Kaisar Dewa

Memurnikan Lima Tetes Darah Dewa



Memurnikan Lima Tetes Darah Dewa

0Seorang pertapa dari Alam Fish-dragon hanya akan membawa darah dewa ketika ia sedang berada di upacara pengorbanan, kalau ia hendak memurnikan darah dewa tersebut.     

Akan tetapi, hal itu tidak berlaku untuk para Setengah-Biksu. Sebab, mereka telah cukup kuat untuk memurnikan darah dewa tersebut, meski hanya mengandalkan kekuatannya sendiri.     

Bagi para Setengah-Biksu, manfaat darah dewa yang diterima tidak akan sama besarnya seperti ketika mereka masih berada di Alam Fish-dragon. Akan tetapi, itu masihlah merupakan setetes darah dewa. Sesuatu yang sangat bernilai tinggi.     

Pada umumnya, Jialuo Yuan pasti akan memurnikan setetes darah dewa tersebut sesaat setelah ia mendapatkannya. Yang jelas, pria itu tidak akan pernah membawanya begitu saja.     

Hal itulah yang akhirnya membuat Zhang Ruochen merasa terkejut ketika ia menemukannya.     

"Sedikitnya ada dua penjelasan untuk ini. Pertama, Jialuo Yuan baru saja mendapatkannya dan tidak sempat memurnikannya. Kedua, dia membawa darah ini karena alasan lain. Mungkinkah itu ada hubungannya dengan anggota Sekte Death Zen yang masuk ke dalam Netherworld dalam jumlah besar?"     

Sebenarnya, cukup mudah untuk membuktikan salah satu di antara dua dugaan tersebut.     

Lelaki itu hanya perlu menangkap satu orang biksu lain dari Sekte Death Zen, lalu mencari-cari sesuatu di tubuhnya, apakah ia membawa darah dewa yang lain atau tidak. Kalau terbukti benar, maka hal ini akan menjadi sebuah penegasan untuk dugaan yang kedua.     

Sambil membawa darah dewa tersebut, saat itu Zhang Ruochen tersenyum. "Ini adalah harta karun yang sangat langka. Kalau aku dapat memurnikannya, artinya aku sudah memurnikan lima tetes. Jika demikian, pasti kemampuanku pasti akan kembali meningkat."     

Lalu, sambil menyimpan darah dewa tersebut, maka Zhang Ruochen segera mengambil Cahaya Setengah-Biksu dari mayat Jialuo Yuan dan menyegelnya ke dalam kotak permata. Selain itu, ia juga menemukan tiga buah batu suci, tujuh botol pil, dan kitab-kitab "Thousand-ghost Prajna Palm" dan "Death Zen Buddhist Way". Lelaki itu menyimpan semua barang tersebut ke dalam Cincin Ruang.     

Kalung dengan manik-manik Buddha di leher Jialuo Yuan juga merupakan senjata Buddha yang cukup kuat. Sekarang ini, senjata itu sedang dimurnikan oleh Pedang Kuno Abyss.     

Whoosh!     

Pedang Kuno Abyss kembali terbang ke arahnya. Pedang itu terbang dan mengitari tangan Zhang Ruochen. Sekali lagi, pedang itu telah berkembang menjadi semakin kuat.     

"Sangat sulit untuk membuatmu berubah menjadi Senjata Saint Seribu Inskripsi."     

Zhang Ruochen menggenggam pegangan pedangnya dan mulai mengayunkan tangannya. Seketika itu juga, terdapat cahaya hitam yang memancar keluar dari pedang tersebut.     

Pedang Kuno Abyss telah memurnikan sejumlah besar senjata suci bela diri dan senjata-senjata saint lainnya, namun pedang itu masih berada di level Senjata Saint Seratus Inskripsi. Akan tetapi, kekuatan yang terkandung di dalam pedang tersebut sudah dapat disejajarkan dengan senjata-senjata yang masuk ke dalam Daftar Senjata Saint Seratus Inskripsi. Kalau dilepaskan dengan kekuatan maksimalnya, maka pedang itu juga mampu menandingi kekuatan Senjata Saint Seribu Inskripsi.     

Untuk sekarang ini, pedang itu memang masih belum berada di level Pedang Taotian. Selain itu, pedang tersebut juga masih sangat jauh dari level Void Sword. Meski begitu, pedang itu adalah pedang yang sangat cocok bagi Zhang Ruochen. Sebab, pedang itu sudah membangun koneksi dengannya, baik secara fisik maupun mental.     

Ketika sedang menggunakan Pedang Kuno Abyss, maka Zhang Ruochen seakan mampu memanfaatkan Pemahaman Pedang-nya sampai pada batas maksimal.     

"Aku akan bertumbuh dewasa bersamamu. Suatu hari nanti, kau pasti akan berubah menjadi Senjata Saint Seribu Inskripsi. Bahkan, kau akan mampu mengungguli Void Sword," Zhang Ruochen mengelus bilah Pedang Kuno Abyss.     

Sebagaimana pedang itu dapat merasakan emosi tuannya, maka seketika itu pula pedang tersebut sedikit bergetar, sebelum akhirnya mengeluarkan erangan bahagia.     

Di tempat lain, Han Xue sedang terbang mendekat dengan membawa Void Sword-nya. "Master!" katanya riang. "Kakak Mu, Blackie, dan saya telah sama-sama berhasil mengalahkan tiga Wuchang."     

Zhang Ruochen telah mengamati pertarungan tersebut, jadi ia tidak terlalu terkejut. Akan tetapi, ia masih memujinya. "Kalian dapat mengalahkan tiga Wuchang sekaligus. Kemampuan kalian sangat mengagumkan."     

"Sebenarnya itu bukan apa-apa," kata Mu Lingxi. "Kita hanya mengandalkan kekuatan Void Sword untuk mengalahkan mereka. Tanpa pedang tersebut, tampaknya kita sama sekali tidak akan sanggup menandingi mereka."     

Tubuh Mu Lingxi telah banjir oleh keringat, hingga membuat tubuhnya sedikit berkilauan. Yang jelas, wanita itu telah menggunakan segenap Chi Suci di dalam tubuhnya. Jadi, hal itu menunjukkan kalau pertempuran yang baru saja usai, sama sekali tidak mudah bagi mereka.     

Di sisi lain, Blackie sedang merasa kesal. Jadi, Blackie langsung menginjak kepala Demon Rat dan mengangkat ekornya ke atas.     

"Katakan padaku! Kenapa kau tidak ikut bertarung saat aku sedang bertempur melawan tiga Wuchang?"     

"Tiga Wuchang itu sama sekali bukan tandingan Anda," kata Demon Rat sambil gemetar. "Jadi, Anda tidak lagi membutuhkan bantuan saya, benarkan, Cat Lord?"     

"Sungguh? Kenapa aku selalu merasa kalau kau hanya ingin dipukuli?"     

Blackie mengirimkan satu hantaman pada kepala Demon Rat. Saat itu, kedua mata bulatnya terlihat beringas. Kucing itu sepertinya ingin memakan tikus tersebut hidup-hidup.     

Sebab, saat tiga Wuchang itu menyerang, saat itu Demon Rat sama sekali tidak membantu mereka. Tikus itu hanya menonton pertarungan dari sisi samping. Yang pasti, tikus itu berharap supaya ketiga Wuchang tersebut mampu membunuh Blackie dan kelompok Zhang Ruochen.     

Sialnya, tikus itu tidak tahu kalau Han Xue memiliki Void Sword, sebuah Senjata Saint Supreme. Akibatnya, mereka berhasil mengalahkan ketiga Wuchang dan menggagalkan rencana tikus tersebut.     

Kala itu, Blackie seakan sanggup memahami semua rencananya.     

"Cat Lord, saya tidak akan mengulangi hal yang seperti demikian lagi. Saya bersumpah kepada Tuhan, saya tidak akan... Tolong..."     

Pemakaman Dewa itu tiba-tiba penuh dengan suara teriakan Demon Rat. Tikus itu ingin melarikan diri, namun ia tidak sanggup melakukannya. Bahkan, ia juga ingin menyerang balik, namun ia tidak mampu melakukan apa-apa. Sebab, tidak ada satupun di antara serangan mematikan yang dilepaskan oleh Demon Rat, sanggup mengenai Blackie.     

Sebaliknya, setiap serangan Blackie selalu berhasil menyasar titik-titik terlemahnya, hingga membuat tikus itu meringis kesakitan.     

Di tempat lain, Zhang Ruochen menggelengkan kepalanya sambil membatin, "Ternyata Kapten Rat yang jahat, keji dan kejam seperti itu, dapat ditaklukkan seperti ini oleh Blackie. Sungguh menarik."     

Setidaknya, Zhang Ruochen sendiri masih akan kesulitan untuk mengalahkan Demon Rat – yang sudah mencapai Alam Setengah-Biksu – dengan tingkat kultivasinya yang sekarang. Maka dari itu, siapa yang pernah menyangka kalau ternyata binatang buas purbakala yang tangguh seperti itu, tak ubahnya hanya menjadi seperti anak-anak saat sedang berhadapan dengan Blackie?     

Sambil menggunakan Mata Langit, maka Zhang Ruochen kembali memindai situasi di sekitar Sungai Darah. "Para Wuchang dari Netherworld dan biksu-biksu dari Sekte Death Zen itu tidak akan pernah membiarkan kita lolos begitu saja. Jadi, sebaiknya kita bersembunyi di dalam Dunia Lukisan selama beberapa hari."     

Buddha Xinshu dan Ghost King cantik itu sama-sama telah berada di Alam Biksu. Kalau pertarungan mereka telah usai, maka Zhang Ruochen dan kelompoknya pasti akan dijadikan sebagai target selanjutnya.     

Selain dua orang tersebut, Wuchang Haochuan juga merupakan sosok tangguh lainnya. Bahkan, kelompok Zhang Ruochen masih belum mampu menandinginya.     

Maka dari itu, sebaiknya mereka bersikap hati-hati daripada menyesal kemudian, apalagi mereka sedang berada di Netherworld.     

Setelah masuk ke dalam Dunia Lukisan, maka Mu Lingxi langsung duduk bersila di bawah Pohon Suci Utama. Wanita itu mulai menyerap Energi Chi untuk mengembalikan Chi Suci-nya.     

Blackie sendiri mulai mempelajari Death Zen Buddhist Way. Sebab, kucing itu ingin mengendalikan 34 mayat Setengah-Biksu yang telah dikumpulkan oleh Jialuo Yuan. Kekuatan yang dapat dilepaskan oleh Jialuo Yuan setelah berhasil menyerap 34 Chi Bangkai dari mayat-mayat Setengah-Biksu adalah sesuatu yang membuat Blackie merasa tertarik.     

Di sisi lain, Han Xue sedang memurnikan Holy Source milik Biksu Pedang Xuanji. Gadis itu sedang bekerja keras demi meningkatkan kultivasinya. Yang jelas, gadis itu ingin menembus ke Perubahan Ketujuh.     

Hanya Zhang Ruochen yang tidak langsung berkultivasi. Sebaliknya, ia mulai mempelajari Peti Kristal Sun-moon tersebut.     

Peti itu sepanjang tiga meter dan terbuat dari bahan yang tidak diketahui jenisnya. Seluruh peti itu terlihat transparan dan mengeluarkan Chi dingin. Bahkan, dalam radius ratusan kaki di sekitar peti tersebut, permukaan tanahnya sampai membeku.     

Terdapat pola berbentuk bulan sabit pada bagian atas peti tersebut, sementara pola bergambar matahari berada di bawahnya.     

Hal yang paling aneh dari peti itu adalah pola bulan dan matahari, yang seakan-akan sedang menyerap energi Chi dengan sifat alami kayu dari Pohon Suci Utama.     

"Sungguh harta karun yang sangat misterius. Tidak heran kenapa Buddha Xinshu dan Ghost King cantik itu sampai bertarung sengit hanya demi memperebutkan benda ini."     

Zhang Ruochen telah mencoba berbagai cara namun ia masih gagal membuka peti tersebut. Bahkan, ia sama sekali tidak mampu meninggalkan goresan apa-apa pada permukaan petinya, meski ia telah menebaskan Pedang Kuno Abyss-nya keras-keras.     

"Karena aku tidak bisa membukanya, maka aku hanya akan membiarkannya di sini."     

Zhang Ruochen merasa sangat penasaran. Perubahan macam apa yang akan terjadi kalau peti tersebut mendapatkan asupan Energi Chi yang cukup?     

Semua orang sedang bekerja keras untuk meningkatkan kultivasi dan kemampuan bertarungnya masing-masing. Jadi, Zhang Ruochen juga tidak ingin ketinggalan.     

Kemudian, lelaki itu mulai mengeluarkan darah dewa. Setelah meletakkan darah itu di tangannya, maka ia langsung membuka segelnya dan memulai proses pemurniannya.     

Para pertapa lain dari Alam Fish-dragon harus meminjam kekuatan dewa untuk memurnikan darah dewa tersebut. Hal ini dilakukan agar darah dewa itu dapat membentuk tanda dewa di dalam tubuh mereka. Akan tetapi, Zhang Ruochen hanya perlu menggunakan tanda-tanda dewa di dalam tubuhnya untuk menyerap darah dewa tersebut.     

Sekitar satu jam kemudian, Zhang Ruochen telah berhasil memurnikan darah dewa sepenuhnya.     

Banyak tanda dewa di dalam Lautan Chi-nya telah berubah menjadi lebih cerah. Semua tanda itu memiliki bentuk unik masing-masing dan memancarkan kekuatan suci yang berbeda-beda. Semua itu membantu proses pemurnian Lautan Chi Zhang Ruochen.     

"Akan seperti apa jadinya kalau aku mampu mengendalikan kekuatan suci di dalam tanda-tanda dewa ini?"     

Meski demikian, Holy Meridian dan meridian-meridian lain di dalam tubuh Zhang Ruochen masih belum mampu bertahan dari kekuatan suci tersebut. Maka dari itu, ia masih belum dapat mengendalikan kekuatan sucinya.     

Mungkin lelaki itu harus menunggu sampai tingkat kultivasi dan kekuatan fisiknya berkembang jauh lebih pesat, sebelum akhirnya dapat mengendalikan tanda-tanda dewa tersebut, lalu mengubahnya menjadi serangan fisik. Meski begitu, tentu saja, kemampuannya masih berkembang secara signifikan.     

"Sekarang ini, tingkat kultivasiku telah berada di awal Perubahan Kesembilan dari Alam Fish-dragon. Jadi, masih ada banyak ruang untuk perkembangan. Aku harus memanfaatkan kesempatan ini untuk berkembang lebih jauh."     

Zhang Ruochen mengelus Cincin Ruang-nya dan mengeluarkan mutiara naga berukuran sebesar tengkorak kepala seseorang. Setelah menyelimutinya dengan Chi Suci, maka ia mulai mengangkatnya setinggi 30 kaki dari permukaan tanah.     

Mutiara itu mengandung energi Chi yang besar. Energi panas yang terpancar darinya membakar permukaan mutiara tersebut, sebelum akhirnya berubah menjadi bola api raksasa.     

Sizzle, crackle.     

Hawa panas yang dilepaskan oleh mutiara itu berbenturan dengan Chi dingin yang memancar dari Peti Kristal Sun-moon. Seketika itu juga, permukaan tanah yang sempat membeku di sekitarnya, sekarang ini mulai meleleh.     

Zhang Ruochen mendapatkan mutiara naga ini setelah berhasil mengalahkan Flood Dragon King dan membunuhnya, ketika lelaki itu sedang berpetualang di Medan Pertempuran Dunia Primitif.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.