Kaisar Dewa

Sekte Tianluo



Sekte Tianluo

0Para prajurit akan bicara dengan prajurit, sedangkan jendral akan bicara dengan jendral.     

Madam Leluhur mengirim Gu Linfeng untuk berkomunikasi dengan Ras Huangtian, sehingga Ras Huangtian pun mengirimkan seorang putri untuk bicara dengannya. Mereka berdua adalah para figur penting dari generasi muda, dan punya andil besar di dalam kelompok masing-masing.     

Maka dari itu, Zhang Ruochen tidak bertemu dengan Pangeran Xia.     

Pangeran Xia adalah sosok yang patut diwaspadai.     

Setelah pertemuan itu, Zhang Ruochen akhirnya memiliki gambaran umum mengenai kekuatan Ras Huangtian di Negara Tiantai.     

Menurut Putri Huangtian, mereka bukan hanya membawa beberapa kultivator tangguh dari Wilayah Utara, tapi juga beberapa Biksu Immortal Vampir yang sudah bersembunyi di Negara Tiantai sejak lama. Jadi, mereka punya kekuatan besar yang bisa membantu Madam Leluhur menguasai Sekte Dewa Darah.     

Sebagian besar mata-mata yang berhasil kabur dari Sekte Dewa Darah juga sudah berubah ke bentuk semula dan berkumpul di Xingyun Mansion.     

Ada banyak kultivator tangguh di Xingyun Mansion. Sehingga, mudah saja bagi mereka untuk membungihanguskan sebuah sekte.     

Selama ini, Zhang Ruochen sudah bersikap waspada.     

Setelah bernegosiasi, Zhang Ruochen pamit undur diri kepada Putri Huangtian dan pergi meninggalkan Xinyun Mansion.     

Lelaki itu telah mencapai tujuannya. Ia sudah mengkonfirmasi jumlah senior di tempat tersebut. Selain itu, ia juga sempat melihat tujuh Biksu Immortal Vampir, dan hanya Tuhan yang tahu berapa lagi sisanya yang masih bersembunyi.     

Bunga Suci Karnivora berkata, "Ada banyak nutrisi. Saya sudah tidak sabar lagi ingin memangsa semua Biksu Vampir. Setelah itu, kultivasi saya pasti akan meningkat pesat."     

"Kau pasti akan mendapatkan kesempatanmu," kata Zhang Ruochen.     

Ada banyak kelompok jahat yang berkumpul di pusat Pasar Gelap, dan setan-setan yang dilahirkan dari lumpur, hingga membuat aura di sekitarnya sedikit berbeda. Langitnya dipenuhi awan hitam, tanpa sama sekali tersentuh sinar matahari.     

Terdapat lampu-lampu ghost yang dipasang di kedua sisi jalannya. Cahayanya tampak remang-remang.     

Zhang Ruochen berjalan sendirian di sana sambil memikirkan sesuatu. "Meski istana kekaisaran dan Sekte Confucius datang ke pusat Pasar Gelap, namun mereka tidak bisa membawa banyak pasukan. Jadi, apa yang bisa mereka lakukan adalah mengirimkan beberapa Biksu tangguh untuk mengepung Pangeran Xia. Sedangkan bagi para kultivator dari Ras Huangtian lainnya, maka aku membutuhkan kekuatan Pasar Gelap."     

Pusat Pasar Gelap adalah tempat yang cukup sensitif. Seandainya istana kekaisaran mengirimkan banyak pasukan ke tempat ini, maka para pertapa Pasar Gelap akan bertempur melawan mereka terlebih dahulu sebelum bertarung dengan Immortal Vampir.     

Ketika Zhang Ruochen sedang memikirkan bagaimana cara mengirim pesan kepada para senior Pasar Gelap, saat itu ia merasakan sesuatu. Lelaki itu pun segera menoleh.     

"Ilusi."     

Ada ilusi di jalan tersebut dan Zhang Ruochen baru saja masuk ke dalamnya.     

Namun, ilusi itu masih belum terbentuk sempurna. Zhang Ruochen dapat melihatnya dengan jelas.     

Dua orang pria dan dua orang wanita sedang berdiri di empat sudut ilusi. Setiap mereka sedang memegang kristal sambil mengoperasikan formasi ilusi, berusaha untuk membunuh Zhang Ruochen.     

"Apa? Empat illusionist yang bahkan belum mencapai level 40 berani melawanku?"     

Zhang Ruochen menganggap bahwa peristiwa itu cukup konyol. Apalagi, lelaki itu adalah seorang Biksu Kekuatan Batin, dan berdiri di puncak piramida. Jadi, apa dia masih harus gentar di hadapan mereka?     

Rupanya, keempat illusionist itu melihat usia Zhang Ruochen yang masih sangat muda, dengan pakaiannya yang mirip seperti anak orang kaya, sehingga mereka ingin membunuh dan merampoknya.     

Ada banyak orang jahat yang berkumpul di pusat Pasar Gelap. Kelompok-kelompok yang paling keji juga didirikan di tempat ini.     

Di sana tidak ada polisi, yang ada hanya hukum rimba. Pembunuhan terjadi setiap harinya, dan banyak warga yang berasal dari keluarga kaya sering meregang nyawa di sana.     

Empat orang yang sedang menggunakan formasi ilusi adalah para murid dari Sekte Tianluo, salah satu di antara kelompok keji di pusat Pasar Gelap. Mereka bukan hanya berlatih seni bela diri, tapi juga Kekuatan Batin dan formasi ilusi. Mereka punya reputasi di Negara Tiantai, dan mereka disebut sebagai 'Wicked Four of Tianluo.'     

Yang paling tua di antara mereka bernama Lu Yi, yakni Setengah-Biksu di level ketiga. Pria itu punya keterampilan dalam hal Kekuatan Batin dan ilusi.     

Lu Yi sedang menggenggam kristal ilusi dan mengendalikannya. Ia berkata pada Chen Shunan, sosok yang berdiri di sudut barat daya, "Adik ketiga, bocah itu sudah terperangkap ke dalam ilusi kita. Cepat bunuh dia."     

Chen Shunan bertubuh kurus. Sambil tersenyum licik, ia membawa pedang sepanjang 2 kaki dan berusaha menebas Zhang Ruochen.     

"Bodoh sekali. Berani-beraninya dia berkeliaran sendiri di jalanan. Dia benar-benar cari mati."     

Chen Shunan menusukkan pedangnya, dan ujung pedangnya mengarah ke dahi Zhang Ruochen bagaikan cahaya biru.     

Peng.     

Namun, mereka berempat terkejut ketika bilah pedangnya mengeluarkan suara gesekan logam setelah mengenai tubuh Zhang Ruochen.     

Di waktu yang bersamaan, jemari Chen Shunan langsung mati rasa, seakan tulang-tulangnya baru saja remuk.     

Rasa-rasanya, pedangnya seakan baru saja membentur dinding baja, dan bukannya seorang manusia.     

Zhang Ruochen berteriak, sambil membuka kedua tangan, dengan Chi dahsyat yang terlepas dari tubuhnya, yang bergemuruh bagaikan ombak.     

Pi Pa.     

Pedang pendek itu langsung hancur.     

Peng.     

Tangan kanan Chen Shunan meledak, dengan tulang-belulangnya yang berubah menjadi debu. Pria itu terkulai di tanah, dengan teriakan memilukan.     

Ketiganya mendadak terkejut. Seketika itu juga, mereka tahu kalau mereka sedang berhadapan dengan lawan yang tangguh. Akibatnya, mereka segera menggunakan teknik bergerak masing-masing dan melarikan diri ke segala penjuru.     

"Matilah."     

Zhang Ruochen menyuntikkan Kekuatan Batin ke dalam suaranya.     

Lu Yi, Wang Qianfang dan Hua Xue sama-sama mendengar suara Zhang Ruochen. Tubuh mereka bergetar hebat, seakan baru saja disambar oleh petir.     

Peng Peng.     

Mereka bertiga tergeletak di tanah. Darah keluar dari organ-organ mereka. Ketika itu, mereka menatap pemuda yang sedang berdiri di tengah jalan.     

Mereka adalah para Setengah-Biksu, tapi mereka tidak berdaya di hadapan pemuda tersebut.     

Mereka sama sekali tidak habis pikir bahwa mereka akan bertemu dengan sosok tangguh semacam itu.     

"Dia pasti seorang Biksu. Karena dipengaruhi oleh tingkat kultivasinya, maka dia menjadi awet muda," pikir Lu Yi.     

Zhang Ruochen tidak menyerang mereka dengan beringas. Kalau tidak, maka mereka pasti sudah mati.     

Ia mengampuni nyawa mereka karena ingin bertanya mengenai beberapa hal.     

Lu Yi bangkit berdiri, lalu berlutut di tanah dan memohon, "Biksu, kami adalah orang bodoh, dan kami minta maaf sudah menganggu Anda. Tolong ampuni nyawa kami demi master Sekte Tianluo."     

Chen Shunan, Wang Qianfang dan Hua Xue sama-sama berlutut di hadapan Zhang Ruochen dan meminta ampunan.     

Semua orang tidak ada apa-apanya di hadapan Biksu.     

Hanya Biksu yang pantas bicara dengan Biksu lainnya     

"Sekte Tianluo," gumam Zhang Ruochen. Ia berusaha mengingat-ingat namanya.     

Tidak lama kemudian, Zhang Ruochen mengingatnya.     

Ketika Ling Feiyu sedang terluka parah dan berubah menjadi Beauty Shi, Zhang Ruochen pernah bertempur melawan sosok tangguh dari Sekte Setan untuk membawanya pergi dari sana.     

Ketika itu, para Biksu jahat dari Pasar Gelap ingin mencuri harta karun Zhang Ruochen. Salah satu di antara mereka adalah Yao Ji, Master Sekte Tianluo.     

Zhang Ruochen menyunggingkan ujung bibirnya dan berkata, "Apa mastermu adalah Yao Ji, sosok setengah manusia setengah rubah?"     

"Ya."     

Mereka semua langsung merasa lega setelah mendengar bahwa Biksu di hadapan mereka mengenal masternya.     

Karena sang Biksu mengenal master mereka, maka dia pasti akan mengampuni nyawa mereka demi masternya.     

"Aku ingin mengunjungi Master Yao. Apa kalian bisa menunjukkan jalannya?" Tanya Zhang Ruochen.     

"Umm…"     

Mereka tampak ragu-ragu, karena mereka tidak berani membawa seorang Biksu ke dalam sekte. Bagaimana jika Biksu itu adalah musuh Sekte Tianluo?     

Lu Yi berkata, "Kalau Anda ingin berkunjung ke Sekte Tianluo, maka itu akan menjadi kehormatan besar bagi kami. Mungkin Anda bisa menyebutkan nama, agar sekte kami dapat mempersiapkan upacara penyambutan untuk Anda."     

"Benar sekali! Anda berhak mendapatkan upacara penyambutan bila Anda hendak mengunjungi Sekte Tianluo," kata Wang Qianfang dengan hati-hati.     

Zhang Ruochen paham dengan apa yang mereka pikirkan. Jadi, ia mencibir, "Master Yao adalah temanku. Kalau kalian tidak ingin menunjukkan jalannya, maka aku tidak perlu memberi kalian ampun."     

Kehendak Biksu memancar dari tubuh Zhang Ruochen, hingga menekan ketiga pertapa tersebut. Mereka pun hampir bersujud di tanah.     

Pada saat itu, mereka menyadari bahwa pemuda di hadapan mereka benar-benar seorang Biksu, dan mereka tidak akan bisa menawarnya.     

Seketika itu juga, mereka bertiga pun akhirnya mengantar Zhang Ruochen. Di waktu yang bersamaan, Zhang Ruochen mengikuti mereka sambil menutup mata.     

Lelaki itu berjalan sambil mempelajari Saintly Way, sambil menstabilkan levelnya di tahapan kedua menjelang Alam Biksu.     

Yao Ji adalah seorang gadis cantik dengan tiga ekor rubah. Wanita itu punya kulit yang cerah, dan tampak seperti bidadari rubah.     

"Temanku?"     

Yao Ji menerima pesan dari Lu Yi. Wanita itu terlihat curiga, dan beberapa orang muncul di dalam kepalanya. Orang-orang itu adalah temannya, namun ia tidak yakin yang mana.     

"Yi?"     

Yao Ji merasakan kehendak biksu yang kuat dari luar istana.     

Peng. Pintu perunggu terbuka, dengan angin yang berhembus masuk.     

Detik berikutnya, Yao Ji melihat seorang pemuda sedang berdiri di tengah istana.     

Pemuda itu sedang berdiri sambil melipat tangannya di belakang pinggul, hingga membuatnya terlihat kharismatik. Pemuda itu sedang diselimuti oleh Chi Darah. Akibatnya, wanita itu tidak bisa melihat sosoknya dengan jelas.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.