Kaisar Dewa

Kalau Kau Ingin Mendapatkan Sesuatu, Kau Harus Lebih Dulu Memberi



Kalau Kau Ingin Mendapatkan Sesuatu, Kau Harus Lebih Dulu Memberi

0Buddha Xinshu mengenakan jubah berwarna putih. Pria itu seperti pemuda berusia 20 tahunan dengan penampilan yang bersih dan wajah yang tampan. Bahkan, meskipun ia bukan ksatria seni bela diri atau mengambil jalan kultivasi, namun sosok tampan seperti dirinya adalah jenis pria yang selalu berhasil memenangkan banyak hati wanita.     

Pria itu menciptakan jejak Buddha di tangan kanannya dan mengendalikan Thousand Treasure Cassock untuk menyerang Formasi Ghost King.     

Boom.     

Formasi Ghost King itu tidak mampu bertahan dari serangan tersebut. Jadi, lebih dari separuh formasi itu telah dihancurkan. Tidak terhitung jumlah nisan-nisan yang terangkat dan terhempas di udara. Selain itu, ada banyak inskripsi-inskripsi di dalamnya yang rusak parah.     

Buddha Xinshu tidak segera masuk ke dalam lubang tersebut. Sebaliknya, ia terus berdiri di tengah sungai hitam tersebut. Lalu, sambil menarik tangannya ke arah belakang, maka ia kembali mengumpulkan Thousand Treasure Cassock dan kembali mengenakannya.     

Kedua matanya bersinar cerah. Pria itu dapat melihat dengan jelas di dalam dunia kegelapan tersebut. "Tuan Zhang, Sekte Death Zen tidak punya masalah denganmu. Tapi kenapa kau malah membunuh Jialuo Kong?"     

Zhang Rochen berjalan keluar dari Formasi Ghost King yang telah hancur tersebut. Lalu, sambil berdiri di sudut dinding batu, maka ia mulai mengamati Buddha Xinshu.     

Meskipun ia sedang berhadapan dengan salah satu figur legendaris di Daratan Kunlun, namun ia masih dapat bersikap tenang. "Kalau saya tidak membunuhnya, maka dia pasti akan membunuhku," katanya. "Jadi, saya tidak punya pilihan lain."     

Terdapat lingkaran cahaya emas di belakang Buddha Xinshu. Lingkaran itu berputar pelan, hingga membuatnya terlihat suci dan berkilauan. Bahkan, pria itu tidak ada bedanya dengan Arhat, Bodhisattva, dan Buddha yang legendaris tersebut.     

"Jika demikian, maka aku akan memberimu sebuah pilihan," kata Buddha Xinshu dengan sabar. "Kau bisa memilih untuk mengembalikan Jialuo Kong kepadaku dan ikut denganku ke Sekte Death Zen. Setelah itu, kau bisa menebus dosa-dosamu. Tentu saja, kau juga bisa memilih untuk ikut denganku menuju ke Ghost God Valley dan membantuku melakukan sesuatu. Setelah itu, aku bisa menganggapnya sebagai penebusan dosa-dosamu. Jadi, mana yang kau pilih?"     

"Sekte Death Zen ternyata juga ingin pergi ke Ghost God Valley. Sebenarnya apa yang sedang mereka rencanakan?"     

Ketika mendengar kata-kata Buddha Xinshu, maka seketika itu pula banyak pertanyaan mulai bermunculan di benak Zhang Ruochen, namun ia tidak mempertanyakannya. Sebab, ia tahu bahwa lelaki itu tidak akan pernah mendapatkan jawaban apa-apa darinya. Jadi, itu hanya sia-sia saja.     

Zhang Ruochen terkekeh dan berkata, "Dua jalan yang Anda tawarkan kepada saya adalah jalan menuju keputusasaan, benar begitu?"     

Buddha Xinshu mengangguk. "Sebenarnya, ada jalan ketiga."     

"Oh?"     

"Bukankah kau harus membayar dengan nyawamu setelah membunuh orang lain?" tanya Buddha Xinshu.     

"Jadi, jalan ketiganya adalah Anda ingin membunuh saya?" Zhang Ruochen tersenyum. "Jika demikian, saya tiba-tiba terpikirkan tentang sesuatu. Sebab, Anda pasti telah membunuh banyak orang. Jadi, bukankah Anda juga harus membayarnya dengan nyawa Anda sendiri?"     

"Tentu saja," Buddha Xinshu menjawabnya tanpa berpikir panjang. "Tapi sayangnya, tidak banyak yang mampu mencabut nyawaku. Apa kau masih punya pertanyaan lain?"     

"Nope!" Zhang Ruochen menggelengkan kepalanya.     

"Jadi, pilihan mana yang akan kau ambil?"     

"Pilihan yang Anda berikan tidak adil. Jadi, saya tidak akan memilih."     

Zhang Ruochen bergerak ke sisi kiri, guna membukakan jalan. Setelah itu, terdapat kabut hitam yang tiba-tiba keluar dari lubang tersebut. Kabut hitam itu berhenti di sisi kanan Zhang Ruochen, sebelum akhirnya berubah menjadi solid dan menampakkan wujud Ghost King Bloodmoon.     

Sebagian besar luka-lukanya telah pulih, dengan pancaran aura yang sangat dingin. Sambil berdiri di sebelahnya, saat itu Zhang Ruochen dapat merasakan kalau Chi Suci di dalam dirinya mulai membeku. Sehingga, energi itu kesulitan untuk mengalir.     

"Kemampuan Ghost King ini memang benar-benar mengerikan." Pikir Zhang Ruochen.     

Kalau sekarang ia harus bertarung melawan Ghost King Bloodmoon, mungkin ia akan langsung dikalahkan, bahkan sebelum sempat menyerang.     

Ketika menyaksikan Ghost King Bloodmoon, maka seketika itu pula kedua mata Buddha Xinshu mulai menajam. "Tuan Zhang, seharusnya kau paham kalau dia tidak akan bisa melindungimu. Kenapa harus repot-repot meminta bantuannya"     

"Kau terlampau percaya diri."     

Terdapat pola bulan darah di tengah dahi Ghost King Bloodmoon. Rambut panjangnya tampak terurai. Wanita itu melesat maju dan kembali muncul di hadapan Buddha Xinshu.     

Boom!     

Sebelum Zhang Ruochen sempat memproses apa yang disaksikannya, saat itu Ghost King Bloodmoon dan Buddha Xinshu sudah lebih dulu saling menukar serangan. Ledakan energi yang besar mulai bermunculan di sekitarnya. Energi itu mengalir menuju Zhang Ruochen dan terdengar seperti suara ombak.     

Bahkan seseorang yang berada di Alam Setengah-Biksu level ketujuh atau yang lebih tinggi, pasti akan mati ketika mereka terkena gelombang kekuatan tersebut, apalagi Zhang Ruochen.     

Untungnya, ia telah mempersiapkan diri baik-baik. Saat itu, ia segera menggunakan Ruang Pergerakan untuk mundur ke dalam Formasi Ghost King.     

Sekarang ini, Blackie telah mengaktifkan sisa-sisa formasi pertempuran tersebut. Jadi, mereka berdua sedang dilindungi oleh formasi tersebut.     

Kaboom!     

Ledakan yang tajam menggema di sepanjang dasar Sungai Darah tersebut.     

Tampaknya, Buddha Xinshu ingin segera menyelesaikan pertarungan tersebut. Sebab, ia tidak ingin berlama-lama menghadapi Ghost King. Maka dari itu, ia pun kembali menggunakan Thousand Treasure Cassock tersebut.     

Ada lebih dari puluhan ribu "bintang" yang melayang-layang di atas Sungai Darah. Chi Suci yang memancar dari "bintang-bintang" membuat air sungai mendidih.     

Setiap bintang itu merupakan senjata Buddha.     

Seketika itu juga, ekspresi wajah Ghost King Bloodmoon langsung berubah. Wanita itu cepat-cepat mundur menuju ke dalam Formasi Ghost King. Kala itu, ia menatap bawah dan berkata, "Zhang Ruochen, mana Void Sword-nya?"     

Sedari tadi, Zhang Ruochen telah meminjam Void Sword-nya dari Han Xue. Sekarang ini, ia menggenggamnya dan langsung melemparkan pedang tersebut.     

Di waktu yang bersamaan, Void Sword langsung berubah menjadi ledakan cahaya putih dan melesat di angkasa. Ghost King Bloodmoon menangkap senjata tersebut, lalu mengencangkan pegangan tangannya pada Void Sword.     

Meski dengan tingkat kultivasinya yang sekarang, namun kedua mata Ghost King Bloodmoon masih tampak penuh dengan kegembiraan pada saat ia berhasil menggenggam Void Sword tersebut. Sebab, menurut cerita legenda, maka pedang ini adalah pedang yang digunakan oleh Permaisuri Seribu Tulang dalam membantai para dewa.     

Whoosh!     

Setelah itu, Chi Ghost di dalam tubuh Ghost King Bloodmoon mulai mengalir ke dalam Void Sword tersebut. Di waktu yang bersamaan, ada banyak inskripsi-inskripsi yang mulai bermunculan pada bilah pedangnya.     

Tidak lama setelahnya, pedang Chi yang kuat mulai berubah menjadi ledakan cahaya. Energi itu keluar dari sungai dan melesat menuju langit. Pada saat itu, semua jiwa-jiwa mati pada radius puluhan ribu mil dapat melihat dengan jelas sebuah pilar pedang Chi yang membumbung tinggi di atas Sungai Darah. Karena mereka semua sedang merasa ketakutan, mereka pun langsung masuk ke dalam makam masing-masing.     

Boom!     

Void Sword itu berbenturan dengan Thousand Treasure Cassock, hingga menciptakan riak-riak energi. Kalau energi itu sampai mengenai Formasi Ghost King, bisa dipastikan kalau formasi tersebut pasti akan hancur.     

Akan tetapi, Void Sword itu jauh lebih kuat daripada Thousand Treasure Cassock. Jadi, pedang itu berhasil membuat ledakan energinya agar memancar ke satu sisi.     

Serangan yang biasa-biasa saja semacam itu telah berhasil menghancurkan lebih dari 100 senjata Buddha di dalam Thousand Treasure Cassock tersebut. Pada akhirnya, senjata-senjata itu berubah menjadi serpihan-serpihan besi dan terjatuh dari langit.     

Buddha Xinshu mengeluarkan teriakan yang memilukan dan terhempas ke arah belakang.     

"Void Sword itu sangat kuat. Akhirnya aku mengalaminya langsung!"     

Buddha Xinshu melirik Ghost King Bloodmoon. Setelah itu, ia menyimpan kembali Thousand Treasure Cassock-nya. Kemudian, ia berubah menjadi ledakan cahaya emas dan melesat cepat menuju ke Sungai Darah, sambil terbang di angkasa.     

Pada akhirnya, Thousand Treasure Cassock digunakan sebagai senjata bertahan, sementara Void Sword telah berubah menjadi senjata tipe menyerang. Yang pasti, ada perbedaan besar di antara keduanya.     

Tidak ada satupun yang dapat mengalahkan Void Sword kecuali pedang dewa itu sendiri.     

Buddha Xinshu bergerak dengan sangat cepat. Pria itu menghilang hanya dalam satu kedipan mata. Selain itu, Ghost King Bloodmoon baru pertama kali ini merasakan kekuatan Void Sword. Sehingga, ia pun langsung berbangga diri. Jika sudah demikian, bagaimana mungkin ia akan melepaskan Buddha Xinshu dengan mudah?     

"Kau ingin pergi kemana?"     

Ghost King Bloodmoon berdiri di atas sungai dan mengayunkan Void Sword-nya.     

Ledakan cahaya yang keluar dari ujung pedangnya mampu membuat seisi Netherworld berubah menjadi terang, seperti halnya berada di siang hari. Pedang itu mengejar Buddha Xinshu dan menyerangnya.     

Poof!     

Meski sudah mendapatkan perlindungan dari Thousand Treasure Cassock, namun Buddha Xinshu masih terluka parah. Pria itu memuntahkan darah sucinya. Akan tetapi, ia hanya menahannya dan langsung pergi melarikan diri. Jadi, ia masih belum mati karena serangan Void Sword tersebut.     

Pada saat ini, Zhang Ruochen dan Blackie sama-sama keluar dari Sungai Darah dan berdiri di tepi sungai.     

Zhang Ruochen menatap ujung horizon dan menghela nafas pelan. "Tidak heran kenapa dia disebut sebagai Hero di Wilayah Selatan. Bahkan Void Sword masih belum mampu membunuhnya."     

Salah satu alasan kenapa Zhang Ruochen meminjamkan Void Sword kepada Ghost King Bloodmoon, yakni agar wanita itu dapat membunuh Buddha Xinshu. Sialnya, tingkat kultivasi Buddha Xinshu sangat tinggi. Jadi, ia masih mampu melarikan diri.     

"Apa dia benar-benar berhasil melarikan diri?"     

Ghost King Bloodmoon juga merasa sedikit kecewa. Jadi, ia mulai mendengus dingin.     

Tentu saja, tidak masalah kalau Buddha Xinshu itu berhasil melarikan diri. Setidaknya, wanita itu masih bisa mendapatkan Void Sword. Sebab, dengan mengandalkan kekuatan pedang tersebut, maka derajatnya di dalam Netherworld pasti akan meningkat pesat.     

Wanita itu melirik Zhang Ruochen, yang sedang berada di sisi sungai. Kala itu, terdapat ekspresi keji di wajahnya, sebagaimana ia mulai bergumam, "Kalau aku menginginkan Void Sword, maka aku harus menanganinya terlebih dahulu."     

Wanita itu mengayunkan tangannya. Di waktu yang bersamaan, ia sedang memanipulasi Chi Ghost, dan hendak memanggil Void Sword yang berada di jarak ratusan mil jauhnya.     

Pada saat itu, kedua mata Zhang Ruochen mulai menyipit. Kemudian, ia mengeluarkan Grafik Kayu Yin Yang dan memanfaatkan kekuatannya. Sambil membuka pintu ruang, maka ia memerintahkan Han Xue yang berada di dalam Dunia Lukisan, "Serang."     

Han Xue berdiri di samping pintu ruang dan langsung berkomunikasi dengan jiwa pedang di dalam Void Spirit tersebut. Gadis itu memanggil Void Sword kembali ke dirinya dan menggenggamnya di tangan kanan.     

Di permukaan Sungai Bangkai, Ghost King Bloodmoon langsung merasa terkejut. "Void Sword memang terbang kembali, tapi kenapa pedangnya mendarat di tangan gadis tersebut. Bagaimana mungkin?"     

"Ayo cepat."     

Zhang Ruochen, Blackie, dan Han Xue cepat-cepat masuk ke dalam pintu ruang secepat mungkin.     

"Dasar manusia brengsek. Tinggalkan Void Sword-nya! Apa kalian pikir bisa lolos dariku!"     

Ketika melihat pintu ruang itu hendak tertutup, maka Ghost King Bloodmoon tidak ingin terlalu lama memikirkannya. Jadi, wanita itu langsung berubah menjadi bayangan blur dan mengejar Zhang Ruochen. Ia cepat-cepat bergerak menuju ke pintu ruang.     

Kalau wanita itu bergerak sedikit lebih lambat, mungkin ia dapat menemukan scroll yang tergeletak di tepi sungai. Akan tetapi, scroll itu sedang ditutupi oleh Shooting Star Invisible Cloak, jadi sangat sulit untuk mendeteksinya.     

Namun sayangnya, Ghost King Bloodmoon benar-benar ingin mendapatkan Void Sword. Sebab, ia khawatir kalau Zhang Ruochen dan Han Xue akan melarikan diri darinya. Maka dari itu, ia cepat-cepat bergegas masuk ke dalam pintu ruang.     

Bisa dibilang kalau Zhang Ruochen sebenarnya telah memasang perangkap, tepat pada saat lelaki itu meminjamkan Void Sword kepadanya. Selain itu, lelaki tersebut juga memanfaatkan sang Ghost King untuk mengusir Buddha Xinshu.     

Jadi, hal itulah yang menjadi latar belakang kenapa orang-orang selalu bilang kalau kau ingin mendapatkan sesuatu, maka kau harus memberi terlebih dahulu. Void Sword tak ubahnya sama seperti umpan untuk memancing ikan besar, yang tidak lain adalah Ghost King Bloodmoon itu sendiri. Jadi, selama wanita itu dapat dipancing masuk ke dalam Dunia Lukisan, maka seketika itu pula Zhang Ruochen dapat dengan mudah menanganinya.     

Yang jelas, Zhang Ruochen berhasil melakukan semua ini karena lelaki itu berani mengambil resiko!     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.