Kaisar Dewa

Mengintegrasikan Tiga Buah Pemahaman Pedang milik para Leluhur



Mengintegrasikan Tiga Buah Pemahaman Pedang milik para Leluhur

0Sang penjaga Paviliun Pedang itu memancarkan aura yang dahsyat, hingga membuat Zhang Ruochen merasa sangat tertekan. Bahkan, kulit-kulitnya mulai mengeluarkan keringat sebesar jagung, bahkan seluruh punggungnya juga telah basah oleh keringat.     

Kalau sampai identitasnya terbongkar, dan berdasarkan pada tingkat pengolahannya yang sekarang, mustahil baginya untuk dapat melarikan diri dari Paviliun Pedang hidup-hidup.     

Siapa yang akan menyangka kalau ternyata ada monster mengerikan di dalam Paviliun Pedang?     

Wanita berjubah merah itu menatap Zhang Ruochen, sebelum akhirnya mengangguk dan berkata penuh arti, "Ada banyak rahasia di dalam dirimu."     

Biksu Pedang Moon-burier berpikir bahwa apa yang dikatakan sang nenek adalah mengacu kepada identitas Zhang Ruochen sebagai keturunan Permaisuri Seribu Tulang, jadi ia pun tidak ambil pusing terhadap kata-katanya. Maka dari itu, sang Biksu Pedang berkata, "Lin Yue dianggap sebagai sosok jenius Tao pedang pertama di dalam Sekte Yin Yang sejak Abad Pertengahan. Dia punya takdir yang luar biasa. Dia menjadi hebat setelah pulang dari petualangan-petualangan."     

"Baiklah kalau begitu, karena Sekte Yin Yang sendiri yang sudah memutuskan, maka kita bisa memberinya kesempatan. Sampai sekarang ini pun, aku belum pernah melihat seorang pertapa dari Alam Fish-dragon yang mampu membaca Wordless Sword Manual."     

Wanita tua itu membalikkan badan dan berjalan menuju kejauhan.     

Saat itu, gerakannya sangat pelan, namun hanya berkisar empat sampai lima langkah ke depan, maka wanita itu sudah benar-benar hilang dari pandangan.     

Biksu Pedang Moon-burier membungkuk kepada wanita tua itu dan berkata kepada Zhang Ruochen. "Lin Yue, Nenek Begonia adalah penjaga Paviliun Pedang, dan pencapaiannya terhadap Tao pedang telah jauh mengungguli diriku. Dengan bantuannya, maka aku dapat menguasai Tujuh Pedang sampai pada tingkatan Sukses, dan dari sanalah akhirnya aku mendapatkan gelar sebagai "Biksu Pedang". Jadi, mulai sekarang, kau harus menghormati beliau kapanpun kau bertemu dengannya."     

"Terima kasih karena telah mengingatkan saya, Biksu Pedang," kata Zhang Ruochen.     

Lantai ketujuh di Paviliun Pedang merupakan tempat yang datar dan luas, namun juga memiliki beberapa bukit kecil. Namun, di tengah tempat ini, di sana terdapat gunung batu berwarna merah kecoklatan yang membumbung tinggi dan tampak seperti menara.     

Sambil dikelilingi oleh tebing-tebing yang curam, maka gunung ini meninggi sampai 20.000 meter di atas awan, layaknya batu pedang yang ditancapkan untuk menopang semesta.     

Di bawah gunung, Biksu Pedang Moon-burier sedang mendongak dan merasa takjub, sebelum akhirnya berkata, "Inilah yang disebut sebagai Wordless Sword Manual, yang juga dikenal sebagai 'Inscriptionless Sword Mountain'. Seorang pertapa tanpa kemampuan yang mumpuni hanya akan merasa tercengang saat berhadapan dengan aura Pemahaman Pedang yang dipancarkan, dan sama sekali tidak akan sanggup membaca apa-apa, apalagi mendapatkan gambarannya."     

Zhang Ruochen sendiri juga bisa merasakan aura Tao pedang yang hebat, yang dipancarkan oleh gunung tersebut. Maka dari itu, ia pun mulai mendongak dan mengamati pedang-pedang Chi yang telah berkondensasi, hingga berbentuk seperti sungai, yang mengeluarkan suara "swoosh", dan terbang mengelilingi Inscriptionless Sword Mountain tersebut.     

Lelaki itu tidak pernah membayangkan kalau ternyata Wordless Sword Manual yang legendaris itu bukanlah semacam scroll, tapi merupakan sebuah gunung batu.     

Biksu Pedang Moon-burier berkata, "Waktu di dalam lantai ketujuh Paviliun Pedang berjalan berbeda dengan dunia luar. Kalau kau berlatih di tempat ini selama 8 hari, maka hanya satu hari yang terlewati di dunia luar. Jadi, kau harus berlatih sendiri selama itu. Setengah tahun ke depan, aku akan menjemputmu kemari."     

Di dalam Paviliun Pedang, waktu bervariasi tergantung pada ketinggian lantainya. Ketika berada di lantai yang lebih tinggi, maka rasio waktunya juga menjadi lebih besar.     

Karena di dalam sana waktu berjalan dengan sangat cepat, maka Biksu Pedang Moon-burier tidak berani berada terlalu lama di dalamnya, kecuali sedang mengasingkan diri untuk pemurnian. Sebab, setiap detiknya dapat mengurangi rentang waktu hidupnya, yang akhirnya sama saja dengan bunuh diri.     

Setelah Biksu Pedang Moon-burier pergi dari sana, maka Zhang Ruochen berjalan ke arah Inscriptionless Sword Mountain dan merentangkan tangannya untuk menyentuh dinding batu.     

Kemudian, ia melepaskan Kekuatan Batin-nya yang tinggi, sementara partikel-partikel cahaya juga mulai terlepas dari tangannya, dan bersiap untuk melingkupi Inscriptionless Sword Mountain tersebut.     

"Swoosh!"     

Namun, pada saat Kekuatan Batin-nya menyentuh Inscriptionless Sword Mountain, maka Kekuatan Batin itu langsung dihempaskan oleh Tao pedang yang sangat kuat. Jadi, Kekuatan Batin tersebut langsung hancur berkeping-keping.     

Sambil berteriak kesakitan, saat itu Zhang Ruochen cepat-cepat menarik tangannya dan terhempas puluhan langkah ke arah belakang.     

"Kuat sekali! Dibandingkan dengan ini, maka Kekuatan Batin-ku yang sudah mencapai level 45 ternyata hanya seperti semut!"     

Zhang Ruochen merasa takjub dengan Inscriptionless Sword Mountain.     

Hampir semua orang mengerti kalau sebermula keterampilan dan teknik-teknik pedang di Daratan Kunlun adalah berasal dari Inscriptionless Sword Mountain.     

Namun, hal itu masih menjadi misteri bagaimana gunung pedang ini – dengan Tao pedangnya yang melimpah – bisa muncul di Daratan Kunlun.     

Siapa yang menciptakannya?     

"Ada yang bilang kalau seorang pertapa tidak akan sanggup membaca kata-kata di dalamnya dan memahami Inscriptionless Sword Mountain sebelum mereka mencapai Alam Biksu. Apa itu benar?"     

Zhang Ruochen menolak percaya terhadap hal tersebut. Jadi, ia segera duduk bersila di bawah gunung. Setelah itu, ia berupaya untuk menata niat di dalam hatinya dan mulai menggerakkan Hati Pedang-nya, sambil memfokuskan dirinya pada pengamatan dan penilaian.     

Pemahaman Tao pedang milik seorang pertapa adalah tergantung kepada alam Tao pedangnya.     

Meskipun tingkat pengolahan Zhang Ruochen masih berada di Alam Fish-dragon, namun alam Tao pedangnya sudah berada di Tingkatan Lanjutan dari Alam Hati yang Terhubung dengan Pedang. Bahkan, pencapaian itu sudah jauh lebih tinggi daripada kebanyakan Biksu lainnya.     

Selain itu, ia juga baru saja berhasil mencapai level 45 dalam hal Kekuatan Batin, dan berhasil mengungguli banyak Biksu.     

Meskipun tingkat pengolahannya relatif rendah, namun ia masih punya kesempatan untuk membaca kata-kata Inscriptionless Sword Mountain.     

Waktu berlalu dengan begitu cepat. Satu bulan terlewati tanpa ia sadari.     

Dalam beberapa bulan belakangan, Zhang Ruochen telah mengubah posisinya sebanyak tujuh kali berturut-turut, namun ia masih tidak mendapatkan apa-apa.     

Apa yang dapat ia lihat hanyalah gunung batu, dinding batu, dan beberapa garis-garis aneh; namun kata-kata keterampilan pedang itu masih belum terlihat.     

"Apa ini karena tingkat pengolahanku yang rendah?"     

Zhang Ruochen menolak untuk menyerah. Sebaliknya, ia mulai menyingkirkan keragu-raguan di dalam kepalanya, lalu melupakan Konferensi Teknik Pedang, dan mulai memfokuskan dirinya untuk menyelesaikan Dua Pedang.     

Bahkan, ia menutup matanya dan berhenti mengamati Inscriptionless Sword Mountain.     

Perlahan-lahan, niat di dalam hati Zhang Ruochen menjadi semakin murni. Saat itu, ia mulai mengosongkan kepalanya, dan hanya berfokus pada Tao pedang.     

Ia berada di dalam kondisi meditatif tersebut selama tiga bulan penuh.     

Ketika Zhang Ruochen kembali membuka matanya, maka ia menemukan semesta yang kosong dan gelap, dan sama sekali tidak ada pembatasnya.     

"Aku... di mana?"     

Lelaki itu menatap kejauhan, dan hanya menemukan nebula warna-warni yang muncul di hadapannya. Nebula itu berbentuk seperti pedang, yang terlihat indah sekaligus menakjubkan.     

Awan berbintang itu adalah hasil dari konversi jutaan bintang-bintang.     

Dengan menggunakan teknik bergerak, saat itu Zhang Ruochen melesat ke arah langit. Namun, ia masih terlampau jauh dari nebula tersebut, dan sama sekali tidak sanggup mendekat. Jadi, tidak peduli seberapa kerasnya ia terbang ke sana, namun ia tidak akan pernah berhasil menjangkaunya.     

Setelah itu, terdapat tiga buah sungai berbintang yang mulai keluar dari dahi Zhang Ruochen, yang saling mengikat satu sama lain. Ketiganya mulai bergerak cepat dan segera menyatu dengan nebula berbentuk pedang tersebut.     

Di lantai ketujuh Paviliun Pedang, saat itu Zhang Ruochen masih duduk bersila di bawah Sword Mountain, ketika tiga buah Pemahaman Pedang milik Leluhur mulai terlepas dari dahinya dan berubah menjadi tiga sungai panjang Pemahaman Pedang. Jadi, ketiga sungai Pemahaman Pedang itu akhirnya mulai menyelimuti Inscriptionless Sword Mountain.     

"Swoosh!"     

Terjadi sesuatu yang ganjil pada gunung tersebut. Sebab, ada banyak tulisan karakter berwarna emas yang muncul pada permukaannya, dan menyelimuti seisi gunung, sambil memancarkan kemilau cahaya yang indah.     

Setiap karakter itu berukuran sekepal tangan, dan berubah menjadi figur manusia berwarna emas. Masing-masing dari mereka membawa pedang, dan telah bersiap untuk mengayunkan pedangnya.     

Ketika setiap figur emas itu selesai memperagakan keterampilan pedang masing-masing, maka seketika itu pula mereka langsung berubah menjadi titik cahaya berwarna emas dan mengalir menuju sungai Pemahaman Pedang di tengah dahi Zhang Ruochen.     

Setiap titik cahaya itu melambangkan sebuah teknik pedang yang misterius.     

Sekarang ini, ribuan titik-titik cahaya – layaknya bintang-bintang di angkasa – mulai bergerak menuju ke dalam benak Zhang Ruochen.     

Di tempat lain, wanita tua itu juga bisa merasakan perubahan besar yang sedang terjadi pada Inscriptionless Sword Mountain.     

Maka dari itu, ia langsung memfokuskan mata tuanya ke arah Zhang Ruochen dan mulai membatin, "Pemahaman Pedang itu pernah ditinggalkan oleh tiga orang Leluhur, tapi ketiganya masuk ke dalam tubuh sama. Menarik!"     

Dalam sekejap, tiga buah Pemahaman Pedang milik Leluhur itu mulai menjauh dari Inscriptionless Sword Mountain dan mulai melingkupi tubuh Zhang Ruochen. Setelahnya, ketiga Pemahaman Pedang itu masuk ke dalam tubuh lelaki tersebut, sambil menciptakan pusaran yang besar.     

Setelah pusaran itu benar-benar menghilang sepenuhnya, maka seketika itu pula Zhang Ruochen perlahan-lahan membuka matanya dan menghela nafas panjang.     

Kemudian, lelaki itu mulai memindai situasi di sekitarnya, dan menemukan bahwa segala sesuatunya telah kembali terlihat familier baginya. Namun, ia masih membutuhkan waktu 15 menit untuk menyadari bahwa dirinya sedang berada di lantai ketujuh Paviliun Pedang.     

"Kenapa aku merasa seperti baru saja berlatih selama 20 tahun, hingga berhasil menguasai 3.000 teknik-teknik pedang?"     

Tidak heran kenapa akhirnya Zhang Ruochen merespon lambat seperti itu. Sebab, karena bantuan dari tiga buah Pemahaman Pedang milik Leluhur dan Inscriptionless Sword Mountain, maka ia merasa seperti baru saja berlatih teknik pedang selama 20 tahun.     

Selain itu, ia juga telah berhasil menguasai 3.000 teknik pedang, termasuk teknik-teknik pedang yang berasal dari Tingkatan Manusia, Tingkatan Ruh, dan Tingkatan Hantu.     

Kalau seseorang berlatih selama 20 tahun tanpa jeda, maka ia akan membutuhkan waktu yang lama untuk beradaptasi lagi dengan lingkungan di sekitarnya.     

"Apa?"     

Zhang Ruochen merasa terkejut saat ia menemukan kalau tiga buah Pemahaman Pedang itu telah menghilang dari Lautan Chi-nya.     

Selain itu, Hati Pedang-nya juga sama-sama menghilang.     

"Bagaimana mungkin?" Zhang Ruochen bertanya-tanya.     

Terdengar suara langkah kaki yang mendekat.     

Wanita tua bungkuk itu terlihat berjalan dari kejauhan dan berkata dengan suara seraknya, "Anak muda, jangan panik. Tao pedangmu telah mencapai alam 'Human Sword'. Selain itu, Hati Pedangmu tidak hilang. Sebaliknya, itu hanya berintegrasi ke dalam tubuhmu, Kekuatan Batin-mu, dan Jiwa Bela Diri-mu."     

"Human Sword? Menurut cerita legenda, hanya seorang Biksu Pedang yang mampu mencapainya."     

Zhang Ruochen mengingat dengan jelas bahwa ia masih berada di Tingkatan Lanjutan dari Alam Hati yang Terhubung dengan Pedang, dan masih sangat jauh dari puncaknya. Namun, bagaimana mungkin ia bisa melompat menuju ke Human Sword dengan begitu cepat?     

Zhang Ruochen menjadi semakin gelisah.     

Bagaimana mungkin seorang pertapa dari Alam Fish-dragon mampu mencapai level yang – bahkan seorang Biksu saja tidak mampu mencapainya? Mungkinkah... ia telah berlatih di dalam Paviliun Pedang selama 20 tahun?     

Zhang Ruochen langsung melompat bangkit dan membungkuk ke arah wanita tua tersebut. Setelah itu, ia berkata, "Nenek Begonia, berapa lama saya berlatih di dalam Paviliun Pedang?"     

"Apa kau sedang merasa kebingungan?" tanya wanita tua tersebut.     

"Ya," jawab Zhang Ruochen dengan jujur.     

Si nenek tua berkata, "Sebagai sang Keturunan Ruang dan Waktu, kalau kau tidak paham mengenai waktu, maka kau sama sekali tidak akan sanggup menguasainya. Bahkan, kau juga akan kehilangan dirimu sendiri."     

"Ah... ternyata nenek bisa melihat identitas saya," kata Zhang Ruochen. Setelah itu, ia menghirup nafas dalam-dalam, namun kepalanya terasa sedikit pusing.     

Si nenek merespon dengan tampang acuh tak acuh. Ia berkata, "Siapa identitasmu tidak penting bagiku. Tapi, karena kau telah mendapatkan tiga buah Pemahaman Leluhur dari Sekte Yin Yang, maka kau dan aku punya keterhubungan. Selain itu, aku juga bisa membantumu."     

"Pertama, kau hanya berlatih di dalam Paviliun Pedang selama kurang dari setengah tahun. Alasan kenapa kau mendapatkan ilusi seperti telah berlatih selama puluhan tahun adalah karena kau sedang dipengaruhi oleh Inscriptionless Sword Mountain, sementara kau juga berhasil mengintegrasikan ketiga Pemahaman Pedang milik Leluhur tersebut. Begini, silahkan duduk dan mari kita bicara sebentar."     

Si nenek tua terbatuk-batuk, sebelum akhirnya mengambil kursi duduk.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.