Kaisar Dewa

Apa yang Bisa Kau Berikan Kepadanya?



Apa yang Bisa Kau Berikan Kepadanya?

0"Yun Zheng." Wanita tua berdehem dan menghentikan sang pria paruh baya.     

Yun Zheng benar-benar menghormati wanita tua tersebut, jadi ia cepat-cepat menarik kembali tangannya. Namun, pria itu masih menatap tajam ke arah Mu Lingxi sambil mendengus.     

Wanita tua itu menatap Mu Lingxi dengan ekspresi lembut. "Lingxi, kau telah bersenang-senang di luar untuk waktu yang sangat lama. Jadi, sekarang adalah waktu yang tepat untuk kembali ke kuil pemimpin."     

"Master, saya..."     

Mu Lingxi menggigit bibirnya sendiri. Kemudian, matanya yang basah mulai melirik Zhang Ruochen. Wanita itu sama sekali tidak ingin kembali ke Sekte Setan. Kalau ia kembali ke sana, maka kebebasannya akan direnggut. Sehingga, ia akan kesulitan untuk bertemu dengan Zhang Ruochen.     

Wanita tua itu melirik Zhang Ruochen dan menemukan sesuatu. "Apa kau adalah sang Keturunan Ruang dan Waktu, Zhang Ruochen?"     

"Benar," kata Zhang Ruochen.     

Karena wanita tua itu adalah Masternya Mu Lingxi, maka Zhang Ruochen pun menghormatinya. Jadi, ia memperlihatkan ekspresi hormat dan bukannya bermusuhan.     

Wanita tua itu mengangguk. Kemudian, ia kembali memandang Mu Lingxi. "Lingxi," katanya. "Ada sesuatu yang harus kubicarakan denganmu secara pribadi. Kemarilah!"     

"Ya," balas Mu Lingxi pelan.     

Wanita tua dan Mu Lingxi berjalan menuju ke daun-daun yang berguguran di dalam hutan, sebelum akhirnya segera menghilang di balik rimbunnya pepohonan.     

Zhang Ruochen tidak mengikuti mereka. Sebaliknya, ia masih berdiri di tempatnya dan menunggu dengan sabar.     

Yun Zheng menatap Zhang Ruochen dingin. "Zhang Ruochen," katanya. "Lin Yue, sosok murid kebanggaan dari Sekte Yin Yang, seharusnya juga dirimu bukan?"     

"Senior, Anda boleh menganggapnya seperti itu," kata Zhang Ruochen.     

Yun Zheng sedang melipat tangannya di belakang pinggul. Di waktu yang bersamaan, pusaran Chi Suci yang kuat mulai memancar dari dalam tubuhnya. Sehingga, daun-daun yang berguguran di sana mulai berputar-putar dan menciptakan suara gesekan angin.     

"Kau dan Lingxi benar-benar berbeda," katanya. "Kuharap kau segera menjauh darinya."     

"Kenapa?" tanya Zhang Ruochen.     

Yang pasti, saat itu Yun Zheng benar-benar terlihat mendominasi. Sebab, pria itu sedang memancarkan aura keagungan, dan sama sekali tidak ingin orang lain menolak perintahnya. Jadi, meskipun Zhang Ruochen baru saja bertemu dengannya, namun ia langsung merasa kesal dengan pria tersebut.     

Tidak heran kenapa Mu Lingxi memiliki hubungan yang buruk dengannya. Pria itu terlampau kasar.     

Kedua mata Yun Zheng terlihat dingin dan tajam. "Kenapa kau mengeluarkan pertanyaan semacam itu? Kalau begitu, sekarang jawab pertanyaanku, apa yang bisa kau berikan kepadanya?"     

Mendengar itu, Zhang Ruochen langsung kehabisan kata-kata.     

"Aku tidak akan pernah bercanda," kata Yun Zheng. "Memang benar, kau adalah sosok pemuda bertalenta dan ksatria yang membanggakan. Bahkan, kau juga berada di level yang sama dengan Lingxi. Tapi apa, kau sudah punya tunangan. Jadi, aku tidak mau putriku menikahi sosok pria sepertimu. Itu masih merupakan satu alasan."     

"Alasan kedua, kalau kau benar-benar mencintai Lingxi karena kau tahu bahwa dia adalah sang Biksuni dari Sekte Suci, maka kau salah besar, karena dia tidak punya banyak pengaruh di dalam Sekte. Sebaliknya, dia mengalami diskriminasi di dalam keluarga. Apa yang bisa kau lakukan untuk membantunya?"     

"Yang ketiga, identitasmu terlalu bermasalah. Sebab, tidak terhitung jumlah kelompok yang ingin membunuhmu. Apa kau pikir aku hanya akan membiarkan putriku pergi berpetualang di dunia ini sambil merasa ketakutan setiap harinya?"     

"Bagaimanapun juga, dengan derajat yang dimiliki Lingxi, seharusnya dia dapat dengan mudah menikahi salah satu ahli waris di keluarga Abad Pertengahan. Setidaknya, terdapat tiga kelompok di dalam Sekte Suci. Kalau dia mendapatkan dukungan dari salah satu keluarga Abad Pertengahan, maka dia bisa menstabilkan posisinya di dalam Sekte. Semenjak itu, maka tidak ada satupun di antara keluarga Mu yang berani mendiskriminasinya."     

"Sementara itu, kau sama sekali tidak bisa memberikan apa-apa yang dia butuhkan. Sebaliknya, kau hanya membawa bahaya dan rasa sakit kepadanya."     

Patut diakui, Yun Zheng adalah sosok pria yang realistis. Sebab, setiap kata-katanya selalu berhasil menembus titik-titik terlemah Zhang Ruochen. Bahkan, lelaki itu sama sekali tidak dapat menjawabnya.     

Bagi Yun Zheng, Zhang Ruochen memang sosok yang bertalenta, namun ia masih terlampau muda. Selain itu, ia sama sekali tidak punya latar belakang yang kuat dan tidak dapat disejajarkan dengan para ahli waris dari keluarga Abad Pertengahan.     

Bagaimanapun juga, Zhang Ruochen dan Mu Lingxi sama-sama membutuhkan pendukung yang kuat, dan bukannya terus mengumpulkan banyak sumber daya untuk mengembangkan para jenius. Memang benar, Zhang Ruochen adalah sosok yang dapat diperhitungkan, namun bersama dengan lelaki tersebut benar-benar terlampau beresiko.     

Pada akhirnya, Zhang Ruochen hanya dapat tersenyum getir. "Saya penasaran, sebetulnya ini permintaan Anda atau permintaan Lingxi?"     

"Sebagai ayahnya, maka aku harus berusaha keras agar dia mendapatkan yang terbaik. Sebab, kompetisi di dalam Sekte Suci benar-benar keji. Kalau dia tidak bekerja keras demi kepentingannya sendiri, maka dia akan mati di tengah-tengah pertempuran yang keji tersebut. Sedangkan kau, kau sama sekali tidak paham tentang hal ini."     

"Sosok jenius sepertimu," Yun Zheng masih menambahkan, "Seharusnya akan diperebutkan oleh banyak kelompok besar. Tapi, apa kau tahu kenapa aku tidak ingin mengajakmu bergabung dan masuk ke dalam Sekte Suci?"     

"Kenapa?" tanya Zhang Ruochen.     

"Karena meskipun kau bergabung dengan kami, tapi kau tidak akan mampu bertahan, meski hanya beberapa hari," kata Yun Zheng tanpa ekspresi apa-apa.     

Ketika menyaksikan keragu-raguan di mata Zhang Ruochen, saat itu Yun Zheng mengambil jeda sejenak, sebelum akhirnya melanjutkan, "Sekte Suci telah memiliki satu orang Dewa. Jadi, kami tidak memerlukan seorang jenius lain yang sama bertalentanya seperti beliau. Sebab, orang itu hanya akan mengancam kedudukan sang Dewa. Orang-orang di belakang Dewa itu juga tidak akan pernah membiarkan pesaingnya berkembang sempurna. Jadi, kalau aku membawamu bergabung ke dalam Sekte Suci, maka itu sama halnya seperti menyatakan perang kepada Dewa dan orang-orang di belakangnya."     

Pada akhirnya, wanita tua dan Yun Zheng pun sama-sama membawa Mu Lingxi pergi dari sana.     

Mu Lingxi menundukkan kepalanya dan mulai berjalan pergi dari sana. Saat itu, kedua matanya terlihat bengkak dan berwarna merah. Yang jelas, wanita itu baru saja menangis, namun Zhang Ruochen tidak tahu apa yang dikatakan oleh wanita tua itu kepadanya. Sejauh ini, Mu Lingxi tidak berkata apa-apa kepada Zhang Ruochen. Wanita itu terlihat seperti orang yang sedang berpikir keras dan orang yang baru saja kehilangan jiwanya. Sehingga, ia tampak seperti boneka.     

Di tempat lain, Zhang Ruochen juga hanya terlihat seperti batu. Lelaki itu hanya berdiri terpaku di sana dan sama sekali tidak bergerak.     

Di kejauhan, Han Qiu menyentuh pipinya dan mengamati Zhang Ruochen. "Sebelumnya, aku mengira kalau para pertapa dari Sekte Setan adalah para iblis yang paling keji, hingga mereka pasti akan selalu menyerang langsung tanpa pernah banyak bicara. Tapi sekarang, aku tidak menyangka kalau mereka hanya datang untuk mengatakan beberapa hal, tanpa terjadinya suatu pertempuran."     

"Mereka khawatir kalau saudari senior seperguruan Duanmu menolak untuk kembali ke sekte dan malah menentang mereka," kata Zhang Ruochen. "Jadi, bertempur hanya akan membuat segala sesuatunya menjadi runyam." Lelaki itu menutup matanya, sambil merasakan sakit di dalam hatinya.     

Baik Sekte Setan maupun Keluarga Mu sama-sama seperti lubang api bagi Mu Lingxi. Sementara itu, Zhang Ruochen hanya bisa mengamatinya terjun ke dalam lubang api, tanpa sama sekali dapat menariknya. Perasaan ini sungguh mengerikan.     

"Kalau kau mengatakan sesuatu kepadanya, kurasa wanita itu pasti akan memilihmu dan menentang mereka," kata Han Qiu.     

Zhang Ruochen menoleh ke arahnya, lalu berjalan lurus menuju Kota Shentai, tanpa bicara apa-apa.     

Han Qiu ditinggal sendirian di sana. Ketika ia menemukan bahwa hal itu terasa aneh, ia pun segera bergumam kepada dirinya sendiri, "Apa aku baru saja salah bicara?"     

Han Qiu tidak salah. Sebab, masalah utama terletak pada Zhang Ruochen sendiri. Sampai sekarang ini, lelaki itu masih tidak yakin bagaimana perasaannya terhadap Mu Lingxi. Selain itu, kata-kata Yun Zheng juga benar-benar mempengaruhinya. Bahkan, kondisinya sekarang ini juga tidak mendukungnya untuk memberikan apa yang Mu Lingxi butuhkan.     

"Sebaiknya dia pulang bersama ayah dan masternya, daripada harus dikejar-kejar oleh istana kekaisaran karena terus bersamaku. Setidaknya, itu lebih aman baginya."     

Zhang Ruochen berusaha menenangkan dirinya sendiri. Pada akhirnya, ia pun menghembuskan nafas panjang.     

Wan Ji telah dibunuh oleh wanita tua tersebut. Di sisi lain, Cao Gu juga telah dibawa pergi. Jadi, hanya tersisa Cao Feng – yang terluka parah – di sana.     

Melihat itu, Zhang Ruochen tidak membunuhnya. Sebaliknya, ia memasukkan Cao Feng ke dalam Grafik Kayu Yin Yang dan menyerahkannya kepada Blackie. Jadi, sekarang ini, akhirnya mereka memiliki seorang pekerja yang sudah menembus Alam Setengah-Biksu. Yang jelas, pria itu akan dipekerjakan untuk membangun kota dan istana di dalam Dunia Lukisan.     

Kali ini, Han Qiu sudah tidak tertarik lagi dengan berbagai macam teknik yang digunakan oleh Zhang Ruochen. Akan tetapi, akhirnya ia tidak tahan untuk berkata, "Zhang Ruochen, kekuatan dan sumber daya yang kau milik telah setara dengan para Keluarga Biksu. Jadi, aku benar-benar tidak paham kenapa ayah Mu Lingxi sampai meremehkanmu. Sebab, orang lain pasti akan merasa bahagia kalau sampai memiliki menantu sepertimu."     

Secara natural, wanita itu berkata demikian karena ia telah menyaksikan Ghost King Bloodmoon. Apalagi, sebagian besar Keluarga Biksu hanya memiliki satu orang Biksu di dalam keluarga mereka. Akan tetapi, Zhang Ruochen tidak hanya memiliki Ghost King, namun lelaki itu sendiri juga sangat kuat. Jadi, setidaknya ia dapat menandingi beberapa Keluarga Biksu berpengaruh lainnya.     

Meski begitu, Zhang Ruochen tidak ingin melanjutkan diskusi tersebut. Sebaliknya, ia berkata, "Aku ingat kalau Sekte Yin Yang memiliki satu lubang cacing yang mengarah menuju Wilayah Pusat, benarkan?" tanyanya.     

"Apa kau akan pergi ke Wilayah Pusat?" tanya Han Qiu.     

"Ya."     

Kedua mata Zhang Ruochen terlihat sangat tegas. Entah ia akan pergi ke Pemakaman Pedang Pluto atau hanya ingin menginvestigasi apa yang terjadi pada masa 800 tahun silam. Yang jelas, lelaki itu harus pergi menuju ke Wilayah Pusat.     

Kadangkala, beberapa hal memang perlu dihadapi.     

"Sekarang adalah waktu yang tepat untuk kembali!"     

"Sekte Yin Yang memang mempunyai satu lubang cacing," kata Han Qiu. "Lubang itu telah ada di sana sejak era kuno. Murid-murid lain yang hendak pergi ke Wilayah Pusat selalu melewati lubang cacing tersebut. Jadi, karena kau ingin pergi ke sana, maka aku akan mencari informasi mengenai kapan lubang itu kembali dibuka."     

"Terima kasih," kata Zhang Ruochen.     

Han Qiu tersenyum, sambil memperlihatkan gigi putihnya. "Kalau aku menerima pemberianmu, maka aku harus melakukan sesuatu untukmu. Selain itu, kalau aku bisa membantumu, maka aku akan merasa sedikit tenang."     

Kemudian, Zhang Ruochen mengikuti Han Qiu menuju ke Sekte Yin Yang, sambil menyamar menjadi salah satu murid asing.     

Belakangan ini, Han Qiu telah menjadi salah satu murid top di Goddess Academy. Wanita itu memiliki derajat yang tinggi di dalam sana, dan hanya berada di bawah para Setengah-Biksu dan elder-elder di sana. Jadi, cukup mudah baginya untuk membawa orang lain masuk ke dalam sekte.     

Akan tetapi, semua pertapa di Goddess Academy adalah para wanita. Sementara itu, Han Qiu sendiri merupakan salah satu di antara empat sosok tercantik di Sekte Yin Yang. Wanita itu memiliki kecantikan yang luar biasa dan sangat terkenal di dalam sekte. Maka dari itu, secara natural, ada banyak orang yang menaruh curiga sekaligus iri kepada Zhang Ruochen ketika mereka berdua terpergok berjalan bersama.     

Untungnya, tingkat kultivasi Han Qiu cukup tinggi, hingga tidak ada satupun yang berani mengusiknya. Jadi, segala sesuatunya berjalan dengan lancar. Selama beberapa hari ke depan, Zhang Ruochen pun akhirnya tinggal sementara waktu di kediaman Han Qiu.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.