Kaisar Dewa

Setengah-Biksu Shuntian



Setengah-Biksu Shuntian

0Sebelum ia meninggalkan Hutan Batu, Zhang Ruochen lebih dulu memasukkan bangkai-bangkai serangga darah – termasuk bangkai raja serangga darah tersebut – ke dalam Dunia Lukisan, dan memberikan mereka semua kepada Kelinci Rakus yang sedang terluka parah.     

Kalau kelinci itu dapat memurnikan semua serangga darah tersebut, maka tingkat kultivasinya pasti akan kembali berkembang, hingga mungkin berada di dekat Setengah-Biksu level kedua.     

Zhang Ruochen dan Shi Ren tidak pergi terlalu jauh dari Hutan Batu. Sebaliknya, mereka hanya bersembunyi pada batas terluarnya.     

Delapan scroll-scroll rune melayang di sekitar mereka dan membentuk Formasi Rune, sehingga mereka dapat menyembunyikan aura keberadaan mereka masing-masing.     

Zhang Ruochen berada di dalam Formasi Rune tersebut, dan menatap Yin Xuanji - yang berada di punggung bangkai naga di kejauhan. Kala itu, ia sedikit bergidik dan berkata, "Chi bangkai yang sangat kuat! Kalau naga itu masih hidup, seharusnya dia sudah berada di Alam Biksu. Meskipun naga itu telah berubah menjadi mayat pertempuran, namun serangannya pasti sangat mengerikan. Death Zen Buddhist Way sepertinya memang sangat cocok digunakan untuk ilmu sihir."     

Shi Ren berkata, "Death Zen Buddhist Way memang diturunkan dari ilmu sihir, dan merupakan teknik gabungan dari Formasi Pertempuran dan Buddhist Way. Kalau dibandingkan dengan ilmu sihir yang asli, maka Death Zen Buddhist Way masih memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing."     

"Ada yang bilang kalau mayat pertempuran yang diciptakan oleh Ras Ancient Necromancer mampu menyerap esensi Langit, Bumi, Matahari, dan Bulan, lalu menjadikan semua energi tersebut sebagai kekuatan mereka masing-masing. Akan tetapi, mayat-mayat pertempuran yang diciptakan oleh Sekte Death Zen harus dimurnikan beberapa kali. Setiap kali selesai dimurnikan, maka itu hanya menambah sedikit kekuatan mereka."     

Yin Xuanji dan bangkai naga itu telah pergi di kejauhan dan menghilang di balik kabut ghost tebal.     

Zhang Ruochen menatap Shi Ren, lalu bertanya, "Kau lebih dulu berada di Ghost God Valley sebelum aku tiba kemari? Jika demikian, apa yang telah kau temukan selama itu?"     

Shi Ren menatap mata Zhang Ruochen. Setelah merasa ragu-ragu untuk beberapa saat, akhirnya ia pun berkata, "Sebelum aku menjawab pertanyaanmu, bisakah aku bertanya kepadamu lebih dulu?"     

"Silahkan," kata Zhang Ruochen.     

"Apa kau berasal dari Sekte Setan Penyembah Bulan?"     

Zhang Ruochen tidak menyangka kalau Shi Ren akan bertanya seperti itu.     

Sebab, hal itu juga menunjukkan kalau Shi Ren masih merasa ragu-ragu terhadap identitas Zhang Ruochen, hingga pria itu masih belum benar-benar percaya kepadanya. Apalagi, Zhang Ruochen terlihat pergi bersama Biksuni dan Kapten Rat dari Sekte Setan. Maka dari itu, hampir semua orang pasti akan merasa curiga terhadap fakta tersebut.     

"Jika kubilang kalau aku tidak ada hubungannya dengan Sekte Setan Penyembah Bulan, apa kau masih percaya kepadaku?" tanya Zhang Ruochen.     

"Aku percaya kalau murid Biksu Pedang Xuanji tidak akan berbohong seperti itu."     

"Kau mengenal beliau?" Zhang Ruochen mengubah ekspresi wajahnya.     

Shi Ren mengangguk, "Biksu Pedang Xuanji adalah kawan lama orang-orang di rasku. Kalau kau memiliki Pedang Taotian dan mendapatkan warisannya, maka kau pasti akan segera memahami kata-kataku di kemudian hari. Ayo cepat, aku akan membawamu ke suatu tempat."     

Shi Ren menggerakkan lengan bajunya, lalu menyimpan delapan scroll rune, dan berjalan ke arah depan.     

Kala itu, Zhang Ruochen menatap punggung Shi Ren, sambil termenung.     

Selain kekuatan besar yang memberikan tekanan kepada para pertapa di sana, beberapa formasi ghost juga terlihat di Ghost God Valley.     

Bahkan, Hutan Batu yang mereka masuki sebelumnya, ternyata adalah salah satu dari formasi ghost yang membingungkan. Jika para pertapa di bawah Alam Setengah-Biksu masuk ke sana, bisa dipastikan kalau ia akan mati di dalam sana.     

Semakin jauh seseorang pergi ke dalam Ghost God Valley, maka semakin kuat pula tekanan yang melanda diri mereka. Meski dengan fisik yang kuat, namun Zhang Ruochen dan Shi Ren masih harus mengeluarkan Chi Suci masing-masing untuk melingkupi diri, agar dapat bertahan dari tekanan yang berada di sekitarnya.     

Sementara itu, terdapat banyak tulang-belulang yang telah menumpuk di tanah, termasuk juga tulang-tulang manusia dan binatang buas. Selain itu, tidak ada satupun yang dapat memastikan berapa banyak makhluk hidup yang pernah meregang nyawa di Ghost God Valley.     

Shi Ren sendiri cukup mengenal medan di sekitar sana. Jadi, ia langsung membawa Zhang Ruochen menuju ke sebuah sudut tebing berwarna hitam. Saat itu, Zhang Ruochen menatap ke bawah, dan hanya menemukan jurang yang sangat dalam, dengan kabut ghost tebal dan mengerikan.     

Zhang Ruochen pun langsung berjongkok, lalu menyentuh batu tebing tersebut, sebelum akhirnya berkata dengan intonasi terkejut. "Kuat sekali Kehendak Pedang di dalam batu ini! Jurang di depan ini pasti tercipta karena ulah tebasan pedang milik sosok yang mengerikan. Apa mungkin… ini adalah medan pertempuran kuno di antara Permaisuri Seribu Tulang melawan dewa tersebut?     

Shi Ren mengamati situasi di sekitar sambil merasa waspada, sebelum akhirnya berkata, "Hal yang sama juga membuatku curiga. Sebab, di tempat ini, tekanan transparan di sekitar terasa semakin besar. Hanya medan pertempuran para dewa yang akan meninggalkan tekanan semacam ini, meski telah berlangsung 100.000 tahun lamanya. Di waktu yang bersamaan, tekanan yang berada di sekitar kita, juga mungkin berasal dari kekuatan 100.000 tahun silam. Akibatnya, semakin dekat diri kita dengan lokasi pemakaman dewa tersebut, maka semakin besar pula kekuatan transparan yang akan melanda kita."     

"Apa kau pernah turun ke sana sebelumnya?" tanya Zhang Ruochen.     

"Tidak."     

Shi Ren menggelengkan kepalanya, lalu berkata jujur, "Tekanan yang berada di sekitar sini benar-benar sanggup mempengaruhiku, meski aku hanya berada di sudut tebing. Jadi, seandainya aku melompat ke dalam sana, mungkin aku tidak akan pernah kembali lagi, mengingat aku masih memiliki keterbatasan kultivasi."     

"Benar, semestinya kita harus lebih berhati-hati." Zhang Ruochen pun langsung memangil Han Xue, Blackie, Mu Lingxi dan Demon Rat. Setelah itu, mereka semua sama-sama berada di sudut tebing.     

Blackie meletakkan kedua tangannya di belakang pinggul, sambil mengamati sudut tebing tersebut, sebelum akhirnya kucing itu memutar bola matanya. Setelah beberapa saat, Blackie pun akhirnya berkata dengan intonasi percaya diri, "Seharusnya ini memang sisa-sisa kekuatan dewa. Jika demikian, baiklah, kita tidak perlu lagi berlama-lama. Sebab, pemakaman dewa itu pasti berada di dasar jurang ini."     

Meski demikian, Zhang Ruochen masih harus bersikap hati-hati. Kala itu, ia tidak langsung memutuskan. Sebaliknya, ia menatap ke arah Han Xue, sebelum akhirnya bertanya, "Bagaimana?"     

Bagaimanapun juga, lelaki itu bertanggung jawab atas nyawa semua kelompoknya. Jadi, ia sama sekali tidak bisa membuat kesalahan.     

Pada saat itu, Han Xue mulai berkomunikasi dengan jiwa pedang Void Sword. Setelahnya, ia mengangguk kepada Zhang Ruochen. "Jiwa pedang mengatakan arah yang sama seperti yang dikatakan Blackie. Tempat itu berada di dasar jurang."     

Di waktu yang bersamaan, Shi Ren langsung melangkah mundur, lalu memasang kuda-kuda bertahan, tepat ketika ia menyaksikan Mu Lingxi dan Demon Rat.     

Meskipun pria itu percaya terhadap Zhang Ruochen, namun ia sama sekali tidak percaya terhadap para pertapa dari Sekte Setan Penyembah Bulan.     

Tiba-tiba, Shi Ren menoleh ke belakang dan berkata, "Zhang Ruochen, para ksatria Immortal Vampir sedang bergerak kemari."     

Zhang Ruochen menoleh dan mengamati area di belakang sana.     

Enam Setengah-Biksu Immortal Vampir sedang datang mendekat – seperti enam awan darah – dengan Feng Han sebagai pemimpin mereka. Kala itu, mereka tiba di sudut tebing hanya dalam sekejap.     

Selama beberapa hari di dalam Ghost God Valley, maka para Immortal Vampir itu telah mengalami kerugian yang besar. Hanya enam – di antara belasan Setengah-Biksu – yang berhasil selamat, sementara sisanya entah hilang atau mati dengan cara yang mengenaskan.     

Feng Han menatap Zhang Ruochen dengan tampang tidak senang. "Adik seperguruan, aku sama sekali tidak menyangka kalau ternyata kau tiba di sini lebih dulu daripada diriku."     

"Sekeras apapun kita mencobanya, namun pada akhirnya kita tidak akan pernah bisa menghindar dari musuh."     

Zhang Ruochen sendiri juga sama sekali tidak senang kepada Feng Han. Jadi, ia langsung mengeluarkan Pedang Kuno Abyss dan mengenggamnya di tangan kanan. Lalu, dengan pedang Chi yang memancar di sekitarnya, maka lelaki itu telah bersiap untuk pertempuran akhir melawan Feng Han.     

Di waktu yang bersamaan, Blackie, Han Xue, Mu Lingxi, Demon Rat, dan Shi Ren sama-sama bersiap untuk menghadapi pertempuran tersebut.     

Setengah-Biksu Shuntian melangkah keluar dari belakang Feng Han dan tertawa dingin. "Kalian para junior berani bertarung melawan Pangeran Kerajaan Keenam? Apa kalian pikir aku tidak mampu membunuh kalian semua?"     

Terdapat gumpalan Chi Darah jahat yang keluar dari mulut Setengah-Biksu Shuntian, lalu mulai melesat ke arah tebing tersebut, layaknya aliran sungai.     

Energi itu terdengar seperti suara guntur, hingga membuat orang-orang merasa ngilu.     

Menurut perhitungan Zhang Ruochen, tingkat kultivasi Setengah-Biksu Shuntian semestinya telah berada di Setengah-Biksu level kelima. Jadi, meskipun mereka menggalang kekuatan dan bekerja sama, namun mereka masih kesulitan untuk mengalahkannya.     

Yang jelas, pria itu merupakan salah satu yang terkuat di sisi Feng Han, dan juga merupakan sosok terkenal di kalangan para Immortal Vampir.     

Pada saat Setengah-Biksu Shuntian melepaskan kekuatannya, saat itu Zhang Ruochen menyadari bahwa terdapat retakan-retakan yang bermunculan pada ruangan di sekitarnya.     

"Pertarungan di masa silam pasti telah menghancurkan ruangan di sekitar sini sampai hancur berkeping-keping. Meskipun tempat ini telah pulih sejak 100.000 tahun, namun tempat ini masih sangat rapuh, apalagi saat terpengaruh oleh serangan yang kuat."     

Kekuatan dewa memang sanggup menghancurkan ruang.     

Maka dari itu, ruangan di sekitarnya menjadi sangat rapuh.     

Jika biasanya ruangan itu keras seperti besi, namun sekarang ini ruangan tersebut sama halnya seperti kertas. Sebab, sosok Setengah-Biksu telah mampu membuat ruangan itu retak-retak.     

Bahkan, hembusan nafas Setengah-Biksu di level keempat juga dapat menghancurkan ruangan di sekitarnya.     

Saat menyaksikan itu, maka Zhang Ruochen langsung terpikirkan tentang sebuah strategi. Lalu, ia sengaja memperlihatkan ekspresi ketakutan, sambil berteriak kencang, "Mundur! Kita tidak akan mampu menghadapinya."     

Feng Han dapat melihat ekspresi ketakutan di wajah Zhang Ruochen. Seketika itu juga, suasana hatinya yang buruk selama beberapa hari belakangan, akhirnya langsung sirna. Kemudian, ia mulai tertawa tipis, "Adik seperguruan, apa sekarang kau sudah tahu rasanya menderita? Atau, mungkin kau ingin melompat ke dalam jurang di belakangmu, dan mengeksplorasi tempat tersebut untuk kita?"     

Setengah-Biksu dari Immortal Vampir lain juga mencibirnya, sambil berkata, "Kalian tidak akan pernah bisa menang, dan hari ini kalian pasti akan mati di tempat ini."     

"Zhang Ruochen, kalau kau mau melompat dan mengeksplorasi dasar jurang itu untuk kami Immortal Vampir, maka kami bisa mengampuni nyawa teman-temanmu, terutama untuk nyawa dua wanita cantik yang berdiri di sana."     

Setengah-Biksu yang lain langsung tertawa bersamaan. Mata-mata mereka pun mulai menatap Mu Lingxi dan Han Xue, sambil memperlihatkan ekspresi cabul.     

Mu Lingxi menatap balik mereka semua dengan dendam amarah di matanya. Wanita itu benar-benar ingin menerjang mereka dan mencungkil mata mereka masing-masing.     

Akan tetapi, Setengah-Biksu Shuntian terlampau kuat. Selain itu, serangan Chi pria tersebut juga telah membuatnya mengalami luka-luka dalam. Akibatnya, otot-otot di dalam tubuhnya terasa seperti hampir meledak.     

Setengah-Biksu Shuntian menyusuri langkah demi langkah ke arah depan, sambil memaksa Zhang Ruochen dan yang lainnya untuk mundur ke sudut tebing.     

Akan tetapi, tidak ada satupun dari mereka – kecuali Zhang Ruochen – yang menyadari bahwa terdapat retakan-retakan pada ruangan di sekitar tebing tersebut.     

Mu Lingxi melangkah menuju ke sisi Zhang Ruochen. Kala itu, kedua mata cantiknya menatap lelaki tersebut dengan tatapan cinta. "Ayo kita melompat bersama. Meski pada akhirnya kita harus mati, tapi aku sama sekali tidak menyesal, asalkan aku mati bersamamu."     

Sambil mengatakan itu, tangan ramping dan putihnya langsung memeluk lengan Zhang Ruochen, sementara kedua pandangan matanya terlihat sangat tegas.     

"Kalian berdua tidak akan mati bersama."     

Setengah-Biksu Shuntian menyeringai dan langsung melompat ke arah depan. Kala itu, ia mengarahkan kedua tangannya ke depan. Di waktu yang bersamaan, lima gelombang cahaya petir mulai dilepaskan dari kedua tangan tersebut, sementara kelima jarinya hendak mencengkram Mu Lingxi.     

Boom!     

Karena terpengaruh oleh kekuatan Setengah-Biksu Shuntian, maka ruangan di sudut tebing itu pun akhirnya hancur. Pada saat itu, terdapat puluhan retakan-retakan raksasa yang mulai bermunculan.     

Yang jelas, di antara banyak ruang yang baru saja mengalami keretakan tersebut, maka setiap ruang yang hancur itu menyimpan daya hisap yang sangat tinggi. Jadi, pada saat itu, terciptalah puluhan pusaran ruang – yang langsung menghisap segala sesuatu di sekitarnya – baik benda-benda maupun energi-energi yang dilepaskan.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.