Kaisar Dewa

Yin Xuanji



Yin Xuanji

0"Tidak, kalau kita masih terus seperti ini, maka kita pasti akan mati di hutan batu ini."     

Zhang Ruochen tiba-tiba menghentikan langkahnya. Kala itu, kedua kakinya sampai terbenam di tanah. Sesaat setelahnya, tubuhnya memancarkan cahaya Buddha berwarna emas. Terdapat Mutiara Naga yang berada di tengah cahaya tersebut.     

Roar!     

Mutiara Naga itu mengeluarkan suara auman naga. Setelah itu, seekor naga suci berkekuatan besar muncul dari baliknya. Mutiara Naga itu terlepas dan langsung menyerang serangga darah raksasa tersebut.     

Saat Mutiara Naga itu melepaskan kekuatannya, maka seketika itu pula pilar-pilar batu di sekitarnya langsung berubah menjadi debu. Di waktu yang bersamaan, terciptalah kawah raksasa pada permukaan tanah.     

Dengan suara "boom", Mutiara Naga itu menyerang perut serangga darah, hingga membuatnya berteriak memilukan. Serangga itu terhempas ke belakang dan terjungkir-balik di tanah. Sisik-sisik yang berada di perutnya pun mulai mengalami keretakan. Darah merembes keluar dari celah-celah tersebut.     

Namun, serangga darah itu cepat-cepat membalikkan badannya dan menghempaskan Mutiara Naga itu dengan menggunakan ekornya. Pada akhirnya, hal itu berhasil meleburkan pilar-pilar batu yang memanjang di kejauhan.     

"Pertahanannya kuat sekali. Tidak heran kenapa dia mampu menelan Setengah-Biksu Vampir sebelumnya." Zhang Ruochen merasa terkejut.     

Setidaknya, Mutiara Naga mampu membunuh atau bahkan melukai Satengah-Biksu di level ketiga. Namun, serangga darah itu sepertinya tidak terluka. Sebaliknya, ia masih mampu melancarkan serangan balik dengan kecepatan tinggi.     

Baik kecepatan dan pertahanannya sama-sama berada di level puncak. Dengan Chi iblis kematian yang 100 kali lipat lebih tebal daripada serangga darah kecil lainnya, maka raksasa ini cukup mampu mengancam nyawa Setengah-Biksu di level empat.     

"Lord Chen, saya akan membantu Anda."     

Kelinci Rakus langsung membesarkan tubuhnya hingga menjadi berukuran belasan meter. Kelinci itu membuka mulutnya dan menggigit ekor serangga darah tersebut, hingga meninggalkan dua luka gigitan yang cukup dalam.     

Namun, karena terkena serangan balik, maka Kelinci Rakus akhirnya menderita luka yang lebih parah. Saat itu, ada ratusan duri yang mengenai perut kelinci tersebut, hingga hampir merobeknya.     

Pada saat-saat kritis seperti itu, Zhang Ruochen kembali menggunakan Mutiara Naga. Kemudian, ia mengarahkannya pada kepala serangga darah dan ia pun berhasil menghempaskannya. Seketika itu juga, kepala serangga darah langsung terpecah. Darah mengalir keluar dari sana. Serangga itu pun mulai goyah.     

Tentu saja, karena serangan Kelinci Rakus tersebut, maka Zhang Ruochen akhirnya dapat melukai bagian-bagian vital di tubuh serangga tersebut.     

Pada saat mereka sedang bertarung, saat itu sang mumi kembali lagi ke sana. Di waktu yang bersamaan, ia menekan auranya sendiri dan bersembunyi di balik pilar batu.     

"Aura Mutiara Naga itu sangat kuat," pikirnya. "Ternyata senjata itu sanggup menembus sisik-sisik serangga darah tersebut. Ini pasti merupakan Mutiara Naga. Kalau dilihat-lihat, sepertinya dia adalah sang Keturunan Ruang dan Waktu. Jika bukan, maka dia adalah orang yang mendapatkan benda-benda warisannya."     

Kedua matanya menjadi tajam dan terlihat seperti halnya ular berbisa. Namun, pria itu tidak menyerang. Sebaliknya, ia masih terus mengamati keadaan pertarungan, guna mencari kesempatan yang lebih baik. Yang jelas, pria itu hendak memberikan serangan yang fatal.     

Ada semakin banyak serangga darah yang akhirnya berkumpul di sekitar kaki Zhang Ruochen. Beberapa di antara mereka mengarah menuju ke Kelinci Rakus – yang sedang tergeletak di tanah. Mereka semua ingin memakan dagingnya.     

"Tampaknya, aku harus menghadapi kalian semua dengan menggunakan trik khusus."     

Seketika itu juga, Zhang Ruochen langsung mengeluarkan Grafik Kayu Yin Yang dan memasukkan Kelinci Rakus ke dalamnya. Setelah itu, ia menambah Chi Suci-nya dan berlari sekencang mungkin.     

Terdapat inskripsi-inskripsi ruang dan waktu yang bermunculan pada scroll tersebut, hingga memancarkan kemilau emas. Beberapa saat kemudian, sebuah pohon raksasa – dengan tinggi mencapai 100 meter – ditarik keluar dari dalam lukisan. Pohon itu memancarkan cahaya brilian, hingga seakan-akan sanggup memurnikan semua Chi iblis kematian yang berada di sekitar sana.     

Whoosh!     

Zhang Ruochen mengayunkan pohon itu ke arah depan, dan mulai mengirimkan badai angin raksasa. Semua serangga darah dan pilar-pilar batu di sekitarnya, seketika itu juga langsung tersapu bersih.     

Pohon emas sendiri mengandung kekuatan yang mengerikan, sekaligus menjadi antitesis bagi Chi iblis kematian dan serangga-serangga darah tersebut. Sebab, pada saat itu, serangga-serangga darah itu berhasil dihempaskan ke belakang, mereka semua meledak dan langsung meregang nyawa.     

Hanya serangga darah raksasa yang dapat bertahan dari kekuatan pohon tersebut. Serangga itu berubah menjadi bayangan blur dan melesat menuju leher Zhang Ruochen. Di waktu yang bersamaan, serangga itu memamerkan gigi-gigi tajamnya. Kala itu, Zhang Ruochen kembali mengayunkan pohon emasnya. Garis-garis cahaya emas mulai menghujani serangga raksasa tersebut layaknya daun-daun yang berguguran. Akibatnya, semua Chi ghost yang berada di sekitar sana langsung sirna.     

Serangga darah raksasa itu pun akhirnya terkena hantaman pohon emas tersebut. Sehingga, tubuhnya langsung terbelah dan dagingnya berhamburan kemana-mana. Serangga itu terbelah menjadi dua, sebelum akhirnya menghantam tanah dengan sangat keras.     

Pohon Suci Utama mampu mengimbangi Chi iblis kematian?     

Sebelum menyerang, Zhang Ruochen sendiri sebenarnya belum menyadari kalau pohon itu ternyata menyimpan kekuatan yang semengerikan itu. Bagaimana tidak, satu kali serangannya telah berhasil membunuh serangga darah yang paling kuat.     

Di momen-momen kritis saat Zhang Ruochen melancarkan serangan terakhirnya kepada serangga darah tersebut, saat itu sang mumi langsung bergerak maju. Pria itu segera mendorong tangannya ke tanah. Dua kain kafan terlepas dari tangannya dan masuk ke dalam tanah. Pria itu hendak menyerang Zhang Ruochen.     

Ketika Zhang Ruochen baru saja berhasil mengalahkan serangga darah raksasa, saat itu dua kain kafan tersebut tiba-tiba keluar dari tanah. Keduanya langsung mencengkram kaki Zhang Ruochen, lalu menjalar menuju paha, hingga sampai ke pinggulnya.     

Kain kafan itu adalah benda yang sangat tidak lazim. Sebab, kain itu mengandung darah dan kekuatan Supreme Saint.     

Lebih tepatnya, kain kafan yang dikenakan oleh mumi tersebut pernah digunakan untuk membungkus mayat Supreme Saint. Jadi, kain kafan itu mengandung kekuatan sucinya.     

Sedari awal, Zhang Ruochen sendiri sebenarnya paham kalau mumi itu sedang bersembunyi di sana, namun ia hanya mengacuhkannya, karena ia masih terfokus pada serangga darah tersebut. Akan tetapi, pria ini cukup cerdik, dan hanya melancarkan serangannya pada pada momen-momen kritis. Yang jelas, Zhang Ruochen harus lebih berhati-hati terhadapnya.     

"Ruang Pergerakan."     

Tubuh Zhang Ruochen tiba-tiba menghilang dari cengkraman kain kafan tersebut. Saat lelaki itu kembali muncul, maka ia sudah berada di atas kepala sang mumi. Kala itu, ia kembali mengayunkan pohonnya dan mengarahkannya ke bawah.     

Di sisi lain, mumi itu juga dapat merasakan kekuatan pohon tersebut. Maka dari itu, ia cepat-cepat menarik kembali kain kafannya. Setelah kain kafan itu kembali ke tangannya, maka ia mulai menyerang ke atas dengan menggunakan kedua tangan.     

Pada saat itu, kain di tubuhnya samar-samar memancarkan cahaya. Terdapat figur setinggi tiga meter yang muncul dari balik kain tersebut. Figur itu tampak seperti dewa perang yang sangat tangguh, yang bergabung bersama dengan aura mumi tersebut.     

"Apa ini adalah penjelmaan sang Supreme Saint?"     

Saat menyaksikan figur hitam itu, maka seketika itu pula Zhang Ruochen langsung merasa tersentak. Pria itu merasa bahwa figur ini dapat membunuhnya, meski hanya dengan menggunakan tatapan mata.     

Bayangan hitam itu pun akhirnya berbenturan dengan pohon emas, hingga menciptakan gelombang energi yang meledak di sekitarnya. Semua pilar-pilar batu di sekitar sana langsung tersapu bersih. Pada akhirnya, wilayah itu berubah menjadi area gundul.     

Kala itu, sang mumi tergelincir ke belakang. Meski demikian, auranya masih terasa mendominasi. Sebab, Zhang Ruochen tidak menemukan satupun luka-luka di tubuh lawannya.     

Sambil menggenggam pohon emas, saat itu Zhang Ruochen kembali mendarat di tanah. Lelaki itu mendarat di sana dan menciptakan beberapa retakan pada permukaan tanah.     

Sekali lagi, hasil pertempuran mereka kembali imbang.     

Tepat pada saat itu, inskripsi hitam sekepalan tangan tiba-tiba terbang di udara dan meluncur keluar dari balik kegelapan.     

Seketika itu juga, terdapat rune-rune yang memancarkan sinar yang terang. Lalu, ketika rune itu meledak, maka hal itu berhasil menghempaskan mumi tersebut ke arah belakang. Pria itu tersungkur sampai jarak ratusan meter jauhnya.     

Namun, ia masih kembali bangkit, sambil mengibas-ngibaskan debu di tubuhnya. Kemudian, sambil melirik hutan batu, saat itu matanya menyiratkan rasa takut. "Sebaiknya kau tidak ikut campur," katanya pada sosok yang berada di balik kegelapan.     

Setelah mengatakan itu, maka ia langsung bertransformasi menjadi hembusan angin yang mengerikan. Dengan kecepatan yang sangat tinggi, maka pria itu langsung menghilang dari penglihatan Zhang Ruochen.     

"Cepat sekali," kata Zhang Ruochen.     

Meskipun ia mengaktifkan Shooting Star Invisible Cloak sampai pada batas maksimum, namun ia masih belum mampu menandingi kecepatan itu. Tentu saja, mumi itu tidak dapat menggunakan kecepatan semacam ini sesuka hatinya. Kalau itu benar-benar kemampuannya sendiri, maka para lawannya tidak akan mampu mengalahkannya.     

Zhang Ruochen menatap tempat di mana rune-rune itu terlepas. Kemudian, ia melihat sosok kurus berjubah kuning yang berjalan keluar dari hutan batu tersebut.     

Pria itu juga menatap Zhang Ruochen.     

Kala itu, Zhang Ruochen langsung tersenyum. "Shi Ren."     

Dia adalah Shi Ren, sang master rune yang bertarung di sisi Zhang Ruochen ketika mereka pertama kali masuk ke dalam Netherworld.     

Kala itu, ekspresi wajah Shi Ren masih tampak serius. "Zhang Ruochen, kau terlampau lambat. Aku sudah tiba di tempat ini sejak lima hari yang lalu."     

"Di perjalanan, aku menemukan beberapa hal yang menghambatku datang lebih awal. Apa kau tahu siapa dia?"     

Zhang Ruochen kembali menarik Chi Suci-nya ke dalam tubuh. Kala itu, pohon emas berubah menjadi inskripsi-inskripsi yang kembali masuk ke dalam Grafik Kayu Yin Yang, sebelum akhirnya menghilang sepenuhnya.     

"Dia adalah Yin Xuanji, salah satu sosok bertalenta dari Ras Ancient Necromancer," kata Shi Ren. "Karena dia pernah masuk ke dalam pemakaman Supreme Saint dan berhasil melarikan diri dari sana, maka dia menjadi sosok yang paling terkenal di rasnya. Baru-baru ini, dia juga mendapatkan hasil yang besar dari pemakaman tersebut. Yang jelas, dia adalah sosok yang tangguh, dan bukan pertapa dengan kemampuan rata-rata"     

Ras Ancient Necromancer adalah salah satu ras yang paling misterius di Daratan Kunlun. Di puncak kejayaan mereka, mereka semua pernah punya kaisar dan bertempur melawan Immortal Vampir.     

Pada pertempuran yang sebelumnya, Yin Xuanji belum melepaskan mayat-mayat pertempuran. Pria itu hanya menggunakan kekuatannya sendiri. Jadi, hal itu semakin menegaskan kalau mumi tersebut memang belum menggunkan segenap kekuatannya.     

Di waktu yang bersamaan, Zhang Ruochen sendiri merasa terkejut. "Bagaimana mungkin saudara Shi tahu kalau dia berasal dari ras Ancient Necromancer?" katanya sambil merasa penasaran.     

"Karena aku juga berasal dari salah satu ras kuno. Seharusnya, aku adalah..."     

Shi Ren ingin mengatakan sesuatu, tapi pada akhirnya, ia tidak melanjutkannya. Setelah itu, ia menambahkan, "Sebelumnya, kita telah bekerja sama, jadi kita berhasil menekan Yin Xuanji. Maka dari itu, dia segera melarikan diri. Akan tetapi, kalau sampai dia menggunakan mayat-mayat pertempurannya, maka hal itu akan menjadi semakin mengerikan. Sebab, para mayat pertempuran itu jauh lebih kuat daripada kemampuannya sendiri. Kalau dia memanggil mereka semua, maka itu akan menjadi ancaman besar bagi kita berdua. Jadi, sebaiknya kita segera pergi dari sini."     

Zhang Ruochen sendiri pernah mendengar tentang Ras Ancient Necromancer. "Tampaknya, para Necromancer dan Ras Kultivasi Ancient Ghost memiliki hubungan yang dekat. Karena salah satu anggota Necromancer telah muncul di Ghost God Valley, seharusnya anggota Ras Kultivasi Ghost juga berada di sekitar sini."     

"Benar," kata Shi Ren. "Putri dari Ras Kultivasi Ghost adalah tunangannya Yin Xuanji. Wanita itu telah lebih dulu masuk ke dalam Ghost God Valley. Aku pernah melihatnya satu kali dan saat itu aku nyaris mati."     

Tidak lama setelah Zhang Ruochen dan Shi Ren pergi dari sana, saat itu terdengar lonceng yang berdentang dari balik hutan batu.     

Yin Xuanji kembali muncul di medan pertempuran sebelumnya. Kemudian, ia menyentuh lonceng emas di tangannya dengan lembut. Sementara itu, terdapat pasukan pertempuran Setengah-Biksu yang berada di belakangnya. Ketiga mayat pertempuran Setengah-Biksu itu adalah – mayat emas, mayat naga, dan mayat dewa perang dengan tiga kepala dan enam lengan. Selain itu, masing-masing dari mereka juga memancarkan aura yang kuat.     

"Cepat sekali kalau melarikan diri."     

Yin Xuanji mendengus dingin. Terdapat bola api yang muncul di kedua matanya.     

Terdengar suara wanita yang cukup memikat dari balik hutan batu, entah berasal dari mana, "Apa kau yakin kalau dia adalah sang Keturunan Ruang dan Waktu?"     

"Tampaknya seperti itu. Sebelumnya, aku melihat sendiri bagaimana lelaki itu menggunakan Ruang Pergerakan." Yin Xuanji berkata pelan. "Dia juga mencuri Buah Shenwan-ku. Jadi, lambat laun aku harus membalaskan dendam kepadanya."     

Yin Xuanji terbang menuju ke punggung mayat naga. Kala itu, ia meninggalkan medan pertempuran tersebut bersama dengan dua mayat pertempuran lainnya.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.