Kaisar Dewa

Sang Penghianat



Sang Penghianat

0Sebagian besar dari mereka merasa kasihan terhadap Zhang Ruochen, karena mereka meyakini bahwa lelaki tersebut baru saja menyia-nyiakan kesempatan yang langka. Mulai sekarang, lelaki itu tidak akan mampu lagi mengimbangi salah satu dari sembilan Ahli Waris di Daratan Kunlun.     

Huang Yanchen mulai menyalahkan dirinya sendiri karena telah membuat Zhang Ruochen berada di kondisi yang seperti ini.     

Jika bukan karena dirinya, maka lelaki itu pasti akan meminum Holy Spring Water.     

"Aku minta maaf, jika bukan karena aku, seharusnya kau bisa duduk di salah satu Kursi Ahli Waris dan menjadi salah satu dari sembilan Ahli Waris di Daratan Kunlun dengan masa depan yang sangat menjanjikan."     

Huang Yanchen menggigit bibirnya sendiri. Saat itu, kedua mata birunya telah berkaca-kaca, dan sedang menatap Zhang Ruochen yang berada di depan meja.     

Seandainya Huang Yanchen tahu lebih awal kalau Lin Yue mungkin adalah Zhang Ruochen, maka wanita itu tidak akan pernah membiarkan lelaki tersebut menjadi penjaganya.     

Wanita macam apa yang tidak ingin tunangannya sendiri menjadi figur besar dengan keberanian dan kekuatan yang tinggi?     

"Ini semua salahku, aku benar-benar bodoh. Seandainya aku tahu lebih awal..."     

Huang Yanchen mengamati sekitar, dan menemukan bahwa ada beberapa pertapa muda di dekat mereka. Oleh karena itulah, ia tidak jadi melanjutkan kalimatnya.     

Di sisi lain, Zhang Ruochen sendiri masih bersikap sangat tenang. Saat itu, ia hanya tersenyum. "Menjadi Ahli Waris di Daratan Kunlun bukanlah sesuatu yang membanggakan. Tidak peduli seberapa banyak sumber daya latihan yang mereka dapatkan, namun mereka hanya akan menjadi asisten. Selain itu, entah nanti kau akan sampai di ujung Jalan Suci atau tidak, namun itu semua masih tergantung pada dirimu sendiri."     

Setelah Pesta Ahli Waris selesai, maka semua orang mulai turun dari Gunung Scroll.     

"Saudara junior seperguruan Lin Yue."     

Terdengar suara Gai Tianjiao dari belakang.     

Zhang Ruochen berhenti dan membalikkan badannya. Setelah itu, ia memberinya salam dengan menangkupkan kedua tangan ke arah depan. "Kakak seperguruan."     

Setelah meminum Holy Spring Water, maka Chi Suci yang mengalir di dalam tubuh Gai Tianjiao menjadi semakin melimpah. Bahkan, itu tampak seperti air mancur cahaya, yang terus menerus keluar dari tubuhnya, dan terlihat sama persis seperti mereka yang berada di titik kritis sebelum menembus alam. Jadi, wanita itu seperti orang yang dapat menembus Alam Setengah-Biksu kapan saja.     

Akan tetapi, Gai Tianjiao masih ingin berpartisipasi ke dalam Konferensi Teknik Pedang. Maka dari itu, ia tetap bertahan di tingkatan alam tersebut.     

Gai Tianjiao berjalan mendekati Zhang Ruochen dengan ekspresi menimbang-nimbang, sebelum akhirnya bertanya, "Kenapa? Kemampuan yang kau miliki sudah layak untuk menduduki salah satu Kursi Ahli Waris, kenapa kau malah menyia-nyiakannya?"     

Zhang Ruochen sendiri juga paham bahwa setelah Pesta Ahli Waris ini selesai, akan ada begitu banyak orang yang datang untuk menyalahkannya, jadi lelaki itu sudah lebih dulu bersiap-siap untuk menghadapinya.     

Zhang Ruochen menyeringai – yang tampak seperti tidak ada sesuatu yang perlu disesali – sebelum akhirnya berkata, "Sekte Yin Yang pasti akan mengguncang dunia setelah kau berhasil mendapatkan salah satu Kursi Ahli Waris. Menurutku, aku sudah cukup puas setelah berhasil mencicipi Supreme Saint Heavenly Tea."     

Gai Tianjiao sendiri juga paham kalau tidak ada apapun yang bisa mengubah posisi sembilan Ahli Waris di Daratan Kunlun ketika mereka sudah resmi terpilih. Jadi, ia hanya bisa menghela nafasnya dan berhenti membicarakan itu.     

"Haha!"     

Tiba-tiba, seseorang yang berada di tangga Gunung Scroll langsung mencibir. "Jangan menghela nafas seperti itu, kakak seperguruan. Sejujurnya, sudah benar kalau Lin Yue tidak berkompetisi demi mendapatkan Kursi Ahli Waris tersebut. Setidaknya menurutku, itu adalah hal yang paling tepat untuk dilakukan."     

Seorang pemuda tampan namun arogan perlahan-lahan mulai menuruni tangga sambil melipat tangannya di belakang pinggul. Setelah itu, ia menatap Gai Tianjiao dengan senyuman yang ganjil, dengan kedua matanya menyinarkan sesuatu yang jahat.     

"Penghianat, beraninya kau menampakkan dirimu di hadapanku. Aku akan menghancurkanmu sekarang juga."     

Gai Tianjiao menjadi sangat marah saat ia melihat pria ini. Wanita itu langsung mengepalkan tangannya, sementara api mulai memancar dari pori-pori tubuhnya.     

Pemuda ini adalah sosok yang pernah menghianati Sekte Yin Yang, namanya adalah Shao Lin, seorang murid dari Sekte Four Symbol.     

Shao Lin menggelengkan kepalanya dan tersenyum. "Kenapa kakak seperguruan marah kepadaku? Lagipula, apa yang terjadi kemarin juga telah menjadi sejarah, bukan begitu? Mulai sekarang, kita berdua adalah sama-sama Ahli Waris di Daratan Kunlun dan akan menjadi murid-murid sang Permaisuri di kemudian hari. Dalam kata lain, maka kita berdua juga berasal dari keluarga yang sama."     

Gai Tiajiao tidak ingin lagi berdebat dengannya. Jadi, ia mulai menghentakkan kakinya, dan berubah menjadi kilatan cahaya berwarna merah api, sebelum akhirnya melayangkan tinju ke arah pemuda tersebut.     

Sebaliknya, tingkat pengolahan Shao Lin sendiri tidak setangguh delapan orang Ahli Waris di Daratan Kunlun lainnya, jadi pemuda itu tidak akan langsung menghadapi serangan Gai Tianjiao.     

Alhasil, ia cepat-cepat menggunakan teknik bergerak kelas superior dari Tingkatan Hantu dan mengubah dirinya sendiri menjadi bayangan hantu. Setelahnya, tinju Gai Tianjiao hanya mendarat pada bayangan transparan dan langsung menembusnya. Kemudian, pemuda itu kembali muncul di belakang Gai Tianjiao.     

Ketika tinju Gai Tianjiao hanya mengenai udara, maka seketika itu pula wajahnya berubah menjadi serius. "Keterampilan unik milik Sekte Four Symbol, Seven Star Diversion."     

"Kau benar, itu adalah Seven Star Diversion."     

Shao Lin tersenyum dan mulai melirik Zhang Ruochen. "Aku datang kemari bukan untuk bertempur melawanmu. Aku hanya ingin berterima kasih kepada Lin Yue. Sebab, kalau dia tidak mengalahkan Pangeran Ketiga Vampir, dan kalau dia tidak menyia-nyiakan Kursi Ahli Waris, maka aku tidak akan pernah menjadi salah satu Ahli Waris di Daratan Kunlun. Selain itu, aku juga tidak akan punya kesempatan untuk meminum Holy Spring Water."     

Shao Lin mengatupkan kedua tangannya ke arah depan dan memberi penghormatan kepada Zhang Ruochen.     

Akan tetapi, saat itu wajahnya tampak menyeringai.     

Semua orang tahu bahwa pemuda itu tidak melakukannya dengan sungguh-sungguh kepada Zhang Ruochen – sebagaimana ia sedang memamerkan kesuksesannya kepada Zhang Ruochen, sebagai sosok yang menang dari seorang pecundang.     

Zhang Ruochen mengernyitkan dahinya, dan merasa kalau Shao Lin adalah sosok yang angkuh, karena setiap kali pria itu berhasil mencapai sesuatu, maka ia akan menjadi congkak.     

Sosok pria seperti itu tidak akan pernah mencapai banyak hal, meskipun ia telah menjadi seorang Ahli Waris di Daratan Kunlun.     

Zhang Ruochen berkata acuh tak acuh, "Aku memang tidak pernah berniat untuk berkompetisi menjadi seorang Ahli Waris di Daratan Kunlun. Aku bertarung melawan Pangeran Ketiga Vampir karena aku sama sekali tidak suka dengan arogansinya. Maka dari itu, kau tidak perlu berterima kasih kepadaku. Mulai sekarang, aku akan bertarung melawan semua orang angkuh yang kutemui, bahkan tanpa perlu merasa ragu-ragu."     

Tentu saja, Shao Lin paham dengan makna implisit yang sedang dikatakan oleh Zhang Ruochen. Jadi, diam-diam ia mencibir. "Aku sudah meminum Holy Spring Water dan tingkat pengolahanku sudah lebih tinggi darimu. Meskipun aku sedang bersikap angkuh, memangnya apa yang bisa kau lakukan padaku?     

"Sebagai seorang Ahli Waris di Daratan Kunlun, maka aku tidak hanya belajar dari sang Permaisuri, melainkan juga mendapatkan begitu banyak sumber daya latihan nantinya. Aku juga bisa tidur dengan banyak wanita cantik dan mendapatkan kekuatan yang besar. Mulai sekarang, para Biksu tidak akan lagi menyepelekanku.     

"Apa kau bisa melakukan itu?"     

Ketika ia memikirkan tentang ini, maka Shao Lin menjadi semakin jijik terhadap Zhang Ruochen. Setelah itu, ia tersenyum. "Aku benar-benar mengapresiasi sikap toleransimu, tapi kita harus menghadapi realitasnya. Sebelumnya, mungkin kau lebih kuat daripada aku tapi sekarang, kau sama sekali bukan tandinganku."     

"Benarkah?"     

Zhang Ruochen menjilat bibirnya sendiri dan tersenyum tipis.     

Seketika itu juga, arogansi Shao Lin kembali meninggi, sebagaimana ia mulai berjalan ke arah horizon dan berkata, "Nanti kita juga akan tahu di Konferensi Teknik Pedang."     

Zhang Ruochen melirik Shao Lin dan menggelengkan kepalanya, sambil merasa tidak habis pikir. "Benar-benar pria yang arogan," pikirnya.     

Apa sembilan Ahli Waris di Daratan Kunlun merupakan sosok yang tak terkalahkan?     

Zhang Ruochen sendiri masih sangat yakin kalau meskipun mereka sudah kuat dan tangguh, namun masih ada orang lain yang jauh lebih tangguh daripada daripada mereka. Semua orang yang berpikir bahwa dirinya adalah sosok yang tak terkalahkan, nanti-nanti pasti akan menderita setelah dikalahkan.     

"Kakak seperguruan, siapa pria ini? Apa dia juga akan datang ke Konferensi Teknik Pedang pada tanggal 9 September nanti?" tanya Zhang Ruochen.     

Perlahan-lahan, api di tubuh Gai Tianjiao mulai memudar, sebagaimana ia membalas lelaki tersebut. "Pria ini adalah Shao Lin. Pertama kali aku bertemu dengannya adalah ketika aku turun dari gunung setelah selesai berlatih. Waktu itu, dia hampir mati kelaparan, jadi aku menyelamatkannya dan membawanya ke Sekte Yin Yang dan mengajarinya Seni Bela Diri.     

"Dia tidak mengecewakanku. Sebab, progres latihannya sangat cepat seperti dirimu. Jadi, tidak lama kemudian, dia menjadi salah satu jenius di Sekte Yin Yang. Bahkan, dia telah mengungguliku dan Qi Feiyu dalam hal talenta Tao pedang. Saat itu, kami bertiga akhirnya diizinkan untuk berlatih di dalam Paviliun Pedang, dan kami bertiga mendapatkan banyak sumber daya dari Sekte Yin Yang.     

"Sayangnya, Shao Lin tidak pernah menghargai semua ini. Sebab, setelah ia sedikit menjadi lebih kuat, maka ia mulai menghianati Sekte Yin Yang."     

Gai Tianjiao menatap lengannya yang berorot, lalu mulai menyentuh wajahnya yang kasar, sebelum akhirnya tersenyum getir. "Shao Lin diam-diam menyerangku saat aku sedang berada di situasi kritis sebelum menembus alam. Akibatnya, aku kehilangan keseimbangan antara Yin dan Yang di dalam tubuhku. Meskipun aku masih selamat, namun akhirnya aku berakhir seperti ini."     

"Sejujurnya, meskipun dia melakukannya kepadaku, namun aku masih menyalahkan diriku sendiri karena telah membawanya ke Sekte Yin Yang. Sebab, hal itu bukan hanya menyakitiku, tetapi juga menyakiti seluruh Sekte.     

"Apa yang paling kubenci darinya adalah dia pernah belajar keterampilan bela diri di Sekte Yin Yang, dan juga pernah dilatih oleh para master hebat, hingga dia mendapatkan begitu banyak sumber daya latihan sesuai keinginannya. Tapi, pada akhirnya, dia memilih untuk mewakili Sekte Four Symbol dan bertarung melawan kita. Hal inilah yang benar-benar tidak bisa kutolerir."     

Zhang Ruochen bisa merasakan kebencian di dalam hati Gai Tianjiao. Lelaki itu berpikir kalau Gai Tianjiao benar-benar tidak beruntung.     

Wanita itu menyelamatkan seorang pria dengan kebaikan hatinya, namun pria itu malah menghianatinya dan membuat wanita itu terlihat seperti laki-laki.     

Gai Tianjiao pernah dipanggil sebagai pemimpin dari empat wanita tercantik di Sekte Yin Yang. Sebelumnya, wanita itu benar-benar sangat cantik.     

Akan tetapi, wanita itu juga yang membuat Sekte Yin Yang mengalami kerugian.     

Sekte Yin Yang telah menghabiskan begitu banyak sumber daya untuk melatih Shao Lin, namun pada akhirnya, pria itu harus menjadi musuh. Jadi, mereka pasti merasa malu atas hal tersebut.     

Zhang Ruochen berkata, "Karena dia adalah seorang penghianat, maka aku akan membalaskan dendam Sekte saat Konferensi Teknik Pedang berlangsung."     

Gai Tianjiao menatap Zhang Ruochen dengan kedua mata merah selama satu menit, sebelum akhirnya menggelengkan kepalanya. Setelah itu, ia menghela nafas. "Mungkin kau sanggup mengalahkannya sebelum Pesta Ahli Waris diselenggarakan, tapi sekarang, setelah meminum Holy Spring Water, maka tingkat pengolahannya pasti telah berkembang pesat. Dengan demikian, maka dia telah mampu mengalahkan tiga Sekte lainnya, dan kau sama sekali tidak akan sanggup mengimbanginya. Maka dari itu, biar aku saja yang akan membalaskan dendam tersebut."     

Zhang Ruochen berkata, "Kalau kalian berdua bertarung, atau bahkan bertarung sampai mati, maka Shao Lin bukanlah tandinganmu. Sebab, kau akan bertarung menggunakan pedang pada Konferensi Teknik Pedang.     

"Kakak seperguruan, teknik pedangmu tidak lebih unggul darinya. Kau bukan tandingannya kalau bicara tentang pedang. Kurasa sebaiknya kau mempercayakan hal itu kepadaku, dan biarkan aku yang akan mengatasinya."     

Gai Tianjiao berpikir kalau Lin Yue sedang menyepelekan kekuatan Shao Lin.     

Sebab, wanita itu benar-benar paham terhadap kekuatan yang terkandung di dalam Holy Spring Water, yang bahkan jauh berada di luar imajinasinya.     

Gai Tianjiao tidak terlalu memikirkan kata-kata Zhang Ruochen dan langsung pergi meninggalkan Gunung Scroll begitu saja. Wanita itu harus kembali ke Paviliun Pedang untuk mempersiapkan dirinya menjelang Konferensi Teknik Pedang.     

Huang Yanchen menatap Zhang Ruochen dan bertanya, "Shao Lin mampu mendapatkan Kursi Ahli Waris karena kekuatannya yang tinggi, sementara kekuatannya juga telah menjadi berkembang pesat setelah meminum Holy Spring Water. Apa kau benar-benar akan menghadiri Konferensi Teknik Pedang dan bertarung melawannya?"     

Zhang Ruochen berkata tegas, "Hal yang paling aku benci adalah sebuah penghianatan."     

Zhang Ruochen membalikkan badan dan pergi meninggalkan Gunung Scroll.     

Huang Yanchen mengambil jeda sejenak, sebelum akhirnya segera mengejarnya. Ada sesuatu yang harus ia ketahui, namun wanita itu tidak ingin membicarakannya sekarang, mengingat di sana ada terlalu banyak orang.     

Entah itu Lin Yue atau Zhang Ruochen, namun wanita itu masih butuh kejelasan.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.