Kaisar Dewa

Tiba!



Tiba!

0Kota itu berisi jalanan, kastil-kastil, dan bangunan-bangunan yang telah ditata rapi. Bisa dibilang kalau tempat ini pernah menjadi kota yang makmur.     

Tapi sekarang, kabut ghost hitam sedang mengepung seluruh penjuru kota, dengan suara ketakutan dan teriakan memilukan. Suara-suara itu terdengar di sepanjang jalan, dengan mayat-mayat yang berserakan.     

Api membakar dan asap membumbung.     

Kota kuno dengan sejarah yang panjang telah dilalap api, hingga berubah menjadi puing-puing bangunan, dan menjadi tempat bermain hantu beserta para mayat pertempuran lainnya.     

Di tengah kota kuno itu dijadikan sebagai tempat berkumpulnya para figur tangguh dari Ras Ancient Necromancer dan Ras Ancient Kultivasi Ghost. Pasukan mereka dipimpin oleh Feng Yinchan dan Yin Xuanji, di mana mereka sedang mengepung manor pemimpin dan ingin mendudukinya.     

Manor milik pemimpin kota terlihat seperti sebuah kastil.     

Para pertapa pribumi yang paling kuat telah mundur di manor pemimpin kota, di mana mereka masih berusaha melindungi formasi pertahanan kastil dari serangan hantu asing dan mempertahankan nyawa masing-masing.     

"Kalian adalah para alien iblis. Kalian adalah para perampok dan pembunuh. Kalian sudah bertindak kriminal. Kalian pasti akan mati dengan tragis."     

Seseorang dari dalam manor pemimpin mengutuk mereka.     

Di luar manor pemimpin.     

Yin Xuanji – sang keturunan Ras Ancient Necromancer – sedang mengenakan kain kafan di sekujur tubuhnya, hingga mirip seperti mumi, dengan hanya memperlihatkan satu mata.     

Sebenarnya, itu adalah kain kafan milik seorang Supreme Saint.     

Ketika dikenakan di tubuhnya, maka Yin Xuanji dapat menyerap kekuatan di dalam kain kafan tersebut, hingga membuat kemampuannya berkembang drastis.     

Yin Xuanji berkata dengan suara seraknya, "Tidak perlu bicara dengan mereka. Langsung serang dan hancurkan formasi pertahanannya. Bunuh semua pertapa pribumi. Ingat baik-baik, jangan hancurkan mayat mereka. Aku membutuhkan mereka untuk diubah menjadi mayat-mayat pertempuran."     

Para pertapa tangguh dari Ras Ancient Necromancer mulai melancarkan teknik bela diri masing-masing, sambil mengendalikan para mayat pertempuran di belakangnya, dan menyerang manor pemimpin kota tersebut.     

"Hong!"     

"Hong Long!"     

…     

Riak-riak energi yang dipancarkan oleh beberapa mayat pertempuran terasa sangat kuat, bahkan mampu mengimbangi kekuatan para Beast King. Setiap serangan mereka selalu berhasil mengguncang formasi pertahanan kota.     

Setelah itu, Feng Yinchan juga mengeluarkan perintah kepada anak buahnya untuk menyerang formasi pertahanan tersebut.     

Setelah beberapa saat, maka formasi pertahanan itu telah berhasil dihancurkan.     

Kedua ras kuno itu sama-sama menggabungkan 12 raja mayat pertempuran, sebelum akhirnya melesat maju dan mulai membantai para pertapa pribumi.     

Di antara para pertapa pribumi, di sana ada seorang raja bela diri Six-dragon. Ketika itu, ia berteriak, "Apa kalian benar-benar ingin membunuh kami semua?"     

"Memangnya kenapa?"     

Yin Xuanji tersenyum jahat.     

"Kalau begitu, ayo kita mati bersama."     

Mata sang raja bela diri Six-dragon berubah menjadi merah. Kemudian, ia berteriak dan melepaskan teknik bunuh diri kuno, sambil menjejakkan kakinya ke tanah dan melompat ke arah Yin Xuanji dan anak buah Ras Ancient Necromancer.     

Teknik bunuh diri kuno yang dilepaskan olehnya dapat memicu daya destruktif yang besar, bahkan sanggup memusnahkan semua makhluk hidup di sekitarnya.     

Seorang pertapa yang telah berhasil memurnikan enam bayangan naga akan disebut sebagai "raja bela diri" di Dunia Primitif Blue Dragon, sehingga ia akan sama kuatnya dengan seekor raja binatang buas.     

Raja bela diri Six-dragon telah terluka parah. Oleh karena itu, ia memilih untuk bunuh diri.     

Ia mengerahkan seluruh energinya dan melesat dengan kecepatan tertinggi.     

"Menarik. Dia ingin membuatku mati bersamanya."     

Yin Xuanji menyunggingkan bibirnya dan tersenyum jahat. Kemudian, ia menudingnya dengan jari dan melemparkan Green Eyes Blue Blood Marble, yang mengenai dada sang raja bela diri.     

Sekelompok awan ghostly terbang keluar dari Green Eyes Blue Blood Marble, sehingga mereka berhasil menghempaskan sang raja bela diri.     

"Tidak!"     

Raja bela diri Six-dragon berteriak penuh sesal. Hatinya penuh dengan rasa getir. Sialnya, tubuhnya sudah lebih dulu meledak, namun daya destruktifnya malah menghancurkan manor pemimpin kota.     

Teknik pamungkas yang dilepaskan – dengan maksud bunuh diri bersama – rupanya gagal menyakiti para alien iblis. Sebaliknya, teknik itu malah membunuh banyak pertapa pribumi.     

Teruntuk para pertapa pribumi, maka beberapa di antara mereka terluka parah, sementara sisanya meregang nyawa. Mereka sama sekali tidak mampu bertahan.     

"Sial. Seharusnya dia bisa dijadikan sebagai mayat pertempuran yang baik."     

Yin Xuanji menyimpan kembali senjatanya, dan memasukkannya ke dalam tangan.     

Karena senjata ghost yang menakjubkan itu – Green Eyes Blue Blood Marble – maka Yin Xuanji mampu bertahan dari teknik pamungkas sang raja bela diri.     

Jika bukan karena senjata tersebut, maka ia tidak akan bisa kembali ke Daratan Kunlun, dan selamanya akan terjebak di Netherworld.     

Ketika itu, Yin Xuanji kembali teringat tentang Zhang Ruochen.     

Kedua matanya penuh dengan kebencian, amarah, dan dendam.     

Kalau ia kembali bertemu dengan Zhang Ruochen, maka ia pasti akan menjadikannya sebagai budak mayat, agar menjadi pelayan di keluarga Yin selamanya.     

Terdengar suara agresif dari kejauhan, "Semua pertapa dari Ras Ancient Kultivasi Ghost dan Ras Ancient Necromancer, dengarkan aku baik-baik! Serahkan semua harta karun kalian. Jika tidak, maka aku akan membunuh kalian semua!"     

Semua pertapa dari kedua ras itu langsung merasa geram dengan panggilan tersebut.     

"Siapa yang berani-berani bertingkah arogan?"     

Yin Xuanji memasang ekspresi murung. Pria itu menoleh ke arah sumber suara.     

Seekor monyet berambut merah, dengan membawa tongkat besi dan menunggangi seekor rusa, sedang berjalan mendekati manor pemimpin kota.     

Dia adalah Sun Dadi.     

"Dasar bangsat arogan. Matilah kau!"     

Seorang elder dari Ras Ancient Necromancer mulai mengendalikan sebuah mayat pertempuran – yang mengenakan armor hitam – dan langsung menyerang Sun Dadi.     

Sun Dadi mengayunkan tongkat besinya dan menghancurkan mayat pertempuran tersebut, bahkan sampai menghancurkan tulang dan armor besinya.     

Setelah itu, Sun Dadi mengangkat tongkatnya sampai di atas kepala, lalu menghembuskan gelombang suara, hingga menggetarkan ruang di sekitarnya, "Mereka yang berani melawanku pasti akan mati!"     

Elder itu pun merasa ketakutan dan langsung menyadari bahwa monyet ini ternyata tidak mudah untuk ditangani. Jadi, ia cepat-cepat bergerak mundur.     

Di arah lain, Sikong One sedang menggulung lengan bajunya dan memperlihatkan lengannya yang besar. Biksu itu juga sedang membawa tongkat emas, sambil menuding para pertapa dari kedua ras tersebut. Kala itu, ia berkata, "Sebaiknya kalian menyerah dan jangan pernah melakukan tindakan bodoh. Kami cuma ingin mengambil harta karun, bukan merenggut nyawa kalian."     

Pada saat ini, Sikong One benar-benar tidak terlihat seperti biksu. Sebaliknya, ia terlihat seperti biksu jahat dan mirip preman.     

Di jalanan di sisi timur, Blackie dan Zhao Shiqi sedang memimpin 10 ekor Mud Deer Beast, dan mereka berdua telah berhasil menghancurkan 10 anggota Ras Ancient Kultivasi Ghost.     

Teriakan-teriakan memilukan terdengar dari jalanan tersebut.     

Blackie bangkit berdiri, sambil melipat kedua cakarnya di belakang pinggul dan berkata, "Para senior dari Ras Ancient Kultivasi Ghost dan Ras Ancient Necromancer, sebaiknya kalian menyerah dan berhenti melawan. Kalau kalian membuatku marah, maka aku pasti akan mengirim kalian semua ke neraka."     

Huang Yanchen dan Qing Mo juga sama-sama menunggangi rusa di sisi barat kota. Aura mereka berdua telah memaksa para pertapa dari Ras Ancient Necromancer untuk bergerak mundur.     

Para pertapa tangguh terus bermunculan dari arah yang berbeda-beda, dan rupanya mereka berasal dari kelompok yang sama. Mereka ingin merampok kedua ras tersebut. Tapi, apa mereka masih belum paham mengenai seberapa kuatnya kedua ras tersebut?     

Bukan hanya para pertapa dari kedua ras itu yang merasa kebingungan, sebab hal yang sama juga berlaku para pribumi di dalam kota.     

Yin Xuanji menatap Huang Yanchen dan langsung mengenalinya. Wanita itu adalah murid Permaisuri Chi Yao – salah satu di antara sembilan Ahli Waris – sekaligus tunangannya Zhang Ruochen.     

Sebaliknya, Feng Yinchan menatap Sikong One dan berusaha mengenali biksu tersebut. Setelah memikirkannya selama beberapa saat, akhirnya ia menatap kabut ghost di kota kuno yang sedang bergerak-gerak, seakan sedang mencari sesuatu. Kemudian, ia tertawa, yang terdengar seperti lonceng, "Zhang Ruochen, karena kau sudah tiba di tempat ini, kenapa kau tidak memperlihatkan dirimu sendiri?"     

"Apa? Zhang Ruochen berada di sini?"     

"Tidak heran kenapa mereka sangat berani. Ternyata semua ini adalah ulah Zhang Ruochen."     

…     

Para pertapa dari kedua ras itu langsung merasa ketakutan.     

Meski para pertapa dari kedua ras itu selalu berada di Dinasti Blue Dragon, namun mereka juga pernah mendengar pencapaian-pencapaian Zhang Ruochen di Gurun Ingmar, sehingga mereka paham bahwa lelaki ini telah resmi menjadi seorang pertapa tangguh.     

Lelaki itu pernah bertempur melawan 19 raja binatang buas dan Ras Qingtian sendirian.     

Dengan demikian, maka semua orang pasti akan merasa terintimidasi olehnya.     

"Ao!"     

Setelah suara teriakan kencang itu, maka Mud Deer Beast King langsung keluar dari balik kabut ghost, dan tiba di tengah kota kuno tersebut. Aura yang dipancarkan oleh seekor binatang buas itu sangat kuat, hingga berhasil menakuti semua pribumi di dalam kota.     

Zhang Ruochen berdiri tegak di punggung Mud Deer Beast King dan berkata, "Karena kalian sudah tahu bahwa aku berada di tempat ini, sebaiknya kalian segera menyerahkan semua harta karun itu dan pergi dari sini. Dengan demikian, setidaknya kalian bisa menyelamatkan nyawa masing-masing."     

Yin Xuanji tersenyum penuh arti dan berkata, "Zhang Ruochen, semua orang bilang bahwa kau adalah pertapa paling tangguh dan mampu mengalahkan orang-orang di generasimu. Pada mulanya, aku tidak percaya dengan hal itu, tapi sekarang, kupikir kau hanya terlampau arogan dan merasa tak tertandingi."     

"Kau boleh mencobanya sendiri, apa aku benar-benar tak tertandingi atau tidak." kata Zhang Ruochen.     

"Baguslah! Lagipula, kau sendiri yang datang kemari, dan aku tidak perlu mencarimu lagi. Hari ini, mari kita selesaikan dendam yang pernah terjalin di antara kita untuk selamanya." Kata Yin Xuanji.     

Yin Xuanji tidak meremehkan Zhang Ruochen. Sebaliknya, ia memperlakukan Zhang Ruochen seperti lawan yang tangguh.     

Zhang Ruochen mampu menjadikan seekor raja binatang buas sebagai tunggangannya, dan itu membuktikan bahwa lelaki tersebut memang seorang pertapa tangguh.     

"Master muda, biarkan saya yang menguji kekuatannya lebih dulu."     

Seorang pertapa di tahapan menjelang Alam Biksu dari Ras Ancient Necromancer tiba-tiba merasa khawatir dengan keselamatan Yin Xuanji. Maka dari itu, ia ingin menyerang lebih dulu.     

Pertapa itu bernama Yin Xian, dan ia terpaut tiga generasi dengan Yin Xuanji. Kini, ia sudah berada di tahapan kedua menjelang Alam Biksu, hingga membuatnya menjadi salah satu pertapa tangguh yang masuk top 10 besar di Ras Ancient Necromancer. Kekuatannya sangat tinggi.     

Yin Xian tidak berani mendekati Zhang Ruochen. Sebaliknya, ia menggunakan teknik rahasia untuk mengendalikan empat mayat pertempuran dan membentuk formasi mayat pertempuran, sebelum akhirnya menyerang Zhang Ruochen.     

Setiap mayat pertempuran berarmor perak itu setara dengan para pertapa di tahapan pertama.     

Jadi, formasi pertempuran yang terdiri dari empat mayat pertempurannya jauh lebih kuat daripada sebuah formasi raja mayat pertempuran.     

Zhang Ruochen mengayunkan tangannya, dan melepaskan Heir Stamp guna memobilisasi Chi Kaisar. Heir Stamp itu tampaknya terbuat dari kristal istana.     

Satu serangan itu telah mampu menghancurkan formasi mayat pertempuran tersebut.     

"Peng Peng."     

Diikuti dengan suara-suara retakan yang konstan, maka keempat mayat pertempuran berarmor perak mulai hancur, hingga berubah menjadi kepingan daging.     

Bahkan, Yin Xian juga terkena serangan Heir Stamp tersebut. Ia memuntahkan darah dan menderita luka parah. Elder itu terus terhempas mundur, sampai ia berada di belakang Yin Xuanji.     

Kekuatan semacam itu sama seperti serangan penuh yang dilepaskan oleh Biksu.     

Untungnya, Yin Xian hanya terkena sisa-sisa serangan Heir Stamp. Jika tidak, mungkin tubuhnya akan hancur sepenuhnya.     

Para pertapa dari kedua ras itu langsung merasa ketakutan, sampai kaki mereka mulai gemetar.     

Apa itu adalah kekuatan milik sosok pertapa tangguh?     

Sialnya, Zhang Ruochen masih terlihat tenang. Yang jelas, lelaki itu belum mengerahkan segenap kekuatannya.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.