Kaisar Dewa

Seven Emotions Fragrance



Seven Emotions Fragrance

0Zhang Ruochen kembali datang ke Lembah Mo You, setelah diantar oleh Zhen Yin dan Fan Yin.     

Ada banyak pohon persik yang bertumbuh di sekitar lembah. Beberapa bunga persik terlihat cantik dan bersinar pink, dengan menguarkan aroma yang wangi.     

Zhang Ruochen hanya menghirupnya satu kali, namun Chi Maskulin di dalam tubuhnya langsung mengalir tanpa henti, seperti ada bara api di perutnya.     

"Ada yang salah dengan aroma bunganya."     

Agar Zhen Yin dan Fan Yin tidak curiga, maka Zhang Ruochen masih bernafas seperti biasa, sambil menarik-hembuskan udara dengan Chi Suci dan berusaha memurnikannya.     

Zhen Yin dan Fan Yin sedang berada di kedua sisi Zhang Ruochen. Masing-masing dari mereka memeluk lengan Zhang Ruochen. Sehingga, mereka menyadari bahwa Zhang Ruochen mulai terstimulasi dengan nafasnya yang memburu.     

Jauh di dalam hatinya, mereka tidak bisa menahan tawa. Mereka sangat yakin bahwa Gu Linfeng telah terpengaruh oleh aroma bunga, sedangkan mereka dapat mengatasinya dengan mudah.     

Aroma bunga di hutan persik itu memang bukan aroma obat biasa. Sebaliknya, itu adalah 'Seven Emotions Fragrance'.     

Baik emosi maupun nafsu para pertapa yang menghirup aroma itu akan langsung terstimulasi. Setelahnya, mereka akan kehilangan akal sehat dan tidak bisa berpikir jernih. Kemudian, mereka akan membongkar rahasia masing-masing.     

Bahkan, sebagian besar pertapa tidak akan sanggup memurnikan pengaruh Seven Emotions Fragrance.     

"Dasar pecundang. Madam kita memang ingin membongkar kedoknya dengan menggunakan trik kecil."     

Zhen Yin dan Fan Yin sama-sama berpikir demikian. Mereka meremehkan Zhang Ruochen. Walaupun lelaki itu punya talenta dan kekuatan yang besar, tapi sebentar lagi ia tidak akan bisa berbuat apa-apa.     

Mereka membawa Zhang Ruochen menuju ke istana dan memintanya untuk menunggu di sana, sementara mereka berdua pamit pergi.     

Di luar masih gelap.     

Terdapat sebuah batu suci pada dudukan lampu, yang memancarkan cahaya putih. Jejak-jejak Chi Putih memancar dari batu suci tersebut.     

Memang sangat sulit memurnikan Seven Emotions Fragrance, bahkan Kitab Empryan Kaisar Ming hanya mampu menahannya sementara waktu. Keterampilan olah raga itu hanya bisa membantunya membuang aroma tersebut selama beberapa saat.     

…     

Jauh di dalam Lembah Mo You terdapat istana yang memancarkan Chi Suci.     

Ada puluhan pertapa di dalam istana tersebut. Selain Madam, maka Zhen Yin, Fan Yin, para pertapa tangguh dari Dinasti Blue Dragon – termasuk Kaisar Blue Dragon yang sudah berada di level Heavenly Pass – juga berada di sana. Mereka sedang berdiri di istana tanpa embel-embel status sebagai kaisar.     

Madam sedang duduk di sebelah meja batu dengan mengenakan jubah merah sepanjang 10 kaki.     

Wanita itu sama sekali tidak terlihat tua. Sebaliknya, ia terlihat cantik dan elegan. Kulitnya lembut dan seperti gadis di usia 20 tahunan. Wanita itu mengucir rambutnya dengan jepit kristal berbentuk phoenix.     

Bukan hanya cantik, tapi wanita ini juga memancarkan aura ratu.     

Sang Madam merentangkan jari panjangnya ke udara.     

Hua.     

Riak-riak menyebar dan membentuk cermin lingkaran sepanjang 10 kaki.     

Seseorang muncul di balik cermin.     

Lama kelamaan, figurnya menjadi semakin jelas, dan itu adalah Zhang Ruochen yang sedang duduk di kursi.     

Zhen Yin dan Fan Yin berdiri di belakang Istri Leluhur. Mereka menatap cermin dan mengamati apa yang sedang dilakukan oleh Zhang Ruochen.     

Suara Zhen Yin terdengar halus. Wanita itu berkata, "Dia pasti sudah menyadari sesuatu, dan dia sedang berusaha memurnikan Seven Emotions Fragrance. Dia benar-benar punya talenta, dan bukan orang bodoh."     

Fan Yin mencibir dan berkata, "Bahkan para Biksu di level Heaven Pass tidak akan mampu memurnikan Seven Emotions Fragrance setelah mereka menghirupnya. Kurasa dia luar biasa, karena mampu bertahan selama lima belas menit."     

Mereka mengamati Gu Linfeng selama beberapa saat, lalu mereka menemukan bahwa lelaki itu semakin susah payah. Sorot matanya seperti kehilangan cahaya, dengan ekspresi wajahnya yang gelisah, seakan ingin menangis dan tertawa di waktu bersamaan. Itu adalah tanda-tanda bahwa pengaruh Seven Emotions Fragrance sudah merasuk ke dalam dirinya.     

"Memangnya kau tahu apa?"     

Suara istri leluhur terdengar dingin, hingga memuat Fan Yin merasa takut. Seketika itu juga, tubuhnya langsung gemetar, dan ia tidak berani bicara apa-apa lagi.     

Setelah itu, istri leluhur berkata, "Aku sudah bisa menebak situasi apa yang akan terjadi dalam 100 tahun ke depan setelah pertempuran di Dunia Primitif Blue Dragon berakhir. Para talenta kelas pertama itu akan menjadi pilar dunia di masa depan."     

"Baik Gu Linfeng maupun Zhang Ruochen sama-sama akan menjadi pertapa kelas pertama. Kalau kita bisa mengendalikannya, maka itu akan jauh lebih hebat daripada mengendalikan seluruh Sekte Dewa Darah."     

"Saya mengerti!" kata Fan Yin dengan hati-hati.     

Istri leluhur sedang mengamati Zhang Ruochen di dalam cermin. Kemudian, ia berkata, "Waktunya hampir tiba. Suruh Mo Yin mengujinya."     

Zhang Ruochen masih relatif sadar. Akan tetapi, Chi Maskulin di dalam tubuhnya semakin mendidih, dan sangat sulit dikendalikan, hingga membuat kepalanya pusing.     

Terdengar suara merdu yang berasal dari salah satu ruangan.     

Tiba-tiba, cahaya di ruangan itu menjadi remang-remang. 12 gadis cantik muncul di hadapan Zhang Ruochen.     

Mereka semua sedang mengenakan pakaian seksi, dan memperlihatkan kulit putih, dada montok, dan pinggul rampingnya. Masing-masing dari mereka punya tubuh yang indah dan cukup menggoda.     

12 gadis seksi itu sedang menari bersamaan. Gerakan mereka terlihat fleksibel dan mengeluarkan aroma yang wangi. Lama kelamaan, gerakan-gerakan mereka semakin erotis.     

Zhang Ruochen mendongak dan mengamati mereka. Kemudian, ia tersenyum cabul, lalu berjalan mendekati mereka.     

Seorang gadis berpakaian putih muncul dari balik 12 gadis seksi tersebut.     

Gadis ini terlihat biasa. Ia sedang membawa seruling permata dan memainkan lagu yang enak didengar. Gadis itu sangat cantik, bahkan jauh lebih polos bila dibandingkan dengan 12 gadis lainnya.     

"Putri Mo Ran." Zhang Ruochen langsung mengenalinya.     

Yang jelas, Zhang Ruochen tidak tahu kalau Putri Mo Ran adalah murid keempat istri leluhur, Mo Yin.     

Putri Mo Ran memang sangat cantik, bahkan jauh lebih cantik daripada Fan Yin dan Zhen Yin. Setinggi apapun kendali seorang pria terhadap dirinya, namun sangat sulit untuk bertahan dari godaan wanita tersebut.     

Zhang Ruochen mengacuhkan 12 gadis seksi dan bergerak ke arah Putri Mo Ran.     

Kedua mata Putri Mo Ran sama cerahnya seperti bintang. Wanita itu sedang tersenyum menggoda, tepat ketika ia melihat Zhang Ruochen berjalan mendekatinya.     

"Apa yang Anda lakukan, Yang Mulia?"     

Putri Mo Ran berhenti memainkan seruling, dengan tubuhnya yang berubah fleksibel seperti ular, dan bergerak cepat - berusaha menghindari pelukan Zhang Ruochen. Di waktu yang bersamaan, wanita itu tersenyum nakal.     

Zhang Ruochen menoleh, sambil mendengus dan berkata, "Apa yang aku lakukan? Memangnya apa menurutmu?"     

Zhang Ruochen kembali menghempaskan dirinya ke arah Putri Mo Ran.     

Kali ini, Putri Mo Ran tidak berusaha menghindar. Wanita itu masih berdiri tegak sambil membusungkan dada, dan membiarkan Zhang Ruochen memeluknya.     

Dadanya pun menempel di dada Zhang Ruochen.     

"Sial! Yang Mulia, kenapa Anda seperti ini?"     

Putri Mo Ran mendongak, sambil menatap Zhang Ruochen dengan mata berbinar.     

Wajah mereka berdua sangat dekat.     

Ketika Putri Mo Ran bicara, maka seketika itu pula Zhang Ruochen diterpa kelembaban di wajahnya, hingga membuatnya mati rasa.     

Bahkan dengan Kekuatan Batin Zhang Ruochen yang sudah berada di level tinggi, namun ia masih harus bertekuk lutut di hadapan wanita nakal seperti ini.     

Zhang Ruochen menggerayangi punggung Putri Mo Ran sampai ke area pantatnya. Kemudian, ia meremas pantatnya dan tersenyum, "Menurutmu kenapa aku melakukan ini? Coba kutelanjangi kau lebih dulu, baru kita bicara."     

Sebelum Putri Mo Ran sempat mencegahnya, Zhang Ruochen sudah lebih dulu melepaskan sebagian besar pakaiannya. Putri Mo Ran pun memperlihatkan kedua kakinya yang jenjang.     

Di dalam istana, Kaisar Blue Dragon merasa geram. Otot-otot birunya keluar dan membuatnya terlihat beringas.     

"Brengsek! Grandmaster, saya akan membunuhnya."     

Kaisar Blue Dragon melihat Zhang Ruochen sedang memeluk Putri Mo Ran dan meremas-remas istrinya. Seketika itu juga, ia menggertakkan gigi, dengan api yang keluar dari kepalanya.     

"Tetap di sana!"     

Istri leluhur berteriak, "Tunggu sebentar. Kurasa Mo Yin akan segera menemukan identitasnya."     

Kaisar Blue Dragon pun berhenti, karena ia tidak berani menentang perkataan istri leluhur.     

Kaisar Blue Dragon adalah murid tertua istri leluhur. Jadi, ia benar-benar paham terhadap kekuatan madam. Siapapun yang berani menentangnya pasti akan berakhir tragis.     

Zhang Ruochen semakin lancang. Ia mendorong Putri Mo Ran dan menghempaskannya ke atas ranjang.     

"Tunggu."     

Putri Mo Ran berbaring di atas ranjang, sambil terengah-engah. Wanita itu menahan Zhang Ruochen dan berkata, "Siapa Anda, Yang Mulia? Kenapa aku merasa bahwa Anda seperti sang Keturunan Ruang dan Waktu?"     

"Keturunan Ruang dan Waktu? Aku hanya melihatmu. Aku tidak peduli dengan yang lainnya."     

Zhang Ruochen menyingkirkan tangan Putri Mo Ran dan langsung melepaskan lapisan terakhir pakaiannya. Setelah itu, lelaki tersebut tiba-tiba mematung.     

Para pertapa di istana tidak bisa melihat tubuh Putri Mo Ran, dan mereka pun merasa tersentak setelah melihat Zhang Ruochen membawa pakaian putih terakhir di tangannya.     

Setelah itu, mereka langsung menoleh ke arah Kaisar Blue Dragon.     

Kaisar Blue Dragon menjadi sangat geram. Rasa-rasanya, ia ingin meledak. Kalau bukan karena istri leluhur, maka sudah pasti ia akan ke sana dan mencabik-cabik Zhang Ruochen.     

Di dalam cermin, Gu Linfeng sedang mematung.     

Putri Mo Ran melihat Gu Linfeng berhenti. Wanita itu merasa terkejut.     

Peng!     

Zhang Ruochen terjatuh, sementara lima organnya mengeluarkan darah dan terlihat memilukan.     

Putri Mo Ran kembali mengenakan pakaiannya dan berjalan ke arah Zhang Ruochen, sambil memeriksa kondisinya. Kemudian, ia membatin, "Dia sedang terluka parah dan baru saja dihantam oleh Seven Emotions Fragrance. Dia cuma pingsan. Aku sudah memeriksa identitasnya dan telah menyelesaikan tugas yang diberikan oleh Grandmaster. Akan tetapi, tubuhku sudah dilihat dan disentuh olehnya! Bukankah dia harus bertanggung jawab?"     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.