Kaisar Dewa

Berada di Tahapan Pertama



Berada di Tahapan Pertama

0"Ceroboh sekali. Berani-beraninya kau menembus ujian menjelang Alam Biksu ketika dirimu sedang bertempur melawanku. Kau benar-benar sudah meremehkanku."     

Biksu Hong Yuan membuka sayapnya lebar-lebar dan menciptakan bayangan gajah suci raksasa. Akan tetapi, ketika ia sudah bersiap untuk menyerang, tiba-tiba ia merasa bahwa awan ujian di atasnya menjadi semakin tebal. Selain itu, energi yang memancar darinya terasa cukup berbahaya.     

Hua La.     

Sambaran-sambaran petir tampak memenuhi langit. Awan ujian itu menjadi semakin terang, dengan pedang-pedang langit yang bergerak kesana-kemari.     

Pada umumnya, ketika sosok Setengah-Biksu di level kesembilan melewati ujian pertama, maka awan ujiannya hanya akan menjangkau area sepanjang 10 mil.     

Akan tetapi, awan ujian yang diciptakan oleh Gu Linfeng berhasil mencapai jarak lebih dari 40 mil, dan masih menjangkau area yang lebih jauh dan semakin menebal.     

"Bagaimana mungkin? Apa Gu Linfeng sedang menjalani ujian ketiga, dan bukannya ujian pertama?"     

"Kalau Gu Linfeng telah melewati ujian pertama dan ujian kedua menjelang Alam Biksu, maka Saintly Way yang memancar dari tubuhnya akan berbeda, tapi aku tidak bisa menemukan perbedaan itu. Jadi, dia belum menembus tahapan manapun," kata salah satu pemimpin istana Sekte Dewa Darah.     

Sampai sekarang ini, para Setengah-Biksu dari Sekte Dewa Darah masih berpikir bahwa Gu Linfeng adalah seorang pertapa di level kesembilan.     

"Dia masih berada di level kesembilan, tapi dia cukup percaya diri untuk menantang Biksu Hong Yuan. Putra Dewa memang sosok jenius terbaik sejak Sekte Dewa Darah berdiri. Kalau dia bisa menjadi seorang Biksu, mungkin dia akan mendominasi Daratan Kunlun."     

Discipline King Diyuan berkata, "Tahapan pertama menjelang Alam Biksu-nya sangat kuat, bahkan jauh lebih kuat daripada tahapan ketiga para pertapa lain. Mungkin dia bisa terbunuh oleh petir ujian tersebut."     

Kebanyakan pertapa di sana juga sepemikiran dengan Discipline King Diyuan, karena selama ini Gu Linfeng berkembang terlampau pesat. Lelaki itu berevolusi dari mulai Setengah-Biksu level kedua sampai dengan level kesembilan hanya dalam kurun waktu satu tahun. Dan sekarang, ia hendak menembus tahapan pertama menjelang Alam Biksu.     

Kalau perkembangannya secepat itu, bagaimana mungkin pondasinya bisa solid?     

Kalau ia tidak punya pondasi yang solid dan masih bersikeras untuk menembus ujian pertama, maka dia akan terbunuh.     

Biksu Hong Yuan sempat merasa ragu-ragu untuk waktu yang lama, tapi akhirnya ia tidak kembali menyerang, sebagaimana ia takut bila sampai terkena petir ujian tersebut.     

Awan ujian milik Gu Linfeng telah mencakup area seluas lebih dari 70 mil persegi.     

Ini adalah tahapan pertama menjelang Alam Biksu, tapi lelaki itu sudah berhasil menciptakan awan ujian yang mengerikan, hingga benar-benar berada di luar dugaan para pertapa di sekitarnya.     

"Jadi, kurasa aku tidak perlu lagi melancarkan serangan. Sebab, Four Nine Trials itu akan membunuhnya," pikir Biksu Hong Yuan.     

Terdapat energi membunuh yang menyebar di sekitarnya, seperti ketika sebuah badai sedang terbentuk. Akibatnya, semua pertapa yang hadir pun merasa terkejut dengan pancaran energi dari awan ujian tersebut.     

Hua La!     

Satu sambaran petir setebal ember air tiba-tiba keluar dari awan ujian dan langsung menerjang kepala Zhang Ruochen.     

Zhang Ruochen tidak berusaha menghindarinya. Lelaki itu masih berdiri tegak di sana, sambil meregangkan tubuhnya.     

Chi Chi.     

Zhang Ruochen merasa seperti sedang ditekan oleh ratusan ribu gunung. Tubuhnya gemetar dan ambles sampai kedalaman 200 kaki, sebelum akhirnya ia mampu bertahan.     

Namun, lelaki itu masih melayang tegak di udara, dengan sambaran petir yang mengalir di sekelilingnya.     

Akan tetapi, petir ujian itu tidak melukainya, sama sekali tidak.     

"Bagaimana mungkin? Bahkan aku tidak akan sanggup bertahan dari petir ujian tersebut, tapi dia sama sekali tidak terluka? Apa tubuhnya benar-benar tidak bisa dihancurkan?" Biksu Hong Yuan merasa tersentak, seakan dirinya sedang melihat hantu.     

Ketika ia berusaha menembus ujian menjelang Alam Biksu, selama itu ia hampir terbunuh. Yang jelas, proses itu tidak sama mudahnya seperti yang dilakukan oleh Gu Linfeng.     

Biksu Hong Yuan mengirimkan gelombang suara kepada Discipline King Diyuan dan meminta pendapatnya; apa dia boleh membunuh Gu Linfeng atau tidak. Lagipula, pria itu akan semakin kesulitan untuk membunuh Gu Linfeng setelah lawannya berhasil menembus ke alam baru.     

Discipline King Diyuan membalas dengan gelombang suara, seraya berkata, "Kalau kau masuk ke dalam area petirnya, mungkin kau akan terbunuh, walaupun dirimu berhasil membunuh Gu Linfeng."     

"Apa Anda bisa melakukannya, Grandmaster?"     

Biksu Hong Yuan menganggap bahwa Gu Linfeng merupakan ancaman besar yang harus segera disingkirkan.     

Setelah memikirkannya beberapa saat, Discipline King Diyuan pun berkata, "Gu Linfeng sudah menjadi Putra Dewa. Dia punya derajat yang spesial. Kalau aku membunuhnya, maka para elder akan menyerangku, dan itu sama sekali tidak menguntungkanku bila aku ingin memperebutkan posisi Leluhur."     

"Selain itu, Four Nine Trial harus melewati 36 ujian petir; setiap peningkatan level petirnya akan lebih kuat daripada sebelumnya. Pada akhirnya, Gu Linfeng mungkin tidak akan selamat. Kalau sampai petir ujian itu benar-benar membunuhnya, maka kita tidak perlu melakukan apa-apa."     

Terdengar suara bergemeretak dari awan ujian tersebut, dan petir yang menyambarnya terjatuh seperti hujan.     

Hua La!     

Hong!     

…     

Setelah beberapa lama, Zhang Ruochen sudah berhasil melalui 18 ujian petir, dengan sekujur tubuhnya berubah menjadi merah seperti porselen.     

Setiap kali ia tersambar, maka ia akan terbang dan berusaha mendekati petir ujian tersebut.     

"Rupanya benar perkataan Yanchen. Energi ujian petir ini ternyata mampu memurnikan fisik dan jiwa suciku. Setiap kali aku tersambar petir, maka seketika itu pula aku merasa bahwa sekujur tubuhku seperti sedang dimurnikan. Kalau aku berhasil melewati ujian pertama menjelang Alam Biksu, mungkin aku bisa memurnikan beberapa lubang tambahan. Bahkan, mungkin aku sudah bisa memurnikan lubang di sekujur tubuhku."     

Zhang Ruochen berhenti memikirkan tentang hal-hal lain. Lelaki itu segera mengaktifkan keterampilan olah raganya, sambil menarik-hembuskan Energi Chi di sekitarnya.     

Kian lama, petir ujian itu menjadi semakin ganas. Setiap kali petir itu menyambarnya, maka serangan itu akan melelehkan tanah di bawah kaki Zhang Ruochen.     

Terutama pada sembilan petir terakhir, yang tumpah seperti sembilan air terjun, hingga langsung menelan Zhang Ruochen, seakan petir-petir itu mampu menghancurkan dunia.     

Semua murid dari Sekte Dewa Darah sontak menahan nafas masing-masing, sambil mengamati sembilan air terjun petir di kejauhan. Kaki mereka pun gemetar dengan sendirinya.     

"Apa dia gagal menembus ujian pertama?" Ji Shui menghela nafasnya.     

Meskipun Gu Linfeng sangat menyebalkan dan bersikap seperti pecundang di Dunia Primitif Blue Dragon, namun Ji Shui masih merupakan seniornya, yang merasa bahagia ketika lelaki itu dapat berkembang.     

Ketika melihatnya sedang berjalan menuju kehancuran, maka itu membuat hati Ji Shui sedikit sedih.     

Kedua mata Shangguan Xianyan memancarkan cahaya redup. Wanita itu mengamati petir ujiannya lekat-lekat, namun ia sama sekali tidak dapat menemukan Gu Linfeng. Kemudian, wanita itu berkata, "Apa dia sudah terbunuh?"     

Para petinggi Sekte Dewa Darah – yang telah berkumpul di Istana Dewa Guiyuan – punya perasaan yang berbeda-beda. Beberapa di antara mereka tersenyum lega dengan kematian Gu Linfeng, karena itu berarti mereka telah kehilangan satu kompetitor.     

Hua!     

Sosok manusia lantas keluar dari danau bebatuan. Sosok itu setengah telanjang dan sedang terbang di udara.     

Dia adalah Zhang Ruochen.     

Semua orang langsung merasa tercengang, sambil mengamati Zhang Ruochen.     

Rupanya, Zhang Ruochen telah berhasil melewati 36 ujian petir, dan resmi berada di tahapan pertama menjelang Alam Biksu.     

Setelah dimurnikan oleh petir-petir ujian, maka seluruh noda di tubuhnya telah disingkirkan. Akibatnya, kini tubuhnya memancarkan cahaya suci. Baik pondasi fisik maupun jiwa sucinya sama-sama mengalami kemajuan pesat.     

Zhang Ruochen menggerakkan jemarinya, dan mengeluarkan suara bergemeretak. Kemudian, ia tersenyum. "Akhirnya, aku berhasil melewati ujian pertama."     

Discipline King Diyuan menatap Zhang Ruochen tajam. Kemudian, ia menggerakkan bibirnya dan berkata, "Gu Linfeng pasti sudah terluka parah setelah melewati ujian. Jadi, bunuh dia sebelum pria itu sempat memulihkan kekuatannya."     

Hua.     

Kedua mata Biksu Hong Yuan langsung bercahaya. Biksu itu segera beraksi, sambil mengatupkan tangannya ke arah depan, sedangkan sebuah rantai api – sepanjang puluhan mil – mulai terlepas dari tengah dahinya, dan membentuk cahaya setengah lingkaran di udara.     

Rantai api itu terbuat dari tulang punggung 12 binatang buas di level Biksu. Sehingga, rantai itu mengandung 12 kekuatan saintly yang berbeda-beda. Ketika mengaktifkan semua rantainya, maka rantai-rantai itu dapat menghancurkan gunung dan meratakan tanah.     

Bahkan, Biksu Hong Yuan tidak akan mampu mencambukkan rantainya lebih dari 3 kali.     

Kalau ia tidak mampu membunuh Zhang Ruochen dalam tiga kali serangan, maka Biksu Hong Yuan harus segera melarikan diri demi menyelamatkan hidupnya.     

Sebenarnya, Biksu Hong Yuan tidak ingin mengeluarkan teknik ini, namun ia tidak punya pilihan lain.     

Zhang Ruochen mengamati rantai api yang sedang terbang ke arahnya. Di waktu yang bersamaan, ia langsung tersenyum, seolah serangan itu remeh-temeh.     

Pada saat rantai apinya hendak mencambuk Gu Linfeng...     

"Gu Linfeng sangat tangguh, tapi dia terlampau muda dan arogan. Apa dia masih belum paham kalau Biksu Hong Yuan sebelumnya pernah membunuh seorang Biksu dengan menggunakan rantai api demonic?"     

"Semakin congkak, maka semakin pengecut pula dirinya. Mungkin tahapan pertama menjelang Alam Biksu akan menjadi pemberhentian terakhir untuk proses kultivasinya."     

…     

Zhang Ruochen menampar ke arah depan, sementara bayangan tangan raksasa tiba-tiba keluar dari Seven Kill Boxing Glove, dengan ukurannya yang semakin besar, hingga berubah menjadi gunung lima jari.     

Peng.     

Rantai api demonic yang mengerikan langsung terhempas, sedangkan 'gunung lima jari' masih terus mendorongnya maju, bahkan sampai menutupi tubuh Biksu Hong Yuan.     

Biksu Hong Yuan berteriak memilukan. Tulang-tulang saintly-nya mulai mengalami keretakan. Tubuhnya juga hancur.     

"Kuat sekali..."     

Biksu Hong Yuan membalikkan tubuhnya dan langsung melarikan diri.     

Gu Linfeng – yang baru saja menembus tahapan pertama – rupanya sangat kuat. Pada saat ini, Biksu Hong Yuan tidak perlu lagi memikirkan harga dirinya sebagai seorang Biksu. Sehingga, ia hanya ingin segera melarikan diri.     

"Aku tidak bisa membiarkannya melarikan diri, dan merelakan Discipline King Diyuan menyelamatkannya. Aku harus membunuhnya secepat mungkin."     

Zhang Ruochen segera menyuntikkan Chi Suci ke matanya.     

Jejak-jejak dewa di matanya mulai berputar, sebelum akhirnya dua pilar cahaya terlepas dari kedua pupil mata dan langsung menghantam kepala Biksu Hong Yuan.     

Boom.     

Kepala Biksu Hong Yuan langsung remuk dan meledak.     

Tubuh tanpa kepala itu terlempar sampai di jarak puluhan mil jauhnya dan mendarat di luar Istana Dewa Guiyuan. Tubuh itu masih sempat berjalan empat langkah, sebelum akhirnya tumbang, dengan darah yang menyembur kemana-mana.     

Kalau kepalanya tidak meledak, mungkin ia masih hidup kalau orang lain membantunya merekatkan tubuh tersebut. Apalagi, para Biksu selalu punya vitalitas yang tinggi.     

Akan tetapi, kepala Biksu Hong Yuan sudah benar-benar hancur, sehingga dia tidak akan pernah bisa hidup kembali.     

Hening.     

Langit dan bumi langsung berubah menjadi hening. Kebanyakan pertapa yang hadir langsung merasa ketakutan.     

Seorang Biksu baru saja dibunuh, tepat di hadapan mereka semua.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.