Kaisar Dewa

Tindakan Bodoh



Tindakan Bodoh

2Selanjutnya, Zhang Ruochen menuding ke arah depan. Lelaki itu menggunakan Kehendak Pedang dan mengirim Pedang Kuno Abyss agar terbang ke sana.     

Squelch.     

Pedang Kuno Abyss langsung menghujam tepat di dahi Tong Dong. Akibatnya, hal itu membuat darah lawannya memuncrat dari bagian belakang kepala.     

Dengan suara thud, tubuh Tong Dong langsung terjungkal ke dalam platform. Sebelumnya, pria itu ingin masuk ke dalam platform, tapi saat ia benar-benar telah mendarat di dalam platform, maka seketika itu pula ia telah menjadi mayat.     

Melihat itu, semua orang ternganga lebar. Bahkan, janggut mereka sampai terjatuh ke tanah. Mereka semua berpikir kalau Tong Dong setidaknya mampu membunuh Zhang Ruochen. Namun, siapa yang mengira kalau ternyata Zhang Ruochen masih punya tenaga untuk membunuh seorang Setengah-Biksu?     

"Itu adalah... serangan Kekuatan Batin. Jadi, Zhang Ruochen adalah juga seorang Setengah-Biksu Kekuatan Batin? Tidak heran kenapa dia berani menggunakan Thousand Lines of Destruction. Ternyata dia masih menyembunyikan kartu andalan."     

"Zhang Ruochen benar-benar sulit ditangani."     

Semua Setengah-Biksu dari Menteri Peperangan pun akhirnya saling menukar pandangan. Pada saat ini, tidak ada satupun dari mereka yang berani bertindak impulsif.     

Lagipula, siapa yang bisa menebak seberapa tinggi Kekuatan Batin Zhang Ruochen? Tatapan mata Wan Zhaoyi mulai beralih ke arah Lady Saint.     

"Lady Saint, kau adalah seorang Sage Metafisika. Seharusnya kau tahu seberapa besar kekuatan Zhang Ruochen, benarkan?"     

Tanpa mengubah ekspresinya, saat itu Lady Saint membalas dengan topik lain, "Kau bukan hanya telah merusak reputasi Menteri Peperangan, dengan bertarung melawan junior di Setengah-Biksu di level pertama, tapi kau juga telah kehilangan tiga figur tangguh. Apa ini adalah metode Little Saint God dalam menaklukkan Zhang Ruochen?"     

Wan Zhaoyi bisa menilai kalau Lady Saint sedang merasa kesal. Maka dari itu, ia segera mengernyitkan dahinya. Sejujurnya, pria itu merasa kalau tidak ada yang salah dengan metode yang digunakan. Namun, satu-satunya kesalahan terletak pada fakta bahwa ia terlalu meremehkan Zhang Ruochen.     

Tentu saja, perlakuan Lady Saint kepada dirinya telah membuatnya sedikit tertekan. Apalagi, wanita itu adalah anak buah kesayangannya sang Permaisuri. Terlebih lagi, wanita itu benar-benar memiliki pengaruh yang besar di Sekte Confucius.     

Kalau Lady Saint sampai membicarakan hal ini kepada sang Permaisuri, maka pria itu akan berada di dalam masalah.     

Di belakang Wan Zhaoyi, Jian Kongzi cepat-cepat berkata, "Lord, izinkan saya yang bertarung melawannya. Kali ini, saya pasti akan memenggal kepala Zhang Ruochen."     

Wan Zhaoyi melirik Jian Kongzi. Setelah itu, ia mengeluarkan Rudraksha dari balik lengan bajunya dan memberikan itu kepadanya, "Kalau kau gagal melakukannya, maka aku sendiri yang akan memusnahkan seluruh keluargamu," kata Wan Zhaoyi.     

Jian Kongzi menerima manik-manik sebesar kacang tersebut. Meski hanya sebesar kacang, namun manik-manik itu sangat berat, hingga ia merasa seperti sedang menggenggam gunung. Bahkan, lengan Setengah-Biksu masih gemetar ketika mengangkatnya.     

Itu merupakan Rudraksha, sebuah senjata yang masuk peringkat 347 di Daftar Senjata Saint Seribu Inskripsi. Maka dari itu, Jian Kongzi benar-benar merasa terkejut.     

Melihat itu, Lady Saint langsung mengernyitkan dahinya. Yang jelas, wanita itu merasa khawatir dengan keselamatan Zhang Ruochen. Apalagi, ia benar-benar paham kalau Kekuatan Batin Zhang Ruochen hanya berada di level 46. Jadi, bisa dipastikan kalau lelaki tersebut sama sekali tidak akan mampu berhadapan dengan Jian Kongzi, seorang Setengah-Biksu di level ketujuh.     

Lady Saint benar-benar sedang merasa gelisah, namun ia tidak bisa melakukan apa-apa. Wanita itu hanya bisa menenangkan hati sucinya, agar Wan Zhaoyi tidak semakin curiga.     

Ketika Zhang Ruochen melihat Jian Kongzi naik ke atas platform pertempuran, saat itu ia sama sekali tidak panik. Sebaliknya, ia masih bersikap tenang, karena ia masih punya kartu andalan lain. Itu adalah Sarira.     

Dalam keadaan seperti ini, maka lelaki itu hanya bisa menghentikan semua krisis tersebut dengan membuka segel ketiga Sarira. Kalau ia melakukannya, maka Zhang Ruochen akan memiliki kekuatan yang setara dengan seorang Biksu dalam periode singkat. Yang jelas, itu jauh lebih dari kata cukup jika hanya digunakan untuk menghadapi Rudraksha.     

Meski begitu, hal ini masih sangat disayangkan. Sebab, kalau suatu hari nanti ia kembali bertemu dengan situasi yang membahayakan seperti ini, maka ia sama sekali tidak bisa lagi mengandalkan kekuatan dari luar. Sehingga, ia harus mengandalkan kekuatannya sendiri.     

Jian Kongzi menatap Zhang Ruochen dari ujung kepala sampai ujung kaki. Bagi seorang ahli pedang seperti dirinya, maka ia sama sekali tidak akan bisa hidup tenang kalau dirinya gagal membunuh seorang Setengah-Biksu di level pertama, apalagi saat lawannya sedang terluka parah. Sebaliknya, ia akan mendapatkan hadiah besar dan derajat yang tinggi kalau dirinya berhasil membunuh Zhang Ruochen. Yang jelas, ia tidak boleh melewatkan kesempatan ini.     

Tepat sebelum Jian Kongzi sempat menyerang, saat itu pilar cahaya pedang berwarna putih telah lebih dulu terbang dari ujung horizon.     

Whoosh—     

Pedang Chi itu seperti laser yang menyilaukan. Setelah itu, pedang tersebut mampu menembus langit dan membelah formasi taktis di platform pertempuran.     

Terdapat wanita bertubuh ramping dengan pakaian ungu yang melesat cepat di tengah platform, dan hendak menghentikan pertarungan mereka berdua. Di waktu yang bersamaan, cahaya suci terpancar dari tubuh wanita tersebut, hingga hanya terdapat beberapa orang saja yang bisa menyaksikan penampilannya dengan jelas.     

Bahkan, para Setengah-Biksu di bangku penonton hanya bisa menyaksikan bayangan blur, sebuah siluet yang cantik, dengan tubuh mulus dan penutup kepala ungu di wajahnya.     

Pada saat itu, Wan Zhaoyi dan Lady Saint sama-sama merasa terkesiap. Apalagi, formasi bertahan di sekitar platform itu terhubung dengan pusat altar. Jadi, sangat sulit untuk menghancurkannya. Akan tetapi, wanita berpakaian ungu itu dapat dengan mudah merobek formasi taktis hanya dalam satu kali serangan. Yang jelas, hal ini menegaskan kalau tingkat kultivasinya pasti sangat mengerikan.     

Di sisi lain, Lady Saint cukup familier dengan para figur tangguh di dunia ini. Maka dari itu, ia segera berpikir cepat dan berusaha menebak identitas wanita ini. Akan tetapi, ia merasa jauh lebih penasaran terhadap fakta bahwa – sosok wanita yang sangat tangguh seperti ini – kenapa harus datang dan menyelamatkan Zhang Ruochen?     

Wanita itu adalah Ling Feiyu, sang Permaisuri Kerajaan di Istana Biksuni Sekte Setan. Kedua mata cemerlangnya sedang terlihat dingin, sebagaimana wanita itu berkata, "Kalian orang-orang dari Menteri Peperangan sudah seperti jagoan, huh. Kalian berani masuk ke dalam Pemakaman Pedang Pluto dan hendak membunuh seseorang. Apa kalian pikir dekrit Kaisar Qing hanya secarik kertas sampah?"     

Setiap kata-kata Ling Feiyu seakan mampu menghujam dada Jian Kongzi layaknya pukulan telak, hingga membuatnya terus menerus bergerak mundur. Kemudian, ketika Jian Kongzi telah berada di sudut platform, saat itu ia sudah tidak lagi dapat menahannya. Akibatnya, pria itu langsung berlutut di tanah, sambil memuntahkan darah.     

Secara natural, Wan Zhaoyi juga paham mengenai identitas wanita tersebut. Jadi, ia pun segera bangkit berdiri dan mengumumkan, "Senior Ling, dekrit Kaisar Qing memang selalu berada di pikiranku. Bagaimana mungkin aku melanggarnya? Tapi, ini bukan konflik di antara Menteri Peperangan dan Zhang Ruochen. Ini adalah konflik pribadi. Mereka sedang berada di atas platform untuk berduel, dan kedua belah pihak telah menyetujuinya."     

Ling Feiyu menatap Wan Zhaoyi sambil merasa kesal. "Apa dirimu layak bicara seperti itu di Pemakaman Pedang Pluto?"     

Wan Zhaoyi dan Ling Feiyu sama-sama merupakan figur tangguh yang telah hidup ratusan tahun dan mendominasi semua generasi. Salah satu dari mereka dikenal sebagai Raja yang tidak terkalahkan, sementara yang lain telah berhasil menyapu dunia sejak 300 tahun silam, hingga tidak ada satupun yang mampu menandingi.     

Tentu saja, Wan Zhaoyi tidak hanya berkultivasi selama 100 tahun. Pria itu sudah pernah masuk ke dalam Tianlun Mark sebanyak empat kali. Jadi, pada empat kali kesempatan itu, maka ia mendapatkan tambahan waktu sekitar 100 tahun lamanya.     

Meski begitu, masih terdapat jarak yang lebar di antara mereka berdua. Akan tetapi, Wan Zhaoyi adalah jenis pria yang sangat percaya diri, hingga ia sama sekali tidak ingin tunduk di hadapan Ling Feiyu.     

Wan Zhaoyi melipat tangannya di belakang pinggul. Saat itu, Blue Dragon Armor-nya mulai bersinar terang. Kemudian, cahaya itu membumbung di langit dan membentuk seekor naga biru raksasa, yang menggeliat mengelilingi pria tersebut.     

"Senior Ling, kau sedang salah paham," katanya. "Para Prison Guardian telah bekerja sama dengan istana kekaisaran untuk mengalahkan Immortal Vampir. Secara natural, aku juga layak bicara di Pemakaman Pedang Pluto."     

Ling Feiyu menatap mata Wan Zhaoyi. "Karena kau sudah paham kalau para Vampir berpotensi menguasai Yuan Mansion, lalu kenapa kita semua tidak memilih untuk bersatu dan menghadapi musuh itu bersama-sama? Kenapa kau malah mengorbankan banyak figur tangguh dari Menteri Peperangan hanya untuk menyelesaikan konflik sepele? Kalian para junior ternyata memang selalu gagal memahami gambaran besarnya. Apa Permaisuri sudah buta saat beliau memberimu gelar sebagai Heavenly King?"     

Kedua mata Wan Zhaoyi berkedut-kedut ketika ia mendengar kata-kata ini. Di waktu yang bersamaan, kedua matanya mulai bersinar aneh, namun ia tidak bisa membalas Ling Feiyu.     

Zhang Ruochen berdiri di sisi samping dan bersebelahan dengan Ling Feiyu. Saat itu, jauh di dalam hatinya ia merasa terkesan. Sebab, ia sama sekali tidak menyangka kalau ternyata Biksuni ini sama-sama pandai dalam bersilat lidah maupun keterampilan pedang.     

Yang jelas, tidak ada satupun Biksuni dari Sekte Setan yang mudah untuk ditangani.     

"Biksu Pedang Senior, Zhang Ruochen adalah mata-mata Immortal Vampir. Semua orang berharap agar pria ini mati. Jika Anda membelanya, maka Anda bukan hanya akan membuat Menteri Peperangan marah, tetapi juga para Prison Guardian."     

Kata-kata itu berasal dari Wang Jie. Pria itu benar-benar membenci Ling Feiyu. Sekarang ini, ia telah mendapatkan dukungan dari Menteri Peperangan. Secara natural, ia juga ingin berdebat untuk mengalahkan Ling Feiyu.     

Akan tetapi, pria ini benar-benar gagal membaca situasi di sekitarnya. Pria itu berpikir bahwa Menteri Peperangan mungkin mampu meredam Ling Feiyu. Sebaliknya, ia sama sekali tidak tahu, bahkan Wan Zhaoyi sedang berusaha mati-matian untuk menahan amarahnya sendiri agar tidak membuat Ling Feiyu semakin marah.     

Sekarang ini, karena pria itu telah melompat masuk ke dalam jurang masalah, sambil meyakini bahwa Menteri Peperangan dan para Prison Guardian pasti mampu meredam Ling Feiyu, maka sungguh, semua tindakan itu tak ubahnya sama seperti bunuh diri.     

Jadi, seperti yang sudah diduga sebelumnya, maka temperamen buruk Ling Feiyu langsung berubah menjadi dingin setelah mendengar kata-katanya. "Kalau kalian para Prison Guardian sama sekali tidak ingin melindungi para Penjaga Pedang yang masih lemah, maka itu sama sekali bukan masalah. Aku sama sekali tidak peduli atas hal tersebut. Sebab, mungkin Biksu Pedang Xuanji yang akan datang untuk memberi kalian semua pelajaran. Tapi, kau pikir siapa dirimu? Siapa dirimu sampai berani-berani mengancamku?"     

Kaboom.     

Ribuan pilar cahaya langsung meledak dari tubuh Ling Feiyu. Dengan platform pertempuran sebagai titik pusatnya, maka area dalam radius ratusan mil di sekitar tiba-tiba berubah menjadi lautan petir. Sekarang ini, wanita itu benar-benar sedang merasa marah. Energi kemarahan itu pun mulai bergulung-gulung ke arah Wang Jie.     

Pow!     

Sejumlah besar Prison Guardian sama sekali tidak mampu bertahan dari energi tersebut. Mereka semua langsung berlutut di tanah, termasuk juga Wang Jie. Di waktu yang bersamaan, keringat mulai mengucur deras dari setiap pori-pori di tubuhnya.     

Sekarang ini, pria itu akhirnya benar-benar paham betapa mengerikannya tingkat kultivasi Ling Feiyu. Akibatnya, ia benar-benar menyesal karena tidak menghiraukan peringatan ayahnya. Sebab, tidak seharusnya ia membuat Ling Feiyu marah.     

"Biksu Pedang Feiyu, tolong jangan marah." Wang Beilie, sang Pemimpin Klan, cepat-cepat mendekat dan mendarat di sisi Wang Jie. Pria itu sedang mengenakan jubah berwarna hitam.     

Saat menyaksikan ayahnya, maka seketika itu pula Wang Jie menjadi kegirangan. "Ay---"     

Namun, sebelum ia sempat menyelesaikan perkataannya, saat itu tangan Wang Beilie sudah lebih dulu mendarat di pipi Wang Jie. Setelah itu, pria tersebut berputar-putar di udara sebanyak dua kali, sebelum akhirnya mendarat di tanah dengan suara thud.     

Tamparan Wang Beilie benar-benar keras. Tamparan itu berhasil menghancurkan pipi kiri Wang Jie, hingga membuatnya bengkak dan berdarah.     

Sambil merangkak di tanah, saat itu Wang Jie berkata dengan gemetar, "Ayah, kau..."     

"Diam, anak kurang ajar. Berani-beraninya kau bersikap tidak sopan di hadapan Biksu Pedang Feiyu? Hari ini, aku benar-benar akan membunuhmu!"     

Terdapat api suci yang keluar dari tangan Wang Beilie. Di waktu yang bersamaan, Chi Suci yang kental telah berkumpul di tangannya. Jadi, kalau ia menampar Wang Jie dengan tangannya, bisa dipastikan kalau Wang Jie akan meregang nyawa.     

Namun, sebelum Wang Beilie sempat menyerang, saat itu sekelompok elder Prison Guardian cepat-cepat mendekat dan hendak menghentikannya.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.