Kaisar Dewa

Beauty Shi



Beauty Shi

1Di dalam kereta.     

Zhang Ruochen sedang memainkan jari-jarinya dan kembali menarik Kekuatan Batin-nya. Saat itu, ia menoleh ke arah Murong Yue dan berkata, "Ada seseorang yang mengikuti kita semenjak kita pergi meninggalkan Aula Excellence Pasar Gelap. Seharusnya kau tahu tentang ini?"     

Murong Yue menundukkan kepalanya dan mulai menggigit bibirnya sendiri, "Jangan khawatirkan dia, Yang Mulia. Dia sedang mengincar saya, bukan Anda."     

"Itu tidak benar."     

Zhang Ruochen menggelengkan kepalanya. "Karena kita terlihat sangat dekat, mungkin dia akan salah paham. Bukan begitu?"     

"Apa Yang Mulia tahu tentangnya?" Murong Yue merasa sedikit terkejut.     

"Sang bintang baru dari Menteri Peperangan, Bu Qianfan. Jika bukan dia, siapa lagi? Pria ini sungguh tergila-gila kepadamu. Tampaknya, kau sudah menjadi iblis di dalam kepalanya," kata Zhang Ruochen.     

Sikong Two sedang duduk di sebelah mereka sambil memainkan tasbihnya. Kemudian, tiba-tiba ia menghela nafas, "Amitabha. Para hero memang selalu kesulitan saat dihadapkan dengan wanita-wanita cantik."     

Pat!     

Sikong One segera memukul kepala botak Sikong Two dan langsung memakinya, "Itu bukan urusanmu!"     

Murong Yue masih terus berdiam diri, karena ia tahu bahwa Menteri Peperangan adalah musuh Aula Excellence Pasar Gelap dan Sekte Suci.     

Jadi, kemunculan Bu Qianfan pasti akan membawa masalah kepada Pangeran Mahkota.     

Kemudian, Murong Yue memasang ekspresi tegas, sebelum akhirnya berkata, "Tolong jangan mengkhawatirkan tentang itu, Yang Mulia. Saya pasti sanggup menanganinya. Jika dia berani macam-macam, atau sampai mengancam keselamatan Anda, maka saya akan membunuhnya jika diperlukan."     

Zhang Ruochen mendesah pelan, namun ia tidak mengatakan apa-apa. Bagaimanapun juga, tidak ada satupun yang bisa membantu kisah asmara orang lain. Terlebih lagi, Zhang Ruochen sendiri juga pernah gagal dalam urusan cintanya. Lalu, bagaimana mungkin lelaki itu ikut campur ke dalam urusan asmara orang lain?     

Ada orang-orang berarmor militer yang sedang mengikuti Kereta Kuno Darah dari arah belakang.     

Pemuda yang berada di barisan paling depan, dengan membawa tombak kerajaan dan menunggangi gajah buas berarmor emas, terlihat sangat heroik.     

Dia adalah Bu Qianfan.     

Prajurit yang berada di sisi kiri Bu Qianfan sedang menggenggam pedangnya dan berkata serius, "My Lord, biarkan saya yang menangani bocah itu."     

"Kalau dia berani mendekati Nona Murong, berarti dia sedang cari mati." Kata prajurit yang lain dengan memasang ekspresi membunuh.     

Bu Qianfan melihat kereta kuno itu dengan tatapan kompleks. Kala itu, ia berkata, "Tapi, kalian berdua tidak akan mampu mengalahkannya."     

"Kami adalah para jendral dari Menteri Peperangan. Selama kami mengeluarkan token dari Menteri Peperangan, lalu siapa yang masih berani menentang kami?" kata prajurit dengan luka pedang di wajahnya.     

Bu Qianfan menggelengkan kepalanya. "Token dari Menteri Peperangan memang berpengaruh kepada orang lain, tapi itu tidak akan berlaku untuknya. Sebab, dia mampu menunggangi Kereta Kuno Darah di usia yang sangat muda. Jadi, hal itu menegaskan bahwa dia adalah sang Putra Dewa baru di Sekte Dewa Darah."     

"Dia adalah Gu Linfeng?"     

Kedua prajurit itu sama-sama terkejut sekaligus ketakutan.     

Cerita mengenai Gu Linfeng telah tersebar luas di seluruh Negara Tiantai, bahkan sampai di Wilayah Pusat, hanya dalam kurun waktu setengah bulan belakangan.     

Gu Linfeng telah berhasil menorehkan namanya dalam kurun waktu satu malam.     

Dikatakan bahwa lelaki itu berhasil mengalahkan Hai Lingyin dan Wei Longxing selama kompetisi Putra Dewa berlangsung.     

Hai Lingyin dan Wei Longxing bukanlah orang-orang tanpa reputasi.     

Selain itu, tersebar kabar lain yang menyatakan bahwa Gu Linfeng juga berhasil mengalahkan murid pertama Dewa Darah di tingkatan alam yang sama, hingga menjadi sosok bertalenta nomor satu dalam periode 100.000 tahun belakangan di Sekte Dewa Darah.     

Seandainya kabar-kabar itu tidak benar sekalipun, namun fakta bahwa Gu Linfeng telah berhasil menjadi Putra Dewa, maka itu sudah menegaskan kalau lelaki itu sangat kuat.     

Namun, prajurit dengan luka di wajahnya masih berkata lantang, "Dia adalah sang Putra Dewa? Memangnya kenapa? Jika dia berani menyentuh wanita sang Lord, maka kami tidak akan pernah membiarkannya."     

Bu Qianfan menatapnya dingin. "Sebaiknya kau tidak ikut campur ke dalam urusanku dengan Nona Murong. Selain itu, jika kau memang punya waktu luang, sebaiknya kau mencari detil mengenai Gu Linfeng. Cari tahu seperti apa kepribadian dan keburukannya."     

"Jangan khawatir, my lord. Kami tidak akan kesulitan untuk menemukannya."     

"Baiklah, sekarang saya akan mencari informasi perihal Gu Linfeng di Menteri Peperangan."     

Setelah kedua orang prajurit itu pergi dari sana, maka Bu Qianfan kembali menunggangi gajah buasnya dan terus mengikuti kereta kuno tersebut.     

Yang jelas, pria itu merasa khawatir dengan keselamatan Murong Yue. Bu Qianfan ingin melihat sendiri seperti apa sosok Gu Linfeng. Apa lelaki itu cukup baik untuk Murong Yue?     

Sementara itu, toko terbesar milik Sekte Setan di Pasar Gelap dikenal sebagai Paviliun Pearl Light.     

Pelelangan nomor 3 di Negara Tiantai berlokasi di tempat ini.     

Meski itu hanya sebuah toko biasa, namun toko itu memiliki sejarah yang panjang, yang berhasil menarik para figur tangguh sekte untuk berkumpul di sana. Oleh karena itu, bahkan seorang Biksu masih harus berpikir dua kali jikalau ingin menyerang Paviliun Pearl Light.     

Yan Jinyao adalah seorang diaken di Paviliun Pearl Light – yang bertanggung jawab untuk menerima para tamu VIP di pelelangan malam ini. Sebab, pelelangan di Sekte Setan Penyembah Bulan hanya diselenggarakan setiap satu bulan sekali. Maka dari itu, segala sesuatunya harus berjalan dengan lancar.     

Yang jelas, ia harus menyambut para tamu VIP sesaat setelah mereka tiba di sana.     

Pada saat ini, terdengar keributan di luar gerbang.     

Yan Jinyao cepat-cepat berjalan keluar dan melihat Elang Petir Sayap Emas – yang mirip seperti bukit – sedang mendekat dari kejauhan. Kemudian, elang itu berhenti di depan gerbang Paviliun Pearl Light.     

"Tamu VIP dari Sekte Dewa Darah."     

Yan Jinyao cepat-cepat mendekati kereta kuno tersebut dan mulai mengatupkan kedua tangannya ke arah depan. Kemudian, ia tersenyum, "Elder mana yang datang ke Paviliun Pearl Light?"     

Seorang lelaki muda dan wanita muda sedang berjalan keluar bersama-sama dari kereta kuno.     

Lelaki itu terlihat tampan dan elegan. Wanita di sebelahnya juga sangat cantik.     

Meski itu adalah pertama kalinya Yan Jinyao bertemu dengan Gu Linfeng, namun saat itu ia sudah mampu mengenali identitasnya. Di waktu yang bersamaan, ia tersenyum ramah, "Putra Dewa, Yang Mulia dan Master Muda Aula Excellence Pasar Gelap. Silahkan, silahkan ikuti saya."     

Murong Yue berjalan mendekat ke arahnya dan tersenyum. "Yan, apa sesuatu yang ingin kubeli benar-benar akan dilelang malam ini?"     

"Jangan khawatir, Master Muda Murong. Barang itu pasti akan dilelang," kata Yan Jinyao.     

Faktanya, Yan Jinyao dan Murong Yue pernah bertemu sebelumnya. Mereka berdua saling menukar informasi dan mengkonfirmasi pelelangan jiwa Green Armor Hunchbacked Elephant.     

Yan Jinyao adalah orang yang menyambut Zhang Ruochen dan Murong Yue, lalu membawa mereka berdua masuk ke dalam Paviliun Pearl Light. Lalu, untuk Sikong One dan Sikong Two, mereka berdua tidak mendapatkan perlakuan khusus. Jadi, mereka berdua hanya mengikuti rombongan tersebut dalam diam.     

Mereka berdua mengamati sekitar dan langsung menjadi penasaran terhadap segala sesuatunya di Paviliun Pearl Light.     

Setelah itu, Sikong One mulai membelalakkan matanya dan berteriak, "Wanita itu sungguh... cantik seperti Bodhisattva...!"     

Murong Yue mendengar teriakan Sikong One dan langsung menghentikan langkahnya, lalu mulai menatapnya tajam. "Biksu, jangan berisik di tempat ini! Jika tidak, nanti kau akan diusir keluar."     

Sikong One menggelengkan kepalanya dan menuding ke arah danau di dekatnya. "Aku tidak sedang bicara omong kosong. Dia benar-benar cantik seperti Bodhisattva yang kembali hidup."     

Mereka semua mulai melihat arah yang ditunjuk oleh Sikong One.     

Di sisi danau tersebut, di sana banyak pertapa yang sedang berkerumun. Mereka semua tampaknya sedang mendiskusikan sesuatu.     

Ada platform tinggi di tengah-tengah kerumunan.     

Seorang wanita sedang duduk di atas platform. Wanita itu bertubuh tinggi dan ramping. Baik pantat dan payudaranya benar-benar terbentuk dengan sempurna. Kedua kakinya terlihat jenjang dan berwarna putih.     

Wajahnya benar-benar sempurna dan tidak ada duanya. Wanita itu sedang duduk di pinggir danau seperti gadis perawan di dalam lukisan layaknya seorang dewi.     

Tidak heran kenapa Sikong One sampai menyebutnya sebagai Bodhisattva. Sebab, sosok wanita semacam itu tampaknya tidak berasal dari dunia manusia.     

"Ternyata masih ada sosok wanita cantik semacam itu di dunia ini... siapa dia?" bahkan, Murong Yue sempat merasa inferior dalam hal kecantikan saat sedang berhadapan dengan wanita berpakaian putih tersebut.     

Yao Jinyao tertawa, "Seorang elder membawanya kemari dari Yuan Mansion. Dia hanyalah sosok mortal biasa dan tidak pernah berkultivasi."     

"Tapi, kecantikannya benar-benar sempurna dan tidak ada duanya. Lalu, kenapa elder itu membawanya ke Paviliun Pearl Light?"     

"Baru-baru ini, dia berhasil menarik banyak pengunjung ke Paviliun Pearl Light. Beberapa orang bahkan sempat melemparkan batu suci hanya demi melihatnya tersenyum. Akan tetapi, dia tidak pernah tersenyum dan tidak pernah mengatakan apa-apa."     

Murong Yue berkata, "Mungkin dia punya gangguan khusus?"     

"Siapa yang bisa memastikannya? Lagipula, setelah dia berhasil menarik banyak perhatian tamu VIP, maka dia akan segera dilelang di Paviliun Pearl Light. Sebab, dengan kecantikan dan keperawanannya, maka dia bisa dijual dengan harga yang sangat mahal."     

Zhang Ruochen menatap wanita berpakaian putih itu dan langsung merasa terkejut, seakan ia baru saja menemukan sesuatu yang mustahil.     

Kemudian, ia berkata dengan intonasi serius, "Bagaimana mungkin kau memperlakukannya seperti itu!"     

Yan Jinyao berpikir bahwa Zhang Ruochen juga tertarik dengan wanita tersebut, hingga ia pun tertawa, "Semua manusia dan harta benda memiliki nilai tersendiri di Paviliun Pearl Light. Jadi, adalah tugas bagi kami untuk memaksimalkan nilai mereka ."     

"Apa kau tahu siapa dia? Apa kau pikir bahwa Paviliun Pearl Light mampu menjangkau harganya?"     

Ekspresi wajah Zhang Ruochen terlihat sangat dingin. Chi yang dingin itu mulai melingkupi Yan Jinyao.     

Murong Yue tidak pernah melihat Zhang Ruochen bersikap sampai seperti ini sebelumnya. Jadi, wanita itu merasa ada sesuatu yang salah. Maka dari itu, ia cepat-cepat berkata, "Lord Gu, ada apa?"     

Zhang Ruochen tidak mengatakan apa-apa. Lelaki itu langsung melesat puluhan meter seperti tembakan laser. Kemudian, ia mendarat di atas platform di sisi danau dan mengamati wanita tersebut.     

Wanita itu memang sangat cantik bak seorang peri. Akan tetapi, kedua matanya terlihat kosong dan tanpa ekspresi apa-apa, seakan ia telah kehilangan jiwanya.     

Tidak ada satupun yang tahu apa yang telah dihadapi oleh wanita itu sebelumnya.     

Tapi, Zhang Ruochen memahaminya. Lelaki itu paham bahwa wanita ini adalah sang Biksu Pedang – Ling Feiyu – salah satu pemimpin istana di Sekte Setan, yang telah menghilang selama dua bulan belakangan.     

"Kenapa Anda berada di sini? Apa yang membuat Anda sampai seperti ini?" tanya Zhang Ruochen.     

Ling Feiyu masih berdiam diri dan hanya menoleh sedikit. Setelah itu, wanita tersebut memperlihatkan ekspresi asing.     

Namun, kedua matanya masih terlihat kosong.     

"Apa mungkin jiwa sucinya telah dilukai oleh Kaisar Darah Qingtian?"     

Zhang Ruochen merentangkan tangan dan langsung menggenggam pergelangan lengan Ling Feiyu. Setelah itu, ia mengalirkan Chi Suci ke dalam tubuhnya.     

Ling Feiyu tidak meronta atau mengatakan apa-apa. Sebaliknya, wanita itu masih berdiam diri di sana seperti batu.     

Melihat itu, semua pertapa di bawah platform langsung naik pitam.     

"Siapa bocah ini? Berani-beraninya dia menggenggam tangan Beauty Shi!? Aku akan memotong tangannya!"     

Seorang pemuda di Perubahan Kedua dari Alam Fish-dragon mulai mengeluarkan broadsword dan terbang ke atas platform. Setelah itu, ia mulai menebaskannya ke arah Zhang Ruochen.     

Zoom.     

Murong Yue telah lebih dulu mendarat di atas platform seperti bayangan. Wanita itu mengayunkan tangannya dan menggunakan segaris Chi Suci untuk menghempaskan pemuda tersebut, hingga membuat darah keluar dari ujung bibirnya.     

"Berani-beraninya kau menyakiti master muda dari Sekte Sky Ghost! Apa kau sedang cari mati?"     

Empat orang di Perubahan Kesembilan dari Alam Fish-dragon langsung melesat ke depan. Mereka membawa senjata masing-masing dan memasang ekspresi bermusuhan.     

Melihat itu, Murong Yue langsung mengeluarkan token Aula Excellence Pasar Gelap. "Sekte Sky Ghost berani bersikap seperti itu di hadapanku, seorang master muda?"     

Empat orang pertapa itu langsung merasa terkejut sesaat setelah melihat token di tangan Murong Yue. Di waktu yang bersamaan, mereka langsung membungkuk dan meminta maaf. Setelah itu, mereka membawa master muda dari Sekte Sky Ghost untuk pergi dari Paviliun Pearl Light.     

Sama halnya dengan itu, maka para pertapa yang lain mulai menutup mulut masing-masing, karena mereka juga tidak berani berkonflik dengan Aula Excellence Pasar Gelap.     

Akan tetapi, mereka juga paham bahwa Aula Excellence Pasar Gelap tidak akan semudah itu membawa wanita tersebut pergi dari sana.     

Hal itu terjadi bukan cuma karena toko ini adalah milik Sekte Setan Penyembah Bulan.     

Sebab, ada sosok tangguh lain – yang tidak lebih lemah daripada Putra Iblis di Sekte Setan – telah menaruh perhatiannya kepada wanita cantik tersebut.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.