Kaisar Dewa

Buddhist Butcher Sword



Buddhist Butcher Sword

0Di puncak gunung, Gai Tianjiao mulai membuka matanya lebar-lebar, sebagaimana ia sedang mengamati Biksu Lidi. "Biksu ini sangat kuat. Kurasa dia tidak akan kesulitan menghadapi sosok Setengah-Biksu di level kedua. Tapi, bagaimana mungkin dia bisa melatih fisiknya sampai seperti itu saat masih berada di Alam Fish-dragon?"     

Meskipun wanita itu memiliki Fisik Innate Extreme Yang, namun ia masih berada jauh dengan level sang biksu. Maka dari itu, sulit membayangkan jenis fisik mana yang sanggup mengungguli Fisik Innate Extreme Yang-nya.     

Di Gunung Scroll, semua talenta muda sedang merasa tercengang. Yang jelas, mereka semua juga sedang merasa takjub.     

Malam ini, mereka akhirnya benar-benar memahami makna dari pepatah lama "pasti ada orang lain yang jauh lebih unggul dibandingkan dengan dirimu sendiri di dunia yang maha luas ini". Bahkan, para petarung top dari sekte atau klan-klan sampai harus menurunkan kebanggaan diri masing-masing ketika mereka sedang berada di Pesta Ahli Waris.     

Biksu Lidi melirik Jialuo Gu, sambil merasa terkejut. "Kau baru saja menghadapi pukulanku, tapi kau masih tidak terluka. Ternyata kau benar-benar kuat."     

Kata-kata ini sama sekali tidak terdengar manis di telinga Jialuo Gu. Itu terdengar seperti biksu Lidi sedang mencibirnya. Sebab, semua orang tahu kalau ia sedang menggunakan Thousand Treasure Cassock. Lalu, kalau sampai ia masih dikalahkan, maka hal itu akan benar-benar memalukan.     

"Jangan terlalu congkak. Terima ini!"     

Jialuo Gu menghirup nafas dalam-dalam. Setelah itu, ia mengalirkan semua Chi Suci-nya ke dalam Thousand Treasure Cassock.     

Seketika itu juga, permukaan Thousand Treasure Cassock mulai bersinar terang. Saat itu, hampir 10.000 senjata-senjata Buddha mulai bergetar, sambil mengeluarkan nyanyian yang terdengar seperti desau angin.     

Di waktu yang bersamaan, pemandangan yang mengejutkan mulai tercipta di hadapan penonton. Jubah berwarna merah darah itu terus membesar.     

Kala itu, tubuh Jialuo Gu juga mulai membesar dan mengeluarkan suara bergemeretak. Tubuhnya juga ikut membesar seiring dengan ukuran jubah tersebut. Pada akhirnya, ia bertumbuh menjadi 100 kali lipat lebih besar daripada ukurannya yang semula. Sekarang ini, tingginya hampir mencapai 200 meter.     

Ketika dilihat dari bawah gunung, maka seseorang dapat menyaksikan sosok raksasa dengan jubah merah darah sedang berdiri di atas puncak. Yang jelas, itu tampak seperti sang Buddha sendiri yang datang ke dunia mortal.     

"Matilah." Jialuo Gu mengangkat tangannya dan mulai memukulkannya ke bawah.     

Tangan emas itu tampak seperti gunung raksasa dengan lima puncak. Tangan itu menerjang dari atas kepala Biksu Lidi. Saat itu, ekspresi wajah biksu Lidi berubah menjadi serius. Sang biksu cepat-cepat mengangkat tangannya dan mulai menyerang, sambil mendorong tangan Jialuo Gu ke arah atas.     

"Seperti yang diduga sebelumnya terkait Thousand Treasure Cassock. Bahkan, sebagian kecil dari kekuatannya masih terlampau kuat. Tidak heran mengapa leluhur dari Sekte Death Zen masih selamat dari serangan Permaisuri Chi Yao, ternyata mereka punya jubah tersebut."     

"Kemampuan biksu Lidi memang sangat tinggi, tapi mungkin dia masih belum sanggup bertahan melawan Thousand Treasure Cassock tersebut. Aku khawatir kalau dia akan kalah."     

"Biksu Lidi tidak boleh kalah. Kalau dia sampai kalah, lalu siapa yang akan bertarung melawan Jialuo Gu?"     

…     

…     

Jialuo Gu mulai menghirup Energi Chi dalam jumlah besar. Kemudian, ia kembali mengangkat tangan raksasanya dan mendorongnya ke arah depan. Tangan emas itu langsung menampar biksu Lidi, hingga membuatnya terhempas sampai bermil-mil jauhnya.     

"Lidi, ternyata kemampuanmu cuma seperti itu," Jialuo Gu tertawa.     

Biksu Lidi berhasil mendarat dengan selamat. Setelah itu, ia mulai mendongak ke arah Jialuo Gu dan berkata, "Aku tidak menyangka kalau kau mampu menggunakan kekuatan Thousand Treasure Cassock sampai pada batas maksimum. Hal itu benar-benar diluar dugaanku. Tampaknya, aku juga harus menggunakan segenap kemampuanku untuk mengalahkanmu."     

Di bawah tatapan banyak orang, saat itu biksu Lidi mulai mengambil broadsword dari punggungnya, sambil menggenggam pegangan pedangnya.     

"Apa biksu ini benar-benar akan menggunakan broadswordnya?"     

Kebanyakan dari mereka telah menyaksikan broadsword tersebut. Setidaknya, panjang pedang itu mencapai dua meter, dengan bilah pedangnya yang sangat lebar. Bahkan, ada berbagai macam jenis rune ganas di bilah pedang tersebut. Jadi, bukannya tampak seperti senjata Buddhist biasanya, sebab senjata itu lebih mirip seperti senjata iblis.     

Biksu Lidi mulai melirik ke arah Chen Tianpeng dan tersenyum kepadanya. "Sebelumnya, kau bertanya-tanya mengapa aku berjalan dengan sangat lambat, benarkan?"     

Chen Tianpeng langsung merasa kebingungan.      

"Bukan berarti aku sengaja berjalan lambat. Itu karena aku baru saja membuka segel keenam dari Buddhist Butcher Sword, hingga membuatnya 10 kali lipat lebih berat daripada yang sebelumnya. Jadi, membawa pedang ini sama halnya seperti sedang membawa 10 gunung. Oleh karena itulah, akhirnya aku berjalan sangat lambat."     

Mendengar itu, maka semua penonton yang berada di sekitar sana seakan-akan baru saja mendapatkan pencerahan. Ternyata, broadsword yang dibawanya sangat berat.     

Tunggu... Buddhist Butcher Sword?     

Seorang pertapa muda di Kursi Raja sedang merasa sangat terkejut. Saat itu, ia langsung melompat bangkit dari kursinya dan cepat-cepat bertanya, "Biksu, apa kau bilang? Buddhist Butcher Sword?"     

Baru sekarang ini, akhirnya semua pertapa lain mulai menyadarinya. Seketika itu juga, jutaan pasang mata mulai terfokus ke arah biksu Lidi.     

"Buddhist Butcher Sword yang legendaris itu?"     

"Malam ini, Pesta Ahli Waris benar-benar membuka mata kita semua. Hundred Saint Blood Armor, Thousand Treasure Cassock, Void Sword, dan Buddhist Butcher Sword... semua itu adalah senjata saint milik orang-orang legendaris."     

Sementara itu, ada banyak misteri yang masih tersimpan di balik Buddhist Butcher Sword milik Sekte Buddha. Yang jelas, senjata itu setara dengan Thousand Treasure Cassock.     

Ada yang mengatakan kalau pemilik broadword itu merupakan sosok iblis yang keji. Pada Abad Pertengahan, saat itu sang iblis adalah sosok yang sangat terkenal. Bahkan, pedang itu telah digunakan untuk membunuh begitu banyak biksu.     

Akan tetapi, Biksu Suci Xumi berhasil membujuknya untuk meletakkan Butcher Sword tersebut dan membawanya pergi meninggalkan jalan iblis. Pada akhirnya, ia menjadi murid sang Buddha dan menghabiskan sisa hidupnya untuk melakukan hal-hal baik, guna menebus semua dosa-dosanya.     

Setelah ratusan ribu tahun lamanya, hanya Buddhist Butcher Sword-nya saja yang diturunkan dari generasi ke generasi. Akan tetapi, Chi demonic yang terdapat di dalamnya masih terlampau kuat. Bahkan, biksu lain yang telah mencapai Alam Biksu di Sekte Buddha masih tidak berani menggunakannya. Jadi, mereka semua tidak menyangka kalau pedang yang legendaris tersebut, ternyata berada di punggung biksu Lidi.     

"Biksu ini benar-benar berani membawa Buddhist Butcher Sword. Apa dia tidak takut kalau Chi demonic akan mempengaruhi dirinya?" tanya Bu Qianfan.     

Sekarang ini, Lady Saint akhirnya menjadi jauh lebih senang. Saat itu, ia tersenyum tipis. "Biksu ini adalah murid paling tangguh di Nirvana Way. Dia telah berhasil mengintegrasikan fisik emas Buddha, jadi dia pasti dapat bertahan dari Chi demonic tersebut. Selain itu, Buddhist Butcher Sword telah disegel oleh para Biksu pendahulu. Jika tidak, maka Chi demonic yang memancar dari pedang itu pasti akan merusak segalanya. Tampaknya, Nirvana Way telah memberikan pedang ini kepada biksu Lidi, dimana mereka mungkin juga ingin mengujinya, apakah dia mampu bertahan dari Chi demonic itu atau tidak. Jika dia sampai berhasil melakukannya, maka fisik emas Buddha itu akan mencapai tingkatan tinggi tertentu, dimana dia dapat mengendalikannya dengan lebih bebas."     

Lady Saint hanya merasa sedikit lega saat Lin Yue berhasil mengalahkan Pangeran Ketiga Kerajaan. Wanita itu tidak benar-benar lega, sampai akhirnya biksu Lidi muncul di hadapannya. Sekarang, wanita itu merasa ringan, karena ia sangat yakin kalau Jialuo Gu pasti akan berhasil dikalahkan.     

Pesta Ahli Waris malam ini tidak boleh sampai digagalkan oleh para Vampir dan Sekte Death Zen. Jika segala sesuatunya berjalan sesuai rencana, maka ia bisa membawa hasil yang baik kepada Permaisuri. Akan tetapi, ia masih mengkhawatirkan satu hal lainnya. Saat itu, kedua mata cantiknya mulai melirik ke arah Zhang Ruochen.     

Terdengar suara iri yang berasal dari salah satu Kursi Ahli Waris. "Jadi, dia bisa menjadi tangguh karena telah berhasil memurnikan fisik emas Buddha? Kalau aku juga melakukannya, lalu siapa yang berada di bawah Alam Setengah-Biksu yang mampu menandingiku?"     

Suara itu berasal dari pangeran kerajaan Kekaisaran Pusat Pertama, Chi Wansui.     

Gai Tianjiao mencibirnya. "Kau pikir semua orang sanggup memurnikan fisik emas Buddha? Kalau kau ingin melakukannya, maka kau harus menyelesaikan banyak persyaratan yang rumit. Jika itu mudah dilakukan, maka Nirvana Way tidak perlu menunggu sampai 800 tahun lamanya hanya untuk menunggu biksu Lidi menguasainya."     

Para pertapa lain di Kursi Ahli Waris juga setuju dengan perkataan Gai Tianjiao, dimana mereka mulai mengangguk pada waktu yang bersamaan.     

Semenjak biksu Lidi telah berhasil mengintegrasikan fisik emas Buddha, maka ia pasti memiliki faktor kunci tertentu. Sebab, tidak peduli seberapa tinggi talenta milik orang lain, namun mereka masih tidak akan sanggup memurnikannya.     

Apalagi, setiap orang memiliki pengalaman yang berbeda-beda. Jadi, tidak perlu sampai iri dengan kelebihan orang lain. Menjadi diri sendiri sudah cukup.     

Ketika Jialuo Gu mendengar "Buddhist Butcher Sword", maka seketika itu pula ia langsung merasa terkejut. Kemudian, ia menyusun kembali pikiran-pikirannya, dan mulai menyerang biksu Lidi dengan menggunakan segenap kekuatannya.     

Biksu Lidi melihat serangan itu sedang bergerak menuju ke dirinya dari arah langit, namun ia masih terlihat sangat tenang. Kemudian, biksu Lidi mulai mengangkat Buddhist Butcher Sword dan berkata, "Tidak ada senjata Buddha atau senjata iblis di dunia ini. Semua itu adalah tergantung kepada siapa yang memakainya. Kalau senjata Buddha sampai jatuh ke tangan iblis, maka itu akan menjadi senjata iblis."     

Setelah itu, ia mulai mengalirkan Chi Suci-nya ke dalam Buddhist Butcher Sword. Garis-garis Chi demonic mulai memancar dari bilah pedangnya, hingga berubah menjadi pusaran raksasa Chi demonic.     

Whoosh!     

Biksu Lidi sedang berdiri di tengah jantung pusaran tersebut. Kemudian, ia mulai menebaskan pedangnya dan melepaskan kekuatan yang mengerikan, dimana ia berhasil membelah tangan lawannya menjadi dua. Seketika itu juga, darah merah mulai menyembur dari tangannya.     

Jialuo Gu berteriak kencang ketika tangannya terbelah. Layaknya balon yang mengempis, maka seketika itu pula tubuhnya langsung mengecil, dimana ia cepat-cepat kembali ke ukurannya yang semula.     

Whoosh!     

Biksu Lidi kembali mengayunkan pedangnya, dan hendak menebas leher lawannya. Lalu, dengan suara "crack", saat itu leher Jialuo Gu pun terkena tebasan pedang. Pada akhirnya, kepalanya terlempar jauh dan menggelinding di atas tangga, layaknya bola bulu yang berdarah.     

"Amitabha!"     

Biksu Lidi kembali menyarungkan Buddhist Butcher Sword di balik punggungnya. Setelah itu, ia mengatupkan kedua tangannya ke arah mayat Jialuo Gu. Di waktu yang bersamaan, terdengar suara - dari orang-orang yang terkejut - di Gunung Scroll. Sebagian besar dari mereka merasa ngeri saat menyaksikan pemandangan tersebut.     

Bagaimanapun juga, pria itu adalah seorang biksu, namun ia baru saja membunuh orang lain tanpa berkedip.     

Chen Tianpeng adalah orang yang paling merasa lega. Sebab, untungnya ia sudah meminta maaf, dan tidak memicu kemarahan sang biksu. Jika tidak, maka ia akan bernasib sama seperti Jialuo Gu.     

Ketika menyaksikan betapa terkejutnya orang-orang, saat itu biksu Lidi merasa khawatir kalau dirinya akan menempelkan kesan buruk terhadap Nirvana Way. Jadi, ia pun cepat-cepat menjelaskan, "Sejujurnya, ini adalah pertama kalinya aku membunuh orang lain."     

Semua orang langsung menggelengkan kepala masing-masing. Yang jelas, mereka sama sekali tidak percaya terhadap perkataannya. Kalau mereka percaya, maka mereka adalah orang-orang yang bodoh.     

Melihat itu, maka biksu Lidi hanya mampu menghela nafasnya. "Aku harus membunuh orang lain saat aku sudah mengeluarkan Buddhist Butcher Sword dari sarungnya. Jadi, aku tidak punya pilihan lain. Baiklah, karena aku sudah melanggar nilai-nilai religi, maka aku akan menghukum diriku sendiri dan tidak minum wine selama tiga hari."     

Tunggu, bukankah mabuk minuman juga melanggar nilai-nilai religi? Sekarang ini, orang-orang yang percaya kepada biksu Lidi jumlahnya malah semakin berkurang. Mereka pun mulai meyakini kalau biksu ini benar-benar sosok yang berbahaya. Yang jelas, mereka tidak boleh sampai membuatnya marah di kemudian hari.     

Thousand Treasure Cassock itu mulai terlepas dari tubuh Jialuo Gu. Senjata itu terbang dan naik ke atas awan. Figur-figur dari generasi tua benar-benar paham kalau sang leluhur dari Sekte Death Zen sedang mengambil kembali jubah tersebut. Maka dari itu, tidak ada satupun dari mereka yang berani mencegahnya.     

Leluhur dari Sekte Death Zen merupakan kelompok yang paling kuat di dalam Buddha Way, dan hanya berada di urutan kedua dari sang Buddha itu sendiri. Ketika ia masih berusia muda, saat itu ia merupakan sosok jenius yang sanggup mengguncang dunia. Jadi, seandainya saja ia tidak terjerembab ke dalam jalan iblis, maka leluhur tersebut mungkin bisa menjadi Buddha yang kedua.     

Jadi, siapa yang berani bertarung melawan sosok semacam itu?     

Elder berambut putih dari ras Vampir juga pergi dari sana sambil membawa Pangeran Ketiga Kerajaan. Perlu dicatat, Zhang Ruochen dan biksu Lidi telah sama-sama berhasil menggagalkan skema yang hendak dimainkan oleh para Vampir dan Sekte Death Zen. Namun, sebaliknya, kelompok mereka akhirnya malah menderita kerugian yang besar. Yang jelas, hasil dari pertarungan ini sangat memuaskan.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.