Kaisar Dewa

Nine River Forbidden Dragon Technique



Nine River Forbidden Dragon Technique

0Sungai sepanjang lebih dari 100 kaki membumbung tinggi dan berubah menjadi kristal es, sembari memancarkan aura dingin.     

Energi itu bahkan mampu menggetarkan langit dan bumi di sekitarnya.     

Pria berjubah merah mencibir dan berkata, "Berani-beraninya kau menangkal seranganku dengan tangan kosong. Rupanya kau memang cari mati."     

Ujung tongkat kristal esnya sangat tajam, hingga dapat menembus apapun di dunia ini.     

Tangan Zhang Ruochen berbenturan dengan tongkat kristal, dan menimbulkan suara bergemuruh.     

Energi dahsyat sedang menjalar ke dalam tangannya dan membuat Zhang Ruochen terhempas lebih dari 10 mil.     

"Break."     

Zhang Ruochen berteriak dan membuka 144 lubang di tubuhnya, hingga membuatnya auranya menjadi semakin beringas. Lelaki itu segera mendorong tubuhnya ke depan.     

Pi Pa.     

Ujung tongkat kristal itu mulai mengalami keretakan, hingga menyebar ke seluruh tongkatnya. Setelah itu, kristalnya pun hancur, hingga berubah menjadi serpihan-serpihan.     

Pria berjubah darah itu berjalan mendekati Putri Huangtian. Ia mengeluarkan pil merah dan memberikannya pada wanita tersebut.     

Wanita itu menggunakan pil tersebut untuk menangkal energi Shining Sun Arrow.     

Pria berjubah darah menatap Zhang Ruochen dan berkata, "Sangat jarang seorang manusia mampu memurnikan tubuhnya sampai di Alam Biksu."     

Para binatang buas dan Immortal Vampir sama-sama punya keunggulan dalam hal fisik. Sehingga, mereka relatif lebih mudah untuk memurnikan tubuh.     

Meski begitu, mereka masih kesulitan untuk memurnikan tubuh masing-masing.     

Dan bagi manusia, bila ada seseorang yang berhasil memurnikan tubuhnya, maka itu adalah pencapaian yang sangat luar biasa.     

Zhang Ruochen melangkah maju dan berkata, "Sangat jarang Immortal Vampir sampai punya Kekuatan Batin setinggi ini."     

Zhang Ruochen sudah menyadari bahwa pria berjubah darah itu adalah kultivator Kekuatan Batin. Sekarang ini, Kekuatan Batin-nya hampir berada di level 52. Jadi, para Biksu level atas bukanlah tandingannya.     

"Aku bisa melihat bahwa kau baru saja memurnikan tubuhmu. Itulah kenapa pemahamanmu terhadap kekuatan fisik masih sangat rendah."     

Pria berjubah merah darah itu pandai menilai orang lain, dan ia mengira kalau dirinya sudah mampu melihat seluruh kemampuan Zhang Ruochen. Maka dari itu, ia tersenyum. "Namaku adalah Tianluo. Aku akan bertarung denganmu, seorang manusia yang telah memurnikan fisiknya."     

Biksu Kekuatan Batin mempunyai keterampilan-keterampilan misterius. Selain itu, Biksu Tianluo adalah jenius Kekuatan Batin dengan kontrol yang baik terhadap kekuatannya. Sehingga, ia tidak takut dengan manusia yang berhasil memurnikan tubuhnya.     

Biksu Tianluo mengayunkan tongkat di tangannya dan menghantam tanah.     

Setelah itu, sembilan lubang lingkaran muncul, dengan kakinya sebagai titik pusat.     

Darah menyembur keluar dari dalam lumpur dan memenuhi lubang tersebut. Lubang-lubang itu tampak seperti sirkulasi sungai darah.     

Sungai darah yang paling kecil berdiameter 30 kaki.     

Yang paling besar bahkan mencapai 30 mil.     

Sembilan dinding cahaya Chi Darah mulai membentuk sembilan sirkulasi sungai darah, lalu membumbung naik ke angkasa.     

Biksu Tianluo sedang menggunakan teknik Kekuatan Batin yang dikenal sebagai 'Nine River Forbidden Dragon Technique'. Yang jelas, teknik semacam itu sangat kuat, baik dalam segi bertahan maupun menyerang.     

Biksu Tianluo harus bersikap hati-hati, karena ia sedang melawan seorang pertapa tangguh. Sebab, bila lawannya sampai berhasil mendekati dirinya, maka ia akan mati.     

Zhang Ruochen terkurung ke dalam Nine River Forbidden Dragon Technique. Ketika itu, ia merasa bahwa prinsip-prinsip langit dan bumi di sekitarnya berubah menjadi chaotic, sementara tanah di bawah kakinya berubah menjadi rawa-rawa, hingga membuatnya kesulitan untuk bergerak.     

Meski ia menggunakan Ruang Pergerakan Besar, namun ia tidak akan bisa mendekati lawannya.     

Di sebuah bukit di dekat sana, ada dua pertapa Immortal Vampir sedang mengenakan jubah darah mirip seperti Biksu Tianluo. Mereka sedang mengamati pertempuran dari kejauhan.     

Salah satu di antara mereka memiliki bintang putih di tengah dahinya.     

Sedangkan satu yang lain punya bintang hitam di tengah dahinya.     

Immortal Vampir yang punya bintang hitam dikenal sebagai Chen Yi, yakni murid tertua Tuan Mu Qian.     

Chen Yi terlihat tenang. "Nine River Forbidden Dragon Technique adalah teknik yang berasal dari Ten Thousand Laws Treasured Book'. Kalau seseorang sampai terperangkap ke dalamnya, maka dia tidak akan bisa keluar, walaupun itu adalah sang Keturunan Ruang dan Waktu."     

"Hukum langit telah menyatakan bahwa segala sesuatunya punya kelemahan, dan hal yang sama juga berlaku pada kekuatan ruang dan waktu. Yang jelas, selalu ada kekuatan yang lebih unggul dari yang lainnya," kata Immortal Vampir dengan bintang putih.     

Dia adalah Chen Xi, murid kedua Tuan Mu Qian.     

Chen Yi berkata, "Mari kita lihat berapa lama Zhang Ruochen mampu bertahan dari teknik tersebut. Semoga dia tidak terlalu lemah."     

Chen Xi mengangguk dan berkata, "Semakin tangguh dirinya, maka semakin berguna pula darahnya."     

Zhang Ruochen melepaskan Pola Ruang dan melingkupi area Nine River Forbidden Dragon Technique. Perlahan-lahan, ia mampu berdiri tegak dan menemukan celahnya.     

Hua!     

Raksasa berarmor merah setinggi 15 kaki muncul di sisi kirinya, seraya melesat dari sungai darah dan menggenggam pedang, berusaha menebas leher Zhang Ruochen.     

Zhang Ruochen menggerakkan tubuhnya ke sisi samping dan menghindarinya.     

Hong Long.     

Pedang raksasa berwarna merah itu menghantam tanah dan menciptakan sebuah lubang.     

Pedang angin itu mengenai Zhang Ruochen dan membuatnya terpaku.     

"Hebat sekali teknik Kekuatan Batin-nya. Serangan itu bukan bayangan, tapi raksasa berarmor merah yang setara dengan seorang Biksu di level rendah." Zhang Ruochen benar-benar terkesan.     

Lelaki itu memanggil Pedang Kuno Abyss dan langsung menebas sang raksasa beramor merah, hingga berhasil membelahnya menjadi dua.     

Raksasa itu meledak dan berubah menjadi kabut darah.     

Zhang Ruochen menjentikkan jarinya, lalu merobek ruang dan menciptakan segaris dinding cahaya Chi Darah, yang melesat ke pusat sembilan sungai darah.     

Sementara itu, raksasa-raksasa lainnya mulai keluar dari sungai darah dan berusaha menghentikan Zhang Ruochen.     

Di sana terdapat rakasa merah darah, tengkorak merah darah setinggi ratusan kaki, serta beberapa ular dengan empat sayap. Ketika Zhang Ruochen berada semakin dekat dengan titik pusatnya, maka semakin tangguh pula makhluk-makhluk ciptaannya.     

Ketika Zhang Ruochen sudah berada di sungai kedelapan, Biksu Tianluo sudah berkeringat dan merasa tertekan.     

"Tidak heran kenapa dia disebut sebagai sang Keturunan Ruang dan Waktu. Bahkan Nine River Forbidden Dragon Technique masih gagal menekannya."     

Biksu Tianluo dapat merasakan bahaya yang datang mendekat, hingga membuat aliran darahnya nyaris berhenti.     

Zhang Ruochen, yang sedang berdiri di luar sungai kedelapan, mulai melepaskan teknik Human Sword dan berubah menjadi seberkas cahaya, yang melesat menembus dinding Chi Darah dan kembali muncul di hadapan Biksu Tianluo.     

"Ini adalah... Enam Pedang..."     

Jantung Biksu Tianluo berdegup kencang. Ia mencengkram tongkatnya dan berteriak, "Gather!"     

Sembilan sungai lingkaran itu bergabung bersama dan berkumpul di dalam tongkatnya, lalu membentuk sebuah tameng dan berusaha menangkal serangan Zhang Ruochen.     

Ujung pedang Kuno Abyss mengenai pusat tameng merah darah tersebut. Rasa-rasanya, pedangnya hampir menembus tameng dan mengenai dahi Biksu Tianluo.     

Biksu Tianluo menggertakkan giginya dan menatap depan. Samar-samar, ia bisa melihat ujung pedang itu bergerak semakin dekat, hingga kedua kakinya gemetar hebat.     

"Kuat sekali sang Keturunan Ruang dan Waktu."     

Chen Yi dan Chen Xi bisa merasakan ancaman yang dialami oleh Biksu Tianluo. Baru saat itu mereka menyadari bahwa Keturunan Ruang dan Waktu memang terlampau kuat, sehingga Biksu Tianluo tidak akan mampu menghadapinya.     

Alhasil, mereka langsung melesat menuju medan pertempuran, dengan berubah menjadi angin dan api.     

Zhang Ruochen bisa merasakan kedatangan mereka berdua. Kemudian, ia membatin, "Aku tidak boleh berlama-lama menghadapi Biksu Tianluo. Kalau sampai mereka berdua tiba di tempat ini, maka aku akan menderita kerugian besar."     

Tepat ketika Biksu Tianluo merasa bahwa dirinya sudah tidak mampu lagi bertahan, tiba-tiba Zhang Ruochen mengendurkan kekuatannya.     

Biksu Tianluo pun menghembuskan nafas lega. Ia mengira bahwa Zhang Ruochen sudah tidak punya kekuatan lagi. Jadi, ia ingin menggunakan kesempatan ini untuk menyerang balik.     

"Rupanya kau tidak sekuat dugaanku, sang Keturunan Ruang dan Waktu. Matilah kau!"     

Jubah merahnya berkibar, dengan kekuatan batin yang melesat keluar dan merasuk ke dalam tamengnya. Setelah itu, ia mendorong ke depan.     

Zhang Ruochen terdorong ke belakang. Di waktu yang sama, ia mulai menyipitkan matanya.     

"Son Sword."     

Pedang Kuno Abyss menyatu dengan jejak waktu, sampai menghentikan alur waktu di sekitarnya.     

Pada saat ini, Pedang Kuno Abyss telah berhasil menembus tameng cahaya dan menusuk hati Biksu Tianluo.     

Biksu Tianluo terengah-engah, dengan matanya yang membelalak lebar. Ia benar-benar tidak habis pikir. Kemudian, ia menatap bawah. "Bagaimana... bagaimana mungkin... teknik pedang macam apa itu..."     

Bagi para pertapa Kekuatan Batin, maka hati adalah bagian yang lebih penting daripada otak.     

Ketika hati biksunya terluka, maka sebagian besar Kekuatan Batin-nya akan hilang.     

Biksu Chen Yi dan Chen Xi juga sama-sama berhenti. Setelah itu, mereka berteriak geram dan langsung menyerang Zhang Ruochen.     

Zhang Ruochen melirik mereka di belakangnya.     

Hua!     

Cahaya pedang mengerlip, dan lelaki itu mengayunkan pedangnya belasan kali.     

Tubuh Biksu Tianluo terbelah menjadi beberapa bagian bagaikan tahu.     

Seorang Biksu Kekuatan Batin baru saja terbunuh.     

Zhang Ruochen merentangkan tangannya dan mencengkram Putri Huangtian – yang sedang duduk di tanah dengan kaki bersila. Kemudian, lelaki itu mengenakan wanita tersebut sebagai tameng dan berteriak, "Berhenti!"     

Biksu Chen Yi dan Chen Xi sama-sama harus menarik kembali Kekuatan Batin masing-masing dan mengendalikan teknik yang sudah dilepaskan, karena mereka takut melukai Putri Huangtian.     

Biksu Chen Yi dan Chen Xi punya Kekuatan Batin yang lebih unggul daripada Biksu Tianluo, hingga membuat Zhang Ruochen merasa tertekan. Jadi, lelaki itu mulai menyandera Putri Huangtian demi menakuti mereka berdua.     

Biksu Chen Yi mencibir, "Apa kau pikir dirimu masih bisa menyelamatkan diri dengan menangkap Putri kami? Kau terlalu naif."     

"Apa menurutmu kau sanggup membunuhku lebih dulu sebelum aku membunuh Putri Huangtian?" Zhang Ruochen tersenyum.     

"Kami memang belum sekuat itu, tapi kau tidak akan mampu berhadapan dengan Grandmaster kami."     

Biksu Chen Yi dan Chen Xi melesat mundur ke dua arah yang berbeda-beda. Di waktu yang sama, mereka memberi salam pada ruang hampa. "Salam, Grandmaster."     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.