Kaisar Dewa

Buddha Xinshu dan Ghost King Cantik



Buddha Xinshu dan Ghost King Cantik

0Poof, poof.     

Buddha Xinshu mendongak dan mengamati puluhan batu nisan yang mengarah ke dirinya. Setiap batu nisan itu setinggi ratusan kaki. Semua itu terlihat seperti gunung dengan pola persegi panjang.     

Chi ghost berwarna hitam tampak menyelimuti nisan-nisan tersebut, hingga membuatnya terlihat seperti terbuat dari baja.     

"Amitabha!"     

Buddha Xinshu memperlihatkan gesture Buddha dengan menggunakan tangan kirinya, lalu meletakkannya di depan dada. Kemudian, ia menggerakkan tangan kanannya.     

Tidak lama setelah itu, cahaya Buddha berwarna emas tiba-tiba berubah menjadi rune-rune Sansekerta dan terlepas ke segala penjuru. Rune-rune itu menghantam puluhan batu nisan dan langsung menghancurkannya satu persatu.     

Ada hembusan angin yang tajam – yang terdengar di tepi Sungai Darah. Serpihan-serpihan batu mulai berjatuhan, hingga sampai berserakan di tanah.     

Wuchang Haochuan dan lima pasukannya mulai menyerang. Mereka melesat cepat dan menyerang para biksu jahat dari Sekte Death Zen.     

Buddha Xinshu masih berada di tepi sungai, layaknya bongkahan batu raksasa. Sementara itu, ketiga biksu jahat lainnya mulai memerintahkan para boneka mayatnya untuk menyerang Wuchang-wuchang tersebut.     

Di waktu yang bersamaan, kemunculan enam Wuchang itu akhirnya mengurangi dampak bahaya yang dirasakan oleh Zhang Ruochen dan Han Xue. Sehingga, tekanan yang melanda diri mereka pun langsung sirna seketika.     

Setelah itu, mereka berdua cepat-cepat bergerak mundur, dan sama sekali tidak berhenti bergerak sampai mereka telah berada pada jarak bermil-mil jauhnya.     

"Master, apakah Buddha Xinshu adalah 'Nan Xinshu', salah satu di antara Lima Hero?" tanya Han Xue.     

"Tampaknya memang demikian. Aku tidak menyangka kalau sosok yang setangguh itu akan datang ke Netherworld."     

Zhang Ruochen menatap ke arah Sungai Darah. Di sana, ada gumpalan-gumpalan Chi Ghost dan cahaya Buddha yang saling serang, hingga memancarkan gelombang-gelombang energi     

Secara natural, gelombang-gelombang energi itu mengejutkan Mu Lingxi. Jadi, wanita itu cepat-cepat bergegas ke sana bersama dengan Blackie, Demon Rat, dan Wuchang Xinkong, lalu kembali berkumpul dengan Zhang Ruochen.     

Ketika menyaksikan Zhang Ruochen baik-baik saja, maka seketika itu pula Mu Lingxi menjadi lega. "Apa yang terjadi?" tanyanya.     

"Ada sosok tangguh dari Sekte Death Zen yang sedang bertarung melawan sekelompok Wuchang," kata Zhang Ruochen. "Tampaknya, mereka sedang memperebutkan Peti Kristal Sun-moon."     

"Peti Kristal Sun-moon." Blackie mengamati sekitar. Kemudian, sambil menajamkan cakar-cakarnya dengan menggunakan gigi, kucing tersebut berkata, "Itu adalah senjata saint yang sangat legendaris. Senjata itu dapat membantu proses latihan. Kalau kau berbaring di dalamnya, maka peti itu akan menyerap Esensi Bulan dan Matahari, lalu mengalirkannya ke dalam tubuhmu. Hal ini pasti akan meningkatkan percepatan latihanmu. Zhang Ruochen, kita tidak bisa menyia-nyiakan harta karun ini."     

Zhang Ruochen kembali memikirkan sosok biksu muda yang berada di tepi sungai, lalu cepat-cepat menggelengkan kepalanya. "Sekte Death Zen punya sosok tangguh yang menjaga peti mati tersebut. Kalau kita tidak ingin mati, sebaiknya kita segera pergi dari sini."     

Kalau biksu muda itu benar-benar merupakan Nan Xinshu yang legendaris tersebut, dan meskipun mereka semua bekerja sama, namun mereka sama sekali tidak akan sanggup menyentuhnya, meski hanya sehelai rambut, apalagi sampai mengalahkannya.     

Selain itu, Wuchang Haochuan juga merupakan sosok yang tangguh, namun ia bukan tandingan Buddha Xinshu. Sebab, Nan Xinshu adalah sosok legenda yang sesungguhnya.     

Zhang Ruochen selalu bersikap waspada. Maka dari itu, Mu Lingxi setuju dengannya.     

Kemudian, pada saat mereka semua hendak pergi dari sana, tiba-tiba mereka mendengar teriakan Blackie, "Lihat di atas!"     

Blackie adalah sosok yang suka mendramatisir sesuatu, jadi Zhang Ruochen tidak terlalu serius menanggapinya. Kala itu, ia hanya mendongakkan kepalanya pelan.     

Tiba-tiba, leher lelaki itu langsung berubah menjadi kaku, dengan kedua matanya yang berubah menjadi tajam. Di atas sana, ada seorang wanita cantik berjubah merah darah yang sedang berdiri di atas awan gelap. Wanita itu hanya berdiri di sana tanpa bergerak sedikitpun, layaknya sebuah patung.     

Akan tetapi, ia berada jauh di atas sana. Jadi, tidak ada seorangpun yang bisa mengenalinya, kecuali mereka mengamatinya lekat-lekat. Oleh karena itulah, pemandangan tersebut menjadi semakin mencekam.     

"Wanita itu lagi." Ekspresi wajah Zhang Ruochen berubah drastis.     

Wanita berjubah merah darah itu adalah Ghost King cantik yang menjaga perbatasan luar Pemakaman Dewa. Lelaki itu sama sekali tidak menyangka kalau ternyata wanita tersebut sampai datang kemari, ke wilayah kekuasaan Ghost King Shenchu.     

Ketika Wuchang Xinkong menyaksikan Ghost King cantik tersebut, maka seketika itu pula kedua matanya penuh dengan kegembiraan. Wanita itu langsung mengeluarkan kabut-kabut hitam dari mulutnya, yang terdengar sangat aneh.     

Ghost King cantik itu menatap ke bawah, seperti dapat mendengar suara Wuchang tersebut. Di waktu yang bersamaan, kedua matanya terlihat dingin, sambil menatap Wuchang Xinkong. Kemudian, sambil merentangkan satu jari, maka ia melepaskan api biru – yang memanjang dari langit sampai ke daratan.     

"Awas."     

Ketika menyaksikan ular api tersebut, maka Zhang Ruochen cepat-cepat melepaskan Chi Suci-nya. Di waktu yang bersamaan, ia menggunakan Chi Suci tersebut untuk melingkupi Han Xue, Blackie dan Mu Lingxi, sebelum akhirnya mundur sejauh seratus kaki.     

Sizzle, sizzle!     

Api biru itu menghancurkan rantai di tubuh Wuchang Xinkong. Rantai itu langsung meleleh, dan menjadi cairan-cairan besi. Bukan hanya itu, bahkan permukaan tanah di bawahnya juga meleleh. Sehingga, tanah itu berubah menjadi danau lava berwarna merah.     

Setelah Wuchang Xinkong terbebas sepenuhnya, maka ia menatap tajam ke arah Zhang Ruochen dan Blackie – dengan menyimpan dendam di kedua matanya. Setelah itu, ia bergegas melarikan diri, dan mengarah menuju ke Sungai Darah.     

Ghost King cantik yang berada di langit itu tidak menyerang kelompok Zhang Ruochen. Sebaliknya, ia sedang menatap Sungai Bangkai, dan mengamati Peti Kristal Sun-moon tersebut.     

Kala itu, ada gelombang Chi dingin yang memancar dari tubuhnya. Bunga-bunga salju berwarna hitam mulai berguguran di Netherworld.     

Whoosh!     

Ghost King cantik itu melesat cepat dan segera mendarat di tanah. Wanita itu mendarat di atas Sungai Darah dan berdiri di atas permukaan airnya. Kemudian, sambil merentangkan satu tangan, maka ia mulai menggunakan kekuatan gelombang untuk mengambil Peti Kristal Sun-moon tersebut.     

"One Palm, One Universe," kata Buddha Xinshu.     

Buddha Xinshu merentangkan tangannya. Setelah itu, terdapat bermacam-macam garis yang muncul di tangannya, hingga membentuk pola gunung dan sungai-sungai. Garis-garis di tangannya itu memanjang sampai bermil-mil jauhnya. Lalu, garis-garis itu berubah menjadi dunia berwarna emas, yang akhirnya digunakan untuk menyerang Ghost King cantik tersebut.     

Tangan raksasa itu membuat seisi dunia berubah menjadi berwarna emas. Cahaya itu menyinari nisan-nisan yang berada di sana, hingga membuatnya tampak terbuat dari emas.     

Ketika telapak tangan itu mendarat, maka di sana terdengar suara ledakan yang sangat kencang. Seketika itu juga, permukaan tanah di sekitar Sungai Darah mulai mengalami keretakan.     

Ada puluhan celah-celah raksasa yang terbuka di permukaan tanah, hingga sampai melebar di kejauhan. Kemanapun energi itu pergi, maka energi tersebut selalu meninggalkan retakan pada permukaan tanah yang dilewatinya.     

Baik Buddha Xinshu maupun Ghost King cantik itu sama-sama bukan orang baik, namun kekuatan mereka benar-benar mengerikan. Oleh karena itulah, Zhang Ruochen tidak mengejar Wuchang Xinkong. Sebab, satu-satunya hal yang ada di benak Zhang Ruochen adalah kabur dari sana.     

Lelaki itu membawa kelompoknya melarikan diri di kejauhan, dan bermaksud untuk pergi sejauh mungkin dari Sungai Darah.     

Sekitar satu jam kemudian, mereka telah berada di tempat yang sangat jauh, hingga mereka pun akhirnya berhenti di sana.     

Han Xue mencari Blackie di sekitar sana, namun ia sama sekali tidak bisa menemukannya. "Master, Blackie tidak ada di sini."     

Berdasarkan pada kecepatan Blackie, seharusnya kucing itu adalah yang paling cepat di antara mereka semua. Akan tetapi, bagaimana mungkin ia sampai tertinggal?     

Mu Lingxi mengernyitkan dahinya. "Aku akan pergi mencarinya."     

Zhang Ruochen langsung mencengkram lengan wanita tersebut dan menghentikannya. Kemudian, ia menggelengkan kepalanya dan menatap kejauhan. "Lihat, dia sudah datang."     

Mu Lingxi menatap ke arah yang dituju Zhang Ruochen dan benar-benar melihat Blackie di sana. Kucing gemuk itu sedang melompat dan berlari mendekat.     

Akan tetapi...     

Terdapat peti kristal panjang sedang tergantung di lehernya, sebagaimana kucing tersebut sedang berlari dengan menggunakan kecepatan maksimalnya, dengan ekornya yang terangkat ke atas.     

Di belakang Blackie, di sana ada seorang biksu dari Sekte Death Zen yang mengejarnya. Selain itu, ada puluhan boneka mayat yang juga berlari di belakang biksu tersebut. Beberapa dari mereka berlari di atas permukaan tanah, sementara yang lain terbang di udara. Mereka semua sedang menyerang Blackie dari segala penjuru.     

Biksu dari Sekte Death Zen itu bernama Jialuo Yuan. Kala itu, sambil merasa geram dan panik, maka ia mulai mengerang, "Kucing gemuk! Letakkan peti itu dan aku pasti akan menguburmu baik-baik!"     

"Kalau kau bisa menangkapku, maka aku akan memberikannya kepadamu!"     

Kecepatan Blackie memang sangat menakjubkan. Kucing itu selalu berhasil menjaga jarak dari Jialuo Yuan, hingga tidak ada satu serangan pun yang berhasil mengenainya.     

Akan tetapi, tiba-tiba hembusan angin yang menyeramkan dan berasal dari arah lain. Chi yang dingin itu berada di sekitar tubuh Blackie.     

Hembusan angin itu berubah menjadi hantu – tiga Wuchang dengan Chi dingin. Mereka semua mendarat dari langit dan menghentikan pergerakan Blackie.     

Salah satu dari Wuchang tersebut mengenakan armor berwarna hitam. Kala itu, ia menghunuskan tombak panjangnya ke arah Blackie dan mengerang kencang, "Kau mau pergi kemana? Berikan peti itu kepadaku sekarang juga!"     

Saat itu, Blackie menghentikan langkah kakinya. Namun, bukannya menyerahkan peti tersebut, kucing itu malah tertawa. "Kalian masih belum mampu melindungi peti ini, jadi kenapa tidak memberikannya kepadaku?"     

"Kau mencurinya dari kami, ketika kami sedang sibuk bertarung melawan Wuchang." Jialuo Yuan mengeluarkan perintah kepada para boneka Setengah-Biksu-nya untuk segera maju ke depan. Kemudian, mereka semua langsung membentuk barisan, dan menghalau jalan keluar Blackie.     

"Kucing gemuk," kata Jialuo Yuan, "Berikan pada kami peti itu dan aku pasti akan mengampuni nyawamu. Kalau para Wuchang dari Netherworld itu sampai menangkapmu, maka mereka pasti akan memakan jiwa binatang buasmu."     

Saat itu, Jialuo Yuan terlihat ramah dan seperti ingin berkompromi dengan Blackie.     

Akan tetapi, Blackie sama sekali tidak percaya terhadap Jialuo Guan. Maka dari itu, sambil terkekeh, kucing itu berkata, "Kalau kau ingin mengambil petinya, kau bisa merebutnya sendiri dariku."     

Jialuo Yuan cepat-cepat menghapuskan senyuman di wajahnya. Di waktu yang bersamaan, kedua matanya berubah menjadi dingin dan penuh dengan intensitas membunuh. Sambil mendengus dingin, ia berkata, "Karena kau ingin mati, maka aku akan mempermudah jalanmu."     

Whoosh—     

Jialuo Yuan tidak menyerang. Sebaliknya, ia cepat-cepat menciptakan pukulan Buddha dan menggunakan Chi Buddhist untuk memerintah dua boneka Setengah-Biksu agar mereka segera menyerang.     

Rune berwarna emas muncul di kedua dahi boneka-boneka Setengah-Biksu tersebut. Bahkan, kedua mata mereka juga berubah menjadi emas.     

Mayat-mayat Setengah-Biksu ini tidak dimurnikan dengan cara yang benar, jadi mereka hanya menjadi semacam boneka. Selain itu, mereka masih belum layak disebut sebagai pasukan mayat.     

Pada saat ini, Blackie hendak diserang dari segala arah.     

Whoosh!     

Kemudian, ada bayangan blur yang melintas di medan pertempuran. Zhang Ruochen tiba-tiba sudah berada di samping Blackie.     

Lelaki itu mengaktifkan Chi Suci-nya dan menyuntikkannya ke dalam Pedang Kuno Abyss. Sambil menggenggam pedangnya erat-erat, maka pedang Chi berbentuk setengah lingkaran muncul dari bilah pedangnya, hingga lelaki itu menggunakannya untuk menebas dua boneka Setengah-Biksu tersebut.     

Mereka berdua terhempas dan mengenai nisan-nisan di sekitarnya, hingga mengubah nisan-nisan tersebut menjadi serpihan-serpihan batu.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.