahkan darah. Setelah itu, pandangan matanya berubah menjadi gelap, sebelum akhirnya pria itu pingsan.     

Ketika menyaksikan ini, maka semua orang langsung saling menukar pandangan dengan ekspresi ganjil. Para pertapa muda mulai menghirup nafas dalam-dalam. Bagaimana tidak, Bu Chen adalah sosok Raja Muda, tapi pria itu masih belum mampu bertahan dari satu pukulan Shao Lin. Perbedaan yang sangat besar tersebut akhirnya membuat semua orang takjub kepadanya.     

"Setelah meminum Holy Spring, sembilan ahli waris itu telah menjadi tak terkalahkan di tingkatan alam mereka masing-masing. Tidak ada satupun yang mampu bertarung melawan mereka. Mulai sekarang, hanya para Ahli Waris yang dapat mengalahkan Ahli Waris lainnya."     

"Shao Lin menggunakan teknik Seven Star Diversion dari Sekte Four Symbol. Kecepatannya telah jauh mengungguli para Setengah-Biksu. Bahkan, sembilan Ahli Waris juga mungkin tidak akan sanggup mengimbanginya dalam hal kecepatan."     

Semua pertapa muda dari Sekte Taiji, Sekte Yin Yang, dan Sekte Eight Trigram hanya bisa tercengang dengan hal tersebut.     

Seorang pertapa muda dari Sekte Eight Trigram benar-benar geram dengan Shao Lin. Saat itu, ia ingin berlari ke sana, namun seorang senior telah lebih dulu menghentikannya. Secara natural, sang ahli pedang senior itu dapat melihat dengan jelas kalau Shao Lin telah disetir oleh egonya sendiri semenjak pria itu berhasil menjadi seorang ahli waris.     

Maka dari itu, kalau sekarang ini mereka ingin menantangnya, maka itu sama saja dengan bunuh diri.     

Shang Guan Nihong dari Sekte Taiji mulai mengamati Shao Lin yang berada di tengah lapangan. Kemudian, sambil menggigit bibirnya, maka ia berkata, "Kakak, apa kita perlu menggunakan Formasi Pedang Starry Taiji untuk mengalahkannya bersama-sama?"     

Shang Guan Linglong menggelengkan kepalanya. "Kemampuan Shao Lin bukan seperti yang sudah-sudah. Meskipun kita menggunakan formasi itu, mungkin kita masih tidak akan sanggup bertahan dari beberapa gerakannya. Sebaiknya kita amati saja dulu. Serahkan pada Gai Tianjiao dari Sekte Yin Yang. Selain itu, kita akan punya kesempatan menang kalau mereka berdua telah terluka parah."     

Semua orang juga paham terhadap dendam permusuhan yang terjalin di antara Gai Tianjiao dan Shao Lin. Yang jelas, kalau mereka bertempur, maka itu akan menjadi pertarungan berdarah di Konferensi Teknik Pedang.     

Seperti yang sudah diduga sebelumnya, maka saat itu langsung terdengar suara yang menggelegar. Suara itu terdengar seperti gelegar petir.     

"Penghianat, aku akan bertarung melawanmu!"     

Gai Tianjiao melesat ke arah depan, dan meninggalkan jejak-jejak bayangan dirinya yang memanjang di belakang sana. Hanya dalam hitungan detik, maka wanita itu sudah berada di hadapan Shao Lin.     

Sizzle, sizzle.     

Terdapat api yang berkobar di tubuh wanita tersebut, layaknya jubah berwarna merah. Api itu semakin lama menjadi semakin membesar, dengan tingginya yang mencapai ratusan kaki.     

Ketika menyaksikan raksasa api tersebut, maka seketika itu pula Shao Lin langsung merasa sangat tertekan. Sekujur tubuhnya berubah menjadi merah – karena kepanasan – sementara ekspresi wajahnya mulai berubah menjadi serius.     

"Kakak seperguruan," katanya dingin, "Ini adalah Konferensi Teknik Pedang. Perhelatan ini ditujukan untuk mereka yang ingin bertarung dengan menggunakan pedang, tapi kenapa kau malah melepaskan Fisik Extreme Yang-mu. Bukankah kau sudah melanggar aturan?"     

"Kenapa aku harus menaati aturan saat bertarung melawan seorang penghianat sepertimu?"     

Gai Tianjiao merentangkan tangan kanannya dan mengepalkannya erat-erat. Setelah itu, garis-garis api mulai keluar dari pori-porinya. Wanita itu langsung melayangkan pukulan ke arah Shao Lin dengan kecepatan tinggi. Di waktu yang bersamaan, raksasa api itu juga melayangkan pukulan dan mengarahkannya menuju kepala Shao Lin.     

Sebelum pukulan api itu mengenai tubuhnya, saat itu kulit Shao Lin telah lebih dulu melepuh. Bahkan, garis-garis darah mulai bermunculan di sana, seperti kulitnya akan meledak kapan saja.     

"Gai Tianjiao, apa kau pikir dirimu sanggup menakutiku?"     

Kedua mata Shao Lin berubah menjadi gelap. Saat itu, ia menepuk kedua tangannya di depan dada, sementara Chi Suci mulai berputar cepat dari tangannya. Garis-garis darah mulai terbentuk di hadapannya, bahkan itu dapat disaksikan dengan mata telanjang.     

"Pedang Rosefinch!"     

Terdapat tanda bela diri yang muncul di dahinya. Pedang merah darah itu keluar dari tanda tersebut, sebelum akhirnya terbang ke arah Gai Tianjiao dan raksasa api tersebut.     

Pedang itu berbenturan dengan sangat kencang.     

Ada banyak inskripsi-inskripsi yang muncul di bilah pedang tersebut. Hal itu membuat pedang Chi-nya berkumpul dengan cepat, hingga akhirnya berubah menjadi seekor Rosefinch sepanjang 100 kaki. Rosefinch itu memancarkan aura yang dahsyat.     

"Ini adalah Pedang Rosefinch yang legendaris, dan mendapatkan ranking tiga di Sekte Four Symbol."     

"Sekte Four Symbol ternyata benar-benar memberinya Pedang Rosefinch. Tampaknya, Gai Tianjiao pasti akan dikalahkan."     

"Gai Tianjiao jauh lebih bertalenta daripada Shao Lin, namun Tao pedangnya masih berada jauh di belakangnya. Meskipun wanita itu menggunakan Pedang Langit atau Pedang Bumi dari Sekte Yin Yang, tapi kemungkinan besar dia masih tidak akan sanggup bertahan dari terjangan ombak ini."     

Ketika menyaksikan perwujudan Rosefinch di permukaan pedangnya, maka seketika itu pula para ahli pedang yang berkumpul di luar Paviliun Pedang langsung merasa tercengang. Itu adalah salah satu dari empat Pedang Suci andalan Sekte Four Symbol. Setiap pedang tersebut mengandung kekuatan yang tak terbatas.     

Pedang Rosefinch milik Shao Lin dapat mengungguli kekuatan orang lain, setidaknya sampai dua kali lipat lebih besar. Bahkan, seorang Setengah-Biksu pasti akan melarikan diri kalau harus bertarung melawan ini.     

Boom!     

Seketika itu juga, Fisik Extreme Yang milik Gai Tianjiao langsung dihancurkan oleh Pedang Rosefinch tersebut. Energi itu berubah menjadi garis-garis api yang memancar ke segala penjuru.     

Terdapat intensitas membunuh yang dingin di mata Shao Lin. Pria itu melesat cepat ke arah depan sambil mengayunkan Pedang Rosefinch-nya. Pada akhirnya, pedang itu mengarah menuju dada Gai Tianjiao dengan kecepatan yang benar-benar mengerikan.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.