Kaisar Dewa

Xue Wuye’s Invitation



Xue Wuye’s Invitation

0Wanita tua berpakaian merah itu mengangguk. Kemudian, ia bangkit berdiri, meskipun punggungnya masih terlihat bungkuk. Lalu, ia berkata, "Kau sangat bertalenta. Semoga kau bisa mencapai sesuatu yang besar di masa depan. Sekarang, kau telah berhasil mengintegrasikan tiga buah Pemahaman Pedang. Jadi, selama kau bekerja keras, maka pencapaianmu tidak akan pernah terbatas."     

Saat itu, ekspresi Zhang Ruochen sedikit berubah. "Nenek, apa Anda tahu darimana tiga Pemahaman Pedang ini berasal?"     

"Sedikit, tapi tidak terlalu signifikan. Di masa depan, kalau kau bisa membantu menyelesaikan urusan Sekte Yin Yang, maka kau bisa membalas kebaikan ketiganya."     

Setelah mengatakan itu, maka sang nenek langsung pergi dari sana. Saat itu, Zhang Ruochen bangkit berdiri. Kemudian, ia membungkuk ke arahnya, dengan kedua matanya yang penuh rasa hormat.     

Setelah sembilan hari sembilan malam terlewati, maka Zhang Ruochen telah mendapatkan banyak pengetahuan terkait Jalan Suci. Maka dari itu, ia menutup matanya dan berusaha untuk menata kembali pikiran-pikirannya. Lelaki tersebut membutuhkan setengah bulan untuk melakukan itu. Pada akhirnya, kepala Zhang Ruochen kembali menjadi kosong. Setelahnya, ia tidak perlu khawatir lagi terhadap berapa lama waktu yang telah dihabiskan untuk berlatih di dalam Paviliun Pedang. Sebab, segala sesuatunya berjalan secara natural.     

Dengan keberhasilannya dalam mengintegrasikan tiga buah Pemahaman Pedang, maka hal itu benar-benar memberinya banyak manfaat. Selain itu, lelaki tersebut juga telah berhasil menguasai 3.000 teknik pedang, lalu menyelesaikan Dua Pedang, dan sekarang telah berada di level kedua dari Tiga Pedang.     

"Aku bertanya-tanya sebesar apa kekuatan Tiga Pedang kalau aku melepaskannya di Alam Fish-dragon."     

Pikiran ini melintas di dalam benak Zhang Ruochen, sebelum akhirnya ia memilih untuk mengurungkan niatnya. Sementara itu, Tiga Pedang sendiri terbagi ke dalam enam level, dan sekarang ia masih berada di level kedua. Selain itu, masih ada banyak kesempatan untuk menguasai Tiga Pedang sampai tingkatan puncak, mengingat ia sudah berada di Alam Human Sword. Akan tetapi, hal itu akan menghabiskan banyak waktunya, dan hanya memberinya sedikit perbedaan.     

Kaisar Pedang dari masa 800 tahun silam adalah sosok pria yang tangguh. Pria itu mampu menyelesaikan Tiga Pedang ketika masih berada di Alam Fish-dragon. Namun, tidak seharusnya lelaki itu menghabiskan begitu banyak waktu dan menyia-nyiakannya. Apalagi, menguasai Tiga Pedang akan terasa jauh lebih mudah setelah lelaki tersebut berhasil menembus Alam Setengah-Biksu.     

Sekarang ini, hal yang paling penting adalah menciptakan aturan untuk Tao pedangnya. Kalau memungkinkan, maka ia akan mencoba untuk mengintegrasikan aturan ruang dan waktu di dalamnya.     

Zhang Ruochen sendiri sangat paham dengan apa yang hendak dirinya lakukan. Jadi, ia tidak boleh gagal.     

Dalam beberapa hari ke depan, maka ia mulai menciptakan satu aturan untuk Tao pedang-nya. Sementara itu, berdasarkan pada tingkat pengolahan dan pemahaman Tao pedangnya yang sekarang, maka Zhang Rucohen sangat yakin kalau tidak lama lagi ia akan berhasil menciptakan satu aturan tersebut.     

Setengah bulan ke depan, Biksu Pedang Moon-burier kembali ke lantai ketujuh Paviliun Pedang. Saat itu, kedua matanya terlihat takjub saat memandang perubahan drastis yang terjadi pada diri Zhang Ruochen. Sang Biksu Pedang sedang merasa sangat terkejut. "Lin Yue!" katanya. "Tao pedangmu kembali meningkat?"     

"Membaca Wordless Sword Manual ternyata memang bermanfaat," kata Zhang Ruochen. "Tao Pedang saya sudah berada di puncak Alam Hati yang Terhubung dengan Pedang."     

Human Sword adalah tingkatan yang terlalu mencengangkan. Jadi, Zhang Ruochen tidak berani membongkarnya begitu saja.     

"Menakjubkan. Sungguh menakjubkan," seru Biksu Pedang Moon-burier. "Kau masih sangat muda, tapi kau telah mencapai level yang tidak sanggup diraih oleh kebanyakan Biksu. Kau benar-benar sosok jenius Tao pedang. Mungkin hanya Kaisar Pedang di masa lampau yang bisa disejajarkan dengan dirimu."     

Pada mulanya, ia tidak terlalu berharap banyak pada Zhang Rucohen. Selain itu, Biksu Pedang Moon-burier berpikir kalau membaca Wordless Sword Manual hanya akan membuang-buang waktunya. Namun, ketika ia menemukan kalau Zhang Ruochen ternyata berhasil mencapai puncak Alam Hati yang Terhubung dengan Pedang, maka semua keragu-raguannya terhadap lelaki tersebut langsung sirna. Jadi, apa yang tersisa hanyalah rasa takjub dan kebanggaan.     

Bagaimana mungkin ia memandang sosok jenius pedang seperti itu sama seperti memandang ksatria biasa lainnya?     

Zhang Ruochen dan Biksu Pedang Moon-burier sama-sama berjalan keluar dari Paviliun Pedang. Pada sebuah batu berwarna putih di luar Paviliun Pedang, di sana ada banyak murid dan binatang buas yang sedang mengirimkan Kristal Suci menuju ke puncak altar.     

"Binatang yang lebih kuat, mendaki lebih tinggi."     

"Ingat untuk memeriksa setiap kristal itu baik-baik, supaya matriksnya dapat diaktifkan dengan benar di hari Konferensi Teknik Pedang nanti."     

…     

Konferensi Teknik Pedang merupakan perhelatan yang diselenggarakan satu abad sekali. Pembuka dari perhelatan itu adalah upacara pengorbanan. Nanti, di dalam upacara tersebut, maka banyak binatang buas yang akan dikorbankan, sementara darah mereka akan digunakan sebagai persembahan kepada para dewa.     

Ini merupakan perhelatan yang agung sekaligus suci. Jadi, kesalahan sekecil apapun tidak akan bisa ditolerir.     

"Hari ini adalah tanggal tujuh September," kata Biksu Pedang Moon-burier. "Konferensi Teknik Pedang akan diselenggarakan dua hari mendatang. Besok malam, kembalilah lagi ke Paviliun Pedang. Ada hal yang penting yang harus kita siapkan."     

Zhang Ruochen membungkuk ke arah Biksu Pedang Moon-burier. Setelah itu, ia pergi meninggalkan Paviliun Pedang dan turun dari Gunung Dewa Kuno.     

Setelah kembali ke Kota Shentai, maka ia mulai menyusuri jalanannya. Sepanjang perjalanan itu, lelaki tersebut mendengar banyak orang sedang mendiskusikan sembilan Ahli Waris. Orang-orang sedang mendiskusikan mereka, dan menceritakan kisah-kisah heroik mereka. Tentu saja, mereka juga sedang mendiskusikan siapa yang paling kuat.     

"Biksu Lidi ternyata punya Buddhist Butcher Sword. Dia berhasil membunuh Jialuo Gu hanya dalam dua kali serangan, padahal lawannya telah mengenakan Thousand Treasure Cassock. Dia benar-benar layak menjadi sosok terkuat pertama."     

"Kurasa tidak demikian. Biksu Lidi mampu membunuh Jialuo Gu, dan sebagian besar keberhasilan itu ditunjang oleh Buddhist Butcher Sword. Namun, kalau kita bicara tentang kekuatan, maka Xue Wuye adalah sosok yang tak terkalahkan. Apalagi, dia adalah sosok jenius pedang sejak 500 tahun silam. Baru-baru ini, dia juga telah berhasil menyelesaikan Dua Pedang."     

"Kalau Xue Wuye menggunakan senjata saint milik Kaisar Pedang, Flying Fairy Sword, maka dia pasti mampu mengalahkan Biksu Lidi."     

"Psh, coba pikirkan baik-baik, seandainya Ouyang Huan menggunakan senjata saint milik Sekte Setan, Life-Death Furnace, bukankah tidak ada satupun yang menandinginya di tingkatan alam itu?"     

"Menurutku, seharusnya kalian tidak menentukan ranking mereka berdasarkan pada penggunaan senjatanya. Sebab, jika kalian menilainya dengan cara seperti itu, maka Lin Yue – yang hanya kuat dengan menggunakan Void Sword-nya – juga pasti bisa disejajarkan dengan sembilan Ahli Waris, bukan begitu?"     

"Senjata-senjata Saint adalah salah satu bagian dari kekuatan mereka. Kau ini cuma iri."     

"Berani-beraninya kau bilang kalau kakak saudara Lin Yue hanya menjadi tangguh saat dia sedang menggunakan Void Sword-nya? Sini, ayo bertarung melawanku sampai mati."     

…     

Zhang Ruochen masih terlihat tenang. Lelaki itu melewati kerumunan di jalanan dengan langkah-langkah yang tegas. Kemudian, saat ia mendengar komentar mereka, saat itu ia hanya tersenyum.     

Orang-orang ini sedang mendiskusikan sembilan Ahli Waris dan 108 Raja Muda. Hal itu menunjukkan betapa Pesta Ahli Waris benar-benar punya andil besar dalam mempengaruhi mereka.     

Perhelatan itu sudah berakhir, dan beberapa orang juga sudah pergi meninggalkan tempat tersebut. Namun, beberapa orang masih tetap tinggal di sana. Apalagi, Konferensi Teknik Pedang juga merupakan perhelatan yang tidak kalah serunya.     

Ketika sampai di mansion milik Biksu Pedang Xuanji, saat itu Zhang Ruochen akhirnya berhenti melangkahkan kaki. Kemudian, ia melihat kereta kuno elegan yang sedang terparkir di kejauhan. Binatang buas yang menarik kereta tersebut adalah seekor Blood Gold Raven, dan tingginya mencapai lebih dari 10 meter. Binatang buas itu memancarkan api yang panas. Jika bukan karena formasi taktis yang berada di sekitar sana, maka permukaan tanah di sekitarnya akan meleleh karena api tersebut.     

Blood Gold Raven itu merupakan binatang buas kelas rendah level enam. Kemampuan bertarungnya setara dengan Setengah-Biksu level pertama. Di masa ini, hanya ada satu orang di Kota Shentai yang mampu mengendalikan seekor Blood Gold Raven.     

Dia adalah Xue Wuye, sang keturunan Kaisar Pedang.     

Dua gadis berpakaian putih tampak berdiri di kedua sisi kereta kuno tersebut. Mereka berdua sangat cantik dan telah berada di Perubahan Ketujuh dari Alam Fish-dragon. Yang jelas, Zhang Ruochen juga tahu kalau Xue Wuye sedang mengejar Huang Yanchen. Maka dari itu, ia tidak merasa aneh kalau ternyata ia bisa menemukan kereta kuno milik Xue Wuye sedang berhenti di depan sini.     

Dengan kedua tangannya di belakang pinggul, saat itu Zhang Ruochen mulai berjalan ke arah kereta kuno yang ditarik oleh Blood Gold Raven tersebut. Lelaki itu tidak berhenti sampai ia berada pada jarak 30 kaki jauhnya.     

Sementara itu, aliran Chi Suci di kedua tubuh gadis tersebut mulai menjadi semakin intens. Di waktu yang bersamaan, mereka segera memasang kuda-kuda pertempuran.     

Di masa lalu, kalau melihat situasi yang seperti ini, maka mereka berdua pasti akan langsung menyerang tanpa ragu-ragu. Namun, setelah Pesta Ahli Waris selesai, maka mereka sudah mengenal kalau pria di hadapannya ini adalah Lin Yue. Jadi, mereka paham seberapa tangguhnya lelaki tersebut. Yang jelas, mereka tidak sanggup mengimbanginya.     

"Apa ini adalah kereta Xue Wuye dari Kota Fragrance?" tanya Zhang Ruochen.     

Kereta kuno itu berukuran seperti paviliun kecil. Kereta itu dibuat dengan bahan-bahan mahal, sementara aromanya juga sedikit wangi. Gadis pelayan yang berada di sisi kiri berkata, "Ini memang kereta sang Gubernur."     

Zhang Ruochen mengangguk. "Jika demikian, tolong katakan pada Xue Wuye kalau sebaiknya dia segera menjauh dari Putri Yanchen. Jika tidak, maka aku tidak keberatan untuk beradu – pedang siapa yang jauh lebih cepat."     

Setelah pertarungan di Pesta Ahli Waris, maka semua orang di dunia telah memahami kalau Lin Yue sedang mengejar Huang Yanchen. Maka dari itu, lelaki tersebut tidak segan-segan berkata terang-terangan.     

Terdengar suara tawa terbahak-bahak dari dalam kereta kuno tersebut. "Bagaimana kalau ternyata aku sedang menunggumu, dan bukan sedang menunggu Putri Yanchen?"     

"Xue Wuye sedang menunggu seorang pria?" Zhang Ruochen malah balik bertanya.     

"Sejujurnya, aku sama sekali tidak tertarik kepada pria. Selain itu, aku bukan jenis orang yang suka menunggu," kata Xue Wuye. "Jadi, kau adalah orang pertama yang aku tunggu. Bagaimana menurutmu? Aku sedang bersikap sungguh-sungguh. Apa kau mau minum bersama denganku?"     

"Tentu saja."     

Zhang Ruochen sama sekali tidak takut kepadanya. Lelaki itu berjalan menuju kereta kuno Gold Blood Raven dan mendaki ke atasnya langkah demi langkah.     

Whoosh.     

Seorang gadis cantik merentangkan tangan seputih saljunya dan membuka tirai kereta tersebut, sambil mempersilahkan Zhang Ruochen masuk ke dalamnya.     

Xue Wuye sedang duduk di singgasana kursi rubah. Ada meja kecil permata yang indah di sisinya. Di atas meja, di sana terdapat dua cangkir, yang telah dijajar rapi. Meski masih berada di kejauhan, namun Zhang Ruochen sudah bisa menghirup aroma wine di dalam kedua cangkir tersebut.     

Sementara itu, ada empat orang gadis muda yang berada di kedua sisi Xue Wuye. Mereka semua benar-benar cantik. Mereka adalah gadis-gadis yang mampu memikat hati semua pria di suatu kota. Di sisi lain, interior di dalam kereta itu sendiri terlihat glamor. Setiap satu dekorasinya bahkan sanggup digunakan untuk membeli kota.     

Tidak heran kenapa pria ini akhirnya menjadi gubernur muda di Kota Fragrance. Dia benar-benar tahu caranya menikmati hidup.     

Xue Wuye mendongak. Lalu, sambil menatap Zhang Ruochen, saat itu ujung bibirnya tampak tersungging. Kemudian, sambil meneguk winenya, maka pria itu berkata, "Kau pasti sedang merasa kesulitan untuk memilih salah satu di antara tunanganmu sendiri atau kekasihmu dari Sekte Setan itu, benarkan?"     

Mendengar itu, maka Zhang Ruochen mulai menyipitkan matanya ke arah Xue Wuye. "Tunangan?" tanyanya.     

"Jika Putri Yanchen bukan tunanganmu, bolehkah aku memilikinya?" Xue Wuye memasang ekspresi ambigu di wajahnya. "Sang Keturunan Ruang dan Waktu mungkin telah mati, namun Lin Yue masih hidup, kan?"     

"Apa kau pikir dirimu sanggup memindaiku?" Zhang Ruochen duduk di seberang Xue Wuye. Lelaki itu mengangkat cangkirnya dan mulai menenggak wine di dalamnya.     

Xue Wuye hanya terkekeh. Kemudian, sambil mengangkat cangkirnya, maka ia berkata, "Saudara Ruochen, tolong jangan marah, tapi ternyata kau cukup handal dalam merayu wanita, dan tidak jauh berbeda seperti diriku. Bahkan kau sangat cocok menjadi playboy di dalam kehidupan yang hanya senda gurau ini."     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.