Kaisar Dewa

Mendaki Lantai Lima Bersama



Mendaki Lantai Lima Bersama

2Yang jelas, bukan perkara mudah untuk mendaki ke lantai ketiga Altar Dewa Darah. Sebab, hal itu melambangkan potensi seseorang.     

Jadi, kemunculan Zhang Ruochen dan Sun Dadi di lantai ketiga altar telah menimbulkan kegaduhan tersendiri. Ini adalah pertama kalinya mereka muncul di depan publik. Sehingga, banyak penonton yang tidak percaya kepada mereka.     

"Apa mereka berdua sama-sama kandidat Putra Dewa?"     

"Pemuda dengan bulu monyet merah itu pasti berasal dari Istana Earth Heavenly, Sun Dadi. Setengah tahun yang lalu, dia masuk ke Sekte Dewa Darah. Meski begitu, kemampuannya masih sedikit lebih lemah daripada Hai Lingyin dan Wei Longxing."     

"Oh, apa dia Sun Dadi? Aku pernah mendengar nama itu sebelumnya. Dia berasal dari Ras Setengah Manusia Setengah Monyet di Laut Timur."     

Di waktu yang bersamaan, banyak orang mulai menggali informasi terkait latar belakang Gu Linfeng. Apalagi, lelaki itu pernah muncul dalam perebutan posisi Banner Lord di Istana Nether Heavenly. Setidaknya, ia sedikit populer di dalam sekte.     

Di bawah bendera bertuliskan nama "Gu", saat itu murid ke-13 Discipline King Haiming – Blue Night – sedang menyipitkan matanya. "Pria ini sanggup mendaki hingga di lantai ketiga," katanya dingin. "Ternyata potensinya cukup besar. Meski nantinya dia gagal menjadi Putra Dewa, namun pria itu pasti akan terkenal dan menjadi salah satu sosok yang berpengaruh di dalam sekte."     

Ji Shui tahu bahwa Gu Linfeng berhasil memahami Blood God Map dan membuat wanita itu tidak terlalu terkejut. Akan tetapi, ketika ia menyaksikan Gu Linfeng tiba di lantai ketiga, saat itu ia sedikit terperanjat.     

"Apa takdirnya benar-benar telah berubah?" pikirnya.     

Kedua mata cantik Saintess, sedang mengamati lantai ketiga. Wanita itu juga merasa terkejut di dalam hatinya. Sebab, ia merasa bahwa semua itu cukup aneh. "Ternyata aku telah meremehkannya selama ini. Faktanya, potensi pria itu jauh lebih unggul daripada Bai Yu dan Yan Kongming."     

Saat itu, sang Saintess berpikir bahwa Gu Linfeng hanya sedikit lebih kuat daripada Bai Yu dan Yan Kongming. Akan tetapi, setelah menyaksikan penampilan Gu Linfeng hari ini, maka kesannya terhadap pria itu langsung berubah.     

Tentu saja, wanita itu masih tidak yakin kalau Gu Linfeng mampu memenangkan posisi Putra Dewa. Sebab, wanita itu cuma berniat untuk mengaak Gu Linfeng bergabung dengan kelompoknya, lalu menjadikannya sebagai salah satu petarung tangguh. Bagaimanapun juga, wanita itu percaya jika Gu Linfeng adalah pria yang mudah diperdaya dengan menggunakan pesona dan kecantikan.     

Pada saat ini, kandidat yang paling muda – Huo Xin – juga telah berada di lantai ketiga. Lelaki itu sedang mendaki ke lantai keempat dengan susah payah. Sehingga, lama kelamaan langkahnya menjadi semakin lambat. Seiring dengan langkah yang dipijaknya, saat itu keringat sebesar jagung terus menetes dari dahinya.     

Tepat setelah itu, dua orang berjalan melewatinya dan mendaki lebih cepat menuju ke lantai keempat. Huo Xin mendongak dan menyaksikan dua bayangan itu dengan tampang tak percaya.     

Pemuda itu bisa memahami kalau potensi Hai Lingyin dan Wei Longxing berhasil mengunggulinya, tapi bagaimana mungkin kedua orang ini ternyata juga mampu menyalipnya?     

Saat terpikirkan tentang ini, maka Chi di dalam tubuhnya mulai tidak stabil. Akibatnya, pemuda itu langsung memuntahkan darah, hingga membuatnya turun kembali di lantai ketiga.     

"Potensi Huo Xin masih belum dapat disejajarkan dengan Wei Longxing dan Hai Lingyin. Mereka masih terpisahkan oleh jarak yang sangat jauh."     

"Wei Longxing dan Hai Lingyin memang tak tertandingi di dunia ini. Tidak ada satupun yang mampu menandingi pencapaian mereka. Kalau mereka terlahir di era lain, mungkin mereka berdua sama-sama bisa menjadi Putra Dewa dan membawa Sekte Dewa Darah menuju ke puncak kejayaan."     

Ada banyak orang yang merasa kasihan dengan Huo Xin. Di waktu yang bersamaan, mereka bisa menilai dengan baik, terkait betapa mengerikannya Wei Longxing dan Hai Lingyin. Mereka berdua layaknya dua gunung yang menjulang tinggi, hingga orang-orang lain hanya mampu mengaguminya.     

"Hey! Sun Dadi dan Gu Linfeng sama-sama telah berhasil menyalip Huo Xin," seorang pertapa wanita paruh baya berkata sambil merasa terkejut. "Mereka berdua sudah dekat dengan lantai keempat altar."     

Semua orang mulai menoleh ke arah Sun Dadi dan Gu Linfeng. Sedari awal, mereka berdua selalu bergerak lambat namun pasti. Mereka tidak mempercepat langkah ataupun memperlambatnya. Jadi, mereka berdua benar-benar terlihat rileks dan stabil.     

"Apa mereka akan mendaki ke lantai keempat bersamaan? Itu benar-benar mengerikan."     

Sebelum kompetisi Putra Dewa dimulai, nama Sun Dadi telah tersebar di seluruh Sekte Dewa Darah. Jadi, kepopulerannya hanya berada setingkat di bawah Hai Lingyin dan Wei Longxing. Oleh karena itulah, bukan sesuatu yang mengejutkan kalau pemuda monyet itu ternyata memiliki potensi yang tinggi.     

Akan tetapi, hal yang sama tidak berlaku pada Gu Linfeng.     

Satu bulan silam, lelaki itu sama sekali tidak punya nama di Sekte Dewa Darah. Akibatnya, sebagian besar pertapa di sana belum pernah mendengar tentang lelaki itu sebelumnya. Jadi, siapa yang pernah membayangkan jika ternyata lelaki itu punya potensi yang menggemparkan?     

"Spiritual Void Sea akhirnya berhasil melahirkan sosok bertalenta tinggi."     

"Gu Linfeng adalah putra Paman Senior Kesembilan. Kemudian, jika dinilai dari usianya, mestinya aku adalah Kakak Saudaranya," kata salah seorang murid Discipline King Haiming dengan bangga.     

…     

Pelayan-pelayan wanita – Ru Yue dan Ru Xin – sedang melihat Gu Linfeng mendekati lantai keempat. Saat itu, jantung mereka langsung berdegup kencang, sebagaimana mereka sedang merasa bersemangat.     

Ketika Discipline King Haiming meminta mereka berdua untuk melayani Gu Linfeng, saat itu mereka merasa kesal. Tapi sekarang, mereka mulai menyesalinya. Sebab, seandainya mereka tahu dari awal jika Gu Linfeng ternyata sangat berbakat, mungkin saat itu mereka telah melompat ke atas ranjangnya dan menghempaskan diri mereka masing-masing kepada Gu Linfeng.     

Tapi sekarang, semuanya sudah terlambat.     

Sebab, setelah kompetisi ini berakhir, maka Gu Linfeng akan menjadi salah satu figur berpengaruh di Sekte Dewa Darah. Jika hal itu terjadi, maka banyak gadis yang akan rela menghempaskan diri masing-masing pada lelaki tersebut. Yang jelas, setelah kompetisi ini, maka kedua pelayan itu pasti tidak akan punya kesempatan lagi.     

Pada akhirnya, di bawah tatapan penasaran semua orang, Zhang Ruochen dan Sun Dadi pun berhasil mencapai lantai keempat di Altar Dewa Darah.     

Sambil bertingkah arogan, saat itu Sun Dadi menatap altar bagian bawah dan tertawa kencang. "Tampaknya, lantai keempat juga tidak terlampau sulit."     

Pemuda monyet itu menoleh ke arah Zhang Ruochen dan merasa sedikit terkejut. Bagaimana tidak, ia sendiri terlihat sedikit kelelahan setelah mendaki di lantai keempat. Bahkan, ada segaris keringat yang muncul di dahinya. Akan tetapi, wajah Zhang Ruochen sama sekali tidak terlihat merah, dengan nafasnya yang masih teratur dengan baik. Yang jelas, lelaki itu sama sekali tidak menunjukkan tanda-tanda kelelahan.     

Namun, setelah kembali memikirkan bagaimana Zhang Ruochen mampu memahami Blood God Map dan membuka Blood Spiritual Meridian, maka seketika itu pula Sun Dadi langsung memahaminya.     

"Sosok seperti Kakak Gu hanya dilahirkan setiap seribu tahun sekali," pikirnya.     

"Apa kita akan kembali mendaki ke lantai kelima?" tanya Zhang Ruochen.     

"Tentu saja. Jika kita tidak mendaki ke atas sana, maka orang-orang akan berpikir bahwa kita lebih lemah daripada Hai Lingyin dan Wei Longxing."     

Yang jelas, Sun Dadi masih belum menggunakan segenap kekuatannya. Jadi, mereka berdua pun mulai mendaki ke lantai kelima. Meski Sun Dadi sudah merasa tertekan saat mendaki di lantai keempat, yang membuat kecepatannya semakin menurun, namun ia masih bergerak dengan langkah-langkah yang tegas.     

Zhang Ruochen tidak mempercepat langkahnya. Lelaki itu hanya mengimbangi langkah Sun Dadi.     

"Apa mereka benar-benar ingin mendaki ke lantai kelima? Apa mereka ingin menantang Wei Longxing dan Hai Lingyin?"     

Secara resmi, mereka hanya dapat dianggap sebagai para penantang jika mereka sudah berada di level yang sama. Murid-murid di Spiritual Void Sea pun merasa bersemangat. Akibatnya, mereka mulai melambaikan benderanya dan mulai meneriakkan nama Gu Linfeng.     

"Jika junior Gu mampu mendaki ke lantai kelima, maka potensinya sanggup menandingi Wei Longxing."     

"Paman Senior Gu adalah sosok kebanggaan Spiritual Void Sea. Di antara keempat murid Discipline King, maka Paman Senior Gu adalah sosok dengan pencapaian yang paling baik, karena berhasil mendaki ke tempat yang paling tinggi."     

Ji Shui sedang merasa sedikit gugup. Wanita itu punya firasat bahwa Gu Linfeng mampu mendaki ke lantai kelima Altar Dewa Darah.     

Bahkan, ia mampu memahami Blood God Map. Jadi, kenapa lelaki itu tidak sanggup mendakinya?     

"Gu Linfeng dan Sun Dadi mulai melambat," kata salah satu pendukung Wei Longxing. "Kini mereka mulai mendaki dengan susah payah. Mungkin mereka tidak akan sampai di lantai kelima."     

Mendengar itu, maka semua orang mulai menenangkan diri dan terus mengobservasi pergerakan mereka berdua. Sebab, mereka semua juga penasaran apakah Gu Linfeng dan Sun Dadi mampu menciptakan keajaiban atau tidak.     

Tidak lama kemudian, Zhang Ruochen dan Sun Dadi berhasil mendaki ke lantai kelima. Bahkan, Wei Longxing dan Hai Lingyin mulai merasa cemas. Sebab, jika ada kandidat lain yang berhasil tiba di lantai tersebut, maka kompetisi ini akan menjadi jauh lebih sengit.     

Ketika ia hanya tiga langkah lagi dari lantai kelima, saat itu tubuh Sun Dadi mulai gemetar hebat. Keringat mulai mengucur deras dari dahinya, dengan kedua kakinya yang terus gemetar.     

"Argh!" teriak Sun Dadi. Terdapat api tiga warna yang menyala pada tubuhnya dan hampir mengubah dirinya menjadi awan api, sebagaimana ia sedang memaksa potensi diri sampai pada titik tertinggi. Lalu, sambil mempercepat langkahnya, maka ia mulai bergerak tiga langkah berturut-turut, sebelum akhirnya berhasil tiba di lantai kelima.     

"Haha! Akhirnya, aku berhasil!"     

Sambil merasa kegirangan, saat itu Sun Dadi mengamati Zhang Ruochen. Setelah itu, ia melihat bahwa Zhang Ruochen masih bersikap tenang. Lelaki itu masih terus melangkah dan akhirnya tiba di lantai kelima.     

Boom.     

Terdengar suara teriakan dari bawah Altar Dewa Darah dan mulai membumbung ke langit. Seak Abad Pertengahan, Sekte Dewa Darah belum pernah melihat empat kandidat Putra Dewa berhasil sampai di lantai kelima sekaligus. Akibatnya, sekarang ini semua orang sedang merasa gembira.     

"Gu Linfeng dan Sun Dadi benar-benar tiba di lantai kelima?" sang Saintess tidak dapat menahan diri lagi dan mulai mengepalkan tangannya erat-erat, sambil merasakan situasi krisis di dalam dirinya. Wanita itu terus mengamati Zhang Ruochen. Yang jelas, ia merasa gagal dalam memahami lelaki tersebut.     

Wanita itu bukan satu-satunya. Sebab, Ji Shui dan Blue Night juga merasakan hal yang sama.     

Kedua mata Blue Night sedikit menyipit. "Bagaimana mungkin potensi Gu Linfeng dapat disejajarkan dengan Wei Longxing dan Hai Lingyin? Pasti ada sesuatu yang salah. Senior Kesepuluh, sebulan terakhir, kau selalu berada bersamanya. Apa kau pernah menemukan sesuatu yang ganjil?"     

Secara natural, Ji Shui juga menemukan sesuatu yang ganjil, namun dikarenakan kompetisi Putra Dewa yang akan diselenggarakan dalam waktu dekat, maka ia tidak sempat menginvestigasinya lebih dalam.     

Tentu saja, wanita itu tidak bisa membongkar fakta bahwa Blood God Map telah mengubah diri Gu Linfeng. Jadi, karena wanita itu tidak berani membongkar urusan ini, ia pun juga tidak menjawab pertanyaan Blue Night. Sebaliknya, ia hanya berkata santai, "Pria ini jauh lebih kuat dari yang pernah kita bayangkan sebelumnya. Bahkan, aku sendiri gagal memahami kemampuannya."     

Lelaki itu hanya seorang Setengah-Biksu di level keempat, namun Ji Shui benar-benar tidak sanggup memindai segenap potensinya.     

Sama halnya dengan itu, para Biksu yang hadir di sana juga merasa terkejut. Empat kandidat Putra Dewa telah tiba lantai kelima. Ini adalah pertanda yang bagus. Sebab, dalam 100 tahun ke depan, setidaknya Sekte Dewa Darah akan mulai memasuki era emas.     

"Selamat Pemimpin Istana, karena telah berhasil mendidik salah seorang murid dengan baik. Selamat Discipline King Haiming, karena telah berhasil mendidik murid yang berbakat semacam itu."     

Para Biksu dari Sekte Dewa Darah mulai memberikan selamat kepada pemimpin di Istana Earth Heavenly dan Discipline King Haiming.     

Semua orang baru saja menyaksikan sendiri betapa besarnya potensi Sun Dadi dan Gu Linfeng. Jadi, saat mereka berdua telah berkembang sempurna, bisa dipastikan bahwa mereka berdua akan menjadi pilar kekuatan Sekte Dewa Darah.     

Discipline King Haiming tersenyum kepada semua Biksu yang hadir. Akan tetapi, tidak ada satupun yang menyadari bahwa terdapat makna lain di dalam senyumannya.     

Penampilan Gu Linfeng benar-benar melampaui dugaannya. Yang jelas, hal itu menegaskan bahwa Gu Linfeng pasti sedang menyembunyikan rahasia sebelum kompetisi ini berlangsung.     

"Ternyata dia telah membohongiku. Dia mampu menyembunyikannya dengan sangat baik. Apa selama ini dia hanya sedang berpura-pura?"     

Discipline King Haiming mengamati Zhang Ruochen, dengan kedua matanya yang bersinar tajam. Pria tua itu memang berharap agar Zhang Ruochen menjadi Putra Dewa. Namun, saat terpikirkan bahwa ia gagal memahami Gu Linfeng, maka itu benar-benar membuatnya kesal.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.