Kaisar Dewa

Bahaya yang Terselubung



Bahaya yang Terselubung

0Setelah Jialuo Gu dan Pangeran Ketiga Kerajaan pergi dari sana. Lebih tepatnya, satu dari mereka mati dan satunya lagi sedang terluka parah, hingga mereka berdua sampai harus dibawa pergi dari sana. Setelah semua itu, maka situasinya sekarang berangsur-angsur menjadi semakin tenang. Jadi, Pesta Ahli Waris kembali berjalan sesuai dengan yang sudah direncanakan sebelumnya.     

Biksu Lidi memang sengaja membunuh orang lain, dimana ia telah melanggar aturan Pesta Ahli Waris, namun Lady Saint tidak mengusirnya dari Gunung Scroll.     

"Hal itu logis dalam nilai-nilai Buddha kalau seorang biksu sampai harus membunuh sang penghianat. Jadi, itu bukan dihitung sebagai sesuatu yang melanggar peraturan," kata Lady Saint.     

Yang jelas, sedari lama wanita itu memang pernah bertemu dengan biksu Lidi, dimana ia sangat yakin kalau sang biksu berpotensi menjadi salah satu Ahli Waris di Daratan Kunlun. Oleh karena itulah, tidak peduli tindakan biksu Lidi dapat dimaafkan atau tidak, namun ia masih diperkenankan untuk menduduki salah satu Kursi Ahli Waris tersebut.     

Setelah itu, para pertapa mulai mendaki Gunung Scroll, dimana mereka kembali memperebutkan Kursi Talent, Kursi Penakluk, Kursi Raja, dan Kursi Ahli Waris.     

Beigong Lan bangkit berdiri dari Kursi Raja nomor dua. Wanita itu juga mulai mendaki menuju ke Kursi Ahli Waris.     

Kondisi luka-lukanya sendiri telah pulih.     

Wanita itu membawa Withered Pil dari Akademi Saint. Pil ini terbuat dari pohon kuno yang telah layu dan usianya sudah mencapai sepuluh ribu tahun. Jadi, pil itu mengandung dosis penyembuhan tingkat tinggi.     

Selama seorang pertapa masih bernafas – tidak peduli seberapa parah luka-lukanya – namun mereka masih bisa pulih dalam kurun waktu dua jam setelah menelan Withered Pil tersebut.     

Kemampuan Beigong Lan sendiri sangat tinggi, dimana ia telah menjadi seorang petarung paling top di Akademi Saint. Jadi, seandainya Pangeran Ketiga Kerajaan tidak menggunakan Hundred Saint Blood Armor, maka ia sama sekali bukan tandingan wanita tersebut.     

Di waktu yang bersamaan, para pertapa muda yang sedang duduk di Kursi Raja adalah mereka yang relatif cukup percaya diri terhadap kemampuan masing-masing. Jadi, mereka pun mulai mencoba memperebutkan Kursi Ahli Waris.     

Persaingan yang intens di dalam pesta itu baru saja dimulai. Jadi, masih belum bisa dipastikan siapa-siapa yang akan menduduki sembilan Kursi Ahli Waris tersebut.     

Meski demikian, Zhang Ruochen terlihat sangat tenang. Saat itu, ia sedang duduk bersila sambil mengerahkan segenap kekuatannya untuk menyembuhkan diri.     

"Apa yang terjadi?"     

Zhang Ruochen merasa seperti dunia sedang berputar. Saat itu, ia merasakan sesuatu di dalam hatinya, pelan-pelan ia mulai membuka matanya. Namun, pemandangan di depannya hanya kosong belaka. Bahkan, ia tidak menemukan satu orang pun di atas Gunung Scroll. Rasa-rasanya, ia seperti sedang masuk ke dalam scroll tersebut.     

Pada mulanya, Zhang Ruochen merasa kebingungan atas hal tersebut, namun ia segera memahami apa yang sedang terjadi. Kemudian, ia kembali bersikap tenang dan terus duduk bersila di atas lantai. "Ternyata itu berasal dari Kekuatan Batin seorang Biksu," katanya. "Jadi, Anda bisa mengubah seisi dunia hanya dengan menggunakan pikiran. Saya benar-benar terkesan."     

Whoosh!     

Tidak jauh dari tempatnya duduk, terdapat bola asap berwarna hitam yang mulai mengalir. Setelahnya, asap itu berkumpul dan berubah menjadi sosok wanita yang cantik. Wanita itu mengenakan pakaian polos dengan ikat pinggang berwarna perak, yang membuat pinggulnya terlihat ramping.     

Wanita itu adalah Lady Saint.     

Kedua matanya tampak bercahaya dan terlihat bening. Akan tetapi, saat itu pandangan matanya seperti tidak fokus. "Berdasarkan pada talenta dan kemampuanmu, seharusnya kau dapat menduduki salah satu Kursi Ahli Waris. Jadi, kenapa kau hanya ingin menjadi seorang penjaga?"     

"Yang Mulia, apa Anda membawa saya kemari hanya untuk menanyakan ini?" Zhang Ruochen tertawa kepada dirinya sendiri. "Seperti kata pepatah lama, para pahlawan pasti akan selalu kesulitan ketika mereka bertemu dengan wanita-wanita cantik. Saya, Lin Yue, mungkin bukan seorang pahlawan, namun saya juga masih tidak sanggup melewati ujian tersebut. Putri Yanchen sedang didiskriminasi oleh tiga orang Ahli Waris dari East Region Saint Mansion. Jadi, sebagai salah satu pengagumnya, lalu bagaimana mungkin saya hanya berdiam diri?"     

Warna hitam dan putih di mata Lady Saint sangat cerah. Wanita itu menatap Zhang Ruochen tanpa berkedip, sebagaimana ia berusaha untuk membaca pikiran lelaki tersebut. "Apa kau benar-benar rela menyerahkan segalanya demi orang yang kau cintai?" tanyanya. "Apa itu layak? Apa kau tahu Ahli Waris itu melambangkan apa? Apa kau tahu mengapa sang Permaisuri sampai mengeluarkan perintah untuk memilih sembilan Ahli Waris?"     

Zhang Ruochen menggelengkan kepalanya, dimana ia tampak tidak peduli. Melihat itu, maka Lady Saint mulai menghela nafasnya, namun ia masih tidak ingin menyerah. Wanita itu masih ingin membujuk Lin Yue, karena ia sudah memutuskan sedari lama, bahwa lelaki tersebut akan dijadikan sebagai salah satu dari tiga orang Ahli Waris.     

"Dengan tingkatan alammu yang sekarang, kau pasti masih belum banyak tahu terkait beberapa rahasia," katanya. "Selama ratusan tahun belakangan, istana kekaisaran telah mengirimkan pasukannya berkali-kali. Kemudian, setelah pertarungan besar-besaran yang sudah tak terhitung lagi jumlahnya, mereka pun akhirnya berhasil mengusir ras binatang buas agar keluar dari wilayah ini. Sebelum-sebelumnya, wilayah kekuasaan manusia tidak pernah sampai sebesar ini."     

"Ketika dilihat dari permukaannya, maka Daratan Kunlun memang telah masuk ke dalam era kejayaannya. Semua Biksu hidup dalam harmoni, ada begitu banyak talenta muda yang dilahirkan, Seni Bela Diri berkembang pesat, hingga kekuatan manusia telah bertumbuh sampai sedemikian rupa.     

"Namun, dalam realitasnya, ada begitu banyak bahaya yang masih mengintai di baliknya. Sebagaimana misal, Netherworld di Pemakaman Dewa. Menurut catatan, wilayah itu adalah milik jiwa-jiwa mati dan para iblis. Bahkan, seorang Biksu pun, mungkin tidak akan kembali dengan selamat setelah masuk ke dalamnya.     

"Apa kau bisa membayangkan seperti apa konsekuensi yang harus kita hadapi kalau sampai jiwa-jiwa mati atau iblis-iblis itu berhasil keluar dari Netherworld?"     

Zhang Ruochen mengangguk. Lelaki itu benar-benar paham terhadap seberapa berbahayanya Pemakaman Dewa. Untungnya, masih ada kekuatan misterius yang menyegel jiwa-jiwa mati dan iblis-iblis tersebut. Jika tidak, maka konsekuensinya akan sulit untuk dibayangkan.     

"Atau ambil contoh lain seperti Wilayah Savage Barren. Binatang buas yang berada di lima wilayah mungkin masih bisa diusir keluar, namun binatang buas di Wilayah Savage Barren jumlahnya terlalu banyak. Kalau sang Permaisuri tidak datang ke sana pada masa 300 tahun silam dan membunuh delapan Kaisar Beast, dimana beliau akhirnya berhasil mengintimidasi ras binatang buas, maka lima wilayah tidak akan pernah damai seperti sekarang ini."     

Sebenarnya, Daratan Kunlun telah menjadi wilayah kekuasaan binatang buas sejak era kuno. Meski saat itu manusia telah ada, namun mereka hanya menjadi ras-ras kecil. Akan tetapi, beberapa ras itu akhirnya bertumbuh-kembang menjadi semakin kuat, lalu mereka juga berusaha untuk mengambil alih sepersekian kecil dari wilayah milik para binatang buas tersebut, dimana akhirnya mereka membangun negara dan kota-kota.     

Sekarang ini, kalau lima wilayah manusia dijadikan satu, namun itu hanyalah sebagian kecil dari wilayah-wilayah yang masih dikuasai oleh binatang buas. Bahkan, lima wilayah ini hanyalah sebagian kecil dari Daratan Kunlun itu sendiri. Sementara itu, wilayah sisanya masih dikendalikan oleh para binatang buas. Oleh karena itulah, tempat tersebut dikenal sebagai Wilayah Savage Barren.     

Delapan ratus tahun silam, lima wilayah manusia hanyalah separuh dari ukuran yang sekarang. Sebab, pada saat itu sangat banyak konflik internal yang terjadi, sementara warganya juga khawatir akan diserang oleh binatang buas.     

Dalam ratusan tahun belakangan, maka umat manusia telah berkembang dengan sangat pesat.     

Zhang Ruochen sendiri memahami betapa mengerikannya Wilayah Savage Barren tersebut. Sebab, sedikit kelalaian dapat menghancurkan seluruh peradaban manusia.     

Delapan ratus tahun silam, umat manusia memiliki tiga orang kaisar dan tiga orang permaisuri. Sebaliknya, ada puluhan kaisar besar di Wilayah Savage Barren.     

Untungnya, ras binatang buas itu juga mengalami konflik internal, yang membuat mereka tidak bisa bersatu. Maka dari itu, akhirnya umat manusia bisa menjadi pemimpin di Daratan Kunlun.     

Kalau sampai ras binatang buas itu bersatu, maka itu hanya akan menjadi mimpi buruk bagi umat manusia. Wilayah yang telah berkembang pesat ini pasti akan langsung berubah menjadi neraka.     

Tiga ratus tahun silam, Permaisuri Chi Yao berhasil menemukan suatu kekuatan gelap, dimana kekuatan itu ingin mempersatukan para binatang buas di Wilayah Savage Barren. Bahkan, mereka juga ingin menjajah wilayah manusia.     

Oleh karena itulah, sang Permaisuri memutuskan untuk pergi menuju Wilayah Savage Barren. Setelah itu, sang Permaisuri membunuh delapan kaisar beast berturut-turut, hingga wanita itu berhasil menggagalkan rencana mereka. Akibatnya, ras binatang buas mulai tunduk terhadap kepemimpinannya.     

"Dengan Permaisuri Chi Yao yang memimpin Daratan Kunlun, maka kita sama sekali tidak perlu khawatir terhadap Wilayah Savage Barren," kata Lady Saint. "Tapi bagaiman kalau sesuatu terjadi pada beliau?"     

Zhang Ruochen terkekeh. "Siapa yang berani mengancam beliau dengan kekuatannya yang seperti itu?"     

"Hukum langit," jawab Lady Saint.     

Kedua mata Zhang Ruochen mulai menyipit. Seketika itu juga, ia langsung memahami apa yang dimaksudkan oleh Lady Saint.     

"Pada Abad Pertengahan, Pohon Suci Utama telah ditebang. Akibatnya, Daratan Kunlun tidak lagi punya manusia atau binatang buas yang berhasil menjadi dewa. Beberapa orang berkata kalau itu terjadi karena terdapat perubahan pada Hukum langit. Jadi, mereka-mereka yang hampir menjadi dewa, pasti akan terbunuh."     

"Sekarang ini, tingkat pengolahan sang Permaisuri sudah sangat dekat dengan alam dewa..."     

Lady Saint tidak berani melanjutkan kalimatnya.     

Seketika itu juga, kedua mata Zhang Ruochen langsung berubah menjadi serius. Kemudian, sambil mengepalkan tangannya erat-erat, maka ia berkata, "Apa sang Permaisuri memilih sembilan Ahli Waris karena beliau percaya terhadap hukum langit tersebut?"     

Selama ini, motivasi terbesar Zhang Ruochen di dalamnya latihannya adalah untuk membalaskan dendam kepada Chi Yao. Jadi, kalau sampai Chi Yao dibunuh oleh hukum langit, lalu kepada siapa ia bisa membalaskan dendamnya?     

Lady Saint tidak menjawab kata-kata Zhang Ruochen. Setelah terdiam untuk waktu yang lama, maka wanita itu akhirnya berkata, "Sesuatu bukan hanya terjadi di Pemakaman Dewa dan Wilayah Savage Barren. Sebab, masih ada lubang-lubang kemungkinan lainnya. Bahkan, wilayah-wilayah lain masih penuh dengan ketidakpastian, seperti Sekte Death Zen dan para Vampire. Selain itu, masih ada bahaya yang mengintai dari Medan Pertempuran Dunia Primitif, yang mungkin akan mengancam keselamatan manusia di Daratan Kunlun."     

Lady Saint menatap Zhang Ruochen. "Lin Yue, apa sekarang kau sudah paham betapa pentingnya posisi Ahli Waris tersebut? Apa kau tidak ingin mendapatkan sumber daya latihan yang selalu diimpikan oleh para Biksu?"     

"Sebagaimana misal, kau akan punya kesempatan untuk mempelajari Tianlun Print, atau bahkan Senjata Saint Seribu Inskripsi, Senjata Saint Sepuluh Ribu Inskripsi, pil-pil suci, obat-obat suci... kalau kau bisa mendapatkan sumber daya ini, maka kekuatanmu pasti akan melambung tinggi, hingga sampai meninggalkan para pesaingmu jauh di belakang sana. Namun, kalau kau sampai menyia-nyiakan kesempatan ini, maka jarak yang terbentang di antara dirimu dan sembilan Ahli Waris di Daratan Kunlun akan menjadi semakin lebar, sampai akhirnya mereka sudah berada di langit, sementara kau masih berada di daratan."     

"Selain itu, meski bukan karena sumber daya tersebut, tapi apa kau tidak ingin melakukan sesuatu untuk umat manusia?"     

Lady Saint mulai merentangkan tangan seputih saljunya. Lalu, dengan suara "swoosh", saat itu cahaya suci mulai muncul. Sesaat setelahnya, terdapat pil sebesar kacang di tangannya.     

"Ini adalah Withered Pil. Jika kau mau berjanji kepadaku untuk memperebutkan salah satu Kursi Ahli Waris, maka aku akan memberimu pil ini supaya kau cepat pulih."     

Saat itu, kedua mata cantiknya terlihat menimbang-nimbang dan seperti sedang menunggu sesuatu. Wanita itu merentangkan tangannya ke arah Zhang Ruochen, sambil menunggu lelaki tersebut membuat keputusan. Apalagi, dengan derajatnya yang sudah seperti ini, maka wanita tersebut sama sekali tidak pernah melakukan hal yang semacam ini saat berhadapan dengan sosok pertapa di Alam Fish-dragon.     

Wanita itu memang sedang ditugaskan untuk mencari sosok bertalenta tinggi, namun, segala sesuatunya tidak sesederhana itu,     

Zhang Ruochen menggelengkan kepalanya dan mulai memalingkan wajahnya dari Withered Pil tersebut. "Saya minta maaf karena telah menyia-nyiakan kepedulian yang telah Anda berikan kepada saya. Namun, karena saya telah setuju untuk menjadi pengawal Putri Yanchen, maka saya tidak akan berkompetisi dan memperebutkan salah satu tempat di satu Kursi Ahli Waris. Keputusan saya sudah bulat. Tolong jangan bujuk saya lagi."     

Kala itu, Lady Saint langsung merasa kecewa sekaligus kebingungan. Wanita itu sudah bicara terlalu banyak, namun ia masih gagal membuat lelaki itu tergerak? Mengapa?     

Akan tetapi, ia masih bisa menilai kalau Zhang Ruochen memang sama sekali tidak tertarik dengan Kursi Ahli Waris tersebut. Jadi, wanita itu tidak lagi membujuknya.     

Lady Saint menghela nafas pelan dan mengerucutkan bibirnya. "Kau telah terluka parah. Silahkan ambil Withered Pil ini."     

Meski Zhang Ruochen tidak mau memperebutkan Kursi Ahli Waris, namun sebenarnya Lady Saint memang telah berniat memberinya Withered Pil.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.