Kaisar Dewa

Qi Feiyu



Qi Feiyu

0Teknik pedang yang ditampilkan oleh Zhang Ruochen memang cukup menakjubkan. Meskipun serangan itu tidak punya gerakan yang pasti, namun kekuatan yang terkandung di dalamnya, benar-benar sangat kuat. Alhasil, semua penonton yang berada di sana merasa terkejut.     

Bagaimana mungkin Tao pedang Lin Yue bisa mencapai level yang setinggi itu?     

Han Qiu mengangkat salah satu jarinya untuk mengetuk bibir merahnya sendiri, sebagaimana ia mulai tersenyum penuh daya pikat, lalu berkata, "Mustahil bagi Lin Yue untuk mampu melepaskan teknik pedang yang seperti itu, meski dia sudah berlatih selama seratus tahun lamanya! Keterampilan pedang itu sangat kuat! Jadi, dia pasti merupakan jelmaan Peri Pedang yang berasal dari surga."     

Apa yang dilihat oleh Han Qiu pada sosok Lin Yue – ketika ia sedang bertarung melawan tiga orang penjaga gerbang sekaligus – adalah mirip dengan sosok pemuda berjubah putih, yang berada di dalam kepalanya sendiri.     

"Swoosh!"     

Pedang Kristal Biru dan Pedang Valley-water mulai kembali terbang ke dalam sarung pedang masing-masing.     

Dari awal sampai dengan sekarang ini, kaki Zhang Ruochen sama sekali tidak bergerak. Setiap gerakannya terlihat rileks dan anggun.     

Sambil melangkah mundur, maka seketika itu pula tiga penjaga gerbang mulai kembali bersatu dan membentuk "Three Star Sword Array". Saat itu, tubuh mereka bertiga mulai berotasi kencang, sambil menerbangkan kerikil dan daun-daun kering di sekitarnya, untuk membentuk sebuah pilar pedang Chi – dengan diameter mencapai satu kaki.     

Tiga penjaga gerbang itu menggerakkan kaki mereka di tengah pilar Chi, sebagaimana mereka ingin kembali menyerang Zhang Ruochen.     

"Apa aku belum lulus tantangan?"     

Zhang Ruochen mengernyitkan dahi, dan langsung melesat maju ke arah tiga pilar pedang Chi tersebut, sambil menginisiasi serangan.     

Saat itu, ia bermaksud untuk segera menyelesaikan pertarungan ini, agar dapat menyimpan Tenaga Chi-nya untuk perjalanan nanti.     

"Swoosh!"     

Zhang Ruochen menarik kembali Pedang Valley-water, dan melepaskan tiga teknik bergerak berturut-turut, sambil memperagakan tiga buah pemahaman pedang pada waktu yang bersamaan, yakni memotong, mencungkil, dan menebas. Setiap gerakan itu memang tampak sangat sederhana, dimana Zhang Ruochen juga menggerakkan dengan santai dan penuh kepercayaan diri.     

Detik berikutnya, ia sudah berhasil melewati tiga pilar pedang Chi, dan langsung berdiri di belakang mereka.     

"Clang!"     

"Clang!"     

"Clang!"     

Tiga pilar pedang Chi itu langsung hancur berkeping-keping.     

Tiga penjaga gerbang yang terdapat di dalam pilar Chi langsung berubah menjadi tiga garis cahaya Chi Suci - yang kemudian terbang kembali ke dalam dinding batu - hingga langsung berubah menjadi tiga tulisan karakter.     

"Tantangan berhasil."     

Terdengar suara pelan yang berasal dari dinding batu.     

Zhang Ruochen menarik tangannya dan mengembalikan Pedang Valley-water itu ke dalam sarungnya, sambil berkata, "Menantang tiga karakter sekaligus ternyata bukan hal yang mudah. Untungnya, aku dibantu oleh Pedang Valley-water ini. Terima kasih, kakak saudara Xu, atas hadiahnya."     

Setelah mengatakan itu, maka ia langsung melanjutkan perjalanannya menuju puncak gunung tanpa perlu menoleh ke belakang. Saat itu, ia langsung berjalan menuju ke lantai kedua gunung.     

"Pria ini bahkan sama sekali tidak takut ketika dia harus mengusik Xu Changsheng." Saat itu, ada senyuman yang muncul di wajah Can Dong – yang biasanya terlihat tanpa ekspresi.     

Setelah menyaksikan sendiri tingkatan level pada Tao pedang-nya Zhang Ruochen, maka seketika itu pula Can Dong akhirnya menyadari – kalau ia baru saja meremehkan Zhang Ruochen. Kali ini,, ia percaya jika lelaki tersebut punya kemampuan untuk berhasil mencapai puncak lantai kedua gunung.     

Can Dong sendiri merasa bahagia karena Long-living Yard akhirnya mampu memproduksi seorang ksatria bertalenta seperti itu.     

"Seorang pemula di antara para murid Biksu berhasil menantang tiga karakter sekaligus. Selain itu, dia sudah berhasil mencapai level ketujuh dari Satu Pedang. Semua murid di Sekte Yin Yang pasti akan tercengang dengan berita ini, ketika berita ini tersebar luas nanti malam," kata seorang murid Biksu yang berusia tua, yang sudah berada di Perubahan Kesembilan dari Alam Fish-dragon.     

"Dia benar-benar mengalami kerugian yang besar," Qin Yufan melirik ke arah Xu Changsheng, dan tidak tahu harus tertawa atau tidak setelah melihat peristiwa ini.     

Semua orang sudah bisa membaca intensitas Xu Changsheng – untuk mempermalukan Lin Yue. Namun, sebaliknya, ia sendiri yang harus menanggung malu. Bukan hanya harga dirinya saja yang hancur di hadapan Han Qiu, melainkan juga ia sudah kehilangan Pedang Valley-waternya.     

Kedua mata Xu Changsheng benar-benar merah. Saat itu, ia mengepalkan tangannya dan mengedengus, sebagaimana ia mulai melesat ke arah jalanan gunung dan mengarah ke lantai kedua gunung. Di waktu yang bersamaan, ia mempercepat langkah kakinya agar dapat menyusul Zhang Ruochen.     

Han Qiu berkata, "Aku harap kakak saudara Xu tidak melakukan hal-hal ekstrim dengan kemarahannya yang seperti itu."     

Para murid Biksu yang lain juga sama-sama merasa khawatir. Sebab, kalau sampai Xu Changsheng membunuh Lin Yue karena tidak mampu menahan amarahnya, maka Sekte Yin Yang pasti akan kehilangan dua orang jenius.     

Hampir setiap bulannya, murid-murid Biksu selalu meregang nyawa di Gunung Dewa Kuno.     

Selain karena kecelakaan, maka mereka yang kehilangan nyawa adalah karena rasa cemburu dan balas dendam.     

"Teruskan tantangannya, sementara aku yang akan memeriksa mereka," kata Qi Feiyu.     

Qi Feiyu sudah berhasil menembus rintangan pertama di lantai kedua gunung sejak tadi, namun ia masih berada di sana untuk mengamati kapabilitas Qin Yufan dan Xu Changsheng, sebagai persiapannya menjelang kontes pedang. Karena alasan itulah, maka ia tidak segera melanjutkan perjalanannya ke rintangan kedua – yang berada di tengah jalanan gunung.     

"Wah!"     

Tubuh ramping Qi Feiyu sangat ringan dan fleksibel. Sebab, hanya dengan satu kali hentakan lembut, maka ia sudah melompat tinggi menuju ke jalanan gunung di lantai kedua, sebagaimana ia berusaha mengejar Zhang Ruochen dan Xu Changsheng.     

Para murid Biksu mulai memandang Qi Feiyu dengan tampang takjub, sebagaimana mereka tampak seperti sedang melihat sebuah pemandangan yang indah.     

Seorang murid Biksu yang sudah mencapai Perubahan Ketujuh dari Alam Fish-dragon bertanya, "Berapa karakter yang sudah ditantang oleh Qi Feiyu?"     

"Kami tidak yakin, karena dia adalah orang pertama yang tiba di lantai kedua gunung. Dia sudah berhasil melewati rintangan pertama pada saat kami tiba di sini."     

Semua orang di sana mulai menggelengkan kepala bersamaan. Tidak ada satupun dari mereka yang melihat bagaimana Qi Feiyu bisa lolos di rintangan pertama lantai kedua gunung.     

Zhang Ruochen mendaki ke atas gunung dengan kecepatan tinggi, dan tidak lama setelahnya, maka ia sudah berada pada ketinggian 2.000 meter di lantai kedua gunung. Saat itu, sambil menatap ke arah bawah, maka kaki gunung tersebut sudah tidak terlihat.     

Di sana, ada beberapa lapisan kabut putih yang menghalangi pandangan. Bahkan, kabut itu menghalangi Kekuatan Batin untuk menembusnya.     

Sebagaimana Xu Changsheng mulai mendekat, saat itu ia melompat dari atas tebing dan mendarat di hadapan Zhang Ruochen. Sambil menutupi jalannya, saat itu Xu Changsheng berkata lantang, "Bangsat, apa kau berpura-pura menjadi seekor babi dan hendak memangsa seekor harimau? Jangan pikir kau bisa naik ke lantai kedua gunung jika kau tidak mengembalikan Pedang Valley-waterku terlebih dahulu."     

Zhang Ruochen menghentikan langkah kakinya dan bertanya, "Mengapa? Apa kakak saudara Xu adalah orang yang pelit? Apa kau ingin memintaku untuk mengembalikan pedang yang sudah kau hadiahkan?"     

Xu Changsheng sedang terbakar oleh amarah, sampai ke titik dimana ia hampir meledak. Saat itu, Tenaga Chi di dalam tubuhnya sampai memancar keluar, hingga semua tenaga itu berkumpul di tangannya.     

Zhang Ruochen sendiri sama sekali tidak takut terhadap kemarahan Xu Changsheng. Saat itu, ia tersenyum dan hanya menggelengkan kepala. Ternyata, ia sendiri terlalu tinggi meninggalkan kesan terhadap sosok Xu Changsheng sebelumnya. Jadi, ia benar-benar tidak menyangka – kalau ternyata Xu Changsheng akan bersikap kekanak-kanakan seperti itu – sampai-sampai tidak mampu lagi mengendalikan emosinya.     

Qi Feiyu mendekati mereka dari balik awan, tidak jauh dari sana. Setelah itu, ia mendarat di puncak tebing, yang berada pada jarak 20 kaki jauhnya.     

Xu Changsheng mulai melirik ke arah Qi Feiyu, sambil menarik kembali Tenaga Chi, dan mulai mendengus. "Aku tidak menyangkal bahwa kemampuanmu ternyata cukup tinggi. Akan tetapi, aku harus mengambil Pedang Valley-waterku kembali. Bagaimana jika kita bertaruh? Jika kau kalah, maka kau harus mengembalikan pedang itu kepadaku."     

Zhang Ruochen melirik ke arah Qi Feiyu, sebelum akhirnya membalas. "Tidak tertarik."     

Xu Changsheng mengepalkan tangannya erat-erat. Saat itu, terdapat tatapan dingin di matanya. Sebab, ia pasti akan menyerang Zhang Ruochen, kalau Qi Feiyu tidak berada di sana. Meskipun ia tidak mampu membunuh Zhang Ruochen, setidaknya ia bisa merasa puas – dengan cara menghancurkan betis dan pahanya.     

"Hari ini, tampaknya kau sudah menciptakan dendam di antara kita, Lin Yue. Aku akan membuatmu menyesal terhadap apa yang sudah kau lakukan hari ini, di kontes pedang nanti."     

Intensitas membunuh Xu Changsheng terpancar dari kedua pandangan matanya. Saat itu, ia mendengus dan cepat-cepat melanjutkan perjalanannya menuju puncak gunung. Dalam sekejap, ia sudah menghilang di antara celah tebing, yang berada di ujung jalanan gunung.     

Terdengar suara lembut dari Qi Feiyu dari belakang Zhang Ruochen, "Seharusnya kau tidak perlu mengusik Xu Changsheng. Kau bisa membuatnya tenang dengan mengembalikan Pedang Valley-water tersebut."     

Zhang Ruochen bisa mendeteksi aroma wangi di udara, lalu mulai membalikkan badannya untuk menatap Qi Feiyu. Saat itu, ia berkata, "Sejujurnya, aku tidak terlalu peduli dengan Pedang Valley-water. Akan tetapi, aku tahu bahwa Xu Changsheng tidak akan pernah melepaskanku dengan mudah, meski aku sudah mengembalikan pedangnya. Apalagi, dia sudah mempermalukan dirinya sendiri di depan publik."     

"Kau benar, benar sekali. Namun, Xu Changsheng didukung oleh keluarga yang sangat kuat. Baik keluarga Biksu Xu dan Sekte Yin Yang sama-sama punya pengaruh yang besar. Jadi, kau sedang membawa dirimu sendiri ke dalam masalah besar di Sekte Yin Yang dengan cara mengusiknya."     

Dengan penampilan yang anggun dan elegan, saat itu Qi Feiyu tampak seperti bunga anggrek berwarna hijau yang tumbuh di sudut tebing.     

Kemudian, ia mulai berjalan ke arah Zhang Ruochen dan berhenti pada jarak tiga kaki darinya. Saat itu, bentuk tubuhnya terlihat sudah berkembang sempurna, dan pinggulnya yang putih sedang ditutupi oleh sabuk berwarna putih. "Ternyata kau adalah seorang ksatria yang punya bakat alami dalam hal Tao pedang, jadi kau punya kesempatan yang tinggi untuk mencapai level sepuluh dari Satu Pedang sampai tingkatan puncak," kata Qi Feiyu.     

"Keluarga Qi kami adalah sebuah Keluarga Aristokrat dari Abad Pertengahan. Jika kau mau bergabung bersama Keluarga Qi, maka aku bisa mengenalkanmu kepada para pemimpin keluarga dan menjadikanmu sebagai seorang Elder Keqing. Setelah itu, kau bisa mendapatkan jaminan bahwa Keluarga Biksu Xu, sama sekali tidak akan berani menyentuhmu."     

Kedua mata Qi Feiyu sangat menyihir, sebagaimana itu tampak seperti dua buah permata hitam, yang muncul di permukaan air.     

Hanya pandangan mata wanita tersebut, namun itu sudah mampu meluluhkan hati para pria. Siapa yang sanggup menolaknya?     

Zhang Ruochen merasa jika mata Qi Feiyu mengandung suatu kekuatan tertentu, yang memberikan tekanan terhadap Kekuatan Batin-nya. Untungnya, ia menyadarinya tepat waktu, dan langsung menyingkirkan tekanan aneh tersebut dengan menggunakan Kekuatan Batin-nya.     

Hal itu sangat aneh, sebab sosok wanita elegan dan luar biasa, ternyata mempelajari sihir hitam.     

Zhang Ruochen menutup matanya dan menghindar dari tatapan mata wanita tersebut. Kemudian, sambil merasa waspada, maka ia berkata, "Saudari senior seperguruan Qi, apa kau datang jauh-jauh kemari hanya untuk mengundangku masuk ke dalam Keluarga Qi? Aku mengira bahwa kau sampai repot-repot mengejarku ke sini untuk menyelamatkanku dari Xu Changsheng."     

"Aku benar-benar mengagumi talentamu. Sebab, dengan bantuan Keluarga Qi, maka kau punya kesempatan besar untuk menjadi seorang Biksu Pedang yang terhormat. Akan tetapi, tanpa bantuan dari Keluarga Qi, maka kau mungkin saja bisa terbunuh, sebelum kau benar-benar sempat berkembang sempurna," kata Qi Feiyu dengan tanpa ekspresi.     

"Terima kasih atas penawaran baik tersebut, saudari senior seperguruan Qi. Tapi sayangnya, aku cuma ingin melatih diriku sendiri di dalam Sekte Yin Yang. Aku tidak tertarik untuk bergabung ke dalam keluarga manapun."     

Zhang Ruochen kembali mendaki jalanan gunung, tanpa tergesa-gesa.     

"Kadang kala, seseorang memang harus bijak dalam memilih. Jadi, aku hanya bisa merasa kasihan terhadap kau yang benar-benar bersikeras untuk berjalan menuju pada kematianmu sendiri."     

Terdapat Chi berwarna ungu yang melintas di kedua pupil mata Qi Feiyu, sebagaimana wanita tersebut melompat ke arah depan. Lalu, pada saat ia mengangkat jempolnya, saat itu kukunya memanjang sampai berukuran 3 meter - membentuk sebuah pedang tipis - dan mengarah langsung menuju ke punggung Zhang Ruochen.     

Kecepatan pergerakan Qi Feiyu dapat membuat ujung pedangnya yang tajam, menggapai punggung Zhang Ruochen hanya dalam kurun waktu sekejap.     

Akan tetapi, sedari tadi Zhang Ruochen sudah bisa merasakan aura licik yang dipancarkan oleh Qi Feiyu, jadi sejauh ini ia masih merasa waspada.     

Oleh karena itulah, Zhang Ruochen juga melepaskan serangan, di waktu yang hampir sama ketika wanita tersebut menyerang.     

Namun, karena ia tidak sempat menarik Pedang Valley-waternya dari balik sarung, maka ia hanya mampu mengayunkan pegangan pedangnya ke arah belakang, sambil menghalau pedang milik Qi Feiyu.     

"Clang!"     

Sebagaimana pegangan pedang itu sedang berbenturan dengan ujung pedang yang tipis, maka seketika itu pula terdapat riak-riak pedang Chi yang mulai memancar di segala penjuru.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.