Kaisar Dewa

Pil Magis Resurrection



Pil Magis Resurrection

0Zhang Ruochen melirik Mu Lingxi dan menyaksikan bahwa wanita itu masih berdiri di sana, layaknya sebatang pohon. Tampaknya, wanita itu sedang merasa sedih dan kebingungan. Bahkan, tidak ada tanda-tanda Mu Lingxi yang selalu ceria dan menggemaskan seperti yang sudah-sudah.     

"Cepat bawa dia pulang," kata Zhang Ruochen dingin.     

"Nope. Kalau kau ingin membawanya pulang, lakukan sendiri. Aku datang ke Netherworld karena ingin bertemu dengan sang Permaisuri." Blackie mengangkat kedua pipinya dan mengacuhkan Zhang Ruochen.     

"Oh, apa kau sudah berani melawan sekarang?"     

Zhang Ruochen langsung mengepalkan tangannya erat-erat dan berjalan mendekatinya. Tanda tedeng aling-aling, lelaki itu langsung melayangkan tinju di kepala Blackie dan menciptakan suara dentuman yang keras. Suara itu terdengar seperti seseorang yang baru saja menghantam batang pohon.     

"Kau mau melakukannya atau tidak? Coba saja kalau kau sampai berani membantahku, aku tidak akan segan-segan mengirimmu kembali ke dalam Dunia Lukisan dan menyegelmu di dalam sana. Kenapa kau sampai membawa Mu Lingxi ke tempat yang sangat berbahaya?     

"Zhang Ruochen, jangan salahkan Blackie. Itu bukan salahnya. Seharusnya aku tidak memaksanya untuk mengantarku ke tempat ini." Air mata mulai membanjiri kedua mata Mu Lingxi.     

"Ya," Blackie membalas cepat. "Gadis ini mengancamku mati-matian. Aku tidak punya pilihan lain."     

Zhang Ruochen menghirup nafas dalam-dalam dan menatap Mu Lingxi. "Netherworld adalah tempat yang sangat berbahaya. Bahkan, sosok Biksu dapat meregang nyawa hanya karena membuat kesalahan kecil---"     

Sebelum Zhang Ruochen sempat menyelesaikan perkataannya, saat itu Mu Lingxi telah lebih dulu berkata, "Aku tidak takut terhadap bahaya. Aku hanya takut kalau dirimu sampai berada di dalam berbahaya. Aku sama sekali tidak takut mati. Aku hanya takut kalau dirimu yang mati, paham?"     

Mendengar itu, maka Zhang Ruochen langsung terdiam untuk beberapa lama. Setelah beberapa saat, maka ia mulai menggenggam lengan Mu Lingxi, sambil berkata, "Ayo ikut denganku. Aku akan membawamu keluar dari sini. Seharusnya kau tidak datang ke tempat ini."     

"Zhang Ruochen, lepaskan aku. Memangnya kau siapa? Kau tidak punya hak untuk mencampuri apa-apa yang ingin kulakukan."     

Mu Lingxi mengaktifkan Chi Suci-nya dan cepat-cepat menarik kembali tangannya. Wanita itu berubah menjadi ledakan cahaya putih dan melarikan diri dari cengkraman Zhang Ruochen, sambil bergerak mundur ke belakang.     

Akan tetapi, pada saat wanita tersebut hendak menyeimbangkan dirinya, maka seketika itu pula ia terbatuk, hingga darah segar mulai keluar dari bibirnya.     

"Sial. Apa kau sedang terluka? Apa lukanya cukup parah?"     

Zhang Ruochen cepat-cepat mendekati wanita itu dan membantunya berdiri. Meski sempat ditolak sebelumnya, namun Zhang Ruochen masih bersikap masa bodoh, dengan tetap menggenggam pergelangan tangannya. Kemudian, ia melepaskan Chi Suci-nya ke dalam tubuh wanita tersebut, guna memeriksa luka-luka yang dialaminya.     

Setelah Chi Suci itu kembali ke dalam dirinya sendiri, maka ia langsung menatap Mu Lingxi dalam-dalam. "Kau sedang terluka sangat parah dan harus segera menyembuhkan diri. Sebaiknya kau sembuhkan dirimu di dalam Grafik Kayu Yin Yang."     

Kali ini, Mu Lingxi tidak lagi menolaknya. Sebab, ia sendiri juga paham, meskipun ia kembali menolak Zhang Ruochen, namun lelaki itu pasti masih akan mengirimnya ke dalam Dunia Lukisan. Meski demikian, Mu Lingxi sendiri sudah merasa cukup puas. Setidaknya, ia tahu kalau Zhang Ruochen ternyata masih benar-benar peduli kepada dirinya dan juga keselamatannya.     

Setelah mengirimkan Mu Lingxi ke dalam Grafik Kayu Yin Yang, maka seketika itu pula Zhang Ruochen langsung merasa terenyuh – entah karena apa. Di waktu yang bersamaan, ia juga merasa sangat tidak nyaman.     

Di tempat lain, Shi Ren sedang menarik Wuchang – yang sudah disegel dengan menggunakan rune - dan bergerak mendekati Zhang Ruochen. Setelah itu, ia membanting Wuchang tersebut ke tanah dan menatap Zhang Ruochen. "Jadi, ternyata kau adalah sang Keturunan Ruang dan Waktu yang legendaris tersebut."     

Pria itu sudah curiga terhadap identitas Zhang Ruochen ketika lelaki tersebut menggunakan Ruang Pergerakan. Terlebih lagi, ketika Zhang Ruochen menggunakan Ruyi Treasure Bottle untuk menyimpan Wuchang, saat itu Shi Ren menjadi semakin yakin bahwa dugaannya pasti benar.     

"Zhang Ruochen, siapa dia? Karena dia sudah mengetahui identitasmu, maka aku harus segera membunuhnya."     

Blackie kembali memberi perintah kepada Kapten Rat. Setelah itu, mereka berdua sama-sama berubah menjadi bayangan, dan melesat cepat ke arah depan, sebelum akhirnya berdiri di samping kanan dan kiri Shi Ren.     

Sebaliknya, Shi Ren sendiri masih bersikap tenang, namun ketika ia menatap Kapten Rat, maka seketika itu pula rasa terkejut mulai terlintas di kedua matanya. Yang jelas, pria itu mengenal Kapten Rat. Kemudian, sambil terkekeh, maka ia berkata, "Saudara Zhang, apa seperti ini caramu memperlakukan tamu?"     

"Blackie, hentikan." Setelah itu, Zhang Ruochen mengakuinya dengan jujur, "Ya, aku adalah Keturunan Ruang dan Waktu yang legendaris itu, Zhang Ruochen."     

Ketika mereka masuk ke dalam Netherworld, maka keselamatan mereka menjadi tak menentu. Bahkan, sulit memastikan apakah mereka dapat hidup atau tidak ketika berada di dalam sana. Oleh karena itulah, tidak ada gunanya lagi menyembunyikan identitas diri.     

"Tapi, aku dengar bahwa kau telah mati oleh pedang Biksu Pedang Nine Serenity," kata Shi Ren dengan tampang datar.     

Zhang Ruochen terkekeh. "Apa orang mati bisa hidup kembali?"     

Kedua mata Shi Ren yang tenang, tiba-tiba menyinarkan api. "Apa kau menggunakan pil resurrection?"     

Zhang Ruochen menggelengkan kepalanya. "Tidak ada yang namanya resurrection. Itu hanya sesuatu yang dibuat-buat oleh para mortal, orang-orang yang takut terhadap kematian."     

Shi Ren mengepalkan tinjunya erat-erat, dengan ekspresi wajahnya yang menyiratkan kekecewaan tertentu. Sebenarnya, ia sendiri tidak terlalu percaya terhadap sesuatu yang dapat digunakan untuk membangkitkan orang mati. Akan tetapi, ia tidak akan pernah menyerah untuk mencarinya selama masih ada secercah harapan. Yang jelas, ia harus tetap mencarinya, meski nyawa sendiri sebagai taruhannya.     

Lagipula, mereka yang memutuskan untuk masuk ke Netherworld, tidak lain adalah orang-orang yang siap untuk mati.     

"Salah," kata Blackie. "Zhang Ruochen, kali ini, kau salah besar. Pil resurrection itu memang ada. Setidaknya, aku pernah melihat sendiri pada Abad Pertengahan."     

Kedua mata Zhang Ruochen langsung menyipit ke arah Blackie. "Apa kau bilang? Kau pernah melihat pil itu sebelumnya?"     

Seketika itu juga, ekspresi wajah Shi Ren langsung berubah serius. "Kau benar-benar pernah melihat pil resurrection sebelumnya?"     

Blackie mengangguk. "Pil resurrection itu tumbuh di taman obat-obatan milik salah satu Dewa. Zaman dahulu, Dewa itu menggunakan air suci untuk menyirami tanaman obat-obatan tersebut, hingga berhasil mengubahnya menjadi obat-obatan magis. Ketika Dewa itu mati, maka keturunannya memberikan pil tersebut kepadanya, hingga dewa itu kembali hidup untuk yang kedua kalinya."     

Blackie berkata dengan tampang serius, namun Zhang Ruochen sama sekali tidak percaya kepadanya. Apalagi, kucing hitam gemuk ini terlalu sering mengatakan hal-hal besar dan suka membual. Kucing itu terlalu berlebihan.     

"Sebelumnya, ada beberapa orang yang menyebarkan berita terkait dewa yang pernah dibunuh oleh Permaisuri Seribu Tulang, ternyata bersemayam di Pemakaman Dewa," kata Shi Ren. "Jadi, darah suci yang telah tertimbun selama 100.000 tahun tersebut, telah berkembang menjadi sebuah pil resurrection yang magis.     

"Pil magis itu bisa digunakan untuk membangkitkan seseorang yang sudah mati, meski mereka telah menjadi rangka. Bahkan, beberapa dari mereka yang telah mati selama ribuan tahun masih dapat dihidupkan kembali dengan menggunakan pil tersebut. Maka dari itu, aku bergegas pergi ke tempat ini setelah mendengar informasi tersebut. Aku ingin mencari pil itu untuk menghidupkan kembali istriku."     

Zhang Ruochen masih merasa curiga. "Kehidupan dan kematian adalah bagian dari hukum alam. Tidak ada satupun yang dapat menentangnya."     

Blackie menggelengkan kepalanya. "Kalau kematian dan kehidupan adalah hukum alam, lalu bagaimana mungkin para kultivator bisa hidup lebih lama? Zhang Ruochen, seharusnya kau tahu bahwa dengan mempelajari Jalan Suci, maka kau juga dapat memperpanjang rentang hidupmu. Hal itu benar-benar melanggar hukum alam. Sebab, ketika para pertapa mempelajari Jalan Suci, maka sesungguhnya para pertapa itu sedang mempelajari arti dari kehidupan dan kematian itu sendiri.     

"Para Dewa disebut sebagai dewa karena mereka telah benar-benar memahami Jalan Suci dan telah mencapai tingkatan yang sulit kita bayangkan. Selain itu, banyak hal yang dapat dilakukan oleh Dewa, sementara kita tidak bisa melakukannya."     

"Tapi para Dewa itu akhirnya juga mati," kata Zhang Ruochen.     

"Setidaknya, aku pernah menyaksikan dengan mata kepalaku sendiri, bahwa ada salah satu dewa yang pernah hidup dua kali," bantah Blackie.     

Kedua mata Zhang Ruochen mulai menajam. "Apa pil itu benar-benar ada di dunia ini? Apa pil itu bisa membuat mayat-mayat yang sudah hancur kembali hidup?"     

Blackie memutar bola matanya. "Seorang Alchemist top di Daratan Kunlun dapat menyelamatkan orang lain dalam periode tertentu, asal mereka yang diselamatkan tidak mati, dan fisik mereka tidak hancur lebur. Namun, para Alchemist itu adalah orang-orang terhormat. Bahkan, mereka juga tidak peduli kepada Biksu. Selain itu, tidak banyak orang yang dapat bertemu dengan para Alchemist tersebut, apalagi sampai meminta bantuan dari mereka.     

"Menurut cerita legenda, kalau Kekuatan Batin seseorang telah mencapai tingkatan Supreme Saint, maka mereka dapat berkomunikasi dengan seisi dunia dan memanggil jiwa mereka sendiri. Meskipun jiwanya telah hancur, namun mereka masih bisa memanggil dan membangkitkan serpihan-serpihan jiwa tersebut, asalkan Kekuatan Batin mereka cukup kuat.     

"Apa yang kukatakan sebelumnya adalah metode-metode dari Jalan Suci tingkat tinggi. Hal itu akan terjadi di Alam Supreme Saint. Dan untuk pil resurrection tersebut, maka itu berada di tingkatan Jalan Dewa. Bahkan, tulang-belulang pun dapat dibangkitkan kembali lengkap dengan daging-dagingnya, apalagi cuma mayat."     

Kala itu, Zhang Ruochen langsung terpikirkan tentang Biksu Pedang Xuanji. Kalau sampai pil resurrection itu benar-benar tersimpan di kedalaman Pemakaman Dewa, maka ia harus bisa mendapatkannya, meskipun harus mempertaruhkan nyawanya sendiri.     

Lelaki itu kembali menatap Shi Ren. "Saudara Shi, apa kau tahu siapa yang menyebarkan berita mengenai pil ini?"     

Shi Ren menggelengkan kepalanya. "Aku sendiri juga tidak yakin. Yang kutahu, rumor itu beredar setelah Pesta Ahli Waris selesai. Tidak ada seorangpun yang bisa memastikan hal tersebut, karena tidak ada seorangpun yang berani masuk ke dalam Netherworld, karena mereka takut tidak bisa kembali lagi.     

"Tapi, ketika pasukan jiwa-jiwa mati itu menyerang Sekte Yin Yang, maka beberapa orang akhirnya memutuskan untuk melakukan investigasi. Beberapa dari mereka ingin menggunakan pil tersebut untuk meningkatkan vitalitas, sementara beberapa yang lain bahkan lebih ekstrim, sebab mereka ingin membangkitkan para leluhur Supreme Saint di keluarga masing-masing."     

Meski pil itu cukup luar biasa, namun Zhang Ruochen masih belum kehilangan akal sehat. Sebaliknya, ia malah sedang berpikir keras. "Kenapa aku merasa kalau semua ini hanyalah perangkap? Sebab, kalau pil itu benar-benar ada, lalu siapa yang berani menyebarkan informasi semacam itu? Terlebih lagi, tidak pernah ada satupun yang berhasil selamat setelah masuk ke dalam Netherworld. Jika demikian, bukankah seharusnya tidak ada yang mengetahuinya? Kecuali, seseorang pernah keluar dari Netherworld..."     

Shi Ren mengangguk. "Aku juga berpikir kalau itu hanyalah sebuah konspirasi. Akan tetapi, meski harapannya sangat tipis, namun aku masih ingin mencobanya."     

Pandangan mata Zhang Ruochen beralih pada Wuchang yang tergeletak di tanah. "Mungkin kita bisa mendapatkan beberapa informasi darinya."     

Shi Ren mengangguk dan mulai merentangkan jari telunjuknya. Kala itu, ia menudingkan jarinya pada scroll rune – yang melekat di dada Wuchang – dan menarik kembali inskripsi-inkripsinya. Beberapa saat kemudian, Wuchang itu terbangun dan langsung membuka mata hantunya.     

"Katakan padaku," kata Shi Ren. "Di mana para dewa dari Abad Pertengahan dimakamkan? Kalau kau tidak bisa menjawabnya, maka aku akan langsung menghancurkan tubuhmu hingga berubah menjadi debu."     

Wuchang itu mengerang dan berusaha melawan. Akan tetapi, sesaat setelah ia bergerak, maka seketika itu pula puluhan garis-garis petir – yang berasal dari rune scroll – mulai menerjang dadanya. Akibatnya, gumpalan-gumpalan asap hitam mulai keluar dari tubuhnya.     

Pada akhirnya, Wuchang itu dapat bersikap lebih tenang, sambil membusungkan dada dan tersenyum seram. "Kau ingin menemukan bangkai-bangkai dewa tersebut? Haha! Kalau aku yang jadi kau, maka aku akan memilih untuk menyerah."     

"Kalau hanya ingin bertanya, kenapa harus buang-buang waktu?" kata Blackie. "Demon Rat, makan kaki kirinya."     

Kapten Rat langsung terkekeh. Setelah itu, ia mulai berjalan mendekat, sambil memamerkan gigi-giginya yang tajam. Sambil menjulurkan lidahnya, maka ia mulai menjilat kaki kiri Wuchang tersebut. Tikus itu hendak menggigitnya.     

Akan tetapi, saat itu ekspresi wajah sang Wuchang mulai berubah, dan ia cepat-cepat berkata, "Okay, aku bisa mengatakannya pada kalian, tapi aku hanya tahu lokasi umumnya. Sebab, aku tidak tahu lokasi pastinya. Jadi, kalau kalian ingin menemukan bangkai-bangkai dewa, maka kalian bisa pergi menuju ke wilayah kekuasaan Ghost King Shenchu. Ada yang bilang kalau para dewa dimakamkan di sana."     

Entah Wuchang itu berkata jujur atau tidak, namun hal itu masih menegaskan satu hal, bahwa memang pernah ada salah satu dewa yang dimakamkan di dalam Netherworld. Selain itu, sangat mungkin kalau bangkai-bangkai mereka masih berada di sana.     

Setelah itu, kelompok Zhang Ruochen kembali menginterogasinya dan mendapatkan beberapa informasi penting.     

Menurut Wuchang tersebut, Netherworld adalah tempat yang sangat luas dan dihuni oleh para Ghost King – yang sudah tak terhitung jumlahnya. Setiap Ghost King tersebut selalu punya wilayah kekuasaan masing-masing. Wuchang yang ini telah mengenal ratusan nama di antara banyak Ghost King tersebut. Namun, bagi para Ghost King yang berada di kedalaman Netherworld, maka Wuchang yang ini belum pernah sampai ke sana. Jadi, Wuchang tersebut masih tidak tahu seberapa besarnya Netherworld, atau ujung pembatas dari Netherworld itu sendiri.     

Di sisi lain, hanya segelintir di antara banyak Ghost King – yang memimpin jiwa-jiwa mati menuju dunia luar – ketika pintu Pemakaman Dewa itu dibuka. Sebaliknya, masih banyak Ghost King lain – yang tinggal di pedalaman Pemakaman Dewa – yang bahkan masih belum mendengar kabar mengenai terbukanya pintu tersebut.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.