Kaisar Dewa

Dua Biksu Jahat



Dua Biksu Jahat

0Zhang Ruochen mengamati Jialuo Lan yang berada di kejauhan. "Apa cuma begini kekuatan Setengah-Biksu di level ketiga?"     

Jialuo Lan hanya berada di Alam Setengah-Biksu level ketiga tingkat awal, namun ia masih jauh lebih kuat daripada pertapa dari Alam Fish-dragon. Maka dari itu, mereka berdua sama-sama tidak habis pikir bagaimana caranya Zhang Ruochen mampu bertahan dari serangan tersebut.     

Jialuo Lan mencibir. "Tidak heran kenapa kau mampu melukai Ghost King. Baiklah, aku mengaku kalau kau memang lumayan tangguh, tapi jangan kira dirimu sudah mampu menandingiku. Sebab, itu akan menjadi kesalahan yang fatal."     

Whoosh!     

Tongkat itu melesat di atas air, hingga menciptakan gelombang raksasa. Tongkat itu melayang-layang di udara, dengan meninggalkan ekor berwarna emas.     

Jilauo Lan mengatupkan kedua tangannya ke arah depan dan mulai merapal mantra Buddha. Setelah itu, rune-rune emas mulai bermunculan dari tubuhnya. Rune-rune itu keluar dari kulitnya dan terbang di udara, sebelum akhirnya terhubung dengan tongkat emas tersebut.     

Jialuo Kong tidak ikut menyerang. Sebaliknya, ia hanya mengamati pertarungan itu dari sisi samping.     

Pertama-tama, ia percaya terhadap kemampuan Jialuo Lan. Sebab, Setengah-Biksu level ketiga pasti mampu menangani seorang pertapa dari Alam Fish-dragon.     

Kedua, tidak peduli seberapa rendahnya tingkat kultivasi Zhang Ruochen, namun ia masih merupakan sang Keturunan Ruang dan Waktu. Jadi, lelaki itu pasti jauh lebih terampil dalam pemanfaatan kekuatan ruang dan waktu. Sebaliknya, baik Jialuo Lan dan Jialuo Kong sama-sama tidak terlalu paham dengan jenis kekuatan tersebut. Maka dari itu, mereka harus bersikap waspada, kalau-kalau Zhang Ruochen melepaskan serangan dadakan.     

Apalagi, jika seorang Setengah-Biksu telah bersiap-siap, maka hampir mustahil bagi Zhang Ruochen untuk dapat melepaskan serangan dadakan.     

Seperti sekarang ini, Jialuo Lan sama sekali tidak ingin mendekati Zhang Ruochen. Pria itu hanya berdiri di sana dan menggunakan senjata saint-nya untuk menyerang.     

Meskipun Zhang Ruochen dapat memanipulasi kekuatan ruang dan waktu, namun ia masih belum mampu menebarkan ancaman.     

Pada pertempuran yang sebelumnya, Zhang Ruochen telah mendapatkan gambaran umum mengenai kekuatan Setengah-Biksu di level ketiga. Akan tetapi, Jialuo Lan sepertinya jauh lebih kuat daripada yang ia perkirakan.     

Ketika dilihat dari permukaan, tampaknya mereka berdua sama-sama berada di level yang setara. Tapi faktanya, saat itu Zhang Ruochen telah terluka. Namun, ia memilih untuk tidak memperlihatkannya.     

"Aku harus mampu mendekatinya. Aku hanya bisa menang kalau bertempur dari jarak dekat."     

Ketika memikirkan tentang ini, maka seketika itu pula Zhang Ruochen berhenti merasa ragu-ragu. Kemudian, sambil mengaktifkan kekuatan Shooting Star Invisible Cloak, maka ia langsung berubah menjadi segaris cahaya. Lelaki itu melesat ke arah depan, dan terlebih dahulu mengirimkan serangan ke arah Jialuo Kong.     

"Cepat sekali!" Jialuo Kong merasa sedikit terkejut. Pria itu sama sekali tidak pernah membayangkan kalau seorang pertapa dari Alam Fish-dragon dapat melepaskan kecepatan yang mengerikan seperti itu. Meskipun Jialuo Kong menggunakan teknik bergeraknya sampai pada batas maksimum, namun sepertinya ia masih lebih lambat daripada Zhang Ruochen.     

"Satu Pedang!"     

Zhang Ruochen hampir menjadi satu dengan Pedang Kuno Abyss-nya. Seperti halnya pilar cahaya dengan ekor panjang di belakangnya, saat itu lelaki tersebut mengarahkan serangannya menuju ke dahi Jialuo Kong.     

Di tempat lain, Jialuo Kong sedang merentangkan kedua tangannya ke arah depan.     

Tongkat emas itu menukik dari arah langit. Setelahnya, tongkat itu memancarkan cahaya brilian dan langsung melindungi Jialuo Kong.     

Ujung Pedang Kuno Abyss berbenturan dengan ujung tongkat emas tersebut. Pada akhirnya, dua kekuatan besar itu bertemu di satu titik. Akibatnya, sejumlah besar Pedang Chi dan rune-rune Buddha langsung menyebar ke segala penjuru.     

Energi-energi itu menghantam formasi pertempuran di sekitar Sungai Darah, hingga menciptakan riak-riak energi dan suara-suara dentuman lainnya.     

"Kekuatan pemuda ini... ternyata mampu menandingiku."     

Jialuo Kong mendorong tangannya ke arah depan, sambil menyuntikkan Chi Buddha ke dalam tongkat emas tersebut. Sebab, ia sama sekali tidak menyangka kalau seorang pertapa dari Alam Fish-dragon dapat memiliki kekuatan besar semacam itu. Yang jelas, ia harus menggunakan segenap kekuatannya untuk menghalau serangan tersebut.     

Apa yang tidak diketahui olehnya, Zhang Ruochen bukan hanya menggunakan lima Holy Meridian untuk mengalirkan Chi Suci. Sebaliknya, lelaki tersebut juga menggunakan 36 meridiannya. Pada saat itu, jumlah Chi Suci yang dapat dilepaskan oleh Zhang Ruochen menjadi dua kali lipat lebih besar daripada Jialuo Kong. Jumlah sebesar ini telah cukup digunakan untuk mengimbangi musuh yang berada di level lain.     

Selain itu, masih ada alasan lain yang paling signifikan, yakni mereka bertiga sedang berada di Netherworld.     

Sebab, keunggulan terbesar para Setengah-Biksu terletak pada pemanfaatan jiwa suci mereka. Sehingga, mereka dapat menggunakan semua Energi Chi dari langit dan bumi – yang berada dalam radius ribuan mil – untuk dijadikan sebagai kekuatannya sendiri.     

Akan tetapi, tidak ada Energi Chi di dalam Netherworld. Jadi, baik para pertapa di Alam Fish-dragon dan Setengah-Biksu sama-sama harus mengandalkan kekuatan masing-masing. Hal inilah yang menjadi keunggulan besar bagi Zhang Ruochen.     

Kalau mereka harus bertarung di Daratan Kunlun, lelaki tersebut kemungkinan besar akan dikalahkan. Akan tetapi, ketika mereka berada di dalam Netherworld, maka Zhang Ruochen masih punya kesempatan untuk menang.     

Tiba-tiba, Jilauo Kong menemukan sesuatu yang cukup mengerikan. Tongkat emas itu tiba-tiba meleleh menjadi cairan emas dan mengalir ke dalam pedang hitam Zhang Ruochen.     

Pedang hitam itu sedang menyerap cairan emas tersebut, lalu berubah menjadi inskripsi-inskripsi yang bermacam-macam.     

Pedang ini baru saja memurnikan senjata saint.     

Kedua mata Jialuo Kong membelalak lebar, sebagaimana ia merasa terkejut sekaligus geram.     

Tongkat emas itu tidak berada di Daftar Senjata Saint Seratus Inskripsi, namun senjata itu masih merupakan jenis senjata yang cukup kuat. Bahkan, kekuatan senjata itu masih dapat menandingi jajaran senjata top seratus inskripsi.     

Tanpa senjata itu, maka kemampuan bertarung Jilauo Kong akhirnya mulai menurun drastis. Kalau ia bertemu dengan Setengah-Biksu di level yang sama, maka ia akan segera melarikan diri.     

Sekarang ini, Jialuo Kong sedang berada di posisi yang sulit. Bagaimana tidak, pedang hitam Zhang Ruochen ternyata sangat mengerikan. Bahkan, pedang itu juga berada di jarak yang dekat dengannya. Kalau ia menarik kembali tongkat emas tersebut, maka ia tidak akan sempat melarikan diri. Sehingga, pedang hitam itu akan menembus tubuhnya.     

Yang jelas, kalau sampai pedang hitam itu benar-benar berhasil memurnikan tongkat emasnya, maka pria itu akan semakin kesulitan untuk melarikan diri.     

Pada saat itu, Jialuo Kong menyadari bahwa ia telah benar-benar meremehkan kemampuan sang Keturunan Ruang dan Waktu.     

Di tempat lain, Jialuo Lan dapat melihat dengan jelas kalau Jialuo Kong sedang berada dalam kesulitan. Tampaknya, sang Keturunan Ruang dan Waktu berada di posisi yang lebih unggul.     

"Amitabha!"     

Tanpa menunggu terlalu lama, maka Jialuo Lan langsung merapalkan mantra Buddha. Seketika itu juga, tubuhnya berubah menjadi emas, sebagaimana ia menyerang Zhang Ruochen dengan menggunakan punggung tangannya.     

Ketika mengamati serangan Jialuo Lan tersebut, maka seketika itu pula Jialuo Kong merasa sangat senang.     

Sebaliknya, Zhang Ruochen langsung mengernyitkan dahinya. Seandainya dua biksu jahat itu menggalang kekuatan, maka ia pasti akan dikalahkan, meskipun ia menggunakan semua teknik-tekniknya.     

Jika demikian... maka ia harus menggunakan segenap kekuatannya untuk membunuh salah satu dari mereka.     

Zhang Ruochen melemparkan Pedang Kuno Abyss. Di waktu yang bersamaan, ia mengaktifkan Kehendak Pedang dan menyuntikkannya ke dalam pedangnya.     

"Break!"     

Dengan suara "boom", saat itu terciptalah retakan-retakan pada tongkat emas tersebut. Setelahnya, tongkat itu meledak, hingga membuat puluhan serpihan pedang berhamburan kemana-mana.     

Pedang Kuno Abyss masih terus menerjang. Pedang itu melewati serpihan-serpihan tersebut dan tetap mengarah pada dahi Jialuo Kong.     

"The Buddhist Way is boundless!" Jialuo Kong mengerang.     

Pria itu mengumpulkan Chi Bangkai di tangan kirinya, dengan cahaya Buddha yang berada di tangan kanannya. Kemudian, ia menggabungkan dua kekuatan tersebut dan menghentikan pergerakan Pedang Kuno Abyss dengan tangan kosong.     

Perlu diakui kalau sosok Setengah-Biksu level ketiga memang sangat kuat. Sebab, Zhang Ruochen telah berada pada posisi yang lebih unggul, namun ia masih tidak sanggup membunuh Jialuo Kong.     

Pada saat ini, serangan Jialuo Lan telah berada di punggung Zhang Ruochen. Lelaki itu dapat merasakan sesuatu yang panas di belakang punggungnya, hingga ia cepat-cepat membalikkan badan.     

Zhang Ruochen mulai bekerja ganda dengan memanfaatkan Kekuatan Batin. Lelaki itu menggunakan Kehendak Pedang untuk mengendalikan Pedang Kuno Abyss dan bertempur melawan Jialuo Kong. Di waktu yang bersamaan, ia membalikkan badan dan menggunakan Kekuatan Ruang, untuk menyerang lawan di hadapannya.     

"Ruang Celah."     

Tanpa bunyi apa-apa, tiba-tiba ruangan di hadapannya terbuka lebar, hingga memperlihatkan lubang hitam berukuran 10 meter.     

Seketika itu juga, ekspresi wajah Jialuo Lan langsung berubah. Pria itu cepat-cepat menarik tangannya dan bergerak ke sisi kanan dengan kecepatan penuh. Pria itu nyaris masuk ke dalam ruang celah tersebut. Meskipun ia sudah berhasil menyeimbangkan tubuhnya, namun saat itu ia masih gagal mengurai rasa trauma di dalam kepalanya. Pada akhirnya, keringat sebesar jagung mulai bermunculan di dahinya.     

Apa itu adalah kekuatan ruang?     

Itu sangat berbahaya. Pria itu nyaris saja masuk ke dalam antah berantah.     

Terdengar suara teriakan memilukan yang masuk ke dalam telinga Jialuo Lan.     

Beberapa saat yang lalu, Zhang Ruochen telah menggunakan Ruang Celah untuk memaksa Jialuo Lan agar bergerak mundur. Setelah itu, ia menggunakan Ruang Pergerakan dan kembali muncul di belakang Jialuo Kong, sambil melayangkan satu tinju ke arahnya.     

Kala itu, tulang-tulang Jialuo Kong langsung remuk, sementara ia juga terhempas ke depan sambil memuntahkan darah. Sialnya, ledakan pedang Chi sudah lebih dulu menyambutnya di udara, bahkan sebelum ia sempat mendarat di atas air. Jadi, tidak perlu dipertanyakan lagi, yang jelas sekarang ini tubuhnya telah terbelah menjadi dua. Pada akhirnya, darah mulai menyebar di permukaan sungai tersebut.     

Rentetan serangan ini hanya terjadi dalam satu kedipan mata. Setiap serangan itu tak ubahnya sama seperti teknik-teknik yang telah dilatih sebanyak ribuan kali. Akibatnya, Jialuo Kong sama sekali tidak dapat berkutik darinya.     

Satu lagi elder dari Sekte Death Zen yang mati oleh pedang Zhang Ruochen.     

Setelah membunuh Jialuo Kong, Zhang Ruochen cepat-cepat menyimpan jasadnya ke dalam Cincin Ruang dan menyegelnya di dalam sana.     

Setelah Jialuo Kong mati, maka semua boneka Setengah-Biksu yang berada di sekitar Sungai Darah pun akhirnya tidak lagi dikendalikan oleh kekuatan Buddha. Alhasil, mereka semua tumbang dan kembali menjadi rangka, lalu mengambang mengikuti aliran sungai.     

Formasi pertarungan yang disusun oleh Jialuo Kong dan Jialuo Lan pun langsung hancur seketika itu juga.     

Kalau begini, artinya Zhang Ruochen telah berhasil keluar dari situasi berbahaya. Setidaknya, ia dapat melarikan diri dengan mudah, meski tanpa perlu mengalahkan Jialuo Lan.     

Di atas pulau, Ghost King Bloodmoon perlahan-lahan bangkit berdiri. Kedua mata cerahnya menatap Zhang Ruochen. "Sang Keturunan Ruang dan Waktu? Dia bisa berteleportasi dan membelah ruangan. Ternyata aku benar-benar telah meremehkannya. Pemuda ini adalah sesuatu."     

Bahkan, Ghost King Bloodmoon belum pernah bertemu dengan seseorang yang dapat memanipulasi ruang. Maka dari itu, ia pun akhirnya merasa terkesan.     

Bagaimana tidak, kalau ia dapat mengendalikan ruang dan waktu, maka Ghost King lainnya pasti akan tunduk kepada dirinya.     

Wanita itu menatap Zhang Ruochen dalam-dalam. Kemudian, ia mulai memikirkan cara untuk menangkap Zhang Ruochen dan membuatnya membongkar metode rahasia dalam mengendalikan ruang dan waktu.     

Pada akhirnya, ia memutuskan untuk tidak turut campur di dalam pertempuran dua orang tersebut. Sebaliknya, selagi mereka berdua masih bertarung, maka ia dapat menggunakan cahaya bulan untuk menyembuhkan diri, sambil mengisi kembali Chi Ghost-nya.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.