Kaisar Dewa

Zhang Ruochen di dalam Kuali Perunggu



Zhang Ruochen di dalam Kuali Perunggu

0Saat Pang Long menyaksikan Han Qiu pergi meninggalkan Worshiping Bronze Tripod, maka seketika itu juga ia berjalan untuk mendekatinya. Setelah itu, ia mengatupkan tangannya ke arah depan dan berkata sambil tersenyum, "Saudari junior seperguruan, selamat atas keberhasilanmu dalam mendapatkan sebuah Pemahaman Pedang dari sang Biksu Pedang. Sebab, berdasarkan pada talentamu dalam hal Tao pedang, mungkin kau punya kesempatan untuk memahami Satu Pedang sampai pada level sepuluh, dan mencapai tingkat Kesempurnaan, meski masih berada di Alam Fish-dragon."     

Sejujurnya, Pang Long merasa sangat iri dengan Han Qiu. Sebab, ia hanya mampu mendapatkan sebuah Pemahaman Pedang milik seorang BIksu biasa, yang mana itu sangat jauh, bila harus diperbandingkan dengan Pemahaman Pedang milik seorang Biksu Pedang.     

Setelah itu, ia mulai membatin, "Jika aku bisa mendapatkannya, maka hidupku akan menjadi lengkap."     

Han Qiu sendiri merasa cukup senang ketika berhasil mendapatkan sebuah Pemahaman Pedang milik sang Biksu Pedang. "Berdasarkan pada talentaku dalam Tao pedang, namun aku masih tertinggal jauh dari seorang pemuda pahlawan pedang. Sebab, aku berhasil mendapatkan pencapaian ini hanyalah berdasarkan pada keberuntungan."     

Pang Long mengira kalau Han Qiu sedang bersikap sederhana. "Saudari junior seperguruan, menurutmu, siapa yang kau anggap sebagai pemuda pahlawan pedang?"     

Han Qiu menatap langit dan kembali teringat tentang sosok pemuda berjubah putih.     

Jika pria itu tidak mengajarkan Sembilan Pedang Yin, maka kemungkinan besar ia tidak akan diterima menjadi murid di Sekte Yin Yang. Bahkan, mungkin ia juga telah lama mati, karena ditelan oleh kekuatan hitam yang terdapat di dalam tubuhnya, hingga tanpa menyisakan apa-apa.     

Bagaimanapun juga, bakat pria itu dalam hal Tao pedang benar-benar sangat memukau. Yang jelas, Han Qiu hanya bisa memandangnya tinggi-tinggi.     

Pria itu telah meninggalkan Omen Ridge dan pergi menuju ke Akademi Saint di Wilayah Timur. Selain itu, ada yang berkata jika dia sudah berhasil masuk ke dalam Departemen Teknik Pedang di Akademi Saint.     

Kalau dia masih hidup, mungkin tidak ada seorang pun yang mampu menandinginya dalam hal teknik pedang.     

Maka dari itu, kalau sampai ia datang ke Sekte Yin Yang dan masuk ke dalam Worshiping Bronze Tripod, maka ia akan mendapatkan – setidaknya sebuah Pemahaman Pedang – yang pernah ditinggalkan oleh seorang Saint Prince. Sialnya, ia memang ditakdirkan untuk mati muda. Seorang jenius yang seperti itu akhirnya harus mati dengan cara yang tidak lazim. Alhasil, Han Qiu hanya mampu menyayangkan hal tersebut.     

Seketika itu juga, rasa gembiranya langsung menghilang ketika ia kembali terpikirkan tentang sosok pria tersebut. Setelah itu, ia mulai menghela nafas dalam-dalam dan terlihat depresi. Jadi, tanpa menjawab pertanyaan Pang Long, maka seketika itu pula ia langsung menuruni tangga batu dan kembali ke tempatnya semula.     

Di sisi lain, Pang Long sendiri tidak mengerti kalau apa yang ia katakan, ternyata mengusik wanita tersebut. Jadi, ketika ia menyaksikan wajah muram wanita tersebut, maka seketika itu pula ia langsung mundur teratur.     

Lima orang murid Biksu - saling bergantian - sudah melangkahkan kakinya ke dalam Worshiping Bronze Tripod. Akan tetapi, mereka semua gagal. Yang jelas, tidak ada seorangpun dari mereka yang berhasil mendapatkan Pemahaman Pedang dari para Leluhur.     

"Kakak saudara Pang Long dan saudari senior seperguruan Han Qiu sudah sama-sama masuk ke dalam Worshiping Bronze Tripod. Jadi, sepertinya tidak ada orang lagi yang bisa memperoleh Pemahaman Pedang dari para Leluhur."     

"Dalam upacara penobatan yang sudah-sudah, kalau ada seorang murid Biksu yang berhasil mendapatkan sebuah Pemahaman Pedang dari para Leluhur, maka hal itu sudah dianggap sebagai pencapaian yang tinggi. Hari ini, ada dua orang murid yang berhasil mendapatkannya. Jadi, bisa dipastikan kalau Sunv Yard dan Istana Supreme Pure akan sama-sama mengadakan pesta."     

Di kerumunan, seorang gadis muda – yang sangat cantik – sedang mengedipkan matanya dan berkata penuh damba, "Entah mengapa, tapi aku yakin kakak saudara Lin Yue pasti berhasil mendapatkan sebuah Pemahaman Pedang dari para Leluhur."     

Gadis itu adalah Zhao Han'er dari Gunung Suci Zixia.     

Gadis itu rela datang jauh-jauh ke Istana Supreme Pure hanya demi menyaksikan kakak saudara Lin Yue dimahkotai sebagai seorang murid Biksu.     

Akan tetapi, kata-kata Zhao Han'er hanya membuat para penonton tertawa.     

Seorang murid inti berwajah pucat sedang menggosok pipinya sendiri dan berkata, "Saudari junior seperguruan Zhao, jangan terlalu berharap kepada Lin Yue. Jita terus seperti itu, kau mungkin akan kecewa."     

"Mengapa kau tidak percaya kepada kakak saudara Lin Yue?" balas Zhao Han'er dengan intonasi marah.     

Menurutnya, kakak saudara Lin Yue cukup berbakat dalam hal Tao pedang. Selain itu, lelaki tersebut juga telah berhasil menguasai Pedang Gelombang Sepuluh Jalur sampai pada tingkatan Kesempurnaan Seni Bela Diri. Jadi, ketika harus dibandingkan dengan para murid inti yang hadir di sana, maka lelaki itu masih jauh lebih baik dalam hal Tao pedang.     

Seorang murid inti berkata, "Dia bisa menjadi terkenal hanya karena terus membual tentang keberhasilannya dalam membunuh Serene Blue Emissary. Apa kau benar-benar percaya kepadanya?"     

Seorang murid inti yang berada di sampingnya sedang tertawa mencibir. "Lin Yue mampu mengalahkan Pang Long karena tingkat pengolahannya lebih tinggi. Namun, jika mereka berdua berada di tingkatan alam yang sama, maka Lin Yue dan Pang Long benar-benar tidak berada di level yang sama."     

Meski demikian, Zhao Han'er masih sangat percaya diri terhadap kemampuan kakak saudara Lin Yue. Maka dari itu, ia terus menerus berusaha berdebat dengan para murid inti yang berada di sana, namun sialnya, mereka semua malah membalasnya dengan tertawa.     

Kala itu, semua orang berpikir jika saudari junior seperguruan Zhao sudah menjadi buta, karena masih percaya kalau Lin Yue akan mampu mendapatkan sebuah Pemahaman Pedang dari para Leluhur.     

Sebagaimana Zhang Ruochen sedang berdiri di bawah Worshiping Bronze Tripod, saat itu ia juga mendengar argumen-argumen yang dilontarkan oleh Zhao Han'er kepada para murid inti lainnya. Alhasil, ia pun menoleh dan menatap ke arah pembatas luar ashram tersebut.     

Seketika itu juga, Xun Hualiu mengikuti tatapan mata lelaki tersebut dan berusaha melihat situasi. Setelahnya, ia tersenyum cabul dan berkata, "Apa kau suka dengannya? Saudari junior seperguruan memang sangat cantik dan mengagumimu. Jika kau sanggup mendapatkan sebuah Pemahaman Pedang dari seorang Leluhur, meskipun itu hanya Pemahaman Pedang milik seorang Setengah-Biksu, maka kau bisa mendapatkannya dengan mudah malam ini."     

Zhang Ruochen menoleh dan berkata tanpa emosi, "Kami hanyalah kawan seperguruan. Jangan salah menilaiku."     

Mendengar itu, maka Xun Hualiu langsung tertawa terbahak-bahak. Setelahnya, ia berkata, "Kawan seperguruan? Apa kau sedang bercanda? Jika kau tidak mau mencobanya, biarkan aku saja."     

"Sebaiknya kau jauhi dia." Zhang Ruochen langsung menatap tajam ke arah Xun Hualiu.     

Lelaki itu memang tampak sangat tenang, namun ia juga sedang melepaskan Kekuatan Batin. Seketika itu juga, Xun Hualiu langsung merasa gemetar, dan tiba-tiba merasa seperti baru saja masuk ke dalam lubang es.     

Setelah beberapa saat, maka Xun Hualiu pun berhasil mendapatkan kesadarannya kembali. Kemudian, ia menghela nafas dan bergumam, "Mengapa kau terlalu serius? Itu hanya seorang gadis. Baiklah, dia milikmu, dan aku tidak akan pernah mengambilnya, okay?"     

Zhang Ruochen baru saja memberi Xun Hualiu sebuah peringatan – bukan karena ia mencintai Zhao Han'er, namun karena wanita itu meninggalkan kesan yang baik pada dirinya.     

Di tempat lain, Pang Long sedang menatap Zhang Ruochen dan berkata, "Lin Yue, mengapa kau tidak masuk ke dalam Worshiping Bronze Tripod? Apa kau takut kehilangan muka saat nanti masuk ke dalam sana, namun tidak mendapatkan Pemahaman Pedang apa-apa?"     

Han Qiu juga sedang memandang Zhang Ruochen.     

Wanita itu benar-benar memahami kalau pencapaian Lin Yue di dalam teknik pedang cukup tinggi, dan mungkin lelaki tersebut mampu mendapatkan sebuah Pemahaman Pedang milik para Leluhur. Yang jelas, diam-diam Han Qiu sudah menaruh keyakinannya kepada Lin Yue.     

Hari ini, ada 17 orang murid Biksu yang akan dilantik. 15 orang dari mereka sudah masuk ke dalam Worshiping Bronze Tripod. Selain Pang Long dan Han Qiu, sisanya gagal mendapatkan sesuatu.     

Pada akhirnya, giliran seorang murid Biksu urutan ke-16 yang masuk ke dalam sana, tapi ternyata gagal, dimana ia sedang berjalan menuruni tangga dengan tampang kecewa.     

"Baiklah kalau begitu, aku akan mencoba peruntunganku."     

Zhang Ruochen menatap Pang Long, sebelum akhirnya mulai melangkah maju. Setelah itu, ia mulai menaiki tangga batu dengan langkah yang tegas. Kemudian, ia melompat ke bagian atas Worshiping Bronze Tripod.     

Setelahnya, ia menurunkan sedikit kakinya ke sudut kuali berkaki tiga tersebut. Di waktu yang bersamaan, ia mulai menghirup nafas dalam-dalam dan berusaha membenahi Ketenangan Hati-nya, agar berada pada kondisi terbaik. Kala itu, ia berhasil membuat orang-orang terkesan dengan penampilannya yang tenang – layaknya sebuah pohon pinus tua yang sedang bertumbuh di atas kuali berkaki tiga tersebut.     

Han Qiu, yang sedang berdiri di bawah kuali tersebut, merasa sedikit terkejut ketika menyaksikan perangai Lin Yue – yang mana itu sangat mirip dengan sosok pria yang pernah dikenalnya.     

Hanya karena perangai yang semacam itu, maka Han Qiu tidak lagi mampu membenci Lin Yue – meskipun sebelumnya ia sangat membenci perilaku lelaki tersebut.     

Saat itu, Zhang Ruochen tidak melompat ke dalam kuali perunggu tersebut. Sebaliknya, ia masih berdiri tenang di sudut bagian atas. Kemudian, ia mulai menutup kedua matanya, dan berusaha untuk benar-benar mengosongkan dirinya, sebagaimana ia sedang mencoba untuk masuk ke dalam alam bawah sadarnya.     

Lelaki itu hanya berdiri di sana – sampai satu jam lamanya.     

"Apa yang sedang dia lakukan? Mengapa dia tidak melompat saja ke dalam kuali perunggu?"     

"Mengapa dia hanya berdiri di sudut bagian atas kuali perunggu? Apa dia ingin menarik perhatian semua orang, supaya mereka terus memandanginya? Dasar narsis!"     

Seperti yang sudah-sudah, para murid Biksu langsung melompat ke dalam kuali perunggu tanpa merasa ragu-ragu. Akan tetapi, hanya Zhang Ruochen yang memilih untuk berdiri di sudut bagian atas kuali tersebut, dan belum juga melompat ke dalamnya, meski sudah menghabiskan waktu sekian lama. Yang jelas, saat itu, tidak ada seorangpun yang tahu apa yang sedang dilakukan oleh lelaki tersebut.     

Satu jam yang lain pun terlewati, dan ia masih berdiri di sudut kuali seperti patung.     

"Berapa lama lagi dia akan berdiri seperti itu? Mengapa seorang Setengah-Biksu tidak segera datang dan mengajarinya cara berdisiplin?"     

"Ah! Jika kau tidak mampu melakukannya, cepat turun saja."     

...     

Pang Long sedang berdiri di bawah Worshiping Bronze Tripod, sambil mendongakkan kepala, dan menatap ke arah atas. Setelah itu, garis-garis hitam mulai menyembul keluar di sekitar dahinya, sebagaimana ia sedang bertanya dingin, "Lin Yue, brengsek, apa-apaan kau ini?"     

Xun Hualiu menggelengkan kepala dan menghela nafasnya. Setelah itu, ia duduk bersila di lantai dan menggaruk kepalanya sendiri. "Aku rasa dia hanya ingin berdiri di sana sampai petang. Mengapa aku sama sekali tidak terpikirkan cara ini? Sebab, meskipun aku gagal mendapatkan Pemahaman Pedang dari seorang Leluhur, namun setidaknya aku masih mampu memecahkan rekor sebagai sosok yang sanggup berdiri paling lama di atas Worshiping Bronze Tripod. Sayang sekali!"     

Semua Setengah-Biksu yang berada di Istana Supreme Pure pun sedang mengernyitkan dahi masing-masing.     

Saat itu, Setengah-Biksu Yuanlong adalah orang pertama yang sudah kehilangan kesabarannya. Alhasil, ia langsung bangkit berdiri dan berjalan keluar dari istana – untuk menyeret Zhang Ruochen dari atas Worshiping Bronze Tripod.     

Di waktu yang bersamaan, Setengah-Biksu Zixia terlihat pucat. Bagaimana tidak, semenjak berdirinya Sekte Yin Yang, maka tidak ada seorangpun yang pernah bersikap tidak tahu malu seperti ini. Lelaki itu bahkan terus saja berdiri di atas Worshiping Bronze Tripod selama dua jam. Yang jelas, kalau sampai Setengah-Biksu Yuanlong tidak bangkit dari kursinya, maka ia sendiri yang akan pergi ke sana dan langsung menghabisi Zhang Ruochen.     

Akan tetapi, hanya Lady Saint yang masih terlihat menimbang-nimbang.     

"Mungkinkah itu..."     

Tiba-tiba, kedua matanya tampak bersinar. Seketika itu juga, ia langsung melompat bangkit dan berkata spontan. "Leluhur Yuanlong, tolong tunggu sebentar."     

Di waktu yang bersamaan, Setengah-Biksu Yuanlong langsung menghentikan langkah kakinya dan menatap ke arah Lady Saint. Saat itu, ia memperlihatkan ekspresi hormat dan bertanya sopan, "Lady Saint, apa saran Anda?"     

"Kita harus menunggu beberapa saat lagi," kata Lady Saint.     

Setengah-Biksu Yuanlong kembali melirik ke arah Zhang Ruochen – yang sedang berdiri di atas kuali perunggu – dan berkata sambil tersenyum, "Pria ini sudah berdiri di atas Worshiping Bronze Tripod untuk waktu yang lama, dan hanya ingin melucu di depan seorang wanita terhormat!"     

Meski demikian, Lady Saint hanya tersenyum tipis dan berkata, "Kupikir tidak demikian. Aku merasa kalau dia sangat menarik. Jadi, mungkin dia bisa menciptakan sebuah kejutan untuk kita."     

"Oh?" Setengah-Biksu Yuanlong pun langsung tergerak.     

Di waktu yang bersamaan, para Setengah-Biksu yang lain langsung merapikan baju dan menegakkan postur duduk mereka. Saat itu, mereka semua mulai mengamati Zhang Ruochen lekat-lekat, yang berada di atas kuali perunggu.     

Bagaimanapun juga, Lady Saint adalah seorang Sage Metafisika, yang mana tingkatan alamnya jauh lebih tinggi daripada mereka semua. Yang jelas, wanita itu pasti sudah berhasil melihat sesuatu, hingga membuatnya sampai harus berkata seperti itu.     

Melalui observasi yang lebih seksama, mereka semua akhirnya menemukan sesuatu yang ganjil.     

Kala itu, kedua mata Setengah-Biksu Zixia menjadi berbinar, sebagaimana ia mulai tertawa dan berkata, "Menarik, sangat menarik. Pria ini jauh lebih kompleks daripada apa yang pernah kupikirkan."     

Hanya para Setengah-Biksu yang mampu mendeteksi – kalau Lin Yue sekarang ini sedang berusaha untuk terhubung dengan Worshiping Bronze Tripod. Alhasil, Energi Chi dari langit dan bumi yang berada di sekitar kuali itu pun terlihat sedikit terpengaruh.     

Yang jelas, saat itu para Setengah-Biksu sedang tampak tercengang.     

"Tidak pernah terjadi sesuatu yang seperti ini di dalam sebuah upacara penobatan. Apa mungkin Lin Yue akan menjadi seorang jenius Tao pedang yang sejati, yang sampai berhasil mengguncang Vessel Spirit di dalam Worshiping Bronze Tripod tersebut?" Setengah-Biksu Jing Lan dari Sunv Yard berkata sambil merasa kebingungan.     

Di sisi lain, kedua mata cantik Lady Saint tampak berkedip-kedip, sebagaimana ia sedang mengamati Zhang Ruochen lekat-lekat. "Apapun hasilnya, tolong jangan ganggu dia. Mari kita saksikan, kejutan apa yang mungkin bisa terjadi."     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.