Kaisar Dewa

Badai Telah Tiba



Badai Telah Tiba

0Qing Mo menyerap kembali Wuliang Divine Fire-nya.     

Kemudian, ia berkata kepada Zhang Ruochen bahwa dirinya sama kuat seperti para Biksu di level atas, dan wanita itu dapat membantunya melakukan sesuatu, tapi ia tidak akan pernah mau tidur bersamanya.     

Yang jelas, kultivasi Qing Mo sangat luar biasa, dan bila ditunjang dengan Wuliang Divine Fire, maka Qing Mo dapat mengalahkan siapapun di dalam Sekte Dewa Darah, selain para elder dan empat Discipline King, serta 10 pemimpin istana.     

"Kau cuma seorang Biksu level atas. Kau belum pantas untukku!" kata Zhang Ruochen dengan nada menghina.     

Qing Mo berkata, "Saya sudah berada di puncak level atas, dan punya beberapa keterampilan khusus. Selain itu, saya juga mampu mengalahkan para pertapa di atas level saya. Bahkan Anda belum mencapai Alam Biksu, tapi kenapa Anda malah menghina saya seperti itu?"     

Zhang Ruochen mengerucutkan bibirnya sendiri dan berkata, "Kalau aku telah berkultivasi selama 40.000 tahun dan masih menjadi Biksu level atas, maka aku akan bunuh diri."     

Qing Mo kembali menggertakkan giginya, dengan matanya yang melotot, seakan hendak melompat keluar.     

Sebenarnya, para tumbuhan memang membutuhkan waktu yang lebih lama untuk berkultivasi, sebelum akhirnya mereka dapat berubah menjadi manusia. Jadi, mereka sama sekali tidak bisa dibandingkan dengan manusia.     

Qing Mo baru saja berubah menjadi manusia sejak sekitar 10 tahun silam. Maka dari itu, dengan menjadi Biksu level atas, maka itu sudah cukup luar biasa baginya.     

Selain itu, Zhang Ruochen juga membawa Putri Li Putih ke dalam Dunia Lukisan, sehingga wanita itu dapat mengatur para pribumi dari Dunia Primitif Blue Dragon. Setelah wanita itu kehilangan ingatannya, maka Putri Li Putih juga kehilangan kecerdasannya. Akibatnya, hal itu membuatnya berubah menjadi terlalu polos. Maka dari itu, ia sama sekali tidak cocok dengan pertumpahan darah yang akan segera terjadi di Sekte Dewa Darah.     

Zhang Ruochen pun mendesah, karena orang-orang yang dapat diandalkan cuma sedikit.     

Di dalam Sekte Dewa Darah, di sana bukan hanya terdapat mata-mata Immortal Vampir, tapi juga para pertapa yang sedang bekerja sama dengan Immortal Vampir. Alhasil, Zhang Ruochen tidak tahu siapa yang dapat dipercaya olehnya.     

Lelaki itu hanya bisa mengandalkan dirinya sendiri.     

Tampaknya, Zhao Shiqi menyadari apa yang sedang dipikirkan oleh Zhang Ruochen. Seketika itu juga, ia terlihat sedikit murung dan bertanya, "Yang Mulia, apa Anda memerlukan bantuan saya?"     

Zhang Ruochen mengangguk dan berkata, "Berapa banyak binatang buas level enam yang kau punya?"     

"Ada 47 binatang buas di atas level enam. Tiga di antara mereka adalah Beast King; Three-headed Flood Dragon King, Mud Deer Beast King dan Huntian Butterfly King," kata Zhao Shiqi.     

Para binatang buas level enam jauh lebih kuat daripada Setengah-Biksu level tujuh, tapi mereka lebih lemah dibandingkan para pertapa di tahapan menjelang Alam Biksu.     

Ketiga Beast King itu adalah keturunan Mythical Beast, sehingga mereka cukup kuat di antara para pertapa di bawah Alam Biksu. Selain itu, mereka punya potensi yang bagus dan kesempatan besar untuk menembus Alam Biksu.     

Para binatang buas ini pernah ditangkap di Dunia Primitif Blue Dragon dan menjadi pendukung Sekte Suci. Kini, mereka semua sedang berada di bawah kendali Zhao Shiqi.     

Zhang Ruochen berkata, "Kurasa, kita sudah mampu menangani para Setengah-Biksu Immortal Vampir, tapi jangan kira kita dapat menyingkirkan mereka semua. Jadi, kau perlu meminta bantuan dari satu atau dua orang lainnya."     

Zhao Shiqi ingin mengambil semua kehormatan itu, sehingga ia berkata, "Apa Anda sedang bicara mengenai Sun Dadi? Dia memang kuat, tapi dia kurang hati-hati. Jadi, kurasa dia malah akan membongkar penyamaran kita."     

"Aku sedang membicarakan orang lain."     

Zhang Ruochen menggelengkan kepalanya dan berkata, "Pergilah ke Spiritual Void Sea dan undang murid kesepuluh Discipline King Haiming untuk datang kemari. Namanya adalah Ji Shui."     

Ji Shui punya kekuatan besar, dan wanita itu cukup bisa diandalkan. Akan tetapi, ia tidak dapat memaksimalkan potensinya ketika berada di bawah cengkraman Discipline King Haiming. Oleh karena itu, sebenarnya sudah sedari lama Zhang Ruochen ingin mengundangnya ke dalam Sekte Suci.     

Zhang Ruochen merasa bahwa sekarang ini adalah waktu yang tepat untuk bicara dengan wanita tersebut, dan melihat keputusannya seperti apa.     

Setelah Zhao Shiqi pergi, maka orang lain tiba-tiba muncul di benak Zhang Ruochen – yakni murid kedua Biksu Pedang Xuanji – yang juga kakak kedua Zhang Ruochen... Zhu Hongtao.     

Waktunya benar-benar tepat. Apa aku harus mengundangnya ke Sekte Dewa Darah?     

Seorang pelayan berjalan ke arahnya dari luar dan langsung memberinya hormat. Pelayan itu berkata, "Yang Mulia, Saintess datang kemari. Beliau ingin bertemu dengan Anda."     

"Katakan kepadanya bahwa aku sedang berkultivasi. Aku tidak ingin ditemui oleh siapapun."     

Zhang Ruochen bahkan tidak perlu menoleh. Lelaki itu segera mengeluarkan Signal Flare dan mulai menulis pesan di dalamnya.     

Pelayan itu menggerakkan bibirnya, namun ia tidak berani berkata apa-apa. Jadi, ia pun segera pergi dari sana dengan hati-hati.     

Setelah menulis pesan, maka Zhang Ruochen segera menerbangkannya.     

Signal Flare itu dapat bergerak secepat kilat, sehingga itu menjadi cara komunikasi paling efektif di era ini. Tentu saja, Signal Flare masih punya keterbatasan. Kalau terjadi sesuatu, mungkin benda itu dapat jatuh ke tangan pertapa yang salah.     

Zhang Ruochen berencana mengirimkan Signal Flare tersebut kepada kakak keduanya, Zhu Hongtao.     

Zhang Ruochen benar-benar percaya kepada semua murid Biksu Pedang Xuanji – kecuali Feng Han – yang ternyata adalah Immortal Vampir.     

…     

Paviliun Elder, Istana Son King.     

Istana Sin King terbuat dari besi dan terhubung dengan gunung, serta daratan di bawahnya. Terdapat Nine Dragon Lock Sky-formation di dalam istana tersebut. Ketika seseorang tertangkap, maka mereka tidak akan bisa keluar dari istana, tidak peduli betapa kuatnya mereka.     

Discipline King Diyuan sedang duduk di tengah Istana Son King. Rantai-rantai yang seperti naga tampak melingkar di sekujur tubuhnya, sedangkan ujung rantai lain terhubung dengan sembilan arah yang berbeda-beda di Istana Son King.     

Discipline King Diyuan dapat merasa sesuatu. Kemudian, ia membuka mata dan melihat ke depan. Lalu, ia berkata, "Kau sudah masuk ke Istana Son King. Kenapa kau tidak menampakkan wujudmu?"     

Hua.     

Riak-riak lingkaran mulai menyeruak.     

Di tengah riak lingkaran terdapat seorang elder berjubah hitam. Ia sedang berjalan melewati air terjun.     

Terdapat kekuatan demonic hitam di sekitar tubuh sang elder. Sehingga, itu membuatnya tampak seperti ghost dari neraka.     

Kalau Zhang Ruochen berada di tempat ini, maka ia pasti akan mengenal sang Elder. Dia adalah Elder Yuangui, salah satu di antara enam Elder Biksu.     

Elder Yuangui terlihat seperti berusia 50 tahunan, dengan lipatan kerutan pada bagian hidung yang tampak sangat dalam. Ada jejak rambut putih di samping kepalanya. Ketika itu, ia berkata, "Kau terlampau ceroboh. Bagaimana mungkin kau membiarkan Biksu Hong Yuan terbongkar kedoknya? Para Elder dari Sekte Dewa Darah telah menyingkirkan sejumlah besar mata-mata dari ras kita. Kau harus bertanggung jawab atas semua ini."     

Discipline King Diyuan bangkit berdiri, sambil menarik sembilan rantai naga dan mencibir, "Gu Linfeng adalah orang yang patut untuk disalahkan. Kalau bukan karena dirinya, maka identitas Biksu Hong Yuan tidak akan pernah terbongkar."     

Elder Yuangui berkata, "Gu Linfeng brengsek itu memang seorang pengacau."     

"Kalau dia mampu membongkar penyamaran Biksu Hong Yuan, maka dia pasti bisa menemukan penyamaran mata-mata lainnya. Jadi, kita harus menyingkirkannya secepat mungkin. Tunggu... tidak, biar aku sendiri yang akan menghancurkannya sampai berkeping-keping."     

Discipline King Diyuan benar-benar membenci perangai Gu Linfeng. Kalau bukan karena Gu Linfeng, maka ia sudah menjadi leluhur Sekte Dewa Darah, bukannya malah di penjara di Istana Son King.     

Elder Yuangui tersenyum. "Jangan khawatirkan itu. Aku sudah mengirim Liao Teng untuk menanganinya. Dia pasti tidak akan selamat malam ini."     

"Liao Teng sudah berada di Alam Biksu level menengah, sehingga dia tidak akan kesulitan untuk menyingkirkan Gu Linfeng. Akan tetapi, Discipline King Haiming adalah seekor rubah dan dia mendukung Gu Linfeng. Jadi, Teng pasti akan tertangkap olehnya, dan membuat kita menderita kerugian besar."     

Discipline King Diyuan berkata, "Lepaskan aku. Biar aku yang berangkat untuk memastikan keberhasilan itu."     

Elder Yuangui menggelengkan kepalanya dan berkata, "Sekarang bukan waktu yang tepat bagimu untuk pergi ke sana. Kalau aku melepaskanmu, maka identitas kita akan sama-sama terbongkar. Selain itu, setelah identitas Biksu Hong Yuan terbongkar, maka perhatian semua orang sedang tertuju pada kita. Mereka tidak akan menghabiskan energi untuk menanganimu. Jadi, sebaiknya kau tetap berada di Istana Son King. Mereka tidak akan pernah bisa membongkar kedokmu."     

Seorang Discipline King memang punya kekuatan yang besar, dan murid-muridnya menyebar di seluruh penjuru Sekte Dewa Darah.     

Kalau identitas Discipline King Diyuan sebagai Immortal Vampir masih belum terbukti, maka tidak ada satupun yang berani menyentuhnya.     

"Belum waktunya? Memangnya apa yang harus kutunggu? Kita sudah merencanakan semua ini sejak bertahun-tahun silam. Apa kau pikir kita masih belum mampu mengalahkan Sekte Dewa Darah?" Discipline King Diyuan merasa sedikit kesal.     

"Pangeran Xia dan Permaisuri akan kembali ke Sekte Dewa Darah dalam waktu dekat. Ketika itu terjadi, maka klan Huangtian kita bukan hanya akan menumbangkan Sekte Dewa Darah, tapi juga menghancurkan Kekaisaran Pusat Pertama."     

Elder Yuangui tersenyum keji dan berkata, "Sementara untuk Discipline King Haiming, maka aku sudah merencanakan sesuatu yang lebih besar untuk menanganinya. Meski kita belum mampu membunuhnya, setidaknya kita bisa membuatnya tak berkutik. Apapun itu, malam ini Gu Linfeng pasti akan mati."     

Lambat laun, Elder Yuangui mulai melangkah mundur. Tubuhnya berangsung semakin samar, sampai hilang sepenuhnya.     

Malam tiba. Gugusan awan terlihat di antara gunung-gunung spiritual tersebut, hingga membuat Istana Secret Dragon terlihat indah dan misterius.     

Pa Pa.     

Zhang Ruochen duduk di bawah air terjun. Lelaki itu sedang mempelajari teknik pukulan, dan setiap pukulannya dapat membelah udara.     

Lelaki itu hanya sendirian di dekat air terjun.     

Semua pelayan wanitanya sudah pergi dari sana.     

Ji Shui sedang mengenakan jubah merah darah, dan berdiri di tengah kabut darah. Mereka yang belum pernah melihatnya pasti tidak akan pernah menyangka bahwa wanita berjubah merah darah ini sangat cantik.     

Zhang Ruochen berhenti berlatih teknik pukulan. Ketika itu, ia menatap Ji Shui dan tersenyum, "Bibi Ji, teknik pukulanku keren, kan?"     

Ji Shui mendengus ke arah Zhang Ruochen. Wanita itu berkata dingin, "Apa yang kau inginkan? Aku harus segera kembali. Jadi, cepat katakan sekarang juga."     

Ketika berada di Kota Yingsha Dunia Primitif Blue Dragon, semua pertapa manusia sedang bekerja sama demi mempertahankan harga diri manusia dan bertempur melawan para bintang buas, namun Gu Linfeng tidak bergabung dengan mereka.     

Gu Linfeng adalah seorang pecundang yang tidak layak menjadi Putra Dewa. Ia tidak ada apa-apanya dibandingkan sosok yang dikagumi oleh Ji Shui.     

Oleh karena itu, Ji Shui tidak ingin bicara dengannya.     

"Apa kau pikir dirimu bisa mendapatkan kehormatanmu kembali di Istana Secret Dragon."     

Zhang Ruochen terlihat agresif. Lelaki itu menatap area dada Ji Shui, sambil tersenyum jahat.     

Sambil mengingat-ingat mengenai apa yang pernah Gu Linfeng lakukan sebelumnya, maka seketika itu pula Ji Shui benar-benar merasa kesal, hingga akhirnya berkata, "Kalau kau berani melecehkanku, maka aku akan menghajarmu habis-habisan, walaupun aku tidak bisa mengalahkanmu."     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.