Kaisar Dewa

36 Palace-keeping Beast Guardians



36 Palace-keeping Beast Guardians

0Bird Nine melarikan diri dengan sangat cepat, namun Zhang Ruochen masih mampu mengejarnya dengan lebih cepat. Setelah itu, ia menyerang punggung wanita tersebut dengan menggunakan pedangnya.     

"Poof poof!"     

Ketika Golden Snake Divine Rapier itu mengenai sayap kiri Bird Nine, maka seketika itu pula terdapat bunga-bunga api yang langsung memercik, dimana suara gesekan tersebut seakan sampai mengiris telinga, karena terdengar seperti dua buah logam yang bergesekan.     

Meskipun Bird Nine memiliki pertahanan yang kuat, namun bagaimana mungkin ia mampu bertahan dari sebuah Pedang Suci?     

Golden Snake Divine Rapier berhasil meninggalkan luka sepanjang satu kaki pada sayap kirinya, hingga darah mulai menetes-netes ke bawah.     

Saat itu, Bird Nine merasakan sakit yang luar biasa pada bagian punggung, sebab terdapat bagian sayapnya yang terpotong. Alhasil, wanita tersebut pun melarikan diri sambil merintih kesakitan.     

Melihat itu, maka Zhang Ruochen segera melepaskan teknik bergerak dan mengejarnya dengan kecepatan maksimal, sebelum akhirnya berkata, "Siapa kau sebenarnya?"     

Golden Snake Divine Rapier, yang tampak seperti ular berbisa berwarna emas, terus menerus mengikuti Bird Nine, seperti sudah menjadi bayangannya wanita tersebut. Sekali lagi, pedang itu hampir kembali menusuknya.     

Bird Nine pun langsung menggertakkan giginya, sebagaimana ia sedang berusaha menjauh, dan sama sekali tidak berani menurunkan kecepatannya, dimana hal tersebut akan sangat beresiko untuk keselamatannya.     

"Jangan lupakan aku."     

Delapan kaki Centipede Eight adalah kaki-kaki berbentuk tulang - berukuran panjang tujuh meter - yang menopang tubuhnya. Dengan kaki-kaki tersebut, maka ia pun segera melesat maju untuk menghalau Zhang Ruochen.     

Delapan tangannya itu sangat tajam, dan tampak seperti delapan buah tombak yang panjang. Saat itu, ujung-ujung tangannya memancarkan cahaya berwarna biru, dimana hal tersebut menandakan bahwa tangan-tangan tersebut mengandung racun yang sangat mematikan.     

Layaknya kincir angin, maka tangan-tangan Centipede Eight mulai berputar-putar di hadapan Zhang Ruochen. Salah satu tangannya mengarah ke kepalanya, sementara yang lain mengarah ke kakinya...     

Setiap tangan Centipede Eight tersebut memiliki kekuatan yang setara dengan seorang pertapa di Perubahan Kesembilan dari Alam Fish-dragon.     

Jadi, Zhang Ruochen seperti sedang bertarung melawan delapan orang master di Perubahan Kesembilan dari Alam Fish-dragon. Yang jelas, hal itu sangat menantang bagnya. Sebab, hanya mampu bergerak mundur.     

Setiap tangan Centipede Eight telah diukir oleh inskripsi-inskripsi tertentu, hingga membuatnya dilapisi oleh sesuatu yang berwarna hitam. Jadi, ke manapun Golden Snake Divine Rapier tersebut menyerang tangan lawannya, maka satu-satunya reaksi yang terjadi adalah pancaran cahaya berwarna hitam. Dalam kata lain, hampir mustahil baginya untuk mampu melukai tangan-tangan tersebut.     

Saat itu, Centipede Eight mulai tertawa kencang. "Kau pasti adalah sosok yang terkenal, sebab kau mampu bertarung melawanku sampai beberapa kali gerakan. Sebenarnya, siapa dirimu?"     

Zhang Ruochen mengambil langkah mundur sambil menarik pedangnya. Setelah itu, ia berkata, "Bagaimana jika kita saling menebak identitas satu sama lain? Mungkin aku bisa menebak identitas dan latar belakangmu."     

"Coba katakan saja," kata Centipede Eight.     

"Ada yang berkata bahwa Sekte Bulan Penyembah Setan memiliki sembilan buah istana, dan salah satunya disebut sebagai Beast Valley. Beast Valley sendiri telah mengembangkan 36 Palace-keeping Beast Guardian – yang mana setiap Guardian tersebut mempunyai darah keturunan dari para Mythical Beast. Jadi, Breezy Bird adalah sang Guardian nomor sembilan, sementara Thunderous Centipede adalah Guardian nomor delapan. Apa benar begitu?" tanya Zhang Ruochen.     

"Lalu, mengapa kau tidak menyerah setelah mengetahui identitasku?" kata Centipede Eight, dengan suara yang lantang dan jelas.     

"Aku khawatir bahwa kau tidak punya kapabilitas yang cukup untuk membuatku bertindak demikian."     

Zhang Ruochen memutar tubuhnya dan langsung melepaskan segenap kekuatan yang dimiliki oleh Shooting Star Invisible Cloak. Alhasil, ia pun segera melesat pergi, dengan kecepatan yang mencapai dua kali lipat daripada kecepatan milik Centipede Eight.     

"Apa kau pikir dirimu bisa melarikan diri setelah memotong sebagian sayapku?"     

Terdapat bayangan burung raksasa yang muncul di atas permukaan tanah. Saat itu, Zhang Ruochen berada di bawah bayangan raksasa tersebut.     

Bayangan itu adalah Bird Nine, yang kembali berubah menjadi bentuk Breezy Bird. Wanita itu sedang melayang di angkasa, sambil berusaha untuk menghentikan Zhang Ruochen.     

Di waktu yang bersamaan, terdapat kabut racun berwarna hitam yang mulai bermunculan, hingga membuat permukaan tanah disekitarnya menjadi busuk. Alhasil, baik pohon dan bunga-bunga yang terkena kabut racun tersebut, akhirnya langsung menghitam hanya dalam hitungan detik.     

"Apa kau masih bisa melarikan diri setelah mengetahui bahwa kami berasal dari Sekte Bulan Penyembah Setan?"     

Lipan raksasa berwarna hitam itu pun akhirnya muncul di balik kabut beracun.     

Lipan itu merangkak dengan kecepatan yang sangat tinggi. Lalu, dengan kaki-kakinya – yang tajam dan seperti baja – maka batu-batu raksasa yang telah dilewati oleh kaki-kaki tersebut langsung hancur seketika.     

Breezy Bird dan Centipede Eight sama-sama merupakan keturunan Mythical Beast. Mereka berdua memiliki tubuh raksasa dan tingkat pengolahan yang sangat tinggi. Sebab, mereka memang ditakdirkan untuk hidup di dalam belantara.     

Meskipun Zhang Ruochen sendiri sedang mengenakan Shooting Star Invisible Cloak – dimana itu mampu membuatnya bergerak dengan kecepatan yang sangat tinggi – namun ia hampir berhasil dikejar oleh kedua binatang buas tersebut.     

Bahkan, Bird Nine mulai meludahkan sebuah Senjata Suci – yang diselimuti oleh api. Senjata yang berbentuk seperti bulan sabit tersebut, akhirnya mulai berputar-putar cepat dan mengarah ke perut Zhang Ruochen.     

Meski demikian, Shooting Star Invisible Cloak masih mampu menyediakan perlindungan yang tinggi, hingga saat serangan itu mengenai dirinya, maka serangan tersebut langsung hancur seketika. Akan tetapi, Zhang Ruochen masih menderita luka-luka dalam, hingga ia merasakan sakit yang tajam pada bagian perutnya.     

"Kau sedang menggali kuburanmu sendiri."     

Kedua mata Zhang Ruochen berubah menjadi semakin dingin. Saat itu, ia cepat-cepat memobilisasi Pemahaman Pedang dan menggenggam pegangan pedangnya dengan menggunakan kedua tangan. Setelah itu, terdapat cahaya pedang yang memancar dari Golden Snake Divine Rapier-nya.     

Tiba-tiba, ada ratusan pedang Chi yang muncul di udara, dan mengelilingi tubuh Zhang Ruochen, dimana lelaki tersebut sedang menjadi titik pusatnya. Semua pegangan pedang itu mengarah ke bawah, sementara ujung bilahnya yang tajam mengarah ke atas.     

"Satu Pedang!"     

Zhang Ruochen pun menusukkan pedangnya ke arah Breezy Bird.     

Dengan suara membelah angin, saat itu Golden Snake Divine Rapier-nya mulai bergabung dengan ratusan pedang Chi untuk membentuk sebuah kolom cahaya, yang akhirnya melesat cepat ke arah langit.     

Breezy Bird sendiri masih membawa Senjata Suci-nya – berbentuk sabit. Lalu, pada saat ia merasakan fluktuasi energi pedang Chi yang begitu besar, maka ia pun cepat-cepat bertahan.     

Lagipula, Zhang Ruochen sudah berhasil mencapai tingkatan Puncak dari Satu Pedang. Maka dari itu, bagaimana mungkin sebuah Senjata Suci biasa mampu mengimbangi kekuatannya?     

"Pfft!"     

Kolom pedang Chi itu pun akhirnya berhasil menembus tubuh Breezy Bird, hingga meninggalkan lubang berdarah yang cukup besar. Kolom cahaya itu melesat ke arah langit dan menembus gugusan awan.     

Karena sedang terluka parah, maka Breezy Bird pun terjatuh ke arah hutan yang lebat, sambil mengeluarkan pekik suara memilukan.     

Di dalam candi Taoist di puncak gunung, saat itu pria berjubah biru menjadi jauh lebih ekspresif. Setelahnya, ia mulai menyunggingkan senyuman, dan ia pun berkata, "Ternyata dia benar-benar seorang pahlawan pedang. Baiklah, semua ini akan menjadi semakin menarik."     

Detik setelahnya, ia pun kembali muncul di atas tebing, di luar candi Taoist. Setelah itu, ia menatap Zhang Ruochen dan mulai melayangkan tinju, dengan melepaskan tangan raksasa – yang diselimuti kekuatan iblis.     

Zhang Ruochen menapakkan kakinya di atas Pedang Suci emas dan menerjang dengan kecepatan yang sangat tinggi, namun tiba-tiba ia merasakan fluktuasi kekuatan besar yang berasal dari atas kepalanya.     

Sebagaimana ia mulai mendongak, saat itu ia melihat tangan berwarna hitam yang panjangnya mencapai 10 meter. Bahkan, jari-jarinya tampak seperti sebuah pilar bangunan, yang mana itu tiba-tiba muncul dari langit dan memancarkan aura yang dingin.     

Di bawah tekanan tangan iblis tersebut, maka sekujur tubuh Zhang Ruochen seperti mati rasa – karena aura dingin tersebut. Saat itu, Tenaga Chi di dalam tubuhnya hampir membeku, hingga ia hampir tak kuasa lagi melarikan diri.     

"Blue-sky Demon Handprint."     

Zhang Ruochen hampir kehilangan harapannya. Kecuali ia menggunakan kekuatan Ruang dan Waktu, maka ia masih mampu menghalau serangan tersebut dengan tingkat pengolahannya yang sekarang.     

Mungkinkan pria itu adalah sang Putra Iblis dari Sekte Setan?     

Sebab, Zhang Ruochen tidak bisa memikirkan sosok lain yang punya kapabilitas semacam itu, selain sang Putra Iblis.     

Maka dari itu, ia tidak bisa melepaskan kekuatan ruang dan waktunya. Alhasil, Zhang Ruochen hanya bisa menggertakkan giginya dan menggunakan semua Chi Suci di dalam tubuhnya untuk disuntikkan ke dalam Golden Snake Divine Rapier.     

Setelah itu, sekali lagi ia melepaskan Pemahaman Pedang yang kuat.     

"Teknik pedangmu memang cukup baik, tapi sayangnya, tingkat pengolahanmu masih sangat rendah."     

Ratusan mil jauhnya, pria berjubah biru itu sedang menggelengkan kepalanya pelan. Saat itu, ia tidak yakin bahwa Zhang Ruochen mampu menghancurkan Blue-sky Demon Handprint-nya, kecuali lelaki tersebut sudah berhasil menguasai Dua Pedang.     

Sementara itu, ketika melihat bahwa Blue-sky Demon Handprint itu sudah hampir menangkap lawannya, saat itu Zhang Ruochen tiba-tiba mengarahkan tangannya ke bawah dan mulai menusukkan pedangnya ke arah tanah.     

"Swoosh!"     

Di waktu yang bersamaan, Golden Snake Divine Rapier pun akhirnya berhasil menembus Blue-sky Demon Handprint, hingga Zhang Ruochen akhirnya berhasil melarikan diri ke daratan.     

Pria berjubah biru itu menyipitkan mata dan memasang ekspresi menimbang-nimbang.     

Apa itu?     

Mestinya mustahil bagi lelaki tersebut untuk mampu menembus Blue-sky Demon Handprint, meskipun lelaki tersebut sudah berhasil menguasai Satu Pedang. Akan tetapi, hanya dengan menggunakan Satu Pedang, namun lawannya itu telah berhasil menghancurkan serangannya dan melarikan diri.     

Sedari awal, Zhang Ruochen sendiri tidak akan pernah mau menghadapi Blue-sky Demon Handprint secara langsung.     

"Kalahkan dia!"     

Pria berjubah biru pun meningkatkan kecepatan Blue-sky Demon Handprint-nya untuk mengejar Zhang Ruochen, sambil membuat gestur menampar ke arah lawannya.     

"Rumble!"     

Ketika Blue-sky Demon Handprint itu mengenai tanah, maka seketika itu pula tercipta sebuah lubang berbentuk tangan, dengan diameter mencapai 33 meter. Selain itu, di sana terdapat energi iblis yang menyebar ke segala penjuru, dan berhasil meratakan area seluas 10 mil.     

Centipede Eight dan Bird Nine – yang sedang terluka parah – bergegas menuju ke sudut lubang tersebut guna mencari aura keberadaan Zhang Ruochen.     

"Pria ini pasti sudah hancur menjadi abu karena serangan Yang Mulia, Putra Suci." Kata Centipede Eight, sambil tertawa dingin.     

Bird Nine sendiri sedang memegang luka di dadanya. Saat itu, wajahnya telah berlumuran darah. Wanita tersebut menggunakan dua kolom cahaya dari pupil matanya untuk mencari jasad Zhang Ruochen.     

Beberapa saat yang lalu, wanita itu sudah berhasil dikalahkan oleh Zhang Ruochen. Jadi, karena sadar bahwa lelaki tersebut tidak mudah dikalahkan, maka ia pun akhirnya lebih hati-hati lagi dalam mencari mayat lelaki tersebut.     

Sebenarnya, pada saat ini, Zhang Ruochen sedang berjongkok di tengah-tengah lubang tersebut. Lelaki itu sedang menggunakan kekuatan menghilang dari Shooting Star Invisible Cloak, yang mana hal tersebut sanggup menghilangkan aura di tubuhnya. Maka dari itu, baik Centipede Eight maupun Bird Nine sama-sama tidak mampu menemukan auranya.     

"Ternyata benar, dia adalah Putra Iblis dari Sekte Sesat."     

Zhang Ruochen sedang terluka parah. Saat itu, ia berlutut dengan satu kaki dan salah satu tangannya digunakan untuk menekan tanah. Selain itu, sekujur tubuhnya juga telah diselimuti oleh darah, hingga di tubuhnya terdapat retakan-retakan yang seperti pecahan keramik. Pada saat ini, jika ia sampai terkena serangan lain, maka tubuhnya pasti akan hancur berkeping-keping.     

Untungnya, Shooting Star Invisible Cloak mampu menghalau sebagian besar serangan lawannya. Di waktu yang bersamaan, Mutiara Naga di dalam tubuhnya juga memiliki andil besar dalam melindungi tubuhnya. Yang jelas, semua itu telah membantunya bertahan dari serangan Blue-sky Demon Handprint.     

Jika tidak, maka ia pasti akan bernasib sama seperti Xu Changsheng.     

Tubuh pria berjubah biru itu terlihat sangat ringan, sebagaimana ia mulai terbang di udara, dan tetap melayang pada ketinggian 33 meter di atas tanah.     

Centipede Eight membungkuk dan memberinya salam, "Salam, Yang Mulia, Putra Suci. Pria itu sudah musnah karena serangan Anda. Bahkan, tidak ada satupun tulang-belulangnya yang tersisa."     

"Benarkah?"     

Kedua mata pria berjubah biru sedang terfokus pada dasar lubang hitam tersebut, dimana ia mulai tersenyum dan berkata, "Tapi mengapa aku melihat bahwa dia masih berada di hadapan kalian?"     

Seketika itu juga, Baik Centipede Eight dan Bird Nine sama-sama merasa tersentak. Kemudian,, mereka langsung menatap arah mata sang pria berjubah biru, namun mereka sama sekali tidak bisa melihat apa-apa.     

"Kau benar-benar punya penglihatan yang tajam – sebuah pujian untukmu karena layak menyandang gelar sebagai Putra Iblis dari Sekte Bulan Penyembah Setan. Kurasa kau sudah berhasil menguasai Omen Eyes?" kata Zhang Ruochen sambil tertawa.     

Karena sudah ketahuan, maka tidak ada sesuatu yang perlu disembunyikan lagi.     

Jadi, di tengah-tengah lubang hitam tersebut, saat itu Zhang Ruochen mulai menampakkan dirinya.     

Centipede Eight dan Bird Nine pun sama-sama merasa tercengang ketika mereka melihat Zhang Ruochen sedang berdiri di hadapan mereka. Sebelumnya, mereka sama sekali tidak bisa merasakan kehadiran lelaki tersebut.     

Selain itu, mereka juga merasa terkesiap karena menyadari bahwa Zhang Ruochen memiliki pertahanan yang kuat semacam itu.     

Pria berjubah biru mulai mengamati Zhang Ruochen di dalam lubang dengan ekspresi takjub. Kemudian, ia tersenyum dan berkata, "Aku tidak akan bisa menemukan keberadaanmu jikalau kau tidak terluka parah. Ternyata kau adalah sosok yang luar biasa dalam hal Tao pedang dan juga Kekuatan Batin. Apa kau mau menjadi salah satu petinggi di dalam Sekte Bulan Penyembah Setan?"     

Zhang Ruochen, sedang duduk bersila di tanah dan tersenyum, "Pertama-tama, kau sudah berhasil melukaiku dengan sangat parah. Setelah itu, kau berusaha untuk memenangkan hatiku. Hal ini adalah seperti memberi permen kepada bocah setelah kau menamparnya keras-keras. Dengan demikian, maka kau yakin bahwa dirimu mampu menaklukkanku. Meski demikian, kau harus tahu bahwa itu artinya kau sedang meremehkanku."     

Akan tetapi, pria berjubah biru hanya berkata santai, sambil tetap melayang di udara. "Hidupmu berada di tanganku. Aku bisa menghancurkanmu kapan saja hanya dengan menggerakkan jariku."     

"Kurasa tidak demikian." Respon Zhang Ruochen, sambil menggelengkan kepalanya.     

Pria berjubah biru mulai menghela nafasnya dan berkata, "Sebenarnya, kau bisa memilih untuk tetap hidup. Namun, kenapa kau malah memilih untuk mati?"     

"Apa kau yakin akan semudah itu membunuhku? Kurasa orang lain tidak akan setuju dengan hal tersebut."     

Zhang Ruochen mulai memandang ke arah hutan yang berada di sisi timur.     

Pria berjubah biru itu pun juga mengikuti pandangan mata Zhang Ruochen, lalu menemukan seorang pria berotot yang muncul dari balik hutan.     

Kedua mata pria berotot itu tampak penuh energi, yang mana ia sedang melangkahkan kakinya dengan tegas. Saat itu, sekujur tubuhnya sedang memancarkan aura panas seperti tungku, hingga tampak seperti matahari yang sedang terbit di ujung horizon.     

"Ouyang Huan, apa kau tidak ingin minta izin dariku terlebih dahulu sebelum membunuh orang lain di wilayah kekuasaan Sekte Yin Yang?"     

Gai Tianjiao sedang melipat tangannya di belakang pinggul. Kala itu, tubuhnya telah terbakar oleh api, hingga bunga-bunga api mulai menerangi kegelapan sampai area ratusan meter persegi di sekitarnya. Bahkan, air hujan yang sudah menyentuh tanah pun, akhirnya kembali menguap.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.