Kaisar Dewa

Syok



Syok

0Zhao Wuyan menunggu sampai pedang Chi-nya Elder Fan Jing terlepas semua, hingga hampir mengenai dirinya. Setelah itu, baru ia melepaskan gerakannya.     

"Swoosh!"     

Zhao Wuyan menarik pedang dari sarungnya. Kemudian, serangan itu mengenai lawannya terlebih dahulu, bahkan sebelum serangan lawannya sempat mengena dirinya. Kemudian, ia memulai menusukkan pedangnya ke arah Elder Fan Jing, dan berhasil menghancurkan gerakan pedang lawannya. Dalam sekejap, maka Snow Mountain dan pedang Chi-nya tersebut berhasil dihancurkan. Semua serangan itu langsung menghilang ditelan udara, dan hanya meninggalkan riak-riak Tenaga Chi yang tak terlihat.     

Kala itu, ujung pedang Zhao Wuyan berhenti di tengah alis Elder Fan Jing. Tanpa tedeng aling-aling, saat itu ia berkata, "Kau sudah kalah!"     

Elder Fan Jing menutup kedua mata tuanya. "Keterampilan pedang yang sangat ahli! Aku mengakui kekalahanku."     

Zhao Wuyan menarik kembali pedangnya. Saat itu, kedua matanya masih sedingin es. Kemudian, ia berpaling dan mulai menuruni Coliseum, sambil meninggalkan siluetnya.     

Seekor kuda hitam kembali muncul setelah kemenangan Lin Yue.     

Sebelumnya, Zhao Wuyan adalah seorang pria yang tak dikenal banyak orang. Bahkan, hanya sedikit orang yang pernah mendengar namanya. Jadi, pertarungan ini akan membuatnya terkenal di Sekte Yin Yang.     

"Zhao Wuyan pasti sudah berhasil menguasai level empat dari Satu Pedang! Dia benar-benar sangat kuat. Dia berhasil mengalahkan Elder Fan Jing hanya dalam satu gerakan. Bahkan, Tao pedangnya jauh lebih tangguh daripada Xu Changsheng!"     

"Dia adalah seorang lawan tangguh yang lain. Kontes pedang ini semakin lama telah berubah menjadi semakin menarik. Akankah terdapat jenius lain yang akan kembali muncul?"     

Penampilan Zhao Wuyan sendiri cukup menakjubkan. Sebab, ia berhasil membuat orang-orang lain mengingat namanya hanya dalam satu gerakan.     

"Dia sudah berhasil mencapai level kelima dari Satu Pedang," batin Zhang Ruochen.     

Bahkan Xu Changsheng, yang hanya menguasai level keempat, sudah dianggap sebagai petarung yang menakjubkan di antara para pertapa dari Alam Fish-dragon.     

Akan tetapi, Zhao Wuyan berhasil menguasai level kelima dari Satu Pedang, hingga membuatnya berhasil menjadi kandidat populer dalam menempati posisi di top 10 besar.     

Tidak lama setelah itu, orang-orang mulai menyadari bahwa pertarungan selanjutnya adalah pertarungan di antara Lin Yue melawan Zhao Wuyan. Jadi, semua orang sudah tidak sabar lagi ingin melihatnya.     

Dua ekor kuda hitam – siapa yang akan menang nantinya?     

Zhang Ruochen masih terus mengamati para pertapa yang bertarung di atas Coliseum. Ia sedang mempelajari kekuatan mereka dan gerakan-gerakannya, selain juga berusaha untuk menemukan kelemahan masing-masing. Setelah itu, ia menyerap segala sesuatunya ke dalam Tao pedang.     

Ronde pertama dari pertarungan ini selesai di siang hari.     

Ada 96 partisipan di Coliseum A. Setengah dari mereka sudah tereliminasi, dan hanya meninggalkan 48 partisipan yang berlanjut ke ronde selanjutnya.     

Pertarungan yang sengit masih terus berlanjut. Sementara itu, duel yang terjadi di ronde kedua bahkan jauh lebih sengit lagi.     

Beberapa saat berselang, Xu Changsheng akhirnya bertemu dengan lawannya – pemilik nomor 53, yakni Tan Qingshan.     

Tan Qingshan sendiri merupakan seorang murid Biksu yang cukup tangguh. Pria itu sudah berhasil menguasai level ketiga dari Satu Pedang dan sudah resmi menjadi seorang praktisi pedang.     

Bahkan dengan tingkat pengolahan yang seperti sekarang ini, namun Xu Changsheng masih harus menukar 100 gerakan dengannya, sebelum akhirnya ia berhasil mengalahkan Tan Qingshan.     

Semua orang bisa menilai bahwa Tan Qingshan masih mampu lolos dari duel hidup dan mati di antara mereka berdua.     

Jika ia tidak bertemu dengan Xu Changsheng, mungkin ia bisa masuk ke dalam top 100 besar.     

Tidak lama setelah itu, duel yang sudah dinanti-nanti oleh para penonton akhirnya tiba. Zhang Ruochen dan Zhao Wuyan sama-sama sedang berjalan ke atas Coliseum.     

Semua murid inti yang berada di bawah semakin bersemangat. Beberapa di antara mereka meneriakkan nama "Lin Yue", sementara yang lain meneriakkan nama "Zhao Wuyan."     

Bahkan para partisipan yang sudah menjadi para murid Biksu, sedang bersiap untuk menyaksikan pertarungan itu lekat-lekat.     

Dao Xuanqi dari Yard Penegak Hukum sedang menyipitkan mata tuanya. Setelah itu, ia menjelaskan kepada Han Zhang di sebelahnya. "Lin Yue adalah seorang pemuda yang sangat berbakat. Di lantai kedua Gunung Dewa Kuno, saat itu dia menantang tiga karakter dan berhasil mengalahkan tiga penjaga gerbang sekaligus. Akan tetapi, tingkat pengolahannya masih terlampau rendah. Jadi, dia berada pada situasi yang tidak menguntungkan ketika harus berhadapan dengan Zhao Wuyan, dimana pihak kedua adalah seorang petarung top."     

Meskipun Dao Xuanqi tidak mengatakannya secara gamblang, namun para murid Biksu di sekitar sana masih bisa mendengar bahwasanya pria itu merasa tidak optimis terhadap kemenangan Lin Yue.     

Akan tetapi, saat itu Han Zhang hanya tersenyum, "Zhao Wuyan memang sangat tangguh. Sebab, dia sudah berhasil mencapai level kelima dari Satu Pedang. Jika aku harus berhadapan dengannya, maka aku hanya bisa menyerah."     

"Dalam lima tahun mendatang, maka Lin Yue pasti akan berhasil mengungguli Zhao Wuyan. Tapi sekarang ini, dia bukanlah tandingan Zhao Wuyan." Xu Changsheng menegaskan hal tersebut dengan intonasi dingin.     

Sementara itu, Dao Xuanqi, Han Zhang, dan Xu Changsheng, mereka bertiga sama-sama sudah memenangkan dua kali duel berturut-turut. Alhasil, mereka bertiga sudah masuk ke dalam top 100 besar.     

Di sisi lain, penilaian mereka sendiri jauh melebihi para pertapa biasa lainnya, dan prediksi mereka bertiga adalah kekalahan bagi Lin Yue. Menurut mereka, Lin Yue punya kesempatan sebesar 80-90% untuk kalah dalam pertarungan ini.     

Di bawah Coliseum A, di sana ada suara teriakan terkejut. Kepala mereka terangkat dan mulai menatap pintu.     

"Saudari senior seperguruan Qi ada di sini!"     

"Apa dia datang kemari untuk menyemangati Lin Yue?"     

Kerumunan itu terpisah seperti halnya lautan yang terbelah. Sebab, ada seorang wanita berjubah cyan sedang lewat di tengahnya. Wanita itu memiliki bentuk tubuh yang sangat ramping, sementara kulitnya terlihat putih bersih seperti batu pualam. Saat itu, wanita tersebut membiarkan rambut hitamnya bergerai, sementra jepit rambut disematkan pada bagian tengahnya.     

Cahaya suci berwarna putih tampak menyelimuti tubuhnya. Qi Feiyu sedang berjalan seperti seorang dewi yang sedang berkunjung ke bumi. Para murid inti – dengan kemampuan biasa – sama sekali tidak bisa melihat penampilan Qi Feiyu, karena terhalang oleh cahaya suci tersebut. Alhasil, wanita itu menampilkan kecantikan yang memikat, sekaligus misterius.     

Semua murid inti dari Sekte Yin Yang tahu bahwa Lin Yue dan Qi Feiyu lebih dari sekedar teman biasa.     

Dalam sebuah duel kritis yang seperti ini, Qi Feiyu bahkan datang secara langsung untuk menonton pertarungan tersebut dan memberikan semangat kepada Lin Yue. Yang jelas, hal itu menunjukkan bahwa wanita tersebut benar-benar menghargai lelakinya.     

Sementara itu, Zhao Wuyan juga sedang menatap ke arah Qi Feiyu – yang berada di bawah Coliseum. Saat itu, rasa takjub mulai melintas di kedua matanya.     

Bahkan, seorang pria sepertinya masih tidak mampu bersikap tenang ketika berhadapan langsung dengan seorang dewi seperti Qi Feiyu. Maka dari itu, ia pun merasa sangat cemburu kepada Lin Yue – yang berdiri di hadapannya.     

Pada mulanya, ia bisa merasa tenang, akan tetapi, sekarang ini ia merasakan sedikit distraksi karena kehadiran Qi Feiyu. Yang jelas, kedua matanya akhirnya menatap Zhang Ruochen dengan pandangan yang lebih dingin.     

Zhang Ruochen sendiri juga paham jikalau Qi Feiyu sedang berdiri di bawah Coliseum. Saat itu, ia hanya tersenyum samar. Akan tetapi, suasana hatinya sama sekali tidak terpengaruh, dan cenderung biasa-biasa saja. Kemudian, ia mulai menatap Zhao Wuyan yang berada di hadapannya, sambil berkata, "Lin Yue dari Long-living Yard."     

Zhao Wuyan menghirup nafas dalam-dalam dan berkata, "Zhao Wuyan dari Istana Tai Qing."     

Zhao Wuyan menarik tangannya dengan begitu cepat. Kemudian, dengan sebuah "swoosh", maka terdapat cahaya menyilaukan yang keluar dari sarung pedangnya, bersamaan dengan suara tiupan angin dan petir.     

"BOOM!"     

Ada ratusan petir berwarna ungu yang mulai tercipta dalam radius 100 meter. Semua petir itu berkumpul menjadi satu dan menciptakan sebuah lautan petir, yang mana sedang memancarkan kekuatan yang mengerikan.     

Jika bukan karena formasi taktis di atas panggung, maka terlepasnya kekuatan petir tersebut mungkin bisa menghancurkan para pertapa di seantero Gunung Suci Zhiyu.     

Sementara itu, para murid inti yang berada di bawah langsung mundur satu langkah, sambil merasa tercengang.     

Akan tetapi, kelima Setengah-Biksu yang sedang duduk di atas, sama-sama sedang mengernyitkan dahi.     

Setengah-Biksu Zixia berkata, "Zhao Wuyan dapat dengan mudah memenangkan pertarungan melawan Lin Yue, namun dia benar-benar tidak sabar dalam melepaskan kekuatannya. Sekarang ini, dia sedang ingin memamerkan tingkat pengolahannya yang tinggi, dimana hal tersebut malah membuatnya berada pada situasi yang tidak menguntungkan."     

Setengah-Biksu Jing Lan berkata, "Lin Yue mungkin tidak diuntungkan di dalam duel ini, namun dia masih terlihat sangat tenang. Jika dia mampu menemukan kelemahan-kelemahan Zhao Wuyan, maka dia pasti punya kesempatan untuk menang."     

"Tingkat pengolahan Lin Yue masih berada di Perubahan Keempat dari Alam Fish-dragon. Jadi, jarak kekuatan yang terbentang di antara mereka benar-benar lebar. Maka dari itu, kemungkinannya untuk menang sangat tipis."     

Meskipun Ketenangan Hati Zhao Wuyan jauh lebih inferior daripada Lin Yue, akan tetapi, ia masih sanggup menghancurkan pemuda itu dengan menggunakan tingkat pengolahannya yang tinggi.     

Yang jelas, jarak yang terbentang di antara tingkat pengolahan mereka bukanlah sesuatu yang mudah untuk ditambal.     

"Taixuan Thunderbolt!"     

Pada akhirnya, Zhao Wuyan mengambil inisiatif untuk menyerang. Saat itu, ia menghunuskan pedangnya ke arah Zhang Ruochen.     

Di waktu yang bersamaan, ia mengayunkan pedangnya dan menciptakan ratusan petir di sekitarnya. Saat itu, petir-petir tersebut menciptakan suara bergemuruh, yang mana posisinya juga terus berpindah-pindah. Petir-petir itu pun akhirnya mulai menyerang Zhang Ruochen, dan tampak seperti cambuk petir yang panjang.     

Zhao Wuyan sedang melepaskan sebuah teknik bela diri dari kelas menengah Tingkatan Hantu, yang disebut sebagai Taixuan Sword Technique.     

Taixuan Sword Technique adalah teknik pedang unik yang berasal dari Istana Tai Qing. Jika ia mampu menguasainya sampai pada tingkatan Kesempurnaan Seni Bela Diri, maka seketika itu pula ia mampu merekayasa Energi Chi dari langit dan bumi untuk melingkupi area seluas 50 kilometer. Jika ia sampai menghubungkan Tenaga Chi-nya dengan teknik pedang, maka kedua hal tersebut akan melepaskan kekuatan yang besar.     

Seorang Setengah-Biksu dari Istana Tai Qing sendiri pernah melepaskan teknik pedang tersebut, yang mana beliau berhasil membelah sebuah kota sampai menjadi dua bagian dengan menggunakan satu gerakan pedang, hingga berhasil meninggalkan sebuah celah di permukaan tanah selebar 100 meter.     

Sekarang ini, Zhao Wuyan sedang memperagakan Taixuan Sword Technique yang sudah mencapai tingkatan Sukses. Jadi, hal itu berhasil menciptakan kegaduhan tersendiri dari barisan penonton.     

"Zhao Wuyan adalah pria yang sudah berhasil menguasai Taixuan Sword Technique – sebuah teknik bela diri kelas menengah dari Tingkatan Hantu. Aku belum pernah mendengar nama dia sebelumnya! Dia benar-benar pandai menyembunyikan diri."     

"Bahkan, teknik pedangnya itu jauh lebih kuat daripada milik Xu Changsheng."     

"Jika pergerakannya berhasil, maka Zhao Wuyan pasti akan mampu masuk ke dalam top 10 besar."     

Taixuan Sword Technique sendiri sangat terkenal di dalam Sekte Yin Yang. Semua orang yang pernah berhasil menguasai teknik itu adalah para superior di antara para murid Biksu. Mereka adalah orang yang punya kesempatan besar untuk mencapai Alam Setengah-Biksu.     

Ketika menghadapi serangan Zhao Wuyan, saat itu Zhang Ruochen benar-benar merasakan tekanan yang intens.     

"Swish, swish!"     

Zhang Ruochen menarik Pedang Valley-water dari sarungnya dan mulai menggerakkannya secara melingkar di udara. Setelah itu, ia mengarahkan cambuk petir tersebut ke tepi lingkaran pedangnya, agar dapat mengarahkannya langsung keluar dari Coliseum.     

Jika ia membiarkan Zhang Ruochen melakukan ini, maka serangannya pasti akan dihancurkan hanya dalam satu gerakan     

Maka dari itu, secara natural, Zhao Wuyan tidak akan pernah tinggal diam melihat hal tersebut. Jadi, ia mulai mendengus dingin dan melompat ke udara – seperti seekor Naga Bumi – sambil menyerang Zhang Ruochen yang berada di hadapannya. Setelah itu, ia berusaha untuk menusuk celah di antara kedua alis Zhang Ruochen.     

Pada saat ini, Zhang Ruochen sedang menghadapi serangan bertubi-tubi – dari serangan petir dan tusukan pedang – yang mana hal itu hampir membuatnya kewalahan.     

Jika itu orang lain, maka bisa dipastikan kalau ia akan kalah.     

Semua partisipan yang berada di bawah panggung juga berpikiran sama, seakan mereka bisa memprediksi akhir dari pertarungan ini dalam waktu dekat.     

Akan tetapi, Zhang Ruochen masih berusaha untuk bersikap tenang. Saat itu, ia meletakkan pedangnya untuk berdiri di hadapannya. Sekarang ini, ia sedang berusaha masuk ke dalam Alam Human Sword.     

Ketika menyaksikan gerakan tangan Zhang Ruochen, maka seketika itu pula terlintas cahaya aneh di kedua mata cantik Qi Feiyu. Kemudian, wanita itu langsung membatin, "Apakah dia sudah berhasil menembus Alam Tao pedang yang lain?"     

"Apakah itu adalah level kesembilan dari Satu Pedang?"     

Kedua mata Setengah-Biksu Zixia langsung membelalak dan berbinar. Saat itu, ia terlihat sangat terkejut.     

Dalam 1.000 tahun terakhir, hanya ada puluhan praktisi pedang dari Alam Fish-dragon yang mampu menguasai sepuluh level dari Satu Pedang sampai pada tingkatan Puncak.     

Orang-orang yang punya kemampuan seperti itu adalah mereka yang berpotensi menjadi seorang Biksu Pedang.     

Sekarang ini, Lin Yue sudah berhasil mencapai level kesembilan dari Satu Pedang, sementara ia masih berada di Perubahan Keempat dari Alam Fish-dragon. Yang jelas, pemuda itu punya kesempatan besar untuk sanggup mencapai tingkatan Puncak, dengan menguasai semuanya sampai pada level kesepuluh.     

Setengah-Biksu Zixia bukanlah satu-satunya orang yang merasa tercengang. Sebab, semua orang yang melihat itu juga sama-sama hanya bisa ternganga.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.