Kaisar Dewa

Jejak Mata Dewa



Jejak Mata Dewa

0Zhang Ruochen menghabiskan waktu setengah hari untuk memurnikan tetes darah dewa keenam.     

Setelah itu, Tanda Dewa di dinding Lautan Chi-nya benar-benar mengalami perubahan yang drastis, bahkan menjadi jauh lebih hebat dan murni. Setiap tanda itu memancarkan sinar yang cemerlang, dengan pancaran kemilau yang tak lekang oleh waktu.     

Akan tetapi, tingkat kultivasi Zhang Ruochen tidak terlalu terpengaruh, dan ia belum berhasil menembus Perubahan Kesepuluh dari Alam Fish-dragon.     

"Ayolah."     

Zhang Ruochen melepaskan segel dan mulai memurnikan tetes darah dewa ketujuh.     

Lelaki itu menemukan beberapa kesulitan saat memurnikan tetes darah dewa keenam, mengingat tubuhnya mungkin telah mencapai batasan tertentu. Secara natural, akan jauh lebih sulit lagi untuk memurnikan tetes ketujuh.     

Kekuatan yang terkandung di dalam darah dewa itu benar-benar kuat, bahkan jauh lebih kuat daripada Senjata Saint Seratus Inskripsi. Secara natural, tubuh seorang pertapa dari Alam Fish-dragon, pasti tidak akan mampu bertahan darinya.     

Para pertapa bertalenta lain mungkin akan meminjam kekuatan dewa untuk memurnikan satu atau dua tetes darah dewa sekaligus. Sebaliknya, lelaki itu berhasil memurnikan enam tetes darah dewa hanya dengan mengandalkan kekuatannya sendiri. Hal itu semakin menegaskan kalau kemampuannya cukup luar biasa.     

Pada saat ini, darah di dalam tubuh Zhang Ruochen terasa sangat panas, layaknya magma.     

Sebagaimana darah dewa itu terus menerus masuk ke dalam tubuhnya, saat itu saraf-sarafnya seperti meleleh.     

Zhang Ruochen belum pernah merasakan situasi yang seperti ini sebelumnya. Ketika ia sedang memurnikan tetes darah keenam, lelaki itu masih cukup rileks dan tidak menemukan kendala yang berarti.     

"Ayo, ayolah. Kalau aku berhasil, aku bisa menembus Perubahan Kesepuluh dari Alam Fish-dragon."     

Zhang Ruochen menggertakkan giginya dan tetap memurnikan darah dewa tersebut, dengan mengandalkan kekuatan inginnya yang tinggi.     

Pada mulanya, hanya beberapa keringat berukuran besar yang keluar dari pori-porinya. Tapi sekarang, sekujur tubuhnya telah banjir oleh keringat, bahkan bulir-bulir darah juga keluar dari tubuhnya.     

Karena ia sedang kehilangan banyak air dan darah, saat itu tubuh Zhang Ruochen terlihat kering, dengan daging-dagingnya yang semakin tipis.     

Kalau ada leluhur yang sedang menjaganya, maka sang leluhur pasti akan langsung menghentikannya. Sekarang ini, lelaki itu telah berada di titik kritis sebelum menembus alam, selain juga titik kritis sebelum akhirnya sekujur tubuhnya benar-benar kekeringan.     

Pada saat ini, batang-batang Pohon Suci Utama tampak melambai-lambai, dan mengeluarkan suara "squeaky". Di udara, di sana terdapat gelombang Chi biru yang mengalir keluar dari ratusan juta dedaunan hijau, yang mirip seperti air terjun dan mengenai tubuh Zhang Ruochen.     

Seketika itu juga, tubuh Zhang Ruochen langsung pulih dan baru saja mengalami revitalisasi.     

Satu hari satu malam telah berlalu, Zhang Ruochen akhirnya berhasil memurnikan tetes darah dewa ketujuh.     

Zhang Ruochen membuka matanya dan berkedip. Saat itu, ia merasa pemandangan di hadapannya menjadi berbeda.     

Baik di udara dan di permukaan tanah, lelaki itu sama-sama menemukan banyak garis penghubung yang saling silang, hingga membentuk sebuah dunia yang aneh.     

"Apa ini?"     

Zhang Ruochen merasa sangat terkejut.     

Seketika itu juga, ia menutup matanya dan mulai menggosok pelipisnya. Ketika ia kembali membuka matanya, maka garis-garis penghubung itu telah menghilang.     

Sekali lagi, Zhang Ruochen berusaha mengalirkan Chi Suci ke dalam matanya.     

Terdapat dua Tanda Dewa yang muncul dan melayang di bagian dalam matanya. Setelah itu, ia melihat garis-garis yang membentuk regulasi khusus di antara langit dan bumi, yang berada tepat di hadapannya.     

"Dua Tanda Dewa berada di kedua mataku. Apa itu artinya kalau mataku telah berubah menjadi Jejak Mata Dewa?"     

Seharusnya, Tanda-tanda Dewa itu terletak di dinding Lautan Chi, namun dua Tanda Dewa itu muncul di kedua matanya. Baru-baru ini, kedua Tanda Dewa itu keluar dari Lautan Chi-nya dan berintegrasi dengan kedua bola matanya.     

Meskipun ia memiliki Kekuatan Batin yang tinggi, namun ia masih merasa terguncang, sekaligus sangat senang, hingga ia kesulitan menenangkan diri.     

Setelah beberapa lama, ia berhasil mengendalikan diri dan berkata pada dirinya sendiri, "Mungkin Tanda Dewa di dalam Lautan Chi telah berkembang menjadi sangat kuat, jadi mereka keluar dan berubah menjadi Jejak Dewa, lalu menyatu dengan tubuhku."     

Satu-satunya yang membingungkan bagi Zhang Ruochen adalah ketika para pertapa dari Alam Fish-dragon lainnya memurnikan darah dewa, maka mereka dapat menggabungkan Tanda Dewa tersebut ke dalam jiwa suci masing-masing.     

Namun, kedua Tanda Dewa itu keluar dari Lautan Chi Zhang Ruochen dan menyatu dengan kedua bola matanya.     

Hanya "tubuh yang telah dimurnikan" yang dapat menggabungkan Tanda Dewa ke dalam daging mereka. Sehingga, organ-organ di dalam tubuh mereka telah menjadi satu kesatuan dengan tubuh masing-masing, dengan kekuatan mereka yang jauh lebih unggul dari pertapa lain. Selain itu, mereka juga memiliki rentang hidup yang lebih lama.     

Seorang pertapa biasa dapat hidup selama 360 tahun ketika ia berhasil mencapai Alam Biksu. Sebagaimana kekuatannya akan terus meningkat, maka hal itu juga berlaku pada perkembangan rentang hidupnya.     

Seseorang dengan tubuh yang telah dimurnikan akan memiliki rentang hidup sampai seribu tahun ketika ia berhasil mencapai Alam Biksu. Selain itu, kekuatan bertarungnya juga pasti meningkat pesat.     

Agar tubuh dapat dimurnikan, maka hal itu membutuhkan banyak darah dewa, diiringi dengan kekuatan ingin yang tinggi. Tidak ada satupun dari keduanya yang dapat diabaikan.     

Maka dari itu, Zhang Ruochen tidak mendapatkan banyak tanda dewa lain setelah berhasil memurnikan darah dewa tersebut. Lelaki itu mulai mempelajari Jejak Mata Dewa yang baru saja dikuasai.     

Meskipun Jejak Mata Dewa masih belum dapat disejajarkan dengan Mata Dewa yang asli, namun pencapaian itu masih merupakan sesuatu yang sangat diidam-idamkan oleh para Biksu.     

Hal itu dapat membantu Zhang Ruochen mengobservasi kekuatan suci di sekitarnya. Yang jelas, lelaki itu tidak akan terlalu lama dalam memahami sesuatu.     

Meskipun Zhang Ruochen sanggup memahaminya, namun ia sama sekali tidak mendapatkan petunjuk apa-apa mengenai Perubahan Kesepuluh dari Alam Fish-dragon. Maka dari itu, ia pun mulai merasa ragu-ragu. Apa Perubahan Kesepuluh dari Alam Fish-dragon hanya mitos belaka?     

Lelaki itu telah memurnikan tujuh tetes darah dewa, hingga tubuhnya telah mencapai batasnya. Namun, sekarang ini ia belum berhasil menembus Perubahan Kesepuluh dari Alam Fish-dragon.     

"Mungkin tingkatan itu memang tidak pernah ada. Apalagi, mereka yang mampu memanggil Utusan Para Dewa hanya pernah diceritakan oleh legenda-legenda."     

Zhang Ruochen tidak terlampau peduli terhadap Perubahan Kesepuluh di Alam Fish-dragon. Meskipun ia belum berhasil menembus alam itu, namun memurnikan dua tetes darah dewa telah meningkatkan kekuatannya secara signifikan.     

Sekarang ini, akan jauh lebih mudah baginya untuk bertarung melawan Setengah-Biksu di level ketiga.     

Zhang Ruochen bangkit berdiri dan melompat dari tanah. Lelaki itu mengamati Pohon Suci Utama, sambil mengepalkan kedua tangan ke arah depan, lalu membungkuk pada pohon tersebut.     

Meskipun ia sedang sibuk dalam proses memurnikan darah dewa sebelumnya, namun ia masih dapat merasakannya dengan jelas, bahwa ketika ia sedang berada di situasi kritis, saat itu Pohon Suci Utama langsung memberinya suplai energi yang besar, hingga membuatnya mampu bertahan hidup.     

Tanpa bantuan energi dari pohon itu, Zhang Ruochen sama sekali tidak akan mampu memurnikan tetes ketujuh darah dewa tersebut, atau bahkan menguasai Jejak Mata Dewa.     

"Pohon Suci Utama ini pasti telah melahirkan kebijaksanaan."     

Sebagaimana Zhang Ruochen sedang membungkuk ke arahnya, saat itu Pohon Suci Utama sedikit bergerak, seolah dapat menjawabnya.     

Pohon Suci Utama disebut sebagai dewa terakhir di Daratan Kunlun. Pengalaman selama ratusan ribu tahun pasti telah memberinya kebijaksanaan yang tinggi.     

Pohon Suci Utama juga disebut sebagai "akar kehidupan bagi Daratan Kunlun". Kalau pohon itu tidak ditebang, maka Mata Air Kehidupan pasti akan muncul di akar-akarnya.     

Seperti yang pernah dikatakan bahwa semua makhluk hidup di Daratan Kunlun berasal dari Mata Air Kehidupan.     

Namun, Mata Air Kehidupan itu menghilang setelah Pohon Suci Utama itu ditebang.     

"Sekarang, karena anak pohon baru telah berhasil menumbuhkan kebijaksanaan. Jadi, apa dia juga akan melahirkan Spring of Life di masa depan?" Zhang Ruochen mengamati batang pohon raksasa tersebut, sambil benar-benar berharap agar hal itu dapat menjadi kenyataan.     

Dalam beberapa kisah, diceritakan bahwa menenggak Mata Air Kehidupan dapat memperpanjang rentang usia seseorang sampai 200 tahun.     

Bahkan, beberapa Biksu yang telah mati, lalu diberikan Mata Air Kehidupan, dapat kembali menjadi hidup.     

Ada juga yang bilang bahwa eksistensi Pohon Suci Utama dan Mata Air Kehidupan, adalah satu-satunya hal yang membuat Daratan Kunlun dapat mencapai kemakmuran dalam kurun waktu yang lama, hingga membuat dewa-dewa jahat merasa iri. Akibatnya, mereka datang dan langsung menebang Pohon Suci Utama, lalu menghancurkan Mata Air Kehidupan tersebut.     

Kalau Mata Air Kehidupan tidak mengering, mungkin itu dapat digunakan untuk menyelamatkan Biksu Pedang Xuanji. Itulah kenapa Zhang Ruochen benar-benar ingin agar pohon tersebut dapat melahirkan Mata Air Kehidupan.     

Lalu, jika sesuatu terjadi pada keluarga atau teman-temannya, maka Mata Air Kehidupan juga dapat menyelamatkan mereka.     

Sekarang, sebagaimana ia telah memiliki Jejak Mata Dewa, maka Zhang Ruochen dapat memahami misteri-misteri yang terkandung di dunia dengan sangat mudah. Akan tetapi, ia harus berhenti berlatih dan bersiap-siap untuk pergi menuju ke Ghost God Valley.     

…     

Di sisi utara Dunia Lukisan, di sana terdapat Flame Mountain yang memanjang sampai sembilan puluh mil. Zhang Ruochen dapat merasakan dengan jelas gelombang panas di sekitarnya, bahkan sebelum ia masuk ke dalam gunung tersebut.     

Flame Mountain ini tidak lagi terlihat seperti sedia kala. Sebaliknya, segala sesuatu yang ada di dalam Dunia Lukisan telah berubah, sesaat setelah ia meletakkan bangkai Cyan Fire Xuanwu di dalam sana.     

Tidak diragukan lagi, kekuatan Cyan Fire Xuanwu memang sangat kuat. Sebab, hanya bangkainya saja, namun itu sudah mampu membuat tanah gersang sepanjang puluhan mil berubah menjadi lautan api yang tak habis-habis.     

Di dalam Flame Mountain tersebut, di sana terdapat Kuali Penempa berukuran 10 meter. Keempat kakinya tampak seperti empat naga. Itu merupakan senjata bela diri kelas dua belas.     

Sebelumnya, Zhang Ruochen menggunakannya untuk menempa Ruyi Bottle Treasure.     

Tapi sekarang, Blackie menggunakannya untuk memurnikan mayat pertempuran.     

Setelah Jialuo Gu dan Jialuo Lan mati, maka Blackie mengumpulkan ratusan mayat Setengah-Biksu. Secara natural, kucing itu sudah tidak sabar lagi ingin mengubah mereka semua menjadi mayat-mayat pertempuran.     

Akan tetapi, proses yang harus dilalui tidak sesederhana itu.     

Blackie terlihat sedang membawa kitab Death Zen Buddhist Way, sambil mempelajari dan menganalisisnya. Setelah itu, ia menghabiskan banyak waktunya untuk mengukir inskripsi-inskripsi rumit pada setiap mayat tersebut.     

Kalau mayat Setengah-Biksu diubah menjadi sama kuatnya seperti Setengah-Biksu level pertama, maka ada begitu banyak inskripsi yang harus diukir pada kulit, tulang, otot, dan perut bawah mayat tersebut.     

Setiap mayat itu akan sama seperti sebuah formasi pertempuran.     

Selain itu, kekuatan dari sekumpulan mayat pertempuran akan jauh lebih besar daripada formasi pertempuran biasa, karena mereka sangat mengerikan.     

Sementara itu, inskripsi-inskripsi yang harus diukir pada mayat-mayat itu terlihat sangat rumit, hingga Zhang Ruochen harus mengaku kalau dirinya tidak akan mampu menciptakannya. Di waktu yang bersamaan, hal ini semakin menegaskan kalau Blackie jauh lebih mahir dalam hal inskripsi-inskripsi, bahkan sanggup mengungguli Setengah-Biksu Kekuatan Batin itu sendiri.     

Zhang Ruochen berdiri di sampingnya dan mengamati kucing itu – yang sedang serius mengukir inskripsi – hingga lelaki itu sama sekali tidak berani menganggunya.     

Setelah itu, ia kembali menatap Kuali Penempa tersebut, dan menemukan bahwa di sana telah penuh dengan Darah Suci Xuanwu, herbal-herbal dan juga batu-batuan khusus.     

Kelinci Rakus dan Monster Kera sedang membawa kayu bakar dari sudut-sudut Dunia Lukisan, lalu menumpuknya di samping kuali tersebut. Demon Rat menemukan tambang dan memberikan batu-batuan khusus itu, setelah tikus tersebut menggali di suatu tempat.     

Hal itu sangat membahagiakan ketika melihat bahwa Dunia Lukisan sanggup mensuplai apa saja yang mereka butuhkan, bahkan untuk pembuatan mayat pertempuran yang rumit sekalipun.     

Jika sudah begini, bahkan keluarga Biksu tangguh sama sekali tidak ada apa-apanya dengan mereka.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.