Kaisar Dewa

Buah Shenwan



Buah Shenwan

0Sebelumnya, Zhang Ruochen pernah merasakan sendiri bagaimana kekuatan Chi iblis kematian tersebut. Saat masuk ke dalam tubuh, bahkan Setengah-Biksu pasti akan kesulitan untuk mengeluarkannya. Kalau energi yang terkandung di dalamnya jauh lebih kuat, bahkan itu dapat mengancam nyawa seorang Biksu.     

Pada saat ini, Zhang Ruochen cepat-cepat mengalirkan Chi Naga Suci dari Mutiara Naga. Yangqiao Saintly Meridian dan Yinqiao Saintly Meridian sama-sama mengalir menuju kedua kakinya, hingga keduanya langsung berubah menjadi ratusan naga emas, yang menghempaskan serangga-serangga darah itu dari kakinya.     

Akan tetapi, serangga-serangga itu sepertinya sangat kuat, hingga mereka tidak langsung mati begitu saja.     

Pada saat mereka terjatuh ke tanah, mereka langsung masuk ke dalam tanah dengan suara-suara aneh, lalu menghilang dalam sekejap.     

Akan tetapi, Kelinci Rakus masih jauh lebih cepat. Kelinci itu sudah membuka mulutnya, lalu menarik ekor salah satu serangga tersebut, dan menyeretnya ke atas permukaan tanah.     

Serangga itu sepanjang 33 sentimeter – mirip seperti lipan – dengan tubuhnya yang dipenuhi oleh sisik-sisik. Mereka memiliki puluhan kaki, dan setiap kakinya setajam silet.     

Chi Chi!     

Serangga itu mengeluarkan suara aneh. Tubuhnya menggeliat seperti ular. Kemudian, ia membuka mulutnya dan memamerkan empat gigi tajamnya, sambil berusaha menggigit mata Kelinci Rakus.     

Di waktu yang bersamaan, Zhang Ruochen menggunakan dua jari untuk meledakkan kepala serangga darah tersebut.     

Dengan suara bergemeretak, maka kepala serangga itu langsung hancur, dengan darah yang menyembur keluar darinya.     

Seketika itu juga, kedua mata Kelinci Rakus langsung bercahaya. Kelinci itu langsung memakan serangga darah tersebut, bahkan sebelum Zhang Ruochen sempat mencegahnya.     

"Kenapa kau memakan semuanya?"     

Zhang Ruochen menatapnya tajam.     

"Lord... my lord..."     

Kelinci Rakus tiba-tiba mengerang dan berguling-guling di tanah, sambil memegangi perutnya.     

Saat ia kembali bangkit, kelinci itu berteriak-teriak dan terus menggertakkan giginya. Garis-garis darah mulai bermunculan di kedua matanya, yang membuat kelinci itu terlihat jahat, beringas, dan penuh dengan intensitas membunuh.     

Zhang Ruochen cepat-cepat melayangkan satu pukulan ke arah kepala Kelinci Rakus, dan berusaha mengusir Chi iblis kematian tersebut agar segera keluar dari tubuhnya.     

"Ini mengerikan sekali, mengerikan sekali. Saya, saya perlu bernafas."     

Kelinci Rakus berbaring di tanah, sambil terengah-engah. Setelah itu, ia mengeluarkan daun ginseng berwarna perak – yang besarnya sama seperti mangkuk – lalu mulai menguyahnya.     

Setelah mengunyah ginseng perak itu, maka Kelinci Rakus mulai menghela nafas lega, sebagaimana ia telah benar-benar sembuh.     

Zhang Ruochen memperingatinya, "Hati-hati. Terdapat Chi iblis kematian di dalam tubuh serangga-serangga darah tersebut. Saat energi itu masuk ke dalam tubuhmu, maka kau akan kesulitan untuk mengalirkan Chi Suci."     

"Eh!"     

Kelinci Rakus membuka matanya lebar-lebar, dengan kedua telinganya yang terangkat naik. "My Lord, saya merasa kalau Sky-swallowing Skill dapat membantu memurnikan serangga darah dan sedikit meningkatkan kekuatan saya. Um, haruskah saya... kembali mencobanya?"     

Dua gigi putih keluar dari mulutnya. Yang jelas, Kelinci Rakus itu sedang menunggu respon Zhang Ruochen, sambil memandangnya dengan penuh pengharapan.     

"Coba saja. Kalau benar serangga darah itu dapat meningkatkan kekuatanmu, seharusnya itu baik untukmu."     

Karena tuannya sedang berada di dekat sana, maka kelinci itu tidak perlu takut lagi kalau terjadi kecelakaan.     

Selain itu, karena ia sudah mencapai Alam Setengah-Biksu, maka kelinci itu benar-benar tangguh. Hanya dalam satu menit, ia telah berhasil menarik satu serangga darah keluar dari dalam tanah.     

Kedua giginya bahkan jauh lebih tajam daripada milik serangga darah tersebut.     

Jadi, kelinci itu segera membunuhnya, memakannya, dan mulai mengoperasikan Sky-swallowing Skill.     

Sky-swallowing Skill merupakan keterampilan supreme yang berasal dari Sekte Sky-swallowing Demon Dragon, hingga keterampilan itu membuatnya berhasil memurnikan serangga darah dalam kurun waktu yang sangat singkat. Kali ini, Kelinci Rakus telah menjadi lebih waspada daripada sebelumnya. Sebagaimana ia sedang memurnikan serangga darah tersebut, maka ia langsung menghembuskan Chi iblis kematian keluar dari tubuhnya, hingga ia pun tidak terpengaruh olehnya.     

Zhang Ruochen mengangguk. "Sekuat apapun Chi iblis kematian tersebut, namun jumlahnya hanya sedikit di dalam serangga ini. Jadi, seharusnya sosok Setengah-Biksu mampu mengatasinya dan hanya perlu sedikit waspada."     

Sampai tiga hari mendatang, Kelinci Rakus masih mencari serangga-serangga darah itu, sementara Zhang Ruochen mencari jalan keluar dari hutan batu. Kelinci itu sudah memakan lebih dari seratus ekor serangga darah, namun ia sama sekali belum merasa kenyang.     

Zhang Ruochen mengamati perubahan-perubahan yang terjadi pada Kelinci Rakus dalam diam. Selama tiga hari belakangan, tingkat kultivasi Kelinci Rakus hampir berkembang sebanyak dua kali lipat, hingga ia nyaris berada di puncak Alam Setengah-Biksu level pertama.     

"Blackie cukup bijak saat memberinya Sky-swallowing Skill," pikir Zhang Ruochen.     

Selama tiga hari belakangan, beberapa Setengah-Biksu dan binatang-binatang buas level enam kerap terbang di atas Hutan Batu. Namun, tidak ada satupun dari mereka yang berhasil lolos dari serangan kapak darah terbang tersebut, dan membuat mereka semua berubah menjadi mayat.     

Ketika mayat-mayat itu terjatuh ke tanah, maka serangga-serangga darah pasti akan langsung memakan mereka. Setelah itu, tidak ada apapun yang tersisa dari mayat mereka.     

Maka dari itu, Zhang Ruochen tidak ingin terbang. Lelaki itu harus menahan nafasnya sendiri, dan bergerak di bawah dengan sangat hati-hati.     

Zhang Ruochen dan Kelinci Rakus juga sama-sama diserang oleh serangga darah tersebut. Akan tetapi, serangga-serangga itu tidak terlampau kuat dan dapat dengan mudah ditangani.     

Sementara itu, bebatuan besar yang rimbun belum juga membawa mereka keluar dari Hutan Batu tersebut. Pada akhirnya, Zhang Ruochen khawatir kalau mereka berdua telah tersesat di dalam sana.     

Namun, di hari kelima, Zhang Ruochen akhirnya bertemu dengan pertapa lain di Hutan Batu.     

Pertapa ini adalah salah satu Setengah-Biksu Immortal Vampir. Zhang Ruochen pernah melihatnya berada di belakang Feng Han.     

Saat ini, pertapa itu sedang bertarung melawan serangga darah sepanjang 10 meter. Rambut pria itu terlihat acak-acakan, sementara puluhan luka dapat disaksikan dengan jelas di tubuhnya. Tidak ada yang tahu sudah berapa lama ia bertarung, namun penampilannya telah menunjukkan kondisinya.     

Selain pemandangan pertarungan itu, terdapat ratusan serangga darah yang mengeluarkan suara "chichi" sambil mendongakkan kepala masing-masing. Mereka semua sedang menunggu kematian Setengah-Biksu Immortal Vampir tersebut. Saat hal itu terjadi, maka mereka akan bergegas ke sana dan langsung menghabiskannya mayatnya.     

Ini adalah pertama kalinya Zhang Ruochen melihat serangga darah yang sebesar itu, hingga lelaki itu merasa sangat terkejut.     

Kelinci Rakus membuka matanya lebar-lebar, sambil meneteskan ludah. "Gemuk sekali, sangat besar. Dia pasti lezat..."     

Zhang Ruochen sama sekali tidak senang terhadap Immortal Vampir, jadi lelaki itu tidak berniat membantu Setengah-Biksu tersebut. Selain itu, serangga darah raksasa juga terlihat sangat mengerikan, dengan kekuatan yang berada di Setengah-Biksu level ketiga.     

Di sisi lain, Chi iblis kematian dalam jumlah besar - yang terdapat di dalam serangga darah raksasa tersebut - membuat Zhang Ruochen tidak ingin menyelamatkannya.     

"My Lord, lihat, apa itu?"     

Kelinci Rakus menudingkan tangannya, yang sedang digunakan untuk menggenggam serangga darah.     

Zhang Ruochen menoleh dan melihat bahwa di sana terdapat hutan batu yang sedikit lebih tinggi, hingga membentuk sebuah bukit. Di atas bukit itu, di sana terdapat satu pohon berwarna hitam, tanpa sehelai daun pun. Hanya satu buah hitam yang terdapat pada pohon tersebut, yang mengeluarkan aroma wangi.     

"Sebuah pohon di Ghost God Valley? Dan ada buah pada pohonnya? Apa buah ini yang sedang dijaga oleh serangga darah itu?"     

Sementara serangga darah sedang sibuk bertarung melawan Setengah-Biksu, saat itu Zhang Ruochen berubah menjadi segaris cahaya putih dan melesat menuju ke bukit tersebut.     

Di waktu yang bersamaan, seseorang lain melesat ke sana dari arah yang berlawanan.     

Mereka sampai di puncak bukit hampir pada waktu yang bersamaan, sambil merentangkan tangan masing-masing untuk mengambil buah tersebut.     

Zhang Ruochen sendiri berada di posisi satu langkah lebih cepat darinya.     

Ketika ia hendak mengambil buah tersebut, saat itu orang diseberangnya mulai melemparkan botol harta karun, yang mengeluarkan jejak pukulan ke arah perut Zhang Ruochen.     

Zhang Ruochen tidak memperlambat gerakannya, sebagaimana ia ingin mengambil buah hitam tersebut. Sebaliknya, di waktu yang bersamaan, Pedang Kuno Abyss tiba-tiba terlepas dengan sendirinya dari balik sarung, lalu mengeluarkan pedang Chi yang panjang, hingga berbenturan dengan jejak pukulan tersebut.     

Boom!     

Mereka berdua sama-sama terhempas ke belakang.     

Pohon hitam kering itu mengeluarkan suara bergemeretak, sebelum akhirnya berubah menjadi bubuk dan terbakar menjadi abu hanya dalam satu kedipan mata. Bahkan, bukit yang berada di bawah kaki Zhang Ruochen juga sampai terbelah menjadi dua bagian, sebelum akhirnya ambruk.     

"Tuan, saya menemukan Buah Shenwan ini lebih dulu. Sebaiknya Anda memberikan itu kepada saya. Jika tidak, maka Anda akan berada di dalam masalah."     

Pria yang sedang berdiri di hadapan Zhang Ruochen itu diselimuti dengan perban berwarna putih, kecuali sepasang mata hitamnya. Sehingga, ia terlihat seperti mumi.     

Terdapat lonceng emas kecil pada bagian sabuk mumi tersebut, hingga mengeluarkan suara bergemerincing.     

Pria yang mirip mumi itu sanggup bertahan dari serangan pedang Zhang Ruochen dan mampu mengimbanginya. Jadi, hal itu menegaskan kalau ia adalah sosok yang tangguh.     

Tanpa berlama-lama, Zhang Ruochen langsung memasukkan buah hitam itu ke dalam Cincin Ruang, sebelum akhirnya berkata, "Bukankah Anda terlalu berlebihan, Tuan? Kita sama sekali tidak bisa menilai siapa yang lebih dulu melihatnya. Namun, yang jelas, saya adalah orang yang lebih dulu mengambilnya, jadi buah ini sudah menjadi hak saya"     

Mumi itu mulai mengamati Cincin Ruang, hingga ia tampak sedikit terkejut. "Jika demikian, aku akan bertarung melawanmu. Mari kita lihat, apa kau layak mendapatkan Buah Shenwan atau tidak."     

Terdengar suara melengking yang berasal dari kejauhan.     

Serangga darah berukuran 10 meter itu telah selesai menelan mayat Setengah-Biksu Immortal Vampir. Jadi, sekarang ini, tubuhnya telah memanjang 2 meter, hingga ukurannya mencapai 12 meter.     

Selain itu, kekuatan yang dipancarkan oleh serangga tersebut setara dengan Setengah-Biksu di puncak level ketiga.     

Sekarang ini, serangga darah raksasa, bersamaan dengan ratusan serangga darah kecil lainnya, sedang bergegas menuju Zhang Ruochen dan mumi tersebut. Mereka semua melepaskan Chi iblis kematian yang sangat kuat.     

Seketika itu juga, ekspresi wajah mereka berdua sama-sama berubah. Pada akhirnya, Zhang Ruochen dan sang mumi sama-sama berhenti bertarung dan langsung berlari menuju ke arah yang berlawanan.     

"Lord."     

Kelinci Rakus cepat-cepat berlari menggunakan kedua kaki belakangnya untuk menyusul Zhang Ruochen, sebab masing-masing kaki depannya sedang digunakan untuk menggenggam serangga darah. Kelinci itu berlari sambil terus memakan serangga tersebut.     

Kecepatan Kelinci Rakus memang benar-benar tinggi. Meskipun Zhang Ruochen telah mengenakan Shooting Star Invisible Cloak, namun ia hanya sedikit lebih cepat daripada Kelinci Rakus tersebut.     

"Ikuti aku. Aku sudah menemukan jalan keluar dari Hutan Batu ini," kata Zhang Ruochen.     

Pada saat lelaki itu berada di puncak bukit, saat itu ia sempat membuka Jejak Mata Dewa untuk menembus kabut ghost tebal di sekitarnya, hingga ia pun berhasil menemukan perbatasan luar dari Hutan Batu ini.     

Akan tetapi, serangga darah raksasa itu juga bergerak dengan sangat cepat. Serangga itu berada tepat di belakang Zhang Ruochen dan kelincinya, sambil mengeluarkan suara auman kencang.     

Setiap kali serangga itu selesai mengaum, maka seketika itu pula serangga-serangga darah lainnya akan keluar dari balik tanah, sementara mereka juga bermunculan dari segala penjuru.     

"Lord, kenapa dia mengejar kita?"     

Kelinci Rakus masih terus berlari kencang sambil memakan serangga.     

Tampaknya, hal itu berhubungan dengan buah hitam yang baru saja dipetik sebelumnya. Mungkin Zhang Ruochen baru saja mencuri harta karun mereka.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.