Kaisar Dewa

Xu Changsheng



Xu Changsheng

0Sebuah Fisik Gelap yang sudah berada di tingkat Kesuksesan Kecil mampu mengimbangi seorang Perangai Biksu di tingkatan alam yang sama. Fakta ini sendiri sudah membuat begitu banyak murid Biksu merasa takjub.     

Siapa yang tidak ingin menikah dengan sosok luar biasa dan wanita yang menjadi putri kesayangan Dewa?     

Selain itu, Han Qiu memiliki sesuatu yang berlawanan dengan kata suci, yakni daya pikat yang berwarna hitam, dimana hal tersebut benar-benar mematikan bagi para pria.     

Bahkan seorang putra kesayangan Dewa seperti Xu Changsheng pun sampai memandang Han Qiu dengan perasaan takjub.     

Xu Changsheng memaku pandangan matanya ke arah Zhang Ruochen dan kedua orang temannya. Saat itu, ia langsung mengernyitkan dahi dan bertanya, "Dari mana mereka berasal?"     

Pang Long melipat tangannya di depan dada dan mendengus. "Tiga orang itu adalah Lin Yue, Xun Hualiu dan Mu Jiji. Mereka adalah tiga orang cabul yang berani memanggil kelompoknya sebagai 'tiga ahli pedang romantis', dengan tujuan untuk menggoda para murid perempuan. Hari ini, beraninya mereka secara terang-terangan menggoda saudari junior seperguruan Han Qiu! Hari ini, mereka benar-benar sudah bertindak keterlaluan. Seseorang harus harus segera memberi mereka pelajaran."     

Pang Long ingin bertindak seperti sang pelindung bagi Han Qiu, sambil melangkah maju dan menghukum tiga orang tersebut. Akan tetapi, semenjak kekalahannya yang terakhir, maka ia sudah paham betul kalau dirinya jauh lebih lemah daripada Zhang Ruochen.     

Oleh karena itulah, ia sama sekali tidak berani bergerak, dan hanya berlindung di balik Xu Changsheng.     

Gai Hao menatap ke arah Pang Long, sambil mengernyitkan dahi.     

Ia bisa menilai kalau Pang Long sengaja menyulut emosi Xu Changsheng, hingga pria itulah yang nantinya akan menangani tiga ahli pedang romantis tersebut.     

Pada titik tertentu, metode dan trik yang digunakan olehnya membuat Gai Hao merasa jijik.     

Akan tetapi, Gai Hao sendiri juga tidak senang kepada tiga orang ahli pedang romantis tersebut. Jadi, kalau Xu Changsheng sampai melakukan pergerakan, maka pria itu juga bisa menghukum mereka.     

Selain itu, berdasarkan pada tingkat pengolahannya yang cukup kuat, maka Xu Changsheng sendiri pasti mampu membongkar kartu andalan Lin Yue yang lain. Yang jelas, Gai Hao benar-benar merasa sangat tertarik dengan hal tersebut, hingga ia tidak perlu bicara apa-apa.     

Xu Changsheng pun mulai mendengus dingin. "Sekte kita sampai harus menerima beraneka ragam murid. Bagaimana mungkin setiap Tom, Dick, dan Harry bisa menjadi murid Biksu?"     

Ketika ia selesai berbicara, maka Xu Changsheng sempat berusaha untuk membetulkan kerah dan lengan bajunya, sebelum akhirnya mendekati Han Qiu dari sisi belakang.     

Gai Hao dan Pang Long mengikuti dari belakang Xu Changsheng, lalu berdiri di sebelahnya.     

Xu Changsheng mulai menyapukan pandangan matanya – dengan dingin – ke arah Zhang Ruochen dan kedua temannya, sambil tersenyum sarkastik. "Jadi, kalian adalah tiga ahli pedang romantis?"     

Xun Hualiu dan Mu Jiji sama-sama menukar pandangan dengan Xu Changsheng. Seketika itu juga, tubuh mereka berdua langsung gemetar, hingga mereka sampai merasa lemas. Di ekspresi wajah mereka, di sana tergambar teror, hingga mereka berdua sampai harus melangkah mundur tiga langkah.     

Sebenarnya, Xun Hualiu dan Mu Jiji bukanlah para pecundang, hanya saja, tingkat pengolahan Xu Changsheng yang memang sudah terlampau tinggi.     

Saat itu, tatapan matanya seperti hanya memandang biasa, namun pada kenyataannya, ia baru saja mengalirkan kekuatan Jiwa Bela Diri ke dalam tatapan matanya, dan mengubahnya menjadi gelombang kekuatan dengan bentuk yang lain.     

Xu Changsheng berada di Perubahan Kedelapan dari Alam Fish-dragon, dan Jiwa Bela Diri-nya jauh lebih unggul daripada milik para pertapa lain di Perubahan Kesembilan dari Alam Fish-dragon. Baik Xun Hualiu maupun Mu Jiji, yang sama-sama berada di Perubahan Pertama dari Alam Fish-dragon, tidak akan mampu bertahan dari kekuatannya.     

Kala itu, Zhang Ruochen masih bersikap tenang dan juga sama-sama mulai melepaskan kekuatan Jiwa Bela Diri-nya Saat itu, ia mengalirkannya ke dalam pandangan mata dan mulai menatap mata Xu Changsheng. "Apa maksudmu? Kita adalah murid-murid yang berasal dari Sekte yang sama. Jadi, kita tidak perlu sampai harus membahas ini."     

Meskipun Xu Changsheng terlihat seperti seorang pria tangguh, namun metode yang digunakan sangat keji dan berlebihan.     

Jika Zhang Ruochen tidak memobilisasi Jiwa Bela Diri-nya untuk menangkal kekuatan tersebut, maka Xun Hualiu dan Mu Jiji hanya akan berakhir seperti sayuran.     

"Sungguh pria yang keji. Aku harus waspada dengan orang ini di kemudian hari," Zhang Ruochen berkata pada dirinya sendiri.     

Entah bagaimana, Xu Changsheng merasa terkejut ketika menyaksikan Zhang Ruochen – sama sekali tidak terpengaruh dengan tatapan matanya. Yang jelas, ia tidak menduga bila pria di hadapannya tersebut memiliki Jiwa Bela Diri yang kuat.     

Dengan Xu Changsheng yang bertindak sebagai pelindungnya, maka seketika itu pula Pang Long menjadi sama sekali tidak takut. Saat itu, ia mendengus dingin, "Lin Yue, kakak saudara Xu sama sekali tidak tahan saat melihat kalian semua sedang menggoda saudari junior seperguruan Han Qiu. Maka dari itu, dia ingin menghukum kalian."     

Saat itu, Xun Hualiu sudah berhasil mengembalikan kesadarannya. Lalu, sambil memijat alisnya, maka ia langsung menuding hidung Pang Long dan mengumpat kencang. "Hukuman sampah! Xu Changsheng adalah seorang superior di Perubahan Kedelapan dari Alam Fish-dragon, sementara kami baru saja diangkat menjadi murid-murid Biksu. Yang pasti, dia akan merasa malu ketika harus bertarung melawan kita, bukan begitu?"     

Mu Jiji berkata, "Pang Long, sebaiknya kau perjelas maksud kedatanganmu. Apa matamu melihat sendiri bagaimana kami menggoda saudari junior seperguruan Han Qiu? Semua juga tahu kalau saudari junior seperguruan Han Qiu ingin memperbaiki hubungannya dengan Bos Lin. Salah satu dari mereka sangat cantik, sementara yang lainnya sangat tampan. Mereka berdua memang terlahir untuk bersama. Sebaiknya kau pikirkan urusanmu sendiri!"     

Ekspresi wajah Pang Long terlihat sedingin es. Saat itu, ia mengepalkan tangan dan kedua kakinya sampai terbenam di dalam tanah. Sambil berseru dengan suara yang dalam, maka ia berkata, "Bagaimana mungkin saudari junior seperguruan mau berkawan dengan sampah seperti kalian bertiga? Kalian semua sama sekali tidak layak bersanding dengannya."     

"Siapa yang kau panggil sampah?"     

Xun Hualiu merasa sangat tidak puas dan ingin segera melesat maju untuk bertarung melawan Pang Long, namun ia sudah lebih dulu dihentikan oleh Zhang Ruochen.     

Tiga orang ahli pedang romantis bukannya tidak terkenal, namun Xu Changsheng, Gai Hao, dan Pang Long, sama-sama lebih bersinar dalam hal talenta, hingga mampu mengungguli mereka. Selain itu, mereka bertiga dikenal sebagai "Tiga Hero dari Istana Supreme Pure" dan mereka benar-benar terkenal di antara para murid Biksu.     

Karena kepopularitasan mereka, maka hal itu akhirnya membuat para murid Biksu di sekitar sana mulai melirik mereka dan langsung menjadi penasaran terhadap apa yang sedang terjadi.     

Pada akhirnya, Xu Changsheng menyadari kalau ia baru saja dimanfaatkan oleh Pang Long. Saat ini, ia merasa sedikit kesal.     

Dengan begitu banyak mata yang sedang memandangnya, maka ia akan dipermalukan ketika harus pergi begitu saja dan meninggalkan tempat tersebut. Bahkan, fakta yang jauh lebih penting adalah Han Qiu, seorang murid perempuan itu, benar-benar cantik. Baginya, maka itu sudah bisa dikatakan sebagai jatuh cinta pada pandangan pertama.     

Xu Changsheng mengangkat tangannya dan mulai meminta Pang Long untuk pergi.     

Setelah itu, ia berusaha mendekati Han Qiu, dan memperlihatkan senyuman samar. "Saudari junior seperguruan Han Qiu, apa kau perlu bantuanku untuk menghajar ketiga sampah ini? Oh, aku lupa memperkenalkan diri. Aku adalah Xu Changsheng, seorang murid Biksu dari Istana Supreme Pure."     

Kedua mata Han Qiu, yang berbentuk seperti mata phoenix, sedang melirik ke arah Zhang Ruochen, yang sedang berdiri di hadapannya. Saat itu, ia memperlihatkan senyuman penuh arti dan sedikit membungkuk ke arah Xu Changsheng, sambil berkata dengan intonasi manja, "Jadi Anda adalah kakak saudara Xu, sosok yang sangat terkenal itu. Tolong terima penghormatan saya. Namun, kita adalah sama-sama kawan seperguruan, jadi, tolong biarkan saja mereka. Jika sampai hal ini terulang kembali, maka saya sendiri yang akan menghajar mereka."     

Pang Long berkata dengan intonasi tidak sabar, "Saudari junior seperguruan Han Qiu, kau tidak bisa membiarkan mereka begitu saja."     

Xu Changsheng menatap Pang Long dengan tampang dingin dan berkata pelan, "Pang Long, karena saudari junior seperguruan Han Qiu lebih memilih untuk membiarkan mereka, maka kali ini, kita harus memaafkan mereka. Jadi, tidak perlu lagi berdebat dengan para sampah seperti mereka."     

Karena dapat merasakan kemarahan Xu Changsheng, saat itu dahi Pang Long mulai basah oleh keringat, dan ia pun perlahan-lahan mulai bergerak mundur.     

Xun Hualiu menatap punggung Han Qiu dan Tiga Hero dari Istana Supreme Pure, sebagaimana mereka sudah pergi dari sana. Saat itu, ia merasa marah dan meludah keras-keras ke arah tanah. "Apa maksudnya? Apa yang sebenarnya dimaksud oleh Han Qiu? Apa kita benar-benar sedang menggodanya? Membiarkan kita pergi? Apa dia benar-benar berpikir kalau tiga ahli pedang romantis hanyalah sampah?"     

Mu Jiji langsung bergerak maju untuk menenangkan temannya. "Biarkan saja! Saudari junior seperguruan Han Qiu sengaja membantu kita. Tidakkah kau bisa melihat bahwa Xu Changsheng sedang dimanfaatkan oleh Pang Long? Dia sedang dipaksa untuk bertarung melawan kita! Jika wanita itu tidak mengatakan hal tersebut, maka harga diri Xu Changsheng akan terluka. Alhasil, dia tidak akan pernah main-main ketika ingin menghancurkan kita. Jika itu terjadi, maka kita akan berada di dalam masalah yang sangat besar.     

"Xu Changsheng sangat tangguh, dengan derajat yang tinggi di dalam Sekte, hingga pihak sekte tidak akan mampu berbuat apa-apa, meski dia memilih untuk menghancurkan tingkat pengolahan kita. Maka dari itu, sebaiknya kau menganggap kalau sekarang ini kita sedang beruntung."     

Xun Hualiu memikirkannya sejenak, sebelum akhirnya mulai memahami perkataan Mu Jiji. Setelah itu, ia melirik ke arah Zhang Ruochen dan bertanya, "Apa itu benar?"     

Tangan Zhang Ruochen sedang digunakan untuk menggosok pipinya sendiri. Kemudian, ia berusaha untuk mencerna senyuman Han Qiu untuk beberapa saat, sebelum akhirnya mengangguk. "Kalau menimbang situasinya, maka kurasa saudari junior seperguruan Han Qiu memang sedang membantu kita."     

Xun Hualiu menggaruk kepalanya sendiri dan tersenyum sumringah. "Di masa lalu, Nona Han yang cantik selalu membenci dan menghajar kita, setiap kali kita hendak bertemu dengannya. Sekarang, apa yang sebenarnya terjadi? Apa... Bos Lin diam-diam sudah berhasil menaklukkan hatinya?"     

Zhang Ruochen tersenyum dan menggelengkan kepala.     

Sebenarnya, ia juga merasa sangat gelisah.     

Apa ia harus mengkhianati dirinya sendiri dan membongkar identitasnya kepada Han Qiu?     

"Boom!"     

Permukaan tanah di sekitarnya sedikit berguncang, sebagaimana gerbang Gunung Dewa Kuno perlahan-lahan mulai terbuka.     

Ada sekelompok murid yang segera masuk ke dalam gerbang dan mulai mendaki lantai pertama Gunung Dewa Kuno. Xun Hualiu adalah salah satu dari mereka yang berada di barisan depan. Saat itu, ia sudah melesat cepat, sebelum akhirnya berhasil menapakkan kaki di lantai pertama gunung tersebut.     

Zhang Ruochen tidak tergesa-gesa, sebaliknya, ia masih berada di tempatnya berdiri, sambil mengamati sekitarnya dalam diam. Saat itu, ia menemukan sebuah fenomena yang aneh.     

Meskipun ada begitu banyak murid Biksu yang sedang berkumpul di luar gerbang gunung, namun hanya setengah dari mereka yang bergegas menuju ke lantai pertama. Akan tetapi, setengahnya lagi masih berdiri di tempat masing-masing, dan tampak seperti tidak ingin bergerak.     

Mu Jiji seperti dapat membaca pikiran Zhang Ruochen. Saat itu, ia mulai tersenyum. "Gunung Dewa Kuno dibuka satu kali di setiap bulannya. Ada begitu banyak orang yang sudah paham betul kalau mereka tidak akan masuk ke dalam sana, karena mereka tidak akan mendapatkan apa-apa dari dalamnya. Sebaliknya, mereka datang kemari untuk menginvestigasi para calon lawan masing-masing, yang mungkin akan bertarung dengan mereka di kontes pedang."     

Zhang Ruochen bertanya, "Bukankah sangat sulit untuk masuk ke dalam Gunung Dewa Kuno?"     

Mu Jiji membalas, "Bukan hanya sangat sulit, melainkan hampir mustahil. Sebab, sebagian besar murid Biksu hanya mampu mencapai puncak lantai pertama."     

"Tapi, aku pernah mendengar bahwa Gai Hao sudah mencapai puncak lantai pertama ketika dia berada di Perubahan Pertama dari Alam Fish-dragon."     

Mu Jiji tersenyum kecut dan berkata, "Itu karena dia adalah Gai Hao. Berapa banyak murid yang seperti Gai Hao di dalam Sekte Yin Yang? Gunung Dewa Kuno sendiri memang diperuntukkan untuk menguji Tao pedang, kemampuan keseluruhan, dan kekuatan ingin para pertapa. Mereka yang lebih tangguh pasti punya banyak kelebihan di segala sisi."     

Zhang Ruochen memaku pandangan matanya ke arah Gunung Dewa Kuno yang berada di kejauhan. Tiba-tiba, ia melihat lima figur sedang melintas dengan kecepatan tinggi dan berhasil mencapai puncak lantai pertama gunung tersebut. Mereka baru saja berhasil melewati rintangan untuk Tao Pedang, kemampuan keseluruhan, dan kekuatan ingin masing-masing. Sekarang, mereka sedang mengarah ke lantai kedua gunung.     

Di sampingnya, ada seorang murid wanita yang berteriak kencang. "Itu adalah kakak saudara Qin Yufan yang memimpin di barisan depan! Menakjubkan sekali! Mungkin dia mampu mencapai puncak lantai kedua!"     

Zhang Ruochen mendongakkan kepala dan memandang sesuatu di kejauhan. Saat itu, ia melihat Qin Yufan sudah berada di lantai kedua. Pria ini sangat luar biasa, dan bisa dikategorikan sebagai seorang lawan yang tangguh.     

Ada yang berkata bahwa setiap kali seseorang berhasil mencapai puncak di setiap lantai, maka ia bisa meminum Holy Water di mata airnya. Air itu digunakan untuk meningkatkan pengolahan seseorang dan membantunya agar lebih mudah memahami Tao pedang.     

Karena alasan itulah, mengapa ada begitu banyak orang yang berusaha keras untuk menggapai puncak Gunung Dewa Kuno tersebut.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.