Kaisar Dewa

Keturunan Permaisuri Seribu Tulang



Keturunan Permaisuri Seribu Tulang

0"Sungguh gerakan pedang yang sangat hebat. Gerakan itu hampir dapat menghancurkan segalanya!"     

Baru-baru ini, gerakan pedang yang diperagakan oleh Lin Yue benar-benar mengandung kekuatan yang besar. Dalam sekejap, ia telah berhasil menghancurkan ribuan pedang Chi Bahkan, lelaki itu hampir berhasil menghempaskan sang ahli pedang mematikan sampai di bawah kaki gunung.     

Gerakan pedangnya sendiri sangat hebat dan tak terkalahkan. Semua talenta-talenta muda di Gunung Scroll pun hanya mampu memandangnya dengan takjub.     

Selain itu, mereka sendiri juga mulai bertanya pada diri masing-masing, terkait bagaimana kalau mereka dihadapkan dengan serangan semacam itu.     

Pada akhirnya, hasil dari analisis mereka masing-masing langsung membuat mereka berkeringat dingin.     

Sebab, gerakan pedang itu bukanlah sesuatu yang sanggup dihadapi oleh pertapa manapun di Alam Fish-dragon. Kalau mereka yang harus menghadapinya, maka tubuh mereka pasti akan dihancurkan oleh pedang Chi milik Lin Yue.     

Tentu saja, hal itu juga menunjukkan kalau sang ahli pedang mematikan dari Sekte Setan, ternyata adalah sosok yang tangguh. Sebab, lelaki itu baru saja terkena serangan Lin Yue, namun ia tidak mati.     

"Bagaimana mungkin dia begitu tangguh?"     

"Bukankah Lin Yue telah kehabisan semua Chi Suci-nya? Bukankah dia juga sedang terluka parah?"     

"Bukankah pedangnya juga patah? Tapi tunggu, mengapa aku sampai merasa kalau ada sesuatu yang mengerikan dari bilah pedangnya? Tidak, pedang ini..."     

Pada akhirnya, mereka pun mulai menyadari sesuatu. Jadi, mereka mulai memaku pandangan mata masing-masing ke arah pedang putih kuno yang berada di tangan Lin Yue.     

Saat itu, Xue Wuye sedang menyipitkan matanya. Setelah beberapa saat, ia kembali membuka matanya, sementara kedua pupil matanya terlihat memancarkan cahaya brilian. Di waktu yang bersamaan, kedua matanya terlihat sangat cerah. "Itu adalah Pedang Suci Seribu Inskripsi. Tunggu, tidak sesederhana itu..."     

Kekuatan yang dipancarkan oleh pedang tersebut memang mirip seperti Pedang Suci Seribu Inskripsi. Sehingga, para pertapa yang pernah melihat senjata semacam itu dapat dengan mudah memastikannya.     

Akan tetapi, tidak ada satupun dari mereka yang mampu menebak asal-usul pedang tersebut.     

Senjata Suci Seratus Inskripsi akan menjadi harta karun bagi keluarga Setengah-Biksu.     

Selain itu, Senjata Suci Seribu Inskripsi akan menjadi harta karun bagi keluarga Biksu.     

Yang jelas, Senjata Suci Seribu Inskripsi benar-benar kuat. Ketika digunakan oleh seorang Biksu, maka kekuatan yang dilepaskan dari senjata tersebut mampu menghancurkan kota yang berada pada jarak 1.000 kilometer jauhnya.     

Selama keluarga Biksu memiliki senjata semacam itu, maka mereka bisa melindungi para keturunannya dan bertahan dari invasi pihak lain yang kerap berbuat semena-mena.     

Apalagi, tidak ada satupun yang mampu bertahan dari Senjata Suci Seribu Inskripsi tersebut.     

Ketika Kekaisaran Pusat Pertama terbentuk, saat itu para cendekiawan Confucian berusaha untuk mengumpulkan segala informasi terkait berbagai macam jenis senjata yang ada di dunia, dimana mereka mulai mempelajarinya dengan seksama. Hasilnya: terdapat dua kompilasi manual yang mencatat tentang Senjata Suci Seribu Inskripsi dan Senjata Suci Sepuluh Ribu Inskripsi.     

Pada akhirnya, istana kekaisaran juga mengeluarkan Manual Senjata Suci Seribu Inskripsi dan Senjata Suci Sepuluh Ribu Inskripsi di depan publik.     

Informasi dari setiap senjata-senjata itu dapat ditemukan di dalam buku manual tersebut. Jadi, semua orang dapat mempelajari kekuatan yang terkandung di dalam Senjata Suci tersebut. Maka dari itu, sangat jarang melihat versi baru dari senjata-senjata dengan jenis yang demikian.     

Yang jelas, seorang pertapa dari Alam Fish-dragon hampir mustahil untuk memiliki Senjata Suci Seribu Inskripsi tersebut.     

Bahkan, Sekte Setan sendiri tidak akan pernah mempercayakan senjata semacam itu kepada seorang pertapa yang masih berada di Alam Fish-dragon. Sebab, nilai dari Senjata Suci Seribu Inskripsi masih jauh lebih tinggi daripada satu nyawa seorang Biksu.     

Akan tetapi, hal yang mustahil itu sedang terjadi di hadapan mereka.     

Ternyata, Lin Yue benar-benar memiliki pedang kuno Seribu Inskirpsi! Jadi, kalian bisa membayangkan seperti apa terkejutnya orang-orang.     

"Itu pasti bukan Senjata Seribu Inskripsi..."     

Lady Saint menggelengkan kepalanya pelan. Saat itu, ia sedang memutar otak dan mencari-cari informasi terkait pedang tersebut.     

Tiba-tiba, wanita itu seperti mengingat sesuatu, yang mana mata cantiknya juga bercahaya seperti bintang. Setelah itu, wanita tersebut berkata takjub, "Apa mungkin itu pedangnya, mungkinkah...?"     

Lady Saint bukan hanya satu-satunya orang yang berusaha menebak asal usul pedang tersebut. Sebab, para leluhur Biksu yang berada di Kota Shentai, tidak peduli darimana mereka berasal, namun mereka juga sedang memikirkan hal yang sama.     

Akan tetapi, aura yang dipancarkan oleh Void Sword tersebut masih terlampau lemah. Jadi, mereka semua masih belum bisa memastikan.     

Sambil mengenakan jubah Taoist berwarna ungu, saat itu Biksu Pedang Moon-burier mulai bangkit berdiri, sambil menegakkan postur tubuhnya. Sementara itu, kedua matanya masih terpaku ke arah Gunung Scroll. "Master Sekte, pedang kuno Lin Yue... sangat tidak lazim. Mungkin pedang itu berasal dari Abad Pertengahan."     

Master dari Sekte Yin Yang, Ning Xuandao, mulai berdiri di samping Biksu Pedang Moon-burier. Kala itu, ia juga mengangguk. "Apa maksudmu pedang pembunuh dewa?"     

Biksu Pedang Moon-burier membalas, "Kita masih belum bisa memastikannya. Namun, tingkat pengolahan Lin Yue terus berkembang pesat selama satu tahun terakhir. Bahkan, perkembangannya hampir mencapai level yang mengerikan. Mungkin dia telah dibantu oleh sang mendiang."     

Saat itu, Ning Xuandao tampak sedikit gemetar. Kemudian, ia menghirup nafas dalam-dalam dan berkata, "Jika demikian, maka Sekte kita harus melakukan apa saja untuk melindungi Lin Yue. Sebab,kalau menimbang dari situasi yang sedang terjadi, maka setelah ini beberapa orang pasti akan mengincar pedang dan dirinya... kita tidak bisa membiarkan hal itu terjadi."     

"Tidak heran mengapa dia menolakku untuk menjadi masternya."     

Biksu Pedang Moon-burier tersenyum tipis. Seketika itu juga, segala kebingungannya di masa lalu langsung terhapuskan, karena ia baru saja memahami sesuatu.     

Ning Xuandao menambahkan, "Sekarang ini, aku telah benar-benar paham mengapa Leluhur Taiyi sangat menghargai Lin Yue. Mungkin beliau berhasil menemukan lebih banyak daripada kita berdua."     

Setelah Zhang Ruochen mengeluarkan Void Sword-nya, saat itu ia sudah mempersiapkan diri kalau sampai identitas pedangnya itu terbongkar.     

Akan tetapi, ia masih percaya bahwa Sekte Yin Yang pasti akan mengerahkan segenap kekuatannya untuk melindungi dirinya. Apalagi, sosok keturunan dari Permaisuri Seribu Tulang tidak lebih rendah dibandingkan seorang murid Permaisuri Chi Yao.     

Alhasil, Zhang Ruochen sendiri masih terlihat tenang, sementara para elder mulai menjadi gelisah. Yang jelas, ada begitu banyak pikiran yang sedang melintas di dalam benak mereka masing-masing.     

"Kau telah menang karena pedangmu adalah Senjata Suci Seribu Inskripsi. Kemampuanmu memang cukup luar biasa." Sambil mengenakan jubah panjang berwarna hitam, saat itu Snake Two berdiri di atas tangga, dan berada di atasnya Zhang Ruochen.     

Di Gunung Scroll, angin dingin berhembus dan mengibarkan jubah hitamnya. Itu memperlihatkan kakinya yang mulus dan ramping.     

Dari tempat dimana Zhang Ruochen berdiri, maka ia bisa melihat pahanya dan sebagian besar kulit seputih saljunya. Bahkan, ia bisa melihat gundukan indah di sela pahanya.     

Zhang Ruochen tersenyum tipis dan berkata, "Maksudmu, aku harus bertarung melawanmu dengan menggunakan tangan kosong? Haruskah aku menggunakan tangan kosong dan mengalahkan semua orang yang berasal dari Sekte Setan sebelum akhirnya kalian bisa merasa puas?"     

Sekarang ini, pertempuran selanjutnya akan terjadi di antara Zhang Ruochen dan Snake Two.     

Pada saat ini, Le telah kembali mendaki sampai ke bagian tengah gunung. Pedang berkarat itu masih berada di tangannya. Tidak butuh waktu yang lama, tiba-tiba ia sudah berada di samping Zhang Ruochen. "Meskipun pedangnya merupakan Senjata Suci Seribu Inskripsi, namun pedangku juga bukan pedang biasa. Tapi, aku memang telah kau kalahkan dalam pertempuran terakhir."     

Baru sekarang ini akhirnya para penonton menyadari kalau pedang berkarat milik Le ternyata masih utuh.     

Setelah berbenturan dengan Void Sword, namun pedang itu masih belum hancur. Yang jelas, setidaknya pedang Le merupakan Senjata Suci Seribu Inskripsi lainnya.     

Alhasil, semakin banyak peristiwa ganjil yang terjadi di pesta malam ini. Bahkan, para leluhur dari Alam Setengah-Biksu hanya bisa merasa tercengang.     

Kedua mata Le masih terlihat sayu, namun juga tajam. "Aku pasti akan mengalahkanmu setelah ini."     

Mu Lingxi berjalan mendekat dan berhenti di tengah Zhang Ruochen dan Le. Kemudian, ia menatap Le dan menggelengkan kepalanya, berusaha untuk membujuk lelaki tersebut. "Tapi Le, pertarungannya sudah berakhir."     

"Mengapa?" tanya Le.     

Jika itu adalah orang lain, maka Le pasti akan mengacuhkannya. Akan tetapi, Mu Lingxi adalah salah seorang penyelamatnya. Jika bukan karena wanita itu yang merekomendasikan dirinya untuk dijadikan sebagai salah satu jajaran tinggi di Sekte Setan, maka pria itu tidak akan menjadi tangguh seperti sekarang ini.     

Mu Lingxi berkata, "Jika kalian berdua bertempur, maka tidak ada seorangpun yang bisa menahan kekuatan masing-masing. Jadi, salah satu dari kalian pasti akan mati."     

Setelah melakukan ini, maka Mu Lingxi sendiri benar-benar paham kalau para master dari Sekte Setan pasti akan mulai curiga terhadap hubungannya bersama Lin Yue. Bahkan, mereka mungkin akan menginvestigasi dan menghukumnya.     

Meski demikian, ia masih akan mengambil resiko tersebut.     

Sebab, kalau Le dan Zhang Ruochen dibiarkan bertarung, maka Zhang Ruochen pasti akan merasa ragu-ragu ketika berada di situasi kritis. Akan tetapi, hal itu tidak berlaku kepada Le.     

Yang jelas, jika itu berada di dalam sebuah pertemuan, maka sosok yang ragu-ragu pasti akan mati.     

Jadi, Mu Lingxi sama sekali tidak bisa membiarkan hal tersebut. Maka dari itu, ia harus mencegahnya.     

"Aku tidak takut terhadap kematian," kata Le dengan ekspresi dinginnya.     

Ada kepercayaan yang kuat di dalam hati Le – ia harus menghentikan Lin Yue supaya lelaki tersebut tidak menuju ke puncak. Apalagi, Lin Yue adalah seorang musuh bagi Sekte Setan.     

Di tempat lain, Zhang Ruochen mulai mengencangkan pegangannya terhadap Void Sword, lalu membalikkan badan dan menatap Le. "Karena kita harus bertarung, maka aku tidak akan tanggung-tanggung."     

Mu Lingxi menggigit bibirnya sendiri dan tiba-tiba langsung menjadi sangat marah. Sebab, ia benar-benar tidak habis pikir terhadap Zhang Ruochen yang masih saja keras kepala.     

Sementara itu, Le adalah sosok pria berkepala batu lainnya, namun hal itu terjadi karena sifat alaminya memang demikian. Selain itu, ia juga tidak tahu identitas asli Zhang Ruochen. Jadi, lelaki itu merasa punya kewajiban untuk membela harga diri Sekte Setan dan bertarung melawan musuh-musuhnya.     

Akan tetapi... Zhang Ruochen lebih paham terhadap situasinya sendiri melebihi anggapan orang-orang lain. Jadi, mengapa ia masih harus bertarung melawan Le? Mengapa ia harus menjadi sangat keras kepala? Mengapa ia tidak perlu tanggung-tanggung lagi saat harus menghadapi lawannya, padahal ia telah terluka parah?     

Mu Lingxi berusaha melihat masalah dari sudut pandang emosi pribadi. Akan tetapi, Zhang Ruochen melihat situasi ini dari sudut pandang yang berbeda – yakni Sekte Yin Yang. Maka dari itu, lelaki itu tidak bisa mundur.     

Kalau sekarang ia sampai mundur, maka segala perjuangannya selama ini hanya akan menjadi sia-sia.     

Selain itu, bertarung sampai mati melawan Le pasti akan menjadi pengalaman yang menakjubkan bagi Zhang Ruochen, meskipun ia harus mempertaruhkan nyawanya sendiri. Sebab, ia percaya bahwa setelah pertarungan ini, maka mereka berdua tidak akan lagi punya kesempatan yang sama seperti hari ini.     

Jadi, itu juga mirip seperti pertarungan hidup dan mati di antara Biksu Pedang Xuanji melawan Biksu Pedang Nine Serenity, dimana mereka hendak menembus ke alam yang lebih tinggi di dalam Tao pedang masing-masing. Pertarungan hidup dan mati memang akan membuat salah satu pihak meregang nyawa, namun itu tetap merupakan pengalaman yang unik.     

Hanya para praktisi pedang sejati yang bisa memahami betapa menggembirakannya hal tersebut, saat mereka dapat bertarung di dalam situasi hidup dan mati.     

Tampaknya, pertarungan hidup dan mati itu sudah tidak bisa dihindari. Sebaliknya, aura yang dipancarkan oleh Lin Yue dan Le sama-sama telah menjadi semakin menguat.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.