Kaisar Dewa

Kelahiran Baru



Kelahiran Baru

Bejana hitam itu benar-benar keras. Garis-garis inskripsi dapat dilihat dengan jelas pada permukaannya.     

Akan tetapi, bejana yang terlihat biasa-biasa saja itu ternyata mampu menyimpan Ghost King di dalamnya.     

Jadi, bukan hanya Zhang Ruochen saja yang merasa terkejut, namun semua pertapa yang bersembunyi di balik kegelapan juga merasakan hal yang sama.     

"Apa itu adalah... Soul-absorbing Saint Jug?"     

"Seharusnya demikian. Soul-absorbing Saint Jug adalah senjata yang pernah dimurnikan oleh salah seorang Elder Supreme Saint dan telah diturunkan dari generasi ke generasi."     

"Supreme Saint Shixin?"     

"Benar. Hanya sosok seperti Supreme Saint Shixin yang punya kemampuan untuk memurnikan Soul-absorbing Saint Jug."     

Soul-absorbing Saint Jug berada di ranking 18 dalam Daftar Senjata Suci Seribu Inskripsi, bahkan jauh lebih tinggi daripada Pedang Taotian. Senjata itu dikenal sebagai mesin pembunuh yang mengerikan. Sebab, senjata itu tidak hanya dapat digunakan untuk menyimpan jiwa-jiwa mati, melainkan juga jiwa-jiwa hidup.     

Soul-absorbing Saint Jug bergetar hebat setelah berhasil menghisap Ghost King Bloodmoon ke dalamnya. Selain itu, terdengar suara benturan-benturan kencang dari dalam bejana tersebut.     

"Ghost King yang sudah mati dua kali masih ingin melarikan diri Soul-absorbing Saint Jug?"     

Biksu Shiva mendengus. Wanita tua itu mengapit darah dewa di sela jarinya. Kemudian, darah itu terbang dan mengenai permukaan Soul-absorbing Saint Jug. Seketika itu juga, garis-garis darah mulai bermunculan pada permukaan bejana tersebut, hingga akhirnya menekan Ghost King Bloodmoon di dalamnya.     

Sementara Biksu Shiva sedang sibuk memberi tekanan kepada Ghost King Bloodmoon, saat itu Zhang Ruochen menggunakan bahasa pedang untuk menarik kembali Pedang Taotian dan menyimpannya ke dalam Cincin Ruang.     

Para pertapa dari Ras Kultivasi Ghost dan Ras Ancient Necromancer sama-sama tidak menghentikan aksinya. Apalagi, Zhang Ruochen benar-benar telah terperangkap ke dalam jangkauan mereka.     

Selain tiga orang Biksu tersebut, maka para Setengah-Biksu dari kedua ras tersebut juga mulai bermunculan. Setidaknya, puluhan dari mereka sedang berdiri di tepi lautan lava, sambil memancarkan aura yang cukup kuat.     

Selain Yin Xuanji dan Feng Yinchan, maka yang lainnya merupakan para figur tua yang telah hidup selama 200 tahun, dan telah berada di penghujung usia masing-masing.     

Feng Yinchan menyipitkan matanya, sebelum akhirnya tertawa. "Zhang Ruochen, mestinya kau segera menyerahkan diri. Sebab, percuma saja kau bertarung melawan kami, kau tidak akan bisa menang."     

Zhang Ruochen adalah sang Keturunan Ruang dan Waktu yang telah menguasai Fisik Chaotic Lima Elemen. Sehingga, fisiknya merupakan harta karun bagi Ras Kultivasi Ghost tersebut.     

Ras Ancient Kultivasi Ghost telah mempelajari persoalan jiwa secara mendalam, jadi mereka pasti dapat menggunakan metode rahasia untuk mencuri fisik Zhang Ruochen.     

Kalau salah seorang Keturunan Ruang dan Waktu dengan Fisik Chaotic Lima Elemen dilahirkan di Ras Ancient Kultivasi Ghost, maka ia pasti akan menjadi pemimpin ras di kemudian hari, hingga ia akan membawa mereka kepada puncak kejayaannya.     

Di tempat lain, Zhang Ruochen sedang mengamati situasi di sekitar dan melihat bahwa ia telah dikepung oleh para elder Ras Ancient Kulvitasi Ghost dan Ras Ancient Necromancer. Bahkan, mereka semua rata-rata jauh lebih unggul daripada Zhang Ruochen.     

Mereka semua sedang menatap Zhang Ruochen dengan tampang kasihan, seperti saat sedang menatap mangsa mereka.     

"Memangnya kenapa kalau aku tidak ingin menyerah?"     

Meskipun ia sedang berada di situasi pasif, namun Zhang Ruochen masih terlihat tenang, dan sama sekali tidak ingin menyerah.     

"Maka kami akan mengambilnya secara paksa."     

Biksu Kongtong sama sekali tidak ingin berbicara panjang lebar dengan Zhang Ruochen. Jadi, ia segera merentangkan tangan kurusnya untuk menangkap Zhang Ruochen – yang berada pada jarak puluhan meter.     

Teknik bela diri yang digunakan disebut sebagai "Ge Kong Qu Wu," dan merupakan salah satu teknik bela diri andalannya. Sebab, hanya dengan satu kali ayunan tangan, namun ia sudah mampu mencengkram apapun yang ia inginkan, bahkan meski terpisahkan jarak ribuan meter jauhnya,     

Chi chi.     

Prinsip-prinsip Saintly Way mulai berputar-putar di atas kepala Zhang Ruochen, hingga akhirnya berubah menjadi telapak tangan hitam – sepanjang 20 meter – yang langsung digunakan untuk mencengkram ke bawah.     

Pada saat Zhang Ruochen hampir terkena cengkraman Biksu Kongtong, saat itu terdapat cahaya hijau yang melesat keluar dari dalam lubang di tengah lautan lava.     

Di waktu yang bersamaan, terdapat Chi kehidupan yang terkandung di dalam cahaya tersebut.     

Sesaat setelahnya, rumput-rumput hijau mulai bertumbuh cepat di tepi lautan lava tersebut, lalu di dalam celah-celah batu, sebelum akhirnya berubah menjadi tanaman merambat, bunga-bunga, dan semak-semak.     

Akibatnya, Ghost God Valley – yang sebelumnya merupakan wilayah mati dan tandus – kini langsung berubah menjadi subur hanya dalam kurun waktu satu menit.     

Di waktu yang bersamaan, terdapat pedang Chi yang melesat keluar – entah darimana – dan langsung menerjang tangan raksasa Biksu Kongtong, sebelum akhirnya energi pedang itu berhasil menghancurkannya.     

Tanpa mengambil jeda, pedang Chi itu masih terus melanjutkan serangannya.     

"Pasti ini adalah ulah master lain!"     

Wajah Biksu Kongtong sedikit berubah, sebagaimana ia segera melemparkan tiga buah Rune Curse tipe bertahan. Setelah itu, ketiganya berubah menjadi tiga lapis tameng cahaya yang terbentuk di hadapannya.     

Setidaknya, setiap tameng cahaya itu setebal satu meter.     

Biasanya, sang Biksu akan menggunakan Rune Curse di situasi-situasi kritis.     

Tapi sekarang, ia sedang menggunakan tiga sekaligus, karena kekuatan yang terkandung pada pedang Chi tersebut terlampau kuat.     

Bang!     

Bang!     

Bang!     

Dengan tiga kali ledakan kencang, saat itu tameng-tameng cahayanya langsung dihancurkan begitu saja oleh pedang Chi.     

Bahkan, pedang Chi itu berhasil memenggal tangan kanan Biksu Kongtong.     

Akibatnya, sejumlah besar darah suci mulai mengalir keluar dari tangan sang Biksu. Lalu, sambil mengerang kesakitan, saat itu Biksu Kongtong terhempas dan mendarat pada lautan lava.     

Serangan itu benar-benar mengagumkan, hingga semua orang yang hadir di sana hanya bisa merasa tercengang.     

"Kuat sekali pedangnya! Hanya seorang Biksu Pedang yang mampu melepaskan kekuatan semacam itu."     

"Biksu Kongtong telah menjadi sosok Biksu selama ratusan tahun, hingga tingkat kultivasinya sangat tinggi. Jadi, kalau bukan seorang Biksu Pedang, lalu siapa lagi yang mampu memenggal lengannya?"     

"Sebelumnya, kurasa Zhang Ruochen benar-benar telah tersudutkan. Tapi ternyata, dia masih punya bala bantuan yang sangat kuat."     

…     

Ketika mereka semua sedang sibuk mendiskusikan hal tersebut, saat itu wajah Zhang Ruochen terlihat sumringah. Kemudian, lelaki itu segera mengamati bagian tengah lautan lava tersebut.     

Di sana, ada sosok tangguh yang sedang berjalan pelan dan keluar dari balik kabut hijau.     

Ketika menyaksikan figur ini, maka seketika itu pula kedua mata Zhang Ruochen langsung menjadi basah. Bahkan, saat itu tubuhnya terlihat sedang gemetar hebat, sebagaimana ia cepat-cepat berlutut dengan satu kaki. "Master..."     

Sebelum ia sempat berlutut, saat itu Biksu Pedang Xuanji telah mengangkat tangannya. Kemudian, ia kembali muncul di hadapan lelaki tersebut hanya dalam satu kedipan mata, dan membantunya bangkit berdiri. Biksu Pedang Xuanji sedang mengamati Zhang Ruochen lekat-lekat, dengan perasaan yang sangat kompleks.     

Orang yang telah mati itu kini baru saja kembali hidup. Bahkan, meski dengan ketenangan jiwa yang begitu tinggi, namun Biksu Pedang Xuanji masih merasakan banyak hal, yakni perasaan bingung, terharu, terkejut, hingga pada akhirnya, ia bisa menenangkan dirinya sendiri.     

Ini adalah kedua kalinya ia hidup di dunia ini. Jadi, secara natural, ia harus memanfaatkannya baik-baik.     

Biksu Pedang Xuanji menepuk-nepuk pundak Zhang Ruochen, sebelum akhirnya berkata, "Pemuda baik. Sekarang, sebaiknya kau segera mundur, dan biarkan master yang akan mengatasi semuanya."     

Zhang Ruochen langsung menghentikan keinginannya untuk bercakap-cakap, hingga ia segera mundur begitu saja di belakang Biksu Pedang Xuanji.     

Sungguh, itu adalah sebuah keajaiban saat menyaksikan masternya dapat hidup kembali.     

Para pertapa dari Ras Ancient Kultivasi Ghost dan Ras Ancient Necromancer pun sama-sama terkejut dengan fakta bahwa seseorang yang telah mati, ternyata dapat hidup kembali.     

Mereka semua telah berkutat dengan para ghost dan mayat-mayat selama ratusan tahun belakangan. Jadi, secara natural, mereka semua bisa menilai kalau Biksu Pedang Xuanji ini benar-benar hidup atau tidak.     

Yang jelas, tidak ada Chi kematian di dalam tubuh sang Biksu Pedang. Sebaliknya, Chi kehidupan yang memancar darinya bahkan ribuan kali lipat lebih besar daripada orang-orang normal.     

Selain itu, rambut putihnya kini telah berubah menjadi hitam.     

Bahkan, semua keriput di wajahnya juga menghilang, hingga membuatnya tampak seperti seorang pria paruh baya di umur 40 tahunan.     

"Hua!"     

Biksu Kongtong segera pergi dari lautan lava dan mendarat di kejauhan. Meskipun ia telah kehilangan satu lengan, namun Chi Suci-nya masih sangat kuat.     

Namun, ketika ia menyaksikan Biksu Pedang Xuanji, saat itu langsung ia merasa tercengang. "Bagaimana mungkin?"     

Dengan lingkaran cahaya yang memancar dari tubuhnya, saat itu Biksu Pedang Xuanji berkata, "Kongtong, berani-beraninya kau bertarung melawan muridku? Apa kau pikir aku benar-benar sudah mati?"     

Biksu Kongtong menghirup nafas dalam-dalam dan mendengus. "Kurasa Zhang Ruochen baru saja menemukan Pil Resurrection untukmu. Jadi, tidak heran kenapa dia bersikeras untuk tetap bertarung di tempat ini. Ternyata, dia hanya ingin mengulur-ulur waktu untukmu."     

"Memangnya kenapa? Apa sekarang kau menyesal?" tanya Biksu Pedang Xuanji.     

Biksu Shiva berkata, "Kongtong, jangan buang-buang waktu lagi. Dia baru saja hidup dan belum benar-benar menyerap semua pengaruh Pil Resurrection tersebut. Jadi, sebaiknya kita memanfaatkan kesempatan ini dengan bekerja sama dan membunuhnya. Dengan demikian, barangkali kita bisa mendapatkan Pil Resurrection dari dalam tubuhnya."     

Seketika itu juga, Biksu Shiva langsung melemparkan Soul-absorbing Saint Jug kepadanya.     

Di waktu yang bersamaan, jiwa-jiwa ghost mulai terlepas dari bejana tersebut. Di antara jiwa-jiwa tersebut, empat di antaranya merupakan jiwa-jiwa ghost yang sama tangguhnya seperti Ghost King. Yang jelas, Biksu Shiva benar-benar tangguh, mengingat ia sanggup mengendalikan para Ghost King tersebut.     

Ghost King Bloodmoon belum sempat dimurnikan oleh bejana tersebut. Jadi, ia segera melarikan diri dan mendarat di tanah, dengan wujud seperti asap ghost. Yang jelas, saat ini wanita itu terlihat sangat lemah.     

Di sisi lain, Biksu Shiva sedang menggunakan segenap kekuatanmu untuk menghadapi Biksu Pedang Xuanji. Jadi, ia tidak punya waktu untuk menangani Ghost King tersebut.     

Sementara itu, Biksu Kongtong dan pria berarmor emas keunguan sama-sama menggunakan segenap kekuatannya untuk menyerang Biksu Pedang Xuanji.     

Daya rusak yang diciptakan oleh ketiga Biksu itu benar-benar mengerikan. Akibatnya, semua tebing dan bukit-bukit yang berada di sekitar Ghost God Valley langsung hancur berkeping-keping dan menciptakan suara yang berisik.     

Kala itu, Zhang Ruochen masih merasa khawatir. Apalagi, Biksu Pedang Xuanji baru saja kembali hidup dan masih berada jauh dari kondisi optimalnya. Lelaki itu berpikir kalau Masternya mungkin tidak akan sanggup bertahan dari tiga serangan para Biksu, apalagi serangan yang dilepaskan oleh Soul-absorbing Saint ug.     

Jadi, ia segera mengeluarkan Pedang Taotian dan memberikannya kepada Biksu Pedang Xuanji.     

Namun, Biksu Pedang Xuanji malah menggelengkan kepalanya dan langsung maju ke depan dengan sangat percaya diri. Sang Biksu Pedang menggunakan tangannya sebagai pedang dan langsung menyerang lawan di hadapannya.     

Saat itu, pedang Chi tampak turun dari langit – yang mirip seperti air terjun sepanjang puluhan ribu meter – dan langsung mengenai dua orang Biksu dari Ras Ancient Necromancer.     

Puzz.     

Hanya sekitar satu menit, maka tubuh Biksu Kongtong langsung tumbang dan berubah menjadi kabut darah. Setelah itu, tulang-tulang sucinya mulai berguguran dari balik kabut darah tersebut.     

Di sisi lain, sang Biksu berarmor emas keunguan mulai mengeluarkan suara teriakan yang memilukan, sebagaimana ia juga terjatuh dari langit. Saat itu, armor yang dikenakan olehnya telah hancur, hingga sekujur tubuhnya langsung disemuti oleh darah.     

Terdapat lubang raksasa dan mayat yang hancur pada permukaan tanah.     

Hanya dengan satu kali serangan, maka dua orang Biksu langsung tumbang.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.