Kaisar Dewa

Gunung Berapi Bawah Tanah



Gunung Berapi Bawah Tanah

0Hanya para keturunan Ras Phoenix Setengah Manusia yang dapat membangkitkan kekuatan phoenix kuno di dalam darahnya. Saat kekuatan itu berhasil dibangkitkan, maka itu sama halnya seperti seekor phoenix yang baru saja keluar dari sarangnya. Jika demikian, maka tidak ada satupun yang dapat membayangkan, pencapaian apa yang akan diraih oleh mereka yang berhasil membangkitkan garis keturunan tersebut.     

"Sejujurnya, aku bukan sepenuhnya berasal dari Ras Phoenix Setengah Manusia," kata Mu Lingxi. "Itu hanya salah satu elder dari Keluarga Mu yang pernah menikah dengan Ice Phoenix. Garis keturunan itu telah diwariskan hingga masa sekarang. Akan tetapi, masing-masing dari kami hanya memiliki kesempatan yang sangat tipis. Sehingga, hanya ada satu orang ahli waris pada setiap generasi. Selain itu, sebenarnya kami adalah keturunan yang paling lemah di Keluarga Mu."     

"Sejarah merekam bahwa Fire Phoenix dan Ice Phoenix sama-sama merupakan ras dewa binatang buas," kata Zhang Ruochen. "Garis keturunan mereka telah ada sejak zaman dahulu, dan telah diturunkan sejak Abad Pertengahan. Namun, mereka semua adalah ras-ras tangguh, hingga mereka benar-benar memandang umat manusia dengan sebelah mata. Jadi, baru kali ini aku mendengar kalau ternyata salah satu Ice Phoenix pernah menjalin hubungan dengan manusia."     

Mu Lingxi kembali menyimpan sayapnya. Saat itu, raut mukanya terlihat bahagia, sebagaimana ia mulai tersenyum. "Itu tidak penting. Lagipula, garis keturunan Ice Phoenix itu telah terbangkitkan. Yang terpenting adalah, para elder di keluargaku tidak bisa lagi bersikap semena-mena terhadapku. Setidaknya, sekarang ini, aku punya kemampuan untuk bernegosiasi dengan mereka."     

Mendengar ini, maka seketika itu pula jantung Zhang Ruochen seperti hendak melompat. Mungkinkah, jauh di dalam hatinya, wanita itu sama sekali tidak bahagia, ceria, dan murah senyum seperti kelihatannya?     

"Keluarga Mu tidak senang denganmu?" tanya Zhang Ruochen.     

Mu Lingxi mendesah pelan. "Oh, tolonglah, kalau sampai pria-pria tua itu menyukaiku, maka mereka tidak akan pernah mengirimku sebagai mata-mata ke dalam Sekolah Pasar Bela Diri. Sebab, tempat itu sangat berbahaya. Mestinya kau juga lebih paham terkait dampaknya, kalau sampai rahasiaku terbongkar. Entah itu karena politik di dalam keluarga atau di dalam sekte, namun mereka berdua sama-sama merupakan kelompok jahat. Semua orang punya harga masing-masing di atas kepalanya. Mereka yang punya nilai tinggi dapat hidup dengan nyaman, sementara mereka yang tidak punya kelebihan apa-apa hanya akan dibuang seperti sampah. Bahkan, beberapa di antara mereka yang punya nilai tinggi, kadang-kadang juga masih kesulitan hidup tentram. Ah! Harapanku adalah tetap berada Netherworld selamanya, hingga aku tidak akan pernah kembali lagi ke Daratan Kunlun. Tapi, aku juga paham kalau hal itu tidak mungkin dilakukan."     

Zhang Ruochen kembali mengenggam lengan Mu Lingxi dan langsung menariknya ke dalam pelukan. Kala itu, dunia seakan menjadi hening dan intim. Dalam momen singkat semacam itu, mereka berdua seakan lupa terhadap segala jenis konflik dan kebencian yang terjadi di Daratan Kunlun.     

Tapi tidak lama setelah itu, Mu Lingxi cepat-cepat menarik diri dari pelukan Zhang Ruochen, lalu menjaga jarak sampai puluhan langkah jauhnya. Kemudian, ia mulai menggertakkan gigi. "Semua ini salahku, karena aku tidak mampu mengendalikan diriku sendiri. Aku minta maaf, kupastikan bahwa ini tidak akan terulang lagi."     

Zhang Ruochen bisa menilai kalau Mu Lingxi sedang meminta maaf karena ada sosok lain yang memisahkan mereka berdua.     

"Ini, ketiga pedangmu."     

Mu Lingxi menggerakkan lengannya, sambil mengeluarkan Chi Suci ke arah depan. Kala itu, Pedang Taotian, Pedang Kuno Abyss, dan Golden Snake Divine Rapier sama-sama mulai terpengaruh oleh Chi Suci tersebut, hingga ketiganya langsung terbang ke arah Zhang Ruochen.     

Dasar jurang itu sangat dingin, dengan struktur ruang di sekitarnya yang sangat tidak stabil. Jadi, kalau sampai gelombang energi yang dilepaskan terlampau besar, maka ruangan di sekitarnya akan kembali terguncang.     

Sementara itu, para pertapa yang berada di sekitar sana memang telah mati, namun harta karun mereka masih utuh. Semua harta karun itu masih sama seperti sedia kala. Jadi, Zhang Ruochen segera mengumpulkan semua harta karun tersebut dan menumpuknya. Lalu, ia menghitungnya dengan seksama. Setelah itu, ia mendapatkan 37 Senjata Saint Seratus Inskripsi.     

Di antara banyak senjata itu, salah satunya adalah Hundred-beast Tripod milik Feng Han, yang masuk ke dalam peringkat 28 di Daftar Senjata Saint Seratus Inskripsi. Sehingga, itu membuat senjata tersebut bernilai mahal.     

Selain itu, masih ada tiga armor saint yang lain – Beast Armor Lima Elemen, Ice Snake Amor, dan Fire Saint Gold Armor Plating.     

Nilai dari armor-amor ini jauh berada di atas Senjata Saint Seratus Inskripsi. Selain itu, senjata-senjata tipe bertahan semacam ini biasanya hanya dapat diidam-idamkan oleh banyak orang. Bahkan, keluarga Biksu tangguh biasanya hanya punya tiga buah barang sejenis.     

Mu Lingxi langsung memilih Ice Snake Armor. Saat menggenggamnya, maka ia bisa merasakan kalau armor itu sangat ringan, bahkan seringan kapas.     

Kemudian, wanita itu mulai memurnikannya. Sekarang ini, ia sedang berada di hadapan Zhang Ruochen, namun ia mengenakan armor tersebut tanpa sama sekali merasa malu. Kala itu, lengannya yang kurus, pinggulnya yang ramping, dan kedua kaki jenjangnya telah diselimuti oleh sisik-sisik berwarna putih. Pada akhirnya, wanita itu berubah menjadi seekor viper yang cantik.     

Sesaat kemudian, semua sisik-sisik itu perlahan mulai menghilang. Pada akhirnya, semua sisik itu mulai menyatu dengan kulitnya, hingga semua sisik itu langsung menghilang tanpa jejak.     

Setelah itu, Mu Lingxi mengambil pakaiannya dan mengenakannya selama beberapa saat. Pada saat itu, gerakannya sangat elegan dan terlihat anggun. Wanita itu benar-benar menggemaskan.     

"Aku hanya ingin ini. Semua senjata yang lain milikmu," kata Mu Lingxi.     

Bagaimanapun juga, wanita itu tahu kalau Pedang Kuno Abyss dapat memurnikan senjata-senjata saint, hingga pedang itu dapat bertumbuh menjadi semakin kuat. Oleh karena itulah, ia tidak ingin mengambil senjata-senjata saint tersebut.     

Zhang Ruochen mengangkat kepalanya dan melemparkan Hundred-beast Tripod. "Ini juga untukmu."     

Mu Lingxi menangkap kuali tersebut. Sambil mengenggamnya di tangan, maka ia mulai memainkannya.     

"Hundred-beast Tripod berada di peringkat 28 di Daftar Senjata Saint Seratus Inskripsi," kata Zhang Ruochen. "Nilai harganya setara dengan 30 Senjata Saint Seratus Inskripsi jenis biasa."     

Mu Lingxi langsung berubah cemberut. "Kau tidak perlu memberiku barang semahal ini."     

Zhang Ruochen tidak membalasnya. Sebaliknya, ia mulai mengumpulkan Beast Armor Lima Elemen dan Fire Saint Gold Armor Plating. Di waktu yang bersamaan, ia juga mengendalikan Pedang Kuno Abyss agar segera memurnikan 33 Senjata Saint Seratus Inskripsi lainnya.     

Pedang itu membutuhkan waktu sekitar 2 jam, sebelum akhirnya semua senjata itu berhasil dimurnikan. Sekarang ini, jumlah inskripsi di dalam pedang itu telah meningkat hingga 753 inskripsi.     

Jadi, meski Zhang Ruochen tidak menyuntikkan Chi Suci ke dalam pedangnya, namun pedang itu masih seberat 1.300 pon.     

Pedang itu sedang melayang-layang di udara. Pada permukaan bilah pedangnya, di sana terdapat inskripsi-inskripsi api, es dan binatang buas... semua tipe kekuatan itu sedang bergerak saling silang, hingga memancarkan riak-riak gelombang pedang Chi.     

Sambil merasa sedikit terkejut, saat itu Mu Lingxi berkomentar, "Bola Kristal Sky Silkworm-ku memiliki 976 inskripsi dan merupakan senjata peringkat enam di Daftar Senjata Saint Seratus Inskripsi. Namun, kalau dibandingkan dengan Pedang Kuno Abyss, sepertinya senjataku masih kalah jauh. Kalau pedang itu dimasukkan ke dalam daftar, seharusnya dia berada di peringkat tiga besar."     

Bahan pembuatan Pedang Kuno Abyss merupakan Besi Suci Alami. Secara natural, pedang itu jauh lebih kuat daripada Senjata Saint Seratus Inskripsi lainnya.     

Zhang Ruochen kembali menyarungkan Pedang Kuno Abyss, lalu menatap tulang-belulang putih di dalam lubang tersebut. "Karena kita sudah mengambil senjata-senjata mereka, maka kita harus melakukan sesuatu untuk mereka," katanya.     

Setelah itu, Zhang Ruochen dan Mu Lingxi sama-sama menguburkan mereka dengan menggunakan bebatuan. Mereka berdua membuat puluhan nisan batu di sekitar sana. Hal itu memperlihatkan rasa hormat mereka terhadap orang-orang yang telah meninggal.     

Ketika berada di dekat lubang mayat Feng Han, saat itu Zhang Ruochen benar-benar merasa terkejut, karena ia hanya menemukan kerangka tulang belaka. Sebaliknya, daging-daging yang sempat berceceran itu, kini sudah tidak ada.     

"Bagaimana mungkin? Apa yang baru saja terjadi?"     

Kedua mata Mu Lingxi langsung membelalak lebar. Seketika itu juga, bulu kuduknya mulai berdiri. Wanita itu benar-benar merasa ketakutan. Entah apa, yang jelas sesuatu baru saja menghabiskan daging-daging itu di hadapan mereka. Sialnya, mereka sama sekali tidak menyadari hal tersebut. Hal ini benar-benar sangat mengerikan.     

Kalau "sesuatu" itu diam-diam dapat melakukan ini tanpa mereka sadari, seharusnya mereka juga dapat menyerang Mu Lingxi dan Zhang Ruochen tanpa peringatan apa-apa.     

Zhang Ruochen langsung menggunakan Jejak Mata Dewa untuk memindai situasi di sekitarnya. Pada akhirnya, tatapan matanya terjatuh pada dasar lubang tersebut. Di sana, ia menyaksikan bayangan berwarna merah darah, yang panjang dan kurus. Bayangan itu sedang menggeliat di kejauhan dengan kecepatan yang sangat tinggi.     

"Cepat, kejar dia!" Zhang Ruochen menggunakan teknik bergerak dan langsung melesat maju.     

Mu Lingxi kembali membangunkan garis keturunan Ice Phoenix, hingga membuat kekuatannya meningkat pesat. Selain itu, dengan tambahan kekuatan dari Ice Snake Armor, kini kecepatannya sudah mampu mengimbangi Zhang Ruochen.     

Entah berapa lama mereka mengejarnya, namun mereka tidak berhenti sampai berada di dekat gunung berapi bawah tanah.     

Di tempat ini, tekanan tak terlihat itu menjadi semakin mengerikan. Bahkan, dengan kekuatan yang mirip seperti para Setengah-Biksu, namun mereka berdua masih sangat kesulitan untuk melangkahkan kakinya.     

Gunung berapi hitam itu sangat besar dengan bentuk yang aneh. Gunung itu memancarkan aura keagungan, yang seakan mampu menggetarkan hati orang-orang. Sehingga, aura itu membuat mereka ingin berlutut.     

Untungnya, Zhang Ruochen memiliki banyak tanda dewa di dalam tubuhnya, sementara Mu Lingxi memiliki garis keturunan Ice Phoenix. Jadi, mereka mampu bertahan dari tekanan aura tersebut.     

Terdapat lautan lava pijar di bawah gunung berapi tersebut. Ruangan di sekitar lautan itu telah hancur. Akibatnya, di sana terdapat banyak retakan dan celah-celah.     

"Ini... sangat mengerikan... ini adalah antah berantah yang sesungguhnya." Mu Lingxi menahan nafasnya sendiri. Saat itu, jiwa di dalam dirinya seakan baru saja terguncang. "Zhang Ruochen, tempat ini adalah tempat terlarang bagi kita. Sebaiknya kita segera pergi dari sini."     

Zhang Ruochen mengamati gunung berapi hitam tersebut. Kemudian, ia merasakan bahwa semua tanda dewa di dalam Lautan Chi-nya mulai bersinar terang. Tanda-tanda dewa itu seperti hendak melompat keluar dari dalam tubuhnya.     

"Aku merasa kalau pemakaman dewa yang legendaris itu berada di gunung berapi ini," kata Zhang Ruochen. "Kalau kita tidak memeriksanya, maka kita akan menyesalinya seumur hidup."     

Mu Lingxi berkata, "Tapi..."     

Zhang Ruochen tersenyum ke arahnya. "Jangan khawatir. Aku tidak akan melakukan sesuatu kalau aku sendiri tidak yakin. Jadi, beri aku waktu satu bulan. Kalau aku tidak berhasil, maka kita bisa pergi dari sini."     

Tempat itu bukan hanya diselimuti oleh retakan-retakan ruang, namun juga tekanan yang sangat tinggi. Jadi, sebenarnya mereka sudah cukup beruntung untuk dapat sampai di bawah sini dan sanggup bertahan hidup. Sebab, untuk kembali naik ke atas sana, maka kekuatan mereka sama sekali belum cukup.     

Sekarang, mereka hanya punya dua pilihan.     

Pertama, bersembunyi di dalam Dunia Lukisan dan berkultivasi sampai beberapa dekade mendatang. Lalu, ketika mereka telah mencapai Alam Biksu, maka mereka pasti akan punya kesempatan untuk keluar dari sini.     

Pilihan kedua, yakni mengambil resiko dan mencari pemakaman dewa, sekaligus juga berusaha menemukan jejak-jejak yang pernah ditinggalkan oleh sang Permaisuri Seribu Tulang. Setelah itu, mungkin mereka mampu melarikan diri dari Ghost God Valley.     

Yang jelas, Zhang Ruochen benar-benar ingin segera kembali ke Daratan Kunlun, jadi ia pun memilih yang kedua.     

Namun, Mu Lingxi ingin memilih yang pertama, karena ia sama sekali tidak ingin kembali ke Daratan Kunlun. Baginya, hal itu sudah cukup membahagiakan, saat ia bisa hidup bersama dengan Zhang Ruochen di dalam Dunia Lukisan.     

Tentu saja, wanita itu masih menghargai keputusan Zhang Ruochen.     

Jadi, ketika menyaksikan ketegasan di mata Zhang Ruochen, maka seketika itu pula sinar kekecewaan mulai terlintas di kedua matanya. Namun, ia masih memilih untuk memperlihatkan senyuman dan memasang wajah yang ceria. "Baiklah! Kita akan mencobanya. Mungkin masih ada jalan keluar lain."     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.