Kaisar Dewa

Mengatur dan Merencanakan



Mengatur dan Merencanakan

0Lady Saint.     

Selain wanita itu, Zhang Ruochen tidak bisa lagi mencari kandidat yang lebih baik. Kalau begitu, hal yang paling penting untuk dipikirkan; memangnya siapa yang akan mengantarkan Buku Rahasia Vampir kepada Lady Saint di Pusat Kota?"     

Ini adalah masalah serius. Ia tidak bisa membuat kesalahan sekecil apapun.     

Setelah mengikuti pertemuan para Elder, maka Zhang Ruochen pergi seorang diri. Ia menunggangi Three-headed Flood Dragon King dan kembali ke residen kultivasi Putra Dewa – Istana Secret Dragon.     

Tempat itu tidak terlalu jauh dari Gunung Baby Master, dan terletak di pusat Sekte Dewa Darah. Tempat itu berada di antara enam gunung spiritual. Tempatnya dihiasi dengan jalanan permata. Semua pelayan sedang sibuk melakukan pekerjaan masing-masing.     

Zhang Ruochen sedang duduk di bawah air terjun di halaman belakang Istana Secret Dragon. Ia meletakkan sebuah scroll di atas meja batu di hadapannya.     

Sambil menggenggam pena perunggu, lelaki itu mulai menggambar sesuatu.     

Gambar di atas scroll itu adalah para mata-mata Vampir. Zhang Ruochen masih belum tahu mengenai nama dan identitas mereka, namun ia telah mengingat wajah mereka semua.     

Dua baris pelayan cantik sedang berdiri di belakangnya. Mereka terlihat seperti gadis-gadis di dalam lukisan dengan pakaian putih. Yang jelas, tidak mudah bagi mereka untuk menjadi seorang pelayan di Istana Secret Dragon. Mereka dipilih di antara ribuan kandidat lainnya.     

Beberapa di antara mereka adalah para sosok kebanggaan keluarga besar yang berada di lingkup Sekte Dewa Darah. Mereka punya derajat yang tinggi.     

Whoosh!     

Riak-riak Energi Chi memancar tipis di bawah air terjun. Sebuah asap hitam muncul di udara, dan terkonsolidasi menjadi figur ringkih.     

"Siapa itu?"     

12 pelayan di belakang Zhang Ruochen langsung mengeluarkan pedang masing-masing. Mereka bergegas maju dan langsung menyerang figur ringkih tersebut. Akan tetapi, serangan mereka segera hancur, bahkan sebelum sempat mengenai figur tersebut.     

Zhang Ruochen meletakkan penanya, "Kalian semua boleh pergi dari sini," katanya.     

Setelah mendengar perintahnya, maka semua pelayan sontak menyarungkan pedang masing-masing dan bergerak mundur. Figur ringkih itu tidak lain adalah Zhao Shiqi.     

Pria tua itu mendarat di tanah dan langsung membungkuk ke arah Zhang Ruochen. "Selamat, Yang Mulia," katanya sambil tersenyum. "Sebentar lagi Anda akan menjadi Leluhur."     

"Masih terlalu dini untuk bicara tentang posisi Leluhur. Kemarilah dan bantu aku mencari tahu tentang nama dan identitas orang-orang ini."     

Zhang Ruochen melemparkan scrollnya kepada Zhao Shiqi, agar pria tua itu dapat mengenali mereka. Zhao Shiqi sudah berada di Sekte Dewa Darah hampir selama 200 tahun. Jadi, ia mengenal semua orang di atas Alam Setengah-Biksu.     

Tidak lama kemudian, ia menyebutkan nama-nama dan latar belakang mereka satu persatu. Setidaknya ada 10 Biksu dan hampir 100 sosok Setengah-Biksu.     

Pria tua itu merasa terkejut. "Apa mereka semua adalah mata-mata Vampir?" tanyanya.     

Zhang Ruochen membolak-balik gambar tersebut. Sambil memeriksanya kembali, maka ia berkata, "Sekarang ini, mereka masih terdakwa. Aku masih perlu menguji mereka terlebih dahulu, sebelum mengkonfirmasi identitasnya."     

Rupanya benar-benar ada Vampir di dalam sekte. Hal ini membuat Zhao Shiqi bergidik ngeri. "Kalau separuh di antara mereka adalah mata-mata, maka Sekte Dewa Darah pasti akan mengalami kericuhan setelah berita ini tersebar."     

Zhang Ruochen meliriknya. "Ini masih sebagian. Beberapa lainnya sedang bersembunyi, dan aku masih belum mampu melihat penyamaran mereka."     

Zhao Shiqi benar-benar merasa terkejut. Sekarang ini, akhirnya ia menyadari betapa berbahayanya Sekte Dewa Darah. Perlahan-lahan, mereka telah berada di bawah kendali Immortal Vampir.     

Pria tua itu mengeluarkan scroll dan memberikannya kepada Zhang Ruochen. "Anda meminta saya untuk menginvestigasi pemimpin istana dan dua wakil pemimpin Istana Nether Heavenly. Itu adalah hasilnya."     

Zhang Ruochen membukanya dan membacanya dengan seksama. Lambat laun, kerutan di dahinya pun menjadi semakin dalam. Lelaki itu tidak bisa menemukan keganjilan apapun di dalam dokumen tersebut.     

Hari ini, di Istana Dewa Guiyuan, ia juga sedang mengamati pemimpin dan wakil pemimpin istana tersebut. Akan tetapi, ia tidak menemukan keganjilan apa-apa.     

"Apa mereka bukan Immortal Vampir? Tapi bagaimana mungkin?" Lelaki itu benar-benar tidak habis pikir. Ia merasa bahwa pasti ada sesuatu yang salah.     

Semenjak Leluhur Sekte Dewa Darah bekerja sama dengan para vampir, lalu bagaimana bisa Istana Nether Heavenly – yang bertugas untuk menjaga Bottomless Abyss – tidak terlibat dengan mereka?     

Semenjak lelaki itu belum bisa menemukan alasannya, maka ia harus melupakan masalah di Istana Nether Heavenly untuk sementara waktu.     

Perbincangan Zhang Ruochen dan Zhao Shiqi telah dilapisi oleh tameng Kekuatan Batin. Sehingga, para pelayan di Istana Secret Dragon hanya bisa melihat asap hitam di sekitar mereka. Yang jelas, mereka sama sekali tidak bisa mendengar pembicaraan itu.     

Tepat setelah itu, pelayan yang lebih tua bergegas masuk dari luar. Wanita itu segera berlutut satu kaki di luar asap hitam. "Putra Dewa," katanya. "Sun Dadi dari Istana Earth Heavenly sudah kembali dari Dunia Primitif Blue Dragon dan ingin bertemu dengan Anda."     

"Akhirnya dia kembali!" kata Zhang Ruochen, sambil tersenyum. "Biarkan dia masuk!"     

Beberapa saat kemudian, Sun Dadi, Sikong One, Sikong Two, Putri Li Putih dan Qing Mo sama-sama berjalan masuk. Selain Sun Dadi, mereka semua sedang mengenakan tudung kepala hitam – yang dilapisi dengan Kekuatan Batin – sehingga tidak ada seorangpun yang bisa mengenali mereka.     

Zhang Ruochen dapat mendengar suara tertawa Sun Dadi dari kejauhan. "Pemimpin, rupanya kau benar-benar paham bagaimana cara menikmati hidup. Istana Secret Dragon rupanya penuh dengan wanita cantik. Tempat ini mirip seperti surga."     

Zhang Ruochen melirik mereka dan sedikit menyipitkan matanya. "Di mana Murong Yue?"     

"Dia?" Sun Dadi berkata lantang. "Dia sudah kembali ke Wilayah Timur. Baru-baru ini, katanya dia ingin berkompetisi demi memperebutkan posisi Master Muda di Aula Excellence Pasar Gelap."     

"Sayang sekali. Padahal aku ingin meminta bantuan kepadanya." Zhang Ruochen berkata pelan dengan nada kecewa.     

Keterampilan membunuh Murong Yue sudah sangat ahli. Kalau wanita itu ikut datang ke Sekte Dewa Darah, maka ia bisa membantu Zhang Ruochen untuk menyingkirkan mata-mata Immortal Vampir. Hal ini akan meringankan beban Zhang Ruochen.     

"Melakukan apa? Aku jauh lebih tangguh daripada dirinya. Kenapa kau tidak meminta bantuanku?"     

Sun Dadi adalah sosok pertapa yang sangat aktif. Tangannya selalu gatal dan ingin membunuh. Apalagi, ia belum mendapatkan kesempatan untuk bertarung sengit setelah berhasil melewati ujian kedua.     

"Kau?" tanya Zhang Ruochen. "Kau tidak akan bisa melakukannya. Sebaiknya kau terus berkultivasi dan segera menembus Alam Biksu. Dunia sudah berada dalam kondisi chaos. Kalau kau masih belum menjadi Biksu, maka kau tidak akan bisa mengendalikan takdirmu sendiri."     

Sun Dadi memang jauh lebih kuat daripada Murong Yue, tapi perkara membunuh, maka Murong Yue jauh lebih ahli. Sebab, kalau ia meminta Sun Dadi untuk mengeksekusi para Vampir, maka itu malah akan menarik perhatian mereka.     

Sikong One terkekeh. "Paman Senior, apa menurut Anda saya bisa melakukannya? Saya dan Sikong Two sudah melewati ujian ketiga menjelang Alam Biksu. Jadi, kita akan segera menjadi Biksu."     

"Ada sesuatu yang lebih penting dan aku membutuhkan kalian berdua untuk membantuku."     

Sikong Two langsung melompat bangkit. Sambil memasang ekspresi serius, maka ia berkata, "Kami pasti akan melakukan apapun yang Anda minta."     

"Aku punya teman di Pusat Kota Kaisar," kata Zhang Ruochen. "Bantu aku untuk memberikan hadiah kepadanya. Ingat, berikan hadiah itu langsung kepadanya."     

Sikong One merasa tidak puas. "Paman Senior? Apa hadiah ini penting? Anda cuma perlu mengutus orang lain untuk mengirimkan hadiahnya. Kenapa para pertapa tangguh seperti kami harus mengirimkannya langsung? Memangnya teman Anda pria atau wanita?"     

"Wanita." Kemudian, ia mengirimkan pesan telepati kepada mereka bahwa wanita itu adalah Lady Saint.     

"Saya mengerti. Paman Senior, kalau begitu jangan khawatir," kata Sikong Two. "Kami pasti akan mengirimkannya langsung kepada beliau."     

Ekspresi wajah Sikong One tiba-tiba mulai berubah menjadi aneh. Setelah itu, ia mengangkat jempolnya di hadapan Zhang Ruochen. "Paman Senior, rupanya Anda benar-benar populer. Saya sungguh terkesan."     

Ketika itu, Qing Mo sedang berdiri di sampingnya, sambil menggigit bibirnya sendiri. Di waktu yang bersamaan, ia menatap tajam ke arah Zhang Ruochen. Wanita itu yakin bahwa Zhang Ruochen pasti punya kekasih gelap di luar sana     

Zhang Ruochen telah menyalin Buku Immortal Vampir, dan memberikan salinannya kepada Sikong Two. Tentu saja, empat Blood Repression Rune tidak ada di dalam salinan itu.     

Sun Dadi membawa Sikong One dan Sikong Two keluar dari Istana Secret Dragon. Mereka segera turun dari gunung, agar bisa keluar dari Sekte Dewa Darah.     

"Setelah Buku Immortal Vampir dipublikasikan," pikirnya, "Maka Immortal Vampir di dalam sekte pasti akan langsung menyerang. Jadi, aku harus menyingkirkan separuh dari mereka sebelum hari itu tiba. Kurasa, aku tidak punya banyak waktu lagi."     

Lelaki itu merasa seperti sedang ditatap oleh seseorang, sehingga ia langsung mencarinya dan menoleh ke arah Qing Mo. Seketika itu juga, ia terkekeh, "Qing Mo, ada apa? Bagaimana dengan luka-lukamu? Apa sudah sembuh?"     

Qing Mo mendengus. "Rubah kecil mana di Pusat Kota Kaisar yang sedang dicari oleh kedua biksu itu?" tanyanya dengan blak-blakan.     

"Rubah kecil?"     

Zhang Ruochen pun langsung terpingkal. Kalau Lady Saint tahu bahwa seseorang berani menyebut dirinya sebagai sang rubah kecil, akan seperti apa ekspresinya?     

"Memangnya dia bukan? Anda baru saja mengirim dua biksu untuk memberikan hadiah kepada rubah kecil itu. Anda telah memperlakukannya dengan sangat baik. Saya akan melaporkan ini kepada putri sekarang juga. Saya akan bilang bahwa Anda punya kekasih gelap di Pusat Kota Kaisar."     

Zhang Ruochen tidak ingin menjelaskan apapun. Apalagi, hubungannya dengan Lady Saint memang tidak untuk dipublikasikan. Semakin sedikit orang yang tahu, maka itu akan semakin baik. Sebab, kalau sampai berita itu menyebar, maka hal itu akan merugikan Lady Saint.     

"Sekarang ini, putrimu sedang berkultivasi," kata Zhang Ruochen. "Dia sedang bersiap-siap menembus tahapan ketiga. Kurasa kau tidak akan bisa mengganggunya. Omong-omong, tingkat kultivasimu sudah berada di level berapa?"     

"Kenapa tanya-tanya?" Qing Mo merasa tidak senang. Wanita itu hanya tidak suka dengan Zhang Ruochen.     

"Aku butuh bantuan orang sekarang ini. Aku butuh beberapa Biksu yang dapat bertempur dan membantuku menghabisi sekelompok figur tangguh."     

"Kenapa saya harus membantu Anda?" tanya Qing Mo.     

Zhang Ruochen terkekeh. "Kau adalah pelayannya Putri Yanchen, sedangkan dia adalah istriku. Secara natural, kau juga pelayanku. Kalau dilihat dari sudut pandang tertentu, bahkan masih masuk akal meski aku memintamu tidur bersamaku."     

Semenjak Qing Mo sudah berada di Alam Biksu, maka ia adalah sosok yang tangguh. Akan tetapi, wanita itu adalah pelayannya Huang Yanchen. Akan tetapi, kepribadiannya masih mirip seperti gadis remaja. Oleh karena itu, Zhang Ruochen pun memutuskan untuk sedikit menakut-nakutinya.     

Qing Mo memang merasa takut. Tanpa disadari, ia mundur tiga langkah. Api hitam memancar keluar dari tangannya, seraya tergagap, "Saya... saya akan melaporkan, saya tidak ingin... tidur dengan wortel yang tidak setia seperti Anda... saya tidak akan pernah mau."     

Zhang Ruochen juga merasa takut. Apalagi, api hitam di tangannya adalah Wuliang Divine Fire. Kalau wanita itu benar-benar menyerang dirinya, maka seluruh Istana Secret Dragon akan berubah menjadi abu.     

"Aku cuma memberi contoh," katanya dengan panik. "Jangan terlalu diambil hati. Aku sama sekali tidak tertarik dengan gadis kecil sepertimu. Sebab, tubuh para pelayan di Istana Secret Dragon masih jauh lebih baik daripada dirimu."     

Seketika itu juga, tubuh Qing Mo sontak gemetar hebat. Wanita itu menggertakkan gigi, dan benar-benar ingin menyerangnya dengan menggunakan Wuliang Divine Fire.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.