Kaisar Dewa

Segel Ruang dan Waktu



Segel Ruang dan Waktu

0Karena ia telah memanggil Zhang Ruochen dengan menyebutkan namanya, maka tanpa diragukan lagi, pria itu pasti telah mengetahui identitas Zhang Ruochen. Maka dari itu, Zhang Ruochen tidak perlu lagi menyembunyikannya. Kala itu, ia bertanya, "Bagaimana kau bisa mengenaliku?"     

Wajah Xue Wuye sendiri terlihat sangat tampan – dengan wajah yang lembut dan bahkan lebih cantik daripada seorang wanita, sementara rambut panjangnya dikuncir kuda ke arah belakang, hingga membuat pria itu tampak santai, namun tegas.     

"Kau adalah sang Keturunan Ruang dan Waktu, jadi seharusnya kau pernah mendengar tentang Maitreya?" kata Xue Wuye.     

Seketika itu juga, jantung Zhang Ruochen langsung berhenti berdetak. "Legenda menyatakan bahwa Biksu Suci Xumi merupakan sang Maitreya tersebut. Meskipun beliau sejak lama beliau sudah wafat, namun karena beliau dapat mengendalikan Kekuatan Ruang dan Waktu, maka beliau telah banyak meninggalkan jejak-jejaknya di masa depan. Bahkan, sepuluh ribu atau seribu tahun ke depan, maka kita masih dapat menemukan jejak-jejaknya."     

Tatapan mata Zhang Ruochen berubah menjadi semakin intens dan tiba-tiba ia juga mulai terpikirkan tentang sesuatu. Setelahnya, ia cepat-cepat menatap Xue Wuye, sambil memperlihatkan ekspresi kebingungan, dan bertanya, "Apa itu karena kau pernah bertemu dengan Biksu Suci Xumi sebelumnya?"     

Xue Wuye tertawa dan mengangguk pelan. "Aku pernah bertemu dengan Biksu Suci Xumi di usiaku yang kedua belas tahun. Saat itu, aku juga pernah menjadi muridnya selama satu bulan."     

Ternyata benar, pria itu pernah bertemu dengan Biksu Suci Xumi sebelumnya.     

"Gerakan beliau sangat cepat, namun halus."     

Senyuman Xue Wuye perlahan-lahan mulai memudar, sementara kedua matanya terlihat menatap tajam ke arah Zhang Ruochen. Di waktu yang bersamaan, jari-jarinya membentuk keterampilan pedang dan hendak menusuk Zhang Ruochen dengan kecepatan tinggi. Dalam hitungan detik, tangan kanannya telah berada di depan dahi Zhang Ruochen, dan sama sekali tidak memberi lawannya kesempatan untuk menghindar.     

Sementara itu, energi pedang tampak mengalir dari ujung jarinya dan membentuk cahaya pedang berwarna putih.     

Itu merupakan gerakan dasar dari Pedang Waktu – Teknik Pedang Instan.     

Namun, pedang jari Xue Wuye tiba-tiba terhenti dan seperti sedang terhalangi oleh sesuatu, padahal jarinya sudah berada di jarak tiga inci dari dahi Zhang Ruochen, hingga membuat pria tersebut tak sanggup lagi bergerak.     

Zhang Ruochen masih duduk dengan tenang di tempatnya, lalu mulai meletakkan cangkir wine di atas meja permata. Kemudian, ia mengangkat tangannya dan mendorongnya ke arah depan. BANG! Xue Wuye terhempas sekitar satu atau dua langkah ke belakang.     

Xue Wuye mengamati tangannya sendiri, sebelum akhirnya beralih ke Zhang Ruochen. Sambil merasa terkejut, saat itu ia bertanya, "Apa itu adalah Ruang Beku di dalam Kekuatan Ruang?"     

"Benar sekali."     

Zhang Ruochen menambahkan, "Kau masih belum menguasai Pedang Waktu sepenuhnya. Kalau kau telah berhasil menguasai sepenuhnya, bahkan meski aku menggunakan Kekuatan Ruang, namun aku sama sekali tidak akan sanggup mempertahankan diri."     

Xue Wuye tampaknya tidak terlalu peduli dengan komentar Zhang Ruochen. Sebaliknya, ia mulai tertawa. "Aku belum berhasil membuka Tanda Suci Ruang dan Waktu. Selain itu, Pedang Waktu juga bukan teknik andalanku. Maka dari itu, gerakanku masih belum sempurna."     

"Ketika Biksu Suci Xumi memberiku teknik-teknik Pedang Waktu," katanya, "Saat itu beliau hanya sedang memberiku kesempatan untuk mencoba berbagai macam jenis gerakan. Hanya seperti itu. Tapi, kalau aku telah berhasil menguasai Tiga Pedang, lalu apa kau masih sanggup bertahan dari seranganku? Kurasa Ruang Beku juga masih punya batasan, kan?"     

"Kau telah menguasai Tiga Pedang, bukan begitu?" Zhang Ruochen mengangkat kedua alisnya dan menatap Xue Wuye untuk beberapa saat.     

Kemudian, dengan intonasi bangga, saat itu Xue Wuye menjawab, "Meskipun aku belum menguasai sepenuhnya, namun aku telah berada di level yang menggiurkan."     

Tentu saja, Xue Wuye masih berniat untuk menyembunyikan kekuatan yang sebenarnya, persis seperti yang telah diduga oleh Zhang Ruochen.     

Orang-orang lain berpikir kalau pria itu bahkan belum menguasai Dua Pedang. Tapi, siapa yang mengira kalau ia ternyata telah berada di level tertentu di Tiga Pedang?     

Kalau harus diperbandingkan, maka talenta Xue Wuye telah berhasil mengungguli sang Kaisar Pedang di rentang usia yang sama.     

Seandainya Xue Wuye benar-benar merupakan murid Biksu Suci Xumi, maka segala sesuatunya akan menjadi semakin masuk akal.     

Xue Wuye juga memahami Kekuatan Ruang dan Waktu, dan tidak pernah bersikap seperti kebanyakan orang – yang percaya terhadap kematian sang Keturunan Ruang dan Waktu – bahkan sejak pertama kali berita itu tersebar.     

Bisa jadi pria itu mengejar Huang Yanchen adalah untuk memasang perangkap khusus yang ditujukan untuk membongkar identitas Zhang Ruochen, sekaligus agar ia dapat bertemu dengan lelaki tersebut secara langsung, karena Huang Yanchen sendiri adalah tunangannya Zhang Ruochen.     

Semua orang yang benar-benar mengamati Zhang Ruochen, atau benar-benar berniat untuk mengejar Huang Yanchen, pasti dapat menebak identitas Zhang Ruochen.     

Sebab, baru-baru ini, apa yang dilakukan oleh Zhang Ruochen telah membuat identitasnya terlihat semakin kentara. Sebab, ia bukan hanya melindungi Huang Yanchen sepanjang waktu, namun ia juga sering terlihat mengunjungi mansion Biksu Pedang Xuanji, bahkan sampai beberapa kali. Jika demikian, lalu bagaimana mungkin orang-orang tidak curiga?     

Tentu saja, hal yang paling penting adalah Xue Wuye sendiri, karena pria itu paham kalau Zhang Ruochen pasti tidak akan dapat dibunuh dengan mudah, sementara orang-orang lain sangat percaya kalau lelaki tersebut telah mati.     

Inilah yang membedakan mereka semua dengan Xue Wuye, hingga akhirnya pria tersebut dapat membongkar identitasnya, sementara orang lain tidak sanggup melakukannya.     

Seperti halnya Kong Lanyou yang percaya kalau Zhang Ruochen telah mati pada masa 800 tahun silam, maka wanita itu tidak akan percaya kalau Zhang Ruochen masih hidup, meskipun lelaki itu membongkar identitasnya sekarang.     

Sebaliknya, Orange Star Emissary tahu kalau Zhang Ruochen belum mati. Maka dari itu, setiap kesalahan kecil pasti akan membongkar identitasnya. Dan ketika ia menyamar sebagai Lin Yue, maka seketika itu pula wanita tersebut dapat langsung mengenalinya.     

Apa mungkin Orange Star Emissary jauh lebih cerdas daripada Kong Lanyou?     

Zhang Ruochen melirik Xue Wuye dan berkata, "Aku jauh lebih penasaran terhadap bagaimana caranya kau bisa menangkap Tanda Waktu dan memperagakan Teknik Pedang Instan?"     

Sambil menggosok hidungnya pelan, saat itu Xue Wuye tertawa. "Aku sudah mengatakan begitu banyak rahasia di hadapanmu, bukankah sekarang giliranmu yang menjawab pertanyaanku?"     

"Pertanyaan apa?" balas Zhang Ruochen.     

Xue Wuye bertanya, "Kenapa sang Permaisuri sampai mengeluarkan perintah untuk menangkapmu dan meminta Wan Zhaoyi untuk mengeksekusimu?"     

Zhang Ruochen masih bersikap tenang dan merespon dengan anggukan kecil. "Bukankah itu sudah diumumkan oleh pihak istana kekaisaran? Aku adalah orang yang telah membunuh para ksatria dari Menteri Peperangan di Medan Pertempuran Dunia Primitif."     

"Sigh!"     

Xue Wuye menghela nafas panjang, sebelum akhirnya berkata, "Ayolah, aku sudah percaya kepadamu, kenapa kau masih seperti ini? Apa kita tidak bisa saling mempercayai? Sejujurnya, situasimu saat itu bukanlah sesuatu yang signifikan bagi sang Permaisuri. Sebab, Menteri Peperangan saja sudah cukup kalau mereka ingin menyingkirkanmu. Tapi, kenapa beliau sampai harus mengeluarkan perintah langsung untuk mengeksekusimu?"     

Zhang Ruochen membalas, "Kalau begitu, bagaimana menurutmu?"     

Xue Wuye mulai menggosok pipinya pelan, "Ketika berita mengenai kematian sang Keturunan Ruang dan Waktu, Zhang Ruochen, tersebar luas di Kota Fragrance, maka seketika itu pula aku langsung curiga. Jadi, aku sengaja membongkar dokumen-dokumen lama dan mencari informasi perihal hubunganmu dengan sang Permaisuri. Alhasil, aku mendapatkan sesuatu yang menarik dari informasi itu. Tapi, kalau informasi ini sampai jatuh ke tangan orang lain, maka pihak istana kekaisaran pasti akan langsung menghancurkannya. Namun, Kota Wanxiang masih sanggup menjaganya baik-baik.     

Meski demikian, ekspresi wajah Zhang Ruochen sama sekali tidak berubah – bahkan ia mulai tersenyum tipis.     

Xue Wuye masih terus menatap Zhang Ruochen, dan berharap agar ia bisa mendapatkan beberapa petunjuk dari lelaki tersebut, sebagaimana ia kembali melanjutkan. "Saat itu, aku menemukan kalau nama 'Zhang Ruochen' adalah nama dari sang Pangeran Mahkota di Kekaisaran Pusat Suci pada masa 800 tahun silam. Selain itu, sang Permaisuri juga memiliki hubungan yang spesial dengan Pangeran Mahkota di masa silam."     

"Kebetulan sekali, bukan?"     

"Tapi, selain hubungan mereka, maka aku tidak bisa menemukan alasan lain mengapa sang Permaisuri, dengan derajat yang sudah setinggi itu, masih mengeluarkan perintahnya hanya demi menyingkirkan seorang ksatria biasa dari Alam Surga."     

Zhang Ruochen mengangkat cangkir wine dan mulai meneguknya, sebelum akhirnya menjawab, "Mungkin sang Permaisuri juga berpikir sepertimu? Beliau merasa kalau nama Zhang Ruochen telah mengusiknya. Maka dari itu, beliau memutuskan untuk mengeksekusiku."     

"Kurasa sekarang giliranmu untuk menjawab pertanyaanku?" Zhang Ruochen balik bertanya.     

"Sebenarnya, itu mudah saja bagiku untuk memperagakan Teknik Pedang Instan."     

Xue Wuye mengangkat tangan kanannya dan membuka telapak tangannya. Setelah itu, ia meletakkannya di atas meja permata.     

Chi Suci-nya mulai mengalir deras di atas punggung tangannya dan membentuk sebuah segel berwarna putih.     

"Segel Waktu," kata Zhang Ruochen.     

Di tengah segel putih tersebut, di sana terdapat ribuan segel waktu yang saling tumpang tindih satu sama lain, dan semua itu berasal dari Kekuatan Waktu yang telah berhasil diproduksi.     

Setelah itu, Xue Wuye merentangkan tangan kirinya. Yang mengejutkan, saat itu terdapat segel lain yang muncul di tangan kirinya.     

"Segel Ruang," kata Zhang Ruochen.     

Xue Wuye menarik kedua tangannya dari atas meja dan mulai mengangguk. "Segel Ruang dan Waktu berhasil kudapatkan dari Biksu Suci Xumi. Beliau berkata bahwa para master pedang hanya dapat melepaskan kekuatan maksimal mereka kalau mereka menggunakan Kekuatan Ruang dan Waktu."     

"Namun, untuk menggunakan Segel Ruang dan Waktu, maka hal itu memerlukan banyak Chi Suci. Maka dari itu, aku iri kepadamu yang telah berhasil membuka Tanda Suci Ruang dan Waktu, yang akhirnya kau dapat mengendalikan Kekuatan Ruang dan Waktu dengan lebih bebas."     

Meski demikian, Segel Ruang dan Waktu milik Xue Wuye telah menjadi keunggulan tersendiri baginya, karena kekuatan yang terkandung di dalamnya sama seperti dua tetes darah dewa, yang dibentuk dan dimurnikan menjadi dua buah segel suci, hingga manfaatnya tidak akan pernah terbatas.     

Zhang Ruochen mengangguk sebagai respon atas hal tersebut. "Aku mengerti. Jadi, apa tujuanmu bertemu denganku di sini?"     

"Bukankah aku sudah bilang sejak awal? Apa lagi yang aku inginkan selain hanya minum bersama denganmu?" Xue Wuye menuding wine yang berada di atas meja.     

Zhang Ruochen meliriknya dan ia pun langsung bangkit berdiri. "Baiklah, aku akan pergi sekarang juga."     

"Selamat tinggal," balas Xue Wuye.     

Zhang Ruochen berjalan keluar dari kereta kuno tersebut, namun ia sempt menghentikan langkah kakinya dan berkata, "Terima kasih atas minumannya."     

Setelah itu, ia pergi meninggalkan kereta kuno tersebut.     

Di atas kereta kuno, ada seorang gadis anggun dan cantik yang sedang berjalan ke arah Xue Wuye dan membantu mengisi cangkirnya dengan wine. Saat itu, sang gadis bertanya dengan suara lembut, "Tuan, apa dia adalah Zhang Ruochen – sang Keturunan Ruang dan Waktu – seperti yang diceritakan oleh rumor-rumor?"     

Xue Wuye tertawa dan berkata, "Oh cantik, dan kalian semuanya, tolong dengarkan ini baik-baik. Sebagaimana kalian telah mendengar percakapan ini, maka sebaiknya kalian pura-pura tidak pernah mendengarnya. Sebab, percakapan ini bukan hanya melibatkan Biksu Suci Xumi, melainkan juga sang Permaisuri itu sendiri. Jadi, kalau berita ini sampai tersebar luas, maka tidak ada seorangpun yang dapat menyelamatkan kalian semua."     

Karena takut dengan perkataannya, maka semua gadis pelayan itu langsung berlutut di hadapan Xue Wuye.     

Salah satu dari mereka bertanya, "Jadi, dia itu musuh atau teman?"     

Xue Wuye menghirup nafas dalam-dalam, lalu mulai mengangguk. "Sosok lawan yang tangguh."     

Lawan?     

Entah lelaki itu adalah musuh atau teman, namun Xue Wuye sama sekali tidak memberi jawaban yang jelas.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.