Kaisar Dewa

Satu Ghost dan Satu Buddha



Satu Ghost dan Satu Buddha

0Zhang Ruochen juga menggunakan tekniknya. Sambil mengendalikan berbagai macam tanda dewa di dalam tubuhnya, saat itu ia mulai menyerap kekuatan dewa yang terdapat di sekitarnya. Akan tetapi, ia menemukan kalau semua kekuatan itu telah diserap oleh Mu Lingxi. Sehingga, tanda-tanda dewa di dalam tubuhnya sama sekali tidak mengalami perubahan apa-apa.     

Oleh karena itulah, ia memutuskan untuk pergi menuju ke jantung gunung berapi hitam tersebut. Seharusnya, masih ada sisa-sisa kekuatan dewa yang terdapat di sana. Lelaki itu meyakini bahwa mungkin di dalam sana, ia bisa mendapatkan kesempatan untuk menembus Perubahan Kesepuluh dari Alam Fish-dragon.     

Sebenarnya, ia tidak terlalu berharap untuk mampu menembus ke Perubahan Kesepuluh. Sebab, ia telah memurnikan tujuh tetes darah dewa. Sehingga, kualitas fisiknya sekarang ini telah mencapai batasnya. Yang jelas, lelaki tersebut pasti akan kesulitan untuk bertahan dari tambahan darah dewa yang lain.     

Tiga hari kemudian, Mu Lingxi akhirnya berhasil membentuk Jiwa Suci. Sekarang ini, wanita itu secara resmi telah menjadi Setengah-Biksu.     

Ketika ia berjalan keluar dari Dunia Lukisan, saat itu sekujur tubuhnya tampak diselimuti oleh cahaya brilian. Setiap inci kulitnya terlihat bening seperti kristal. Sekarang ini, kedua matanya terlihat dalam, dan di dalam kedalaman mata tersebut, di sana terkandung kebijaksanaan.     

Wanita itu masih berada di awal Setengah-Biksu level pertama, namun aura yang dipancarkan olehnya mirip seperti Setengah-Biksu di level keempat.     

Jadi, ketika wanita itu resmi menjadi Setengah-Biksu, maka bisa dipastikan kalau ia akan menjadi salah satu Setengah-Biksu yang paling kuat di tingkatan alam tersebut. Bahkan, wanita itu masih jauh lebih tangguh daripada beberapa generasi Setengah-Biksu yang lebih tua lainnya.     

Secara natural, Zhang Ruochen merasa gembira untuknya. "Saudari senior, selamat untukmu karena telah meninggalkan alam mortal dan resmi menjadi Setengah-Biksu."     

Yang jelas, Mu Lingxi juga sedang merasa berbahagia. Saat itu, sambil tersenyum, ia berkata, "Bukankah kau juga sudah berada di puncak Perubahan Kesembilan? Jadi, kau bisa menembus ke Alam Setengah-Biksu kapan saja."     

"Aku? Aku masih harus mengembangkan kekuatanku selama beberapa saat." Sambil menggelengkan kepala, Zhang Ruochen berkata serius, "Karena kau sudah berhasil menembus alam, maka sekarang kita akan pergi menuju ke gunung berapi hitam."     

Lelaki itu tidak lagi meminta Mu Lingxi untuk berada di dalam Dunia Lukisan, atau hanya menyuruhnya untuk menunggu di samping lautan lava, karena ia benar-benar paham kalau wanita itu tidak akan setuju dengannya. Sebab, kalau ia bersikeras meminta wanita supaya tetap berada di tempat aman, maka mereka berdua mungkin akan berselisih.     

Kedua mata Mu Lingxi tampak bersinar cantik, sebagaimana wanita itu hanya menganggukkan kepalanya pelan.     

Terdapat banyak batu-batuan hitam yang mengapung di lautan lava tersebut. Zhang Ruochen dan Mu Lingxi menggunakan semua itu sebagai pijakan mereka.     

Zhang Ruochen mulai memanipulasi kekutaan ruang. Lelaki itu menggeser celah ruang yang berada di hadapannya, hingga berhasil membukakan jalan untuk mereka berdua.     

Ketika segala sesuatunya telah dipersiapkan baik-baik, namun bahaya masih akan selalu mengintai dimana-mana. Kala itu, terdapat ombak besar yang tiba-tiba terangkat di lautan lava tersebut. Ombak lava itu setidaknya mencapai 10 meter, dan sedang bergulung-gulung ke arah mereka berdua. Untungnya, Zhang Ruochen segera menggunakan Ruang Celah untuk menelan ombak tersebut, hingga ia berhasil mengurai situasi kritis mereka.     

Ketika mereka telah berada semakin dekat dengan gunung berapi hitam tersebut, maka seketika itu pula tekanan yang berada di sekitar mereka juga menjadi lebih berat. Mereka membutuhkan waktu setengah hari, sebelum akhirnya berhasil menjangkau kaki gunung tersebut.     

Kala itu, mereka hampir menggunakan semua Chi Suci di dalam diri masing-masing, hingga nafas mereka menjadi tersengal-sengal. Jadi, mereka harus mengeluarkan Kristal Suci untuk mengisi tenaganya kembali dan memulihkan kekuatannya. Ketika mereka telah pulih, maka Zhang Ruochen mulai mengamati situasi di sekitarnya dengan tampang serius.     

Meskipun mereka hanya berada di bawah kaki gunung berapi, namun tekanan yang melanda diri Zhang Ruochen menjadi jauh lebih besar. Setiap langkah yang dipijaknya selalu membutuhkan Chi Suci dalam jumlah besar. Jika demikian, para pertapa di Perubahan Kesembilan dari Alam Fish-dragon lainnya mungkin tidak akan mampu bergerak, kalau mereka tetap berada di dalam sana.     

"Zhang Ruochen, lihat. Ada dua... orang..."     

Mu Lingxi membelalakkan matanya dan menuding ke tengah-tengah gunung berapi tersebut. Lelaki itu langsung menoleh ke sana. Lalu, tatapan matanya menembus lapisan-lapisan kabut ghost dan ia langsung menemukan sosok pria kekar berarmor sedang berdiri di atas bongkahan batu – di tengah gunung berapi tersebut.     

Pria itu setinggi 13 kaki, dengan lengan yang lebih tebal daripada milik pria-pria biasanya. Selain itu, pria tersebut memancarkan aura yang tegas dan kuat.     

Pada saat ini, Chi Ghost memancar dalam jumlah besar dari bawah kakinya. Meskipun Zhang Ruochen dan Mu Lingxi sama-sama masih berada di bawah kaki gunung, namun jiwa-jiwa mereka seakan menjadi ciut saat harus berhadapan dengan kekuatan iblis semacam itu.     

Hal ini bukan karena hati, jiwa, dan Kekuatan Batin mereka lemah. Namun, itu lebih kepada fakta bahwa sosok yang sedang berada di hadapan mereka, memiliki kekuatan yang jauh lebih tinggi daripada mereka berdua. Bahkan, sedikit Chi yang dilepaskan dari tubuh pria tersebut, telah mampu melukai mereka berdua dengan sangat parah.     

"Ini terlalu mengerikan... aku sudah berhasil membangunkan garis keturunan Ice Phoenix dan telah membentuk Jiwa Suci, hingga akhirnya berada di Alam Setengah-Biksu. Namun, aku benar-benar masih kesulitan untuk menangkal energi Chi yang terlepas darinya. Aku khawatir kalau dia adalah sosok Supreme Saint yang legendaris, mengingat auranya sangat mengerikan seperti itu."     

Saat itu, darah mengalir keluar dari bibir Mu Lingxi. Wanita itu tidak lagi mampu bertahan dari tekanan tersebut, sebelum akhirnya terduduk di tanah. Kondisi Zhang Ruochen juga tidak lebih baik. Meskipun ia memiliki banyak tanda dewa untuk melindunginya, namun Jiwa Bela Diri-nya seakan baru saja remuk. Tampaknya, jiwa itu dapat hancur kapan saja.     

"Pola Ruang."     

Zhang Ruochen mengangkat tangannya dan mulai memanipulasi kekuatan ruang. Setelahnya, ia melepaskan sebuah pola lingkaran semi-transparan – yang bertindak sebagai tameng – dan melindunginya hingga radius 30 meter di sekitar. Baru saat itu akhirnya ia dapat bertahan dari energi Chi tersebut.     

"Seharusnya dia adalah salah satu Ghost King tangguh di Netherworld," katanya. "Seandainya Ghost King Bloodmoon berada di tempat ini, mungkin dia mengenalnya."     

Chi yang dipancarkan oleh Ghost King itu terlampau kuat. Akan tetapi, terdapat 36 rantai emas yang sedang mengikat tubuhnya, hingga membuatnya tidak dapat bergerak bebas. Itulah alasan kenapa ia masih berdiam diri di sana, dan tidak segera bergerak.     

Jika tidak, maka ia hanya perlu mengibaskan tangannya untuk menghancurkan Zhang Ruochen dan Mu Lingxi.     

36 rantai emas itu terbuat dari rune-rune Buddha yang misterius. Semua rantai itu diselimuti oleh Chi Suci. Sementara itu, ujung yang lain dari rantai-rantai tersebut, berada tepat di dahi seorang biksu tua.     

Biksu tua itu sedang duduk bersila di hadapan Ghost King yang mengenakan armor. Sang biksu tua mengenakan cassock putih polos. Saat itu, kedua tangannya sedang diletakkan di atas lutut.     

Tubuhnya benar-benar terlihat tua. Baik Chi Darah dan Chi Suci di dalam tubuhnya juga seperti telah mengering. Akibatnya, tubuhnya menjadi kering kerontang dan penuh dengan kerutan-kerutan. Jika demikian, bisa dipastikan kalau tidak lama lagi sang biksu itu pasti akan mati.     

Meski demikian, ia masih bersikeras untuk merantai Ghost King itu dengan menggunakan sisa-sisa tenaganya. Tidak ada yang tahu sudah berapa lama mereka berdua seperti itu.     

"Siapa biksu itu?" tanya Mu Lingxi. "Kalau dia mampu bertarung melawan Ghost King, pasti dia merupakan sosok yang tangguh."     

"Biksu dan Ghost King ini mungkin telah bertarung selama lebih dari satu tahun," kata Zhang Ruochen. "Sekarang ini, biksu itu sedang berada di posisi yang unggul, namun kalau dia terus melakukannya, mungkin dia akan mati karena kehabisan Chi Darah dalam beberapa hari mendatang."     

"Kalau biksu itu mati, bukankah Ghost King itu akan terlepas?," tanya Mu Lingxi. "Tanpa diragukan lagi, para pertapa yang berani masuk ke dalam Ghost God Valley pasti akan mati. Tapi, siapa yang akan menyangka kalau ternyata ada dua sosok mengerikan sedang bertarung di tempat ini?"     

"Ayo cepat, mari kita pergi dari tempat ini," kata Zhang Ruochen.     

Mu Lingxi mengangguk, sebagaimana ia telah bersiap-siap untuk pergi dari sana.     

Sebenarnya, mereka ingin membantu biksu tersebut, namun tingkat kultivasi mereka masih terlampau lemah. Jadi, mereka sama sekali tidak dapat mencampuri urusan keduanya karena mereka berada di level yang berbeda. Sebab, kalau sampai mereka melakukan hal itu, maka kematian adalah satu-satunya hasil yang didapatkan.     

Namun, pada saat itu, terdengar suara tua di telinga Zhang Ruochen. "Tuan... tunggu..."     

Zhang Ruochen pun langsung menghentikan langkah kakinya. Kemudian, ia menoleh dan tidak menemukan siapapun. Pada akhirnya, ia mengamati biksu tua yang berada di gunung itu lekat-lekat.     

Biksu itu masih duduk di tempatnya semula. Biksu itu sama sekali tidak bergerak, bahkan juga tidak membuka mulutnya.     

"Ya, aku sedang memanggilmu..."     

Suara itu terdengar sangat lemah. Itu terdengar seperti lilin di tengah badai angin.     

Zhang Ruochen menghembuskan nafas lega, lalu bertanya, "Senior, apa yang dapat saya lakukan untuk Anda?"     

Tidak ada jawaban yang masuk ke dalam telinganya.     

Setelah jeda selama beberapa saat, maka suara itu kembali terdengar. "Sosok di hadapanku ini adalah makhluk yang paling kuat di Netherworld – Ghost King Shenchu. Dia adalah Komandan para Ghost King. Sekarang ini, aku memang masih punya kekuatan untuk menahannya, tapi aku tidak akan mampu bertahan terlalu lama... Setelah aku mati, maka dia pasti akan terlepas dari belenggu ini. Pada saat itu, dia pasti akan menghancurkan Daratan Kunlun."     

Seketika itu juga, Zhang Ruochen langsung berubah menjadi gelisah. "Apa yang dapat saya lakukan?"     

"Para pertapa lain tidak akan mampu membantuku meski mereka datang ke tempat ini," kata suara tua tersebut. "Tapi, kau mampu mengendalikan ruang. Mungkin kau bisa melakukan sesuatu. Mungkin kau mampu membunuh Ghost King Shenchu dalam satu kali serangan dan menyingkirkan bencana yang akan terjadi pada Daratan Kunlun."     

Tingkat kultivasi sang biksu tua benar-benar mendalam dan sangat misterius. Jadi, meskipun ia hanya duduk bersila di sana – sama sekali tidak dapat bergerak – namun baik Kekuatan Batin dan Jiwa Suci-nya sama-sama merupakan ekstensi yang sangat kuat. Maka dari itu, sang biksu tua hampir dapat merasakan peristiwa apa saja yang terjadi di Ghost God Valley.     

Oleh karena itulah, secara natural, ia tahu kalau Zhang Ruochen memiliki kekuatan untuk memanipulasi ruang.     

Kalau pria berarmor itu benar-benar merupakan Ghost King Shenchu, maka Zhang Ruochen sama sekali tidak bisa membiarkannya lolos. Sebab, ketika ia masuk ke Daratan Kunlun, maka itu akan menjadi bencana yang sesungguhnya. Bagaimanapun juga, sosok itu jauh lebih mengerikan daripada jutaan pasukan shadow.     

Zhang Ruochen masih terus berkomunikasi dengan biksu tersebut. Pada akhirnya, ia telah memahami apa maksudnya.     

Biksu tua itu ingin agar Zhang Ruochen memanipulasi celah-celah ruang di atas lautan lava dan menyerang Ghost King Shenchu. Di sisi lain, Ghost King tersebut memang sangat kuat, namun sekarang ini ia tidak dapat bergerak. Sehingga, serangan ruang Zhang Ruochen mungkin dapat menjadi ancaman yang serius untuknya.     

Kalau orang lain datang ke tempat ini, meskipun itu adalah seorang Biksu, namun ia sama sekali tidak akan mampu mengubah keadaan.     

"Saudari senior seperguruan Duanmu, apa kau ingin masuk ke dalam Dunia Lukisan?" tanya Zhang Ruochen.     

Di sisi lain, Mu Lingxi paham seberapa berbahayanya hal tersebut – apalagi saat terlibat ke dalam pertempuran di skala Ghost King Shenchu dan sang biksu tua. Terlebih lagi, wanita itu juga paham bahwa nyaris tidak ada kesempatan hidup baginya kalau ia masih berada di luar sana. Selain itu, ia juga mengerti bahwa Zhang Ruochen tidak punya pilihan lain. Sebab, kalau lelaki itu tidak menyerang Ghost King Shenchu, lalu ketika sang biksu tua itu mati, maka Ghost King tersebut pasti akan terlepas dan langsung membunuh mereka berdua.     

Meski begitu, Mu Lingxi cepat-cepat menggelengkan kepalanya. Sambil memperlihatkan ekspresi tegas, saat itu ia berkata, "Kita akan bertarung bersama. Meski aku harus... mati di tempat ini, tapi aku sama sekali tidak akan pernah menyesal."     

Zhang Ruochen mengamatinya lekat-lekat. Setelahnya, ia tidak lagi memaksa wanita tersebut. Apalagi, kalau sampai ia dan biksu tua itu gagal membunuh Ghost King Shenchu, maka wanita itu juga pasti akan mati, meskipun ia bersembunyi di dalam Dunia Lukisan. Jadi, hal itu sama sekali tidak ada bedanya.     

Zhang Ruochen berdiri tegak di sudut gunung berapi. Setelah itu, perlahan-lahan ia mulai mengangkat tangannya, sambil melepaskan kekuatan maksimal dari dalam tubuhnya.     

Celah-celah ruang yang terdapat di atas lautan lava perlahan-lahan mulai mendekati gunung berapi hitam. Kekuatan semacam itu tampak seperti sesuatu yang sanggup menghancurkan seisi dunia.     

Keringat sebesar jagung mulai menetes dari kening Zhang Ruochen. Kedua tangannya terlihat gemetar hebat. Yang jelas, lelaki itu sedang mengendalikan semua celah-celah ruang tersebut dengan sangat susah payah. Selain itu, sedikit kesalahan kecil juga dapat membawa dirinya masuk ke dalam celah ruang tersebut, hingga ia akan menghilang di balik antah berantah.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.