Kaisar Dewa

Bertemu Kakak Seperguruan



Bertemu Kakak Seperguruan

0Yao Ji sangat yakin bahwa pemuda ini bukanlah seorang teman yang pernah mengalami situasi hidup dan mati bersamanya. Sebaliknya, ia tampak tidak bersahabat, dan kemungkinan adalah seorang musuh besar.     

Oleh karena itu, tiga ekor rubahnya segera terbang. Layaknya tiga air terjun putih, maka ketiga ekornya melintasi ruang dan menyerang pemuda di tengah istana.     

Ketiga ekor itu segera melilitnya, dengan intensitas membunuh yang kental. Karena terpengaruh oleh energi tersebut, inskripsi-inskripsi formasi pada dinding, pilar, dan kaca sama-sama menyala. Semua inskripsi itu membentuk ribuan rantai cahaya.     

Pemuda itu mendengus pelan.     

Whoosh!     

Chi Darah di sekitar tubuhnya berputar cepat, hingga berhasil membentuk pusaran raksasa.     

Ketiga ekornya berbenturan dengan pusaran Chi Darah dan terpantul kembali. Terdapat berkas-berkas energi yang berguguran.     

Ekor Yao Ji terasa sangat sakit. Wanita itu menggoyangkan pantat montoknya, sambil menggigit bibir merahnya. Setelah bangkit berdiri, ia melesat dan menerjang pusaran Chi Darah, sambil menuding ke arah depan.     

Jari-jarinya seperti terbuat dari kristal. Jarinya ramping dan seputih salju.     

Sizzle.     

Meski begitu, jari-jarinya mengandung kekuatan Saintly Way yang hebat. Cincin-cincin api tampak menyelimutinya, hingga meninggalkan jejak cahaya panjang yang mengarah pada dahi sang pemuda.     

Jarinya berhasil menembus Chi Darah tersebut. Seketika itu juga, Yao Ji bisa melihat wajah sang pemuda. Ternyata, itu adalah Zhang Ruochen, sang Keturunan Ruang dan Waktu.     

"Rupanya dia..."     

Yao Ji pernah bertempur melawan Zhang Ruochen sebelumnya. Wanita itu ingin mendapatkan harta karunnya. Jadi, ia bisa menebak kalau kedatangan pria itu ke tempat ini adalah untuk membalaskan dendam.     

Zhang Ruochen tersenyum datar. Lelaki itu menamparkan tangan kanannya dan lebih dulu berhasil menghantam dada Yao Ji.     

Thud!     

Seluruh Chi Suci wanita itu langsung hancur. Ia terhempas ke belakang.     

Tubuh Zhang Ruochen telah berada di Alam Biksu. Walaupun tanpa menggunakan Chi Suci, namun pukulannya masih terlampau kuat bagi Biksu di level rendah seperti Yao Ji.     

Tangan kanan Zhang Ruochen sedang menekan dada Yao Ji, sementara lelaki itu terbang bersamanya. Kemudian, ia membenturkan Yao Ji ke tangga istana dengan suara "boom".     

"Ah!"     

Yao Ji memuntahkan darah segar. Tangga singgasana itu ambles, dengan retakan yang menjalar kemana-mana. Setelah menerima pukulan Zhang Ruochen, maka wanita itu tidak sanggup berdiri.     

Zhang Ruochen menarik semua kekuatannya. Sambil berjalan ke atas tangga, maka ia segera mendekat ke singgasana istana. Setelah duduk di sana, maka ia berkata, "Lama tak berjumpa, Pemimpin Sekte Yao. Selama ini, rupanya kau sama sekali tidak berkembang."     

Yao Ji bangkit berdiri dari tanah. Wanita itu mendorong tubuhnya dengan tangan. Layaknya seekor rubah cantik, ia menatap Zhang Ruochen dengan tampang terkejut dan juga geram, "Zhang Ruochen, apa yang kau inginkan?"     

Rupanya, kekuatan yang baru saja dilepaskan oleh Zhang Ruochen terlampau tangguh, bahkan Yao Ji sampai merasa kewalahan. Memangnya berapa lama sejak insiden itu terjadi? Padahal dulu Zhang Ruochen belum mampu mengalahkannya.     

"Kini, apa kau kira aku tidak mampu menghancurkan Sekte Tianluo?" tanya Zhang Ruochen.     

Mendengar itu, maka jantung Yao Ji sempat berhenti berdetak. Lalu, setelah berhasil menahan amarahnya, maka ia mengendurkan kuda-kudanya. "Apa yang terjadi di masa silam adalah salahku. Seharusnya aku tidak serakah dan menyerangmu. Aku minta maaf. Zhang Ruochen, kau adalah seorang pria tangguh yang akan memimpin dunia di masa depan. Tolong ampuni sekte kecil seperti kami."     

Zhang Ruochen melirik Yao Ji. Ujung bibirnya tersungging. "Apa kau kira setelah minta maaf, maka aku akan memaafkanmu?"     

"Apa yang kau inginkan?" tanya Yao Ji. "Kau bisa mendapatkan harta karun Sekte Tianluo, asal kami bisa mendapatkan maafmu."     

Yao Ji dipaksa membungkuk di hadapan sosok tangguh. Kalau memberikan harta karun dapat menyelesaikan konflik di antara mereka, maka itu layak untuk dicoba.     

Akan tetapi, Zhang Ruochen telah mendapatkan harta karun nasional Dinasti Blue Dragon. Sehingga, kekayaannya sudah tidak bisa dihitung. Jadi, Zhang Ruochen sama sekali tidak peduli dengan harta karun Sekte Tianluo.     

Sambil mengetuk meja, ia tersenyum dan berkata, "Bagaimana kalau aku ingin dirimu, Pemimpin Sekte?"     

Yao Ji lantas mematung. Tepat setelah itu, senyuman ramah muncul di wajah rubahnya. Kemudian, sambil menggerakkan kakinya yang ramping, maka ia segera mendekati Zhang Ruochen, "Sebuah kehormatan bagi saya," katanya pelan, "Bila sang Keturunan Ruang dan Waktu menaruh perhatian kepada sosok sederhana seperti saya."     

Yao Ji telah berkultivasi selama lebih dari 300 tahun, tapi wanita itu masih berada di Alam Biksu level rendah. Bahkan, sangat mungkin kalau ia tidak bisa lagi naik ke level tinggi.     

Sebaliknya, Zhang Ruochen tidak demikian. Sebab, lelaki itu sudah menjadi Biksu di usia muda. Dia berkembang dengan sangat cepat, dan potensinya juga tidak terbatas. Maka dari itu, seandainya Yao Ji benar-benar bisa menjadi wanitanya, maka itu adalah kesempatan besar baginya.     

"Pemimpin Sekte Yao, kau sudah salah paham!" suara Zhang Ruochen terdengar dingin. "Aku tidak tertarik dengan tubuhmu. Akan tetapi, aku memang memerlukan bantuanmu untuk melakukan sesuatu. Kalau kau bersedia mematuhinya, maka konflik di antara kita akan selesai."     

Yao Ji tidak mengubah ekspresinya, ataupun merasa canggung. "Apa itu?" tanyanya.     

Zhang Ruochen mulai menceritakan tentang para kultivator tangguh dari Ras Huangtian yang sedang bersembunyi di pusat Pasar Gelap.     

Mendengar itu, maka ekspresi Yao Ji langsung berubah menjadi serius. "Sebenarnya, Penjaga Toko kami juga sudah bilang bahwa ada sekelompok besar anggota Ras Huangtian yang datang ke Negara Tiantai. Maka dari itu, beliau ingin agar kami bersiap-siap dan melaporkan sesuatu kepadanya sebagai konfirmasi."     

Zhang Ruochen paham dengan yang disebut sebagai Penjaga Toko adalah sosok pemimpin Pasar Gelap di Negara Tiantai. Dia adalah seorang figur puncak di tempat ini. Semua pemimpin sekte-sekte jahat di Negara Tiantai harus mematuhinya.     

Bisa dibilang, penjaga toko adalah kultivator nomor satu di Pasar Gelap Negara Tiantai.     

"Bagaimana sikap Pasar Gelap terhadap Immortal Vampir?" tanya Zhang Ruochen.     

Yao Ji menuding ke atas dan berkata, "Saya pernah mendengar dari petinggi atas Pasar Gelap, Kaisar Evil di Huanyu Sky. Beliau sudah mengeluarkan perintah bahwa semua Immortal Vampir harus dibunuh."     

Huanyu Sky adalah tempat suci di Pasar Gelap. Selain para Biksu Evil Way, maka tidak ada seorangpun yang tahu lokasinya.     

Yang jelas, Kaisar Evil di Huanyu Sky bukan orang yang sama seperti di masa 800 tahun silam     

Zhang Ruochen mengangguk. "Kalau begitu cepat! Cepat kirimkan pesan kepada Penjaga Toko. Aku ingin tahu seperti apa sikapnya."     

Setelah Yao Ji pergi, Zhang Ruochen juga tidak menetap di sana. Lelaki itu juga pergi.     

Pada dasarnya, Zhang Ruochen masih khawatir dengan Yao Ji. Bagaimana jika wanita itu membocorkan informasi dan membawa sekelompok Biksu untuk memburunya?     

Zhang Ruochen harus berhati-hati.     

Setelah keluar dari Sekte Tianluo, ia menerima Signal Flare. Lalu, setelah membaca isinya, maka ia tersenyum. "Kakak seperguruan kedua memang sangat cepat. Dia sudah berada di Negara Tiantai."     

Lelaki itu memesan kamar penginapan di dekat Sekte Tianluo. Setelah itu, ia mengirimkan pesan kepada kakak seperguruan kedua dan mengatakan lokasinya.     

Zhu Hongtao, murid kedua Biksu Pedang Xuanji, setinggi 14 kaki. Dia punya wajah yang bulat dan sangat lebar. Sembari mengenakan celana merah dan baju hijau, maka ia masuk ke dalam penginapan dengan perut bulatnya.     

Wan Ke, murid ketiga Biksu Pedang Xuanji, sedang berjalan di sisi Zhu Hongtao. Ia terlihat seperti berusia 30 tahunan. Rambutnya dipangkas rapi dan klimis. Pria itu selalu tersenyum ramah sepanjang waktu.     

Untungnya, Wan Ke selalu berada di sebelah Zhu Hongtao. Jika tidak, maka penampilan Zhu Hongtao yang mengerikan pasti akan selalu menakuti orang-orang.     

Ketiga saudara seperguruan itu akhirnya bertemu kembali. Zhu Hongtao dan Wan Ke benar-benar merasa bersemangat setelah bertemu Zhang Ruochen.     

"Adik keenam, rupanya kau masih hidup. Bagaimana mungkin kau tidak mencariku selama bertahun-tahun belakangan? Ketika aku menerima pesanmu dan menemukan bahwa kau sedang berada di dalam masalah, maka aku dan Adik Ketiga langsung bergerak kemari tanpa pernah berhenti."     

Zhu Hongtao terlihat geram, tapi ia benar-benar menghargai pertemanan.     

Wan Ke masih bersikap tenang. Sambil tersenyum, ia berkata, "Adik seperguruan keenam, aku sudah mendengar semua yang telah kau lakukan. Selain Master, maka kau adalah orang yang benar-benar aku hormati."     

"Ya," kata Zhu Hongtao. "Kudengar bahwa kau pergi ke Netherworld demi mencari Pil of Resurrection untuk menghidupkan Master. Seharusnya kita pergi bersama-sama. Kenapa kau malah mempertaruhkan nyawamu sendirian?" Zhu Hongtao melayangkan komplain.     

Wan Ke menambahkan, "Di Dunia Primitif Blue Dragon, kau sudah menakuti para binatang buas dan Immortal Vampir. Menurut murid-murid di Akademi Saint Wilayah Timur, semua binatang dan Immortal Vampir akan bersembunyi ketika bertemu dengan dirimu. Tidak ada satupun di antara mereka yang berani bertarung melawanmu. Kalau aku belum mencapai Alam Biksu, mungkin aku sudah bertempur di sisimu."     

"Kudengar banyak manusia yang berhutang nyawa kepadamu di Dunia Primitif Blue Dragon. Mereka sangat terkesan dan telah menganggapmu sebagai figur tangguh di generasi baru. Banyak kultivator muda yang mengagumi dan ingin belajar darimu."     

…     

Zhu Hongtao dan Wan Ke sama-sama merasa gembira. Mereka sangat bangga bisa menjadi senior Zhang Ruochen. Setiap kali para pertapa menyebutkan nama Zhang Ruochen atau bercerita tentang pencapaian-pencapaiannya, maka Zhu Hongtao dan Wan Ke akan selalu berkata, "Dia adalah adik seperguruan kami."     

Zhang Ruochen tahu bahwa mereka adalah orang-orang yang senang mengekspresikan sesuatu. Sehingga, ia menjadi sedikit malu dengan pujian-pujian tersebut. Sambil terkekeh, Zhang Ruochen berkata, "Kita akhirnya bersatu kembali. Silahkan duduk dan mari bicara!"     

Setelah itu, mereka bertiga mulai bicara mengenai banyak hal. Mereka mendiskusikan bagaimana Feng Han meracuni Biksu Pedang Xuanji dan membuat masternya wafat.     

"Jahat sekali! Aku selalu yakin bahwa Master memang jauh lebih tangguh daripada Biksu Pedang Jiuyou. Jadi, bagaimana mungkin beliau kalah dan akhirnya wafat. Tak kusangka bahwa semua itu adalah ulah penghianat."     

"Sekarang ini, para ahli pedang di Wilayah Timur sama-sama menganggap bahwa Biksu Pedang Jiuyou merupakan sosok yang tak tertandingi. Mereka semua pergi ke Kota Nine Serenity untuk belajar."     

"Murid-murid mereka sangat jahat. Mereka selalu mengejek Master dan memuji Biksu Pedang Jiuyou. Aku harus mempublikasikan kebenarannya, supaya mereka tahu bahwa Biksu Pedang terkuat di Wilayah Timur adalah Master Xuanji, bukan Jiuyou."     

Zhu Hongtao merasa geram. Dengan hatinya yang terbakar amarah, ia menghantamkan tinjunya ke atas meja, dan menghancurkannya dengan suara boom. "Meski Feng Han sudah mati, tapi aku akan membuat para Vampir itu membayarnya," teriaknya. "Aku akan pergi ke medan pertempuran di Wilayah Utara sekarang juga. Aku tidak akan kembali sampai aku membunuh 10 Biksu Immortal Vampir."     

"Kalau kau ingin membunuh Immortal Vampir, kenapa harus ke utara?" tanya Zhang Ruochen.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.