Kaisar Dewa

Munculnya Kaisar Mayat



Munculnya Kaisar Mayat

0"Kelereng kecil itu mengandung darah mayat kaisar."     

Zhang Ruochen bergumam dan terlihat kebingungan.     

Darah mayat kaisar yang terdapat di dalam Green Eye Blue Blood Marble sangat aneh. Kekuatan Yin Xuanji langsung meningkat pesat setelah menyerap darahnya, dan berada di level yang sama dengan para pertapa tangguh.     

"Howl!"     

Yin Xuanji mengerang, dan melesat ke arah Zhang Ruochen, dengan menyerupai cahaya putih.     

Kali ini, Zhang Ruochen telah bersiap untuk menghadapi serangan tersebut. Dia mengambil satu langkah mundur dengan kaki kanannya, lalu menggenggam pedangnya dengan kedua tangan, dan bersiap untuk melepaskan Human Sword. Kemudian, ia melesat maju dan berubah menjadi seberkas cahaya.     

"Peng!"     

Ujung Pedang Kuno Abyss mengenai dada Yin Xuanji.     

Bukannya menembus tubuh lawannya, pedang itu malah menimbulkan suara dentuman emas dan batu, seakan baru saja membentur gunung besi.     

Mereka berdua terhempas ke belakang bersamaan,, hingga mereka terpisahkan jarak ratusan mil jauhnya.     

Inskripsi-inskripsi emas mulai bermunculan dari kain kafan Yin Xuanji, dan saling terhubung satu sama lain.     

Kain kafan itu berhasil menahan serangan Pedang Kuno Abyss.     

Yin Xuanji berkata dengan suara seraknya, "Aku punya kain kafan milik Kaisar Tianming, yang berguna untuk melindungi diriku. Selain itu, aku juga mempunyai darah mayat kaisar. Jadi, kau pasti akan mati."     

"Kurasa kau tidak akan mampu melakukannya." Kata Zhang Ruochen.     

Yin Xuanji mengangkat kedua cakarnya, dan sebuah bayangan mayat biru tiba-tiba muncul di belakangnya, sambil memancarkan kekuatan yang mengerikan.     

Zhang Ruochen masih terus menyuntikkan Chi Suci-nya ke dalam Pedang Kuno Abyss, hingga berhasil mengaktifkan dua ribu inskripsi.     

Lelaki itu kembali mengayunkan pedangnya.     

Thousand Lines of Destruction baru saja dilepaskan bersama pedang Chi, hingga berhasil menghempaskan Yin Xuanji sampai puluhan mil jauhnya dan menghantam dinding kota kuno.     

Meski telah menggunakan kain kafan, namun Yin Xuanji masih belum mampu meredam serangan itu sepenuhnya. Sehingga, darahnya mulai membasahi kain kafan.     

Setelah berada di level kedelapan, maka Chi Suci Zhang Ruochen juga telah berada di level yang berbeda. Meski ia melepaskan Thousand Lines of Destruction beberapa kali, namun ia tidak akan kehabisan Chi Suci.     

Lelaki itu menggunakan Ruang Pergerakan Besar, dan muncul di atas dinding kota, lalu kembali melepaskan Thousand Lines of Destruction.     

"Hua!"     

Pedang Kuno Abyss langsung menukik cepat ke arah reruntuhan.     

Pedang Chi-nya terlampau mengerikan, dengan daya destruktif yang tinggi, hingga berhasil menciptakan lubang raksasa dengan diameter mencapai 30 kaki.     

Zhang Ruochen mengernyitkan dahi, karena ia merasa gagal mengenai sasarannya.     

"Kembalilah."     

Zhang Ruochen merentangkan jari dan mengapit ruang.     

Pedang Kuno Abyss terbang kembali ke genggaman tangannya.     

Sepuluh mil jauhnya dari Zhang Ruochen, Yin Xuanji keluar dari bawah tanah. Setelah itu, ia mengangkat tangannya, dengan Chi Suci yang menyembur dari telapak tangan, sebelum akhirnya digunakan untuk melempar Green Eye Blue Blood Marble.     

Inskripsi merah darah mulai bermunculan dari senjata tersebut. Inskripsi-inskripsi mulai terhubung bersama dan mulai terkondensasi menjadi mata ghost yang ganas.     

Meski begitu, semua makhluk di kota kuno bisa merasakan tekanan yang mencekik dari Green Eye Blue Blood Marble tersebut.     

"Gelombang energi yang hebat. Tampaknya raja neraka baru saja tiba di dunia ini."     

"Apa yang terjadi? Apa para Biksu kembali ke Dunia Primitif Blue Dragon?"     

...     

Para pertapa bisa merasakan tekanan tersebut, seakan langit hendak runtuh dan tanah akan segera tenggelam. Alhasil, kaki-kaki mereka mulai gemetar hebat.     

Zhang Ruochen juga merasa tersentak. Lelaki itu bertanya-tanya, "Apa terdapat mayat kaisar di dalam kelereng biru tersebut?"     

Meski begitu, Yin Xuanji masih kesulitan untuk mengendalikan kekuatan kelerengnya, mengingat tingkat kultivasinya yang tidak terlalu tinggi. Jadi, kedua tangannya terus gemetar hebat, seraya berteriak, "Buka!"     

Mata ghost di Blue Eye Green Blood Marble mulai terbuka dan menembakkan pilar cahaya merah darah ke arah Zhang Ruochen.     

Bukannya langsung menerjang, Zhang Ruochen memilih untuk menghindar dengan melepaskan Ruang Pergerakan Besar.     

Meski begitu, pundak kirinya masih terkena pilar cahaya tersebut, sehingga ia terluka dan mengeluarkan darah.     

"Hua!"     

Pilar cahaya kedua kembali ditembakkan dan mengenai Zhang Ruochen.     

"Distorsi Ruang."     

Zhang Ruochen melepaskan Pola Ruang, sambil memobilisasi kekuatan ruang, dan membentuk enam lapis distorsi ruang.     

Akan tetapi, kekuatan yang terkandung di dalam pilar cahaya itu masih terlampau kuat. Sehingga, arah serangannya tidak banyak berubah, dan masih melesat menuju ke pipi kanan Zhang Ruochen, sebelum akhirnya meninggalkan luka.     

Serangan itu hampir menembus kepalanya.     

Yin Xuanji juga merasa sangat tertekan. Sebab, tingkat kutlivasinya masih belum mampu mengendalikan mata ghost tersebut. Bahkan, ia hampir kehilangan kendali atas Blue Eye Green Blood Marble-ya.     

Setiap serangan yang dilancarkan selalu menimbulkan suara retakan di tubuhnya, dengan pancaran kabut darah.     

Mereka berdua terus bertarung, dan setiap kalinya, Zhang Ruochen terus menghindari pilar cahaya tersebut.     

"Slash!"     

Pada akhirnya, Zhang Ruochen memanfaatkan keadaan untuk melesat ke atas Yin Xuanji dan melepaskan Ruang Celah.     

"Pu!"     

Lengan kiri Yin Xuanji langsung terpenggal, dan pria itu mengalami pendarahan hebat.     

Pertahanan kain kafan itu memang menakjubkan, namun ternyata masih gagal bertahan dari kekuatan ruang.     

"Belum! Aku masih akan kembali bertarung melawanmu!" teriak Yin Xuanji.     

Zhang Ruochen kembali menggenggam Pedang Kuno Abyss dan langsung menebaskannya ke arah tubuh lawan.     

Yin Xuanji berteriak memilukan, hingga ia tidak mampu lagi mengendalikan Blue Eye Green Blood Marble. Di waktu yang bersamaan, ia terhempas sampai 10 langkah jauhnya, lalu berlutut satu kaki di atas tanah.     

Di tempat lain, Huang Yanchen, Qing Mo, Sikong One, Blackie dan Zhao Shiqi juga sama-sama berhasil menghancurkan formasi mayat pertempuran tersebut.     

Tanpa formasi mayat pertempuran, maka para pertapa dari Ras Ancient Necromancer bukanlah tandingan mereka.     

Huang Yanchen terlihat dingin. Wanita itu mengayunkan pedang saintnya. Setiap kali ia menyerang, maka satu pertapa dari ras mereka akan langsung terbunuh.     

Sikong One terluka parah oleh formasi mayat pertempuran tersebut.     

Alhasil, ia menjadi sangat geram. Kemudian, ia menggenggam tongkat Buddha di tangannya dan langsung menghancurkan semua mayat pertempuran tersebut.     

Apalagi, ia adalah seorang biksu Buddha, jadi Sikong One tidak ingin membunuh siapapun. Tapi, kalau ia tidak melakukannya, maka ia akan dibunuh oleh para pertapa dari Ras Ancient Necromancer.     

Ketika para pertapa itu melihat Yin Xuanji tengah dilukai oleh Zhang Ruochen, maka seketika itu pula mereka langsung kehilangan semangatnya, dan tidak sanggup lagi mengendalikan formasi mayat pertempuran untuk melancarkan serangan.     

Jadi, para pertapa itu mulai dihancurkan.     

Zhang Ruochen mengamati Blue Eye Green Blood Marble, sambil menyadari bahwa itu adalah harta karun langka yang bernilai tinggi. Sehingga, ia segera merentangkan tangannya dan berusaha mengambilnya.     

Akan tetapi, tiba-tiba kelereng itu bergetar hebat, dan melepaskan Chi Suci untuk menghalau Zhang Ruochen, sebelum akhirnya terbang ke angkasa.     

Zhang Ruochen terkejut dengan apa yang dilihatnya.     

Blue Eye Green Blood Marble sedang melayang di udara, dengan suara pemuda di dalamnya, "Tak kusangka, ternyata aku akan bertemu dengan sosok tangguh sepertimu di zaman ini. Menakjubkan."     

Suara itu terdengar sangat muda, tapi juga terdengar sedikit tua dan kaya akan pengalaman.     

Setelah itu, sosok pemuda berusia 18 tahunan keluar dari kelereng tersebut, dengan mengenakan jubah hitam.     

Pemuda itu terlihat sangat mulus, bahkan lebih mulus daripada seorang gadis. Ia melipat tangannya di belakang pinggul dan bertingkah seperti seorang raja.     

Semua pertapa dan mayat pertempuran langsung membungkuk dan berteriak, "Kaisar Mayat, Yang Mulia!"     

Para penduduk pribumi juga berlutut di tanah, dan menghormati sosok pemuda yang melayang di udara.     

Semua mayat pertempuran sedang berlutut di hadapannya.     

Kaisar mayat?     

"Bagaimana mungkin? Kalau sosok semacam Kaisar Mayat masuk ke dalam Dunia Primitif Blue Dragon, maka seluruh dunia akan segera hancur."     

Zhao Shiqi merasakan hawa dingin di tengkuknya, bahkan ia tidak mampu berdiri tegak.     

Blackie juga merasa ketakutan. Ketika itu, ia berkata, "Mungkin dia memang Kaisar Mayat, namun kurasa itu adalah Chi Bangkai Kaisar Mayat, dan bukannya tubuh aslinya. Jadi, tubuh aslinya mungkin masih bersembunyi di dalam kelereng dan tidak bisa keluar ke tempat ini."     

"Kalau begitu, seharusnya kita tidak perlu takut. Ayo bunuh dia sekarang juga." Teriak Sikong One.     

Blackie menatapnya dan berkata, "Walaupun itu hanyalah Chi bangkai milik Kaisar Mayat, tapi dia masih jauh lebih kuat daripada kita."     

Huang Yanchen melesat maju dan berdiri di samping Zhang Ruochen.     

Ada senyuman samar di wajah Kaisar Mayat. Kemudian, ia berkata, "Aku sudah mati sejak 70 ribu tahun yang lalu, dan kupikir aku tidak akan pernah terlahir kembali. Aku tidak menyangka kalau mayatku berhasil melahirkan kesadaran baru di dalam Green Eye Blood Marble, dan membuatku kembali hidup."     

"70 ribu tahun yang lalu..."     

Zhang Ruochen menyipitkan matanya. Kemudian, ia kembali teringat tentang sesuatu dan menyadari identitas sang Kaisar Mayat.     

Pernah ada sosok tangguh yang mati 70 ribu tahun silam. Jadi, lelaki itu hanya bisa memikirkan satu kemungkinan.     

"Hua!"     

Kaisar Mayat menukik dan melesat menuju ke tubuh Yin Xuanji, berusaha menyatu dengannya.     

Yin Xuanji berteriak memilukan.     

"Kenapa kau menyerap jiwa suciku, Kaisar Mayat?"     

"Sejak kau dilahirkan, maka kau memang sudah ditakdirkan untuk menghidupkanku. Hanya setelah menyerap jiwa sucimu, maka aku bisa membawa tubuhku keluar dan hidup kembali."     

"Jadi, kau memberiku 'Blue Blood Scripture' hanya untuk tujuanmu hari ini." Yin Xuanji berteriak kesal.     

"Sebenarnya, tubuh aslimu adalah bejana terbaik, tapi kau terlampau lemah dan malah meninggalkannya di Netherworld. Meski begitu, tubuh ini juga tidak masalah."     

...     

Teriakan Yin Xuanji terus mengecil, sampai benar-benar hilang sepenuhnya.     

Kemudian, lengan kiri Yin Xuanji kembali bertumbuh, dan kain kafan itu tiba-tiba diledakkan oleh energi dari dalam. Seketika itu juga, kain kafannya langsung hancur, dan sisa kainnya terbang seperti kupu-kupu putih.     

Seorang pemuda berusia 18 tahunan berdiri di tengah potongan kain, dan terlihat elegan. Rambut panjangnya terurai diterpa angin, sehingga tampak seperti air terjun. Fisiknya terlihat berotot dengan kulit yang sempurna. Kedua matanya memancarkan cahaya hijau, bahkan tidak ada Chi bangkai yang keluar darinya, dan membuatnya terlihat cerdas.     

"Akhirnya, aku hidup kembali."     

Kaisar Mayat mengamati tangannya, sambil bergumam dan tersenyum elegan.     

Sikong One, Zhao Shiqi dan yang lainnya sama-sama tahu siapa sebenarnya Kaisar Mayat ini. Sehingga, mereka terlihat ketakutan dan sulit menenangkan diri.     

Ia adalah kaisar tangguh yang pernah mendirikan sebuah kerajaan pusat. 70 ribu tahun telah berlalu sejak kematiannya, dan kini, ia kembali hidup dan mendapatkan kesempatan kedua.     

Kaisar Darah masih belum berada di kondisi optimalnya, karena ia baru saja lahir. Bahkan, ia belum mencapai Alam Biksu.     

Akan tetapi, meski hanya berdiam diri di sana, namun ia sudah memberikan banyak tekanan kepada orang lain, hingga berhasil menghancurkan rasa percaya diri mereka.     

Mungkin hanya Zhang Ruochen dan Huang Yanchen yang masih mampu bersikap tenang, dan mereka berdua telah bersiap untuk bertempur kapanpun.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.