Kaisar Dewa

Three Thousand Great Ways,One Hundred Thousand Small Ways



Three Thousand Great Ways,One Hundred Thousand Small Ways

0Zhang Ruochen sedang duduk bersila, sambil menatap wanita tua yang berada pada jarak dua meter darinya. Dengan kedua tangan di atas lutut – yang membuatnya terlihat seperti seorang murid yang rajin – maka lelaki itu sedang bersikap serius dan sungguh-sungguh.     

Ketika menyaksikan seperti apa tata krama dan kepribadiannya yang elegan, maka seketika itu pula sang nenek langsung menganggukkan kepala, sebelum akhirnya berkata, "Tingkat pengolahanmu telah berada di Perubahan Kedelapan dari Alam Fish-dragon. Jadi, tidak lama lagi kau akan mempelajari Jalan Suci. Lalu, apa yang sebenarnya disebut sebagai Jalan Suci?     

"Beberapa orang berkata kalau Jalan Suci merupakan proses pembelajaran, proses pencarian, dan proses menanyakan sesuatu tanpa henti dan kontinyu. Semua itu ditujukan untuk mendapatkan pemahaman yang lebih luas. Dengan demikian, perlahan-lahan, kau akan semakin memahami apa yang sedang terjadi pada semesta, hingga membuat Kekuatan Batin-mu mencapai alam transenden. Seperti halnya apa yang pernah dilakukan oleh para pertapa Kekuatan Batin dan para pertapa dari Sekte Confucian.     

"Ada lagi yang berkata kalau Jalan Suci merupakan serangkaian aturan yang ditulis di atas langit. Sebagaimana misal, ketika matahari menyinari daun-daun, maka daun-daun itu akan menciptakan bayangan di permukaan tanah. Ini adalah satu jenis aturan dan/atau aturan. Air mengalir dari tempat yang tinggi menuju ke tempat yang rendah adalah juga satu jenis aturan.     

"Ketika manusia memahami aturan pertama, saat itu kau akan tahu kalau dirimu sedang bersembunyi di bawah pohon, maka kau bisa menggunakan bayangannya untuk berteduh. Ketika mereka memahami aturan yang kedua, maka mereka akan tahu bahwa dengan berlayar mengikuti arus, mereka dapat menjangkau tempat yang lebih jauh dalam kurun waktu satu hari.     

"Namun, ini hanyalah dasar-dasar dari aturan yang ada di semesta. Semua makhluk hidup yang cerdas pasti dapat memahami dan mempelajari aturan-aturan ini, dan menggunakannya untuk meningkatkan kemampuan mereka dalam beradaptasi di lingkungan yang berbeda-beda, hingga akhirnya mereka dapat mencapai sesuatu yang tinggi.     

"Aturan dari Jalan Suci merupakan sesuatu yang misterius sekaligus abstrak. Orang-orang normal bahkan tidak akan mampu merasakan kehadirannya. Hanya dengan belajar secara kontinyu, maka para pertapa akan mampu memahaminya dan memanfaatkannya sebagai sarana untuk menjadi para Setengah-Biksu dan Biksu.     

"Tao pedang adalah salah satu jenis di antara berbagai macam Jalan Suci. Tao pedang sendiri melambangkan sisi yang tajam dari Jalan Suci tersebut.     

"Tentu saja, aturan Semesta, Jalan Suci, dan Tao pedang, atau bahkan misteri-misteri tentang keberadaan Ruang dan Waktu, maka semua itu termasuk ke dalam aturan Langit..."     

Apa yang diajarkan oleh sang nenek masih berlanjut hingga sembilan hari sembilan malam. Sang nenek bukan hanya mengungkap misteri Tao pedang dan aturan Semesta, melainkan juga memberikan sedikit gambaran mengenai keberadaan Ruang dan Waktu.     

Berdasarkan pada tingkat pengolahan dan usianya yang sudah sangat tua, maka pemahamannya terhadap dunia pasti jauh lebih mendalam dan luas. Wanita itu menjelaskan dari mulai kedalaman semesta, hingga kehidupan sehari-hari bangsa mortal.     

Sang nenek tampak seperti perwujudan dari langit dan bumi itu sendiri, hingga layak menyandang gelar sebagai yang maha tahu.     

Meskipun ia bukanlah seorang keturunan Ruang dan Waktu, namun pemahamannya terhadap ruang dan waktu jauh lebih tinggi daripada Zhang Ruochen, bahkan sampai di level yang hanya dapat diidam-idamkan.     

Jadi, mendengar penjelasannya adalah seperti membuka pintu baru bagi Zhang Ruochen. Sehingga, baik kebijaksanaan dan pencerahan, tiba-tiba mulai mengisi diri Zhang Ruochen, hingga membuat hati dan pikirannya menjadi jernih dan murni.     

Ketika Zhang Ruochen menyerap pengetahuan Tao pedang dan Jalan Suci Qi Hong, saat itu ia masih sedikit bingung, dan sama sekali tidak dapat memahami banyak hal. Tapi sekarang, ia merasa seperti dapat melangkah lebih jauh dan lebih mudah dalam mengaplikasikan apa-apa yang telah dipelajarinya.     

"SWOOSH!"     

Terdapat kolom cahaya yang melesat dari ujung kepala Zhang Ruochen.     

Detik berikutnya, Jiwa Bela Diri-nya keluar dari kolom cahaya tersebut dan tampak berbentuk seperti manusia – yang benar-benar mirip seperti dirinya.     

Di waktu yang bersamaan, aturan pertama dari Jalan Suci mulai terus menerus berpadu, sebelum akhirnya membentuk garis-garis cahaya tipis yang berkumpul di dalam Jiwa Bela Diri-nya.     

Aturan kedua dari Jalan Suci juga langsung mengikuti, lalu yang ketiga, hingga kesemuanya bergerak tanpa henti, sampai akhirnya membentuk garis-garis seperti jaring laba-laba.     

Setelah berjam-jam lamanya, maka Jiwa Bela Diri Zhang Ruochen akhirnya menjadi stabil dan berhasil menciptakan 13 aturan.     

Sang nenek mengangguk dan berkata, "Berhasil menciptakan 13 aturan Jalan Suci saat masih berada di Perubahan Kedelapan dari Alam Fish-dragon, itu adalah pencapaian yang sangat baik."     

Ketika mendapatkan predikat "sangat baik" dari sang nenek, maka itu merupakan sebuah pernyataan yang sudah teruji oleh waktu.     

Biasanya, para pertapa yang berada di Perubahan Kesembilan dari Alam Fish-dragon dapat mencapai Alam Setengah-Biksu kalau mereka telah menciptakan 12 aturan Jalan Suci.     

Akan tetapi, sang putra kesayangan Dewa sejati, tidak akan pernah berhenti pada 12 aturan, namun akan terus mempelajarinya dan membentuk lebih banyak lagi.     

Kenapa mereka melakukan itu?     

12 aturan Jalan Suci akan menjadi satu dengan Jiwa Suci sang pertapa. Mereka akan menjadi 12 pedoman hidup untuk sang pertapa dalam menapaki Jalan Suci. Bahkan, meskipun Setengah-Biksu berhasil menciptakan 13 aturan, namun itu masih tidak dapat menyatu dengan Jiwa Suci-nya.     

Hal ini dikarenakan Jiwa Suci milik seorang pertapa itu akan menjadi padat ketika ia menembus ke Alam Setengah-Biksu. Jiwa Suci itu bisa menjadi stabil dan berkembang sampai pada bentuk sempurnanya, namun juga akhirnya menjadi semakin keras dan sulit untuk diubah. Ketika hal ini terjadi, maka aturan baru yang hendak diintegrasikan hanya akan menjadi cadangan.     

Untuk menjadi seorang Biksu, maka Setengah-Biksu itu hanya dapat mengembangkan 12 aturan sebelum ia menembus ke alam Biksu, atau memilih salah satu di antara 12 aturan tersebut untuk dipelajari sampai benar-benar paham.     

Semakin banyak aturan yang terdapat di dalam Jiwa Suci, maka semakin kuat pula pondasi yang akan dibentuk nantinya. Maka dari itu, jika bicara tentang masa depan, maka semakin banyak aturan yang telah dibentuk, semakin besar pula potensi mereka di kemudian hari.     

Si nenek menambahkan, "Di dunia ini, ada sembilan jenis 'Jalan Kuno', 72 jenis 'Supreme Jalan Suci', 3.000 jenis 'Jalan Agung', dan 100.000 jenis 'Jalan Kecil'."     

"Ketika berada di alam Fish-dragon, semakin kuat dan melimpahnya aturan Jalan Suci di dalam Jiwa Suci-mu, maka semakin tinggi pula pencapaianmu di masa depan.     

"13 aturan Jalan Suci yang baru saja kau ciptakan hanyalah termasuk ke dalam Jalan Kecil. Kalau sekarang ini kau ingin menembus Alam Setengah-Biksu, maka potensimu akan menjadi sia-sia."     

Yang jelas, si nenek sedang memberi Zhang Ruochen peringatan agar lelaki tersebut jangan sampai menghancurkan dirinya sendiri.     

Zhang Ruochen bertanya, "Bolehkah saya bertanya bagaimana caranya melatih dan membentuk Jalan Agung, Supreme Jalan Suci, dan Jalan Kuno?"     

Si nenek terlihat sangat sabar. Saat itu, ia berkata, "Jalan Kecil adalah sesuatu yang paling mudah dibentuk. Sebaliknya, Jalan Agung sangat sulit untuk dikembangkan. Kalau Supreme Jalan Suci telah selesai sepenuhnya, maka kau akan menjadi tak tertandingi di dunia ini.     

"3.000 Jalan Agung adalah sesuatu yang sukar dipahami. Hanya para jenius dengan pemahaman yang tinggi yang dapat menguasainya dan membentuk Jalan Agung dari aturan Jalan Suci di Alam Fish-dragon.     

"72 Supreme Jalan Suci bahkan jauh lebih kuat lagi. Sebab, kau akan menghabiskan seluruh hidupmu hanya untuk mempelajari satu Supreme Jalan Suci.     

"Sebagaimana misal, Tao pedang adalah salah satu dari 72 Jalan Suci.     

"Para pertapa dari Alam Fish-dragon hanya mampu membentuk aturan Tao pedang ketika mereka telah menyelesaikan Satu Pedang sampai pada tingkatan puncak.     

Zhang Ruochen langsung memahaminya, dan berkata, "Jadi, karena itulah kenapa para pertapa yang dapat menyelesaikan Satu Pedang di dalam Alam Fish-dragon biasanya punya potensi untuk menjadi para Biksu Pedang. Itu terjadi karena mereka mengintegrasikan Tao pedangnya ke dalam Jiwa Bela Diri mereka? Yang jelas, pencapaian ini bukan sesuatu yang mudah diraih oleh para pertapa lainnya."     

Tao pedang adalah salah satu di antara 72 Supreme Jalan Suci. Siapapun yang dapat menggabungkannya ke dalam Jiwa Bela Diri masing-masing, maka hal itu akan menjadi sangat menakjubkan bagi mereka. Selain itu, pencapaian mereka di masa depan pasti akan menjadi semakin mencengangkan.     

Si nenek berkata, "Di Alam Fish-dragon, mendapatkan pemahaman Tao pedang dan mengintegrasikannya ke dalam Jiwa Bela Diri hanyalah merupakan awalan. Sebab, kau masih harus terus melatihnya secara kontinyu, menyempurnakan aturan-aturan itu, dan menggunakannya untuk memahami Jalan Kecil dan Jalan Agung, sehingga nanti kau bisa menjadi seorang Biksu Pedang. Dari Jalan Kebajikan, Jalan Kelincahan, dan Jalan Kecepatan, maka tidak ada satupun dari ketiganya yang dapat diabaikan di dalam Jalan Kecil.     

"Meskipun Jalan Kebajikan hanya salah satu jenis di Jalan Kecil, namun kalau kau melatihnya sampai selesai, maka kau masih bisa menjadi seorang Biksu Pedang. Sebaliknya, tidak peduli seberapa tinggi pemahamanmu terhadap Tao pedang, namun saat kau telah menembus ke Alam Setengah-Biksu, maka kau pasti akan sangat kesulitan untuk menjadi Biksu Pedang, apalagi jika hanya menggunakan Jalan Kebajikan sebagai dasarnya.     

"Pada intinya, semua Jalan Agung membutuhkan bantuan Jalan Kecil. Oleh karena itulah, semakin banyak aturan Jalan Suci yang dapat dikuasai oleh para pertapa dari Alam Fish-dragon, maka semakin bermanfaat pula di kemudian hari."     

Zhang Ruochen mengangguk, karena ia akhirnya mendapatkan pemahaman yang lebih dalam terkait Jalan Kecil, Jalan Agung, dan Supreme Jalan Suci. Kemudian, ia kembali bertanya, "Lalu, apakah Ruang dan Waktu juga termasuk ke dalam Supreme Jalan Suci?"     

Nenek itu menggelengkan kepala dan berkata, "Ruang dan Waktu adalah dua hal yang masuk ke dalam Jalan Kuno. Masih ada tujuh Jalan Kuno yang lain; Kebenaran, Moralitas, Asal-usul, Cahaya, Kegelapan, Takdir, dan Kekosongan.     

"Ruang dan Waktu adalah dunia tempat kita tinggal sekarang.     

"Kebenaran dan Moralitas melahirkan jutaan pengetahuan yang tersebar di seluruh penjuru dunia.     

"Cahaya dan Kegelapan menciptakan hidup dan mati, baik dan buruk.     

"Tentu saja, dari sembilan "Jalan Kuno", maka Takdir dan Kekosongan adalah yang paling kuat. Takdir bisa menentukan apa saja, sementara Kekosongan dapat menghancurkan apa saja."     

Kata-kata nenek itu terdengar sangat abstrak dan membingungkan – seakan semua itu berada jauh di luar Seni Bela Diri, dan mungkin juga di luar Jalan Suci. Bahkan, Zhang Ruochen sendiri, dengan tingkatan alam yang sudah seperti itu, masih kesulitan untuk memahaminya.     

Namun, nenek itu sepertinya bisa membaca isi kepala lelaki tersebut. Jadi, ia berkata, "Sebenarnya, hal itu normal kalau kau masih belum paham dengan apa yang kubicarakan. Sebab, aku hanya mengatakan tentang sembilan Jalan Kuno karena kau telah berhasil mengaktifkan Tanda Suci Ruang dan Waktu. Selain itu, kau juga punya potensi besar untuk mengendalikan Ruang dan Waktu tersebut.     

"Kalau kau dapat menguasainya, mungkin kau akan menjadi orang ketiga yang mampu menguasai Ruang dan Waktu di Daratan Kunlun. Akan tetapi, hal itu akan sangat sulit untuk diraih."     

Dengan ekspresi serius dan kegigihan di matanya, saat itu Zhang Ruochen berkata, "Tidak peduli seberapa sulitnya hal tersebut, namun saya akan melakukan segalanya untuk memahami Jalan Kuno."     

Namun, si nenek menggelengkan kepalanya dan berkata, "Sejak era kuno, hanya segelintir orang yang mampu memahami Jalan Kuno ketika berada di Alam Fish-dragon. Bahkan, setiap dari mereka adalah orang-orang jenius.     

"Aku bukan berkata bahwa satu-satunya cara untuk membuktikan talentamu adalah dengan cara menguasai Jalan Kuno. Sebaliknya, aku hanya mengatakan itu supaya kau tahu kapan waktunya berhenti. Sebab, jika kau mempelajari Tao pedang sampai alam kesempurnaan, maka kau masih bisa menjadi sosok pertapa yang sukses.     

"Selain itu, Ruang dan Waktu, dapat digunakan sebagai dua senjata yang membantumu. Masih belum terlambat kalau kau kembali mempelajarinya saat berada di Alam Biksu. Dengan demikian, maka Tao pedangmu akan lebih terfokus dan menjadi jauh lebih kuat lagi."     

Yang jelas, si nenek tidak percaya kalau Zhang Ruochen mampu menguasai aturan Ruang dan Waktu ketika masih berada di Alam Fish-dragon.     

Maka dari itu, ia khawatir kalau sampai lelaki tersebut hanya akan berhenti di Alam Fish-dragon dan tidak pernah mencapai Alam Setengah-Biksu, karena terlalu banyak menghabiskan waktu untuk memahami dua hal tersebut.     

Meskipun Zhang Ruochen punya pandangan lain, namun ia sendiri juga tidak sepenuhnya menolak saran dari sang nenek. Jadi, ia mulai mencamkan baik-baik saran yang diberikan oleh nenek tersebut, sebelum akhirnya berkata, "Saya akan mengingat apa-apa yang telah Anda katakan. Di masa depan, kalau saya tidak sanggup menguasai aturan Ruang dan Waktu, maka saya tidak akan memaksakan diri lagi."     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.